Ch.4

THE DRAGON LORD AND ME

 =esok harinya=

pikiran Lord Kris dan Master Tao membangunkan aku saat matahari masih beberapa jam lagi terbit.

(baik Master. Aku akan segera turun). Aku segera berpakaian. Tanpa kusadari aku langsung mengambil pakaian lapanganku. Mengikat rambut, dan segera turun. Lord Kris dan Master Tao dalam wujud serigala sudah menungguku di bawah rumah pohon kami.

“Ada apa Master?”tanyaku sesampainya di bawah.

tanya Lord Kris.

“Baik, ikuti aku”ujarku seraya berlari dan langsung melompat ke dahan pohon terdekat. Aku membawa mereka menuju danau.

“Ada apa Master?”tanyaku lagi.

Perlahan keduanya kembali kewujud manusia. Tanpa malu mereka berdiri telanjang di hadapanku. Spontan aku menutup wajahku.

(YA AMPUUUUUUN!!!! MASTER PAKAI PAKAIAN KALIAN DULU!!!!!!!!)

pikiran Master Chanyeol memasuki pikiranku. Dia melihat Lord Kris dan Master Tao yang berdiri telanjang di hadapanku, dari pikiranku. Segera dia melesat menuju danau.

serunya

pikiran Ruby juga akhirnya melihat apa yang terjadi dihadapanku. Dengan cepat dia langsung terbang menuju danau.

Tidak lama kemudian, Master Chanyeol, Master Ryujin dan Ruby tiba secara bersamaan. Ternyata Ruby bersama Kak Luca. Master Chanyeol berjalan mendekat dengan wujud manusianya.

“Lord Kris, Tao. Apa-apaan kalian?”tanyanya tegas. Sementara Ruby dan Master Ryujin segera mengahalangi pandanganku dan Kak Luca dengan sayap mereka.

“Maaf, Yeol. Kami berdua hanya ingin bicara dengan Wein”jawab Master Tao.

“Aku tahu. Tapi jangan seperti ini. Ingat, kita disini untuk mengajari mereka berdua. Lagi pula saat ini kita sedang berada di kawasan Elf. Jangan seenaknya kalian berdua melakukan hal seperti ini. Adat istiadat mereka berbeda dengan kita”tegur Master Chanyeol.

pikiran Master Ryujin terdengar. Terdengar suara orang yang berpakaian dengan sangat cepat. Lalu Ruby menurunkan sayapnya. Lord Kris dan Master Tao sudah berpakaian rapi.

“Maaf, Wein, Lusca”ujar keduanya kepada kami berdua. Aku dan Kak Luca mengangguk, wajah kami berdua sudah seperti tomat karena sudah sangat merah.

“Sekarang bicaralah. Aku, Luca, Master Ruby dan Master Ryujin akan pergi. Tapi, jangan terlalu lama. Pelajaran akan kita mulai segera setelah sarapan”ujar Master Chanyeol yang segera pergi kebalik sebuah pohon. Tidak lama kemudian seekor serigala berbulu merah tua keemasan melesat pergi. Kak Luca bersama Ruby juga segera terbang. Master Ryujin juga menyusul mereka setelah menghembuskan asap tebal kepada Master Tao dan Lord Kris. Membuat keduanya terbatuk dengan keras.

“Maaf, Wein”ujar keduanya lagi kepadaku.

“Tidak apa-apa, Master”jawabku menunduk.

“Kami berjanji tidak akan lupa lagi”ujar keduanya dengan wajah merah. Aku mengangguk.

“Sebenarnya kami hanya ingin bertanya kepadamu”ujar Master Tao.

“Apakah kau memiliki perasaan khusus terhadap kami?”tanya Lord Kris. Aku terdiam.

“Master, pertanyaan ini apakah boleh kujawab saat setelah selesainya pelajaran yang kalian berikan kepada kami?”tanyaku. Keduanya mengangguk.

“Terima kasih, Master”jawabku menunduk.

