Happy ending, dimanakah?

Jadi sebenarnya aku sudah banyak sekali mencoba menulis fanfic. Ada beberapa judul yang berbeda-beda dengan cerita yang berbeda pula. Kesan awalnya selalu sama, excited, inspirasi mengalir deras, alur cerita yang menggetarkan. Namun, tak satu pun dari sekian banyak fanfic yang kutulis selesai pada waktunya. Padahal awalnya begitu menggebu-gebu. Sehari bisa 2 sampai 3 chapter, bahkan lebih. Aku pun mulai bertanya-tanya. Kenapa? 

Inspirasiku terkadang lebih sering dari hal-hal yang pernah kualami. Kadang aku juga membaca ataupun melihat keadaan sekitar. Namun hal yang paling mempengaruhi adalah suasana hati. Ketika aku pernah mengalaminya ataupun merasakannya, maka aku akan lebih mudah untuk menuangkannya kedalam bentuk tulisan. Hampir setiap dari tulisanku adalah bentuk ungkapan dari perasaan yang pernah kualami. Walaupun mungkin itu telah berlalu, ataupun aku tidak merasakannya lagi. Tapi tetap, kenangan akan perasaan ataupun nuansa yang pernah kualami akan memudahkanku dalam menulis. 

Aku selalu berusaha untuk membuat ending yang indah dalam setiap tulisanku. Namun ditengah pengerjaannya, ditengah alur cerita yang hampir klimaks, aku selalu kehilangan cemistry. Perasaan, nuansa hati, aku tidak bisa menggambarkannya dengan jelas. Aku mencoba meraba, memikirkan. Bukan satu, dua, namun begitu banyak judul yang terbengkalai disepertiga akhir cerita. Apa yang salah? 

Hanya satu. Dari sekian banyak fanfic yang aku tulis hanya satu yang selesai. Mungkin itu pun dengan ending yang agak dipaksakan? Aku selalu lihai dalam membuat cerita sedih. Itu pikirku. Tapi ketika kesedihan itu harus mencapai antiklimaks dan berakhir bahagia, aku merasa hilang. Aku tidak tahu bagaimana harus mengeksekusi akhir cerita agar berubah menjadi cerita yang membahagiakan. Lagi-lagi aku bertanya, kenapa begitu sulit? 

Akhirnya setelah sekian lama penantianku atas pertanyaan yang selalu membenak dihatiku, aku pun sadar. Aku terkejut dan sedikit takut atas jawaban yang aku peroleh. Kenapa begitu mudah membuat cerita sedih sementara begitu susahnya mengarang kalimat indah padahal begitu banyaknya kisah-kisah cinta bertebaran disekelilingku. Kini aku tahu jawabnya. Itu semua karena aku belum mengalaminya. Aku belum pernah mengalami akhir yang membahagiakan dari semua kisah sedih yang pernah aku lalui. 

Suatu hari nanti jika aku telah mengalami akhir yang membahagiakan itu dalam hidupku, aku harap aku juga bisa menyelesaikan semua fanficku yang masih terbengkalai hingga saat ini. 

Comments

You must be logged in to comment
Sejinn
#1
Samaa.. tiap nulis apapun kaga pernah bisa selesai, nulis kisah romance rasanya gak mampu. Padahal sudah sering baca genre itu.. Semoga akhir kisah indah kamu suatu saat nanti bisa diselesaikan.. hwaiting! :)