Tiba-tiba, aku mendengar sebuah teriakan yang sangat keras. Aku segera melompat ke dahan pohon terdekat untuk melihat apa yang terjadi di sekitar danau. Kulihat seekor Phoenix kecil berwarna ungu terluka di dasar jurang tidak jauh dari tempatku berada. Segera aku melompati dahan-dahan pepohonan menuju tepi jurang. Setelah itu aku mencari akar merambat untuk kujadikan tali. Sehingga bisa membawaku turun kedasar jurang.

Perlahan aku menuruni dinding jurang menuju Phoenix kecil itu. Kudekati burung api cantik itu.

“(Aku tidak akan mencelakaimu. Namaku Wein, Guardian bangsa Elf. Aku ingin menolongmu, jika kau ijinkan>”ujarku dengan pikiran dan bahasa Phoenix.

ujarnya dengan menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

(baik, apakah kau memiliki nama?)tanyaku seraya memakai sarung tangan dan merapalkan mantera anti api Phoenix yang di ajarkan Shapire kepadaku.

jawabnya lirih.

(ibumu bernama Jade?)tanyaku seraya mulai menyembuhkan luka-lukanya.

ujarnya lagi.

(aku tahu. Maaf, aku tidak bisa menolong ibumu saat itu)ujarku lirih. Jade adalah Phoenix yang menolongku saat Lady Kiara akan membunuhku beberapa tahun yang lalu. Dia meninggal di bunuh oleh Lady Kiara. Saat Jade akan terlahir kembali dari apinya, Lady Kiara menceburkan sarang Jade ke danau Hooly. Aku tidak bisa berbuat apa-apa.

ujarnya lembut. Setelah semua lukanya sembuh, Amatis lalu berubah menjadi manusia dengan pakaian lapangan berwarna ungu.

Aku terkejut, karena wajahku dan wajah Amatis sama. Hanya saja saat ini Amatis terlihat jauh lebih muda dariku.

“Master Wein, jangan terkejut. Aku adalah Phoenixmu mulai sekarang”ujarnya lembut.

“Aku akan menjagamu dari segala bahaya yang mengintaimu. Seperti dari kedua serigala raksasa yang menatapmu di tepi tebing”ujarnya melihat kearah Lord Kris dan Master Tao.

“Amatis, itu adalah guruku. Yang berwarna putih keemasan bernama Lord Kris. Yang berwarna hitam dengan bulu putih di sekeliling matanya adalah Master Tao. Mereka adalah bagian dari para Master yang berasal dari lembah Exo”ujarku tersenyum kepada Amatis yang mengangguk.

“Ayo, ikut. Kita kembali ke Mansion”ujarku seraya membawa Amatis di punggungku. Sesampai di atas jurang, Lord Kris dan Master Tao lalu mengikuti kami yang berjalan menuju Mansion.

seru Shapire dari atas kepala kami. Kulambaikan tanganku ke arahnya.

ujar Shapire seraya mendarat di dekat kami berempat.

ujar Shapire lembut

“Ya, Master Shapire”jawab Amatis tersenyum.

ujarnya kepada kami berempat. Saat kulihat, Lord Kris dan Master Tao sudah kembali berwujud manusia. Kami pun segera naik kecuali Amatis yang terbang mengikuti kami.

Di Mansion, Kak Luca dan para Master lembah Exo sudah menunggu kami dengan khawatir.

“Ein, kau terluka?”seru Kak Luca yang dengan cepat memeriksaku dari atas kebawah.

“Kak Luca, aku baik-baik saja”jawabku seraya memeluknya. Dia menghela nafas lega.

“Jangan sekali-kali berbuat seperti ini lagi. Atau aku akan menjatuhkan hukuman berat kepadamu”ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

“Baik, My Queen”jawabku membungkuk.

“Ini siapa?”tanya Master Chanyeol lembut

“Namaku Amatis”jawab Amatis seraya membungkuk.

“Amatis, Aku Strike”sapa Master Strike yang ternyata bewujud manusia yang persis Master Chanyeol hanya saja warna rambut dan pakaiannya merah keemasan.

“Salam Master Strike”ujarnya tersenyum.

pikiran Master Chanyeol terdengar. Aku terkejut, karena aku belum pernah mendengar pikiran manusia lain.

ujar pikirannya lagi. Kutatap wajah kakak kandungku itu.

(oppa, aku tidak tahu kalau aku memiliki saudara kandung. Apalagi akan bertemu secepat ini) mataku berkaca-kaca.

“Ein, kau kenapa?”tanya Kak Luca saat melihat air mataku mengalir tak terbendung. Segera kutarik dia menjauh. Kembali ke rumah pohon kami.

“Kak Luca, ternyata, Master Chanyeol adalah kakak kandungku”bisikku memeluk Kak Luca yang terperangah. Master Strike dan Yeol oppa mendarat di dalam kamar tidur kami.

“Saeng, jangan menangis. Aku terus merindukanmu selama ini”ujarnya meraihku dalam pelukannya. Tangisku semakin tidak bisa tertahankan lagi. Kupeluk erat Yeol oppa, untuk meredam suara tangisku yang semakin keras.

“Sudah-sudah. Nanti matamu bengkak. Dan kau jadi jelek, hingga Kris tidak mau lagi bertemu denganmu”bisiknya lembut. Kupukul punggungnya dengan keras.

“Ya!!!! Oppa. Kau ini. Bukannya menghargaiku menangis karenamu, malah menggodaku dengan semena-mena”seruku keras. Kembali kupukul punggungnya dengan keras.

(kalau kau seperti ini lagi, aku akan membocorkan pada Kak Luca kalau kau sering berpikiran jorok tentangnya) wajah Yeol oppa langsung merah padam.

dia menangkupkan kedua tangannya kepadaku. Aku mengangguk.

“Sekarang, ayo kita sarapan. Aku lapar”ujar Yeol oppa menarikku dan Kak Luca yang masih terperangah karena ucapan kami berdua yang tidak dimengertinya. Kami bertiga terbang bersama Master Strike langsung keruang makan.

“”tanya Amatis dan Ruby serempak. Aku hanya tersenyum

(Amatis, Ruby, aku dari rumah pohon. Yeol oppa, tadi memberitahuku kalau dia adalah kakak kandungku. Jadi aku melarikan diri sebentar agar tidak malu dengan para Master). Keduanya mengangguk. Kami semua segera sarapan. Lalu para Master memulai pelajaran dan latihan, untuk bisa menguasai kekuatan kami.

Hari ini aku berlatih bersama Yeol oppa, Master Suho, Master Sehun dan Master DO. Dari Yeol oppa, aku belajar untuk menguasai kekuatan apiku, juga cara mengurus Phoenix. Dari Master Suho, kekuatan airku. Master Sehun, kekuatan anginku. Dan dari Master DO, kekuatan tanahku. Sementara Kak Luca, dia belajar dengan Master Lay, Master Tao, Master Chen dan Lord Kris. Sementara Master Baekhyun, Master Luhan, Master Xiumin dan Master Kai , menjelajahi lembah bersama Amatis, Shaphire, Ruby, Master Ryuin dan Master Strike.

Semua kembali berkumpul saat makan malam. Aku dan Kak Luca langsung kembali ke rumah pohon kami.  Begitu menyentuh bantal, kami langsung terlelap. Dalam mimpi, aku merasa bertemu dengan Lord Kris. Dia terlihat sedih. Kutranyakan kepadanya, kenapa dia terlihat sedih. Dia berkata, kalau dia sedang mencari sebuah permata berwarna merah. Permata itu miliknya sejak dulu, tapi hilang dalam perjalanan ke Hutan Es.

Lalu kutanyakan bagaimana bentuk permata itu. Dia menunjuk ke arah Master Ryujin. Kemudian, Ruby mendarat di sisiku bersama Amatis. Lord Kris langsung memeluk Ruby. Lord Kris kemudian berbicara dengan Ruby tanpa melibatkanku. Ruby lalu memeluk Lord Kris dan berkata, bahwa permata yang di carinya adalah aku. Karena akulah pemilik Ruby.

Lord Kris langsung menatapku seakan baru menyadari aku ada di dekatnya.

“Princess, maafkan aku. Sudah terlalu lama aku mencarimu. Syukurlah, aku menemukanmu sekarang”ujarnya lembut seraya memelukku dan menciumku. Aku langsung terbangun, dan segera duduk.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet