Ch.2

THE DRAGON LORD AND ME

2.Kris POV

Suho dan yang lain sudah tiba bersama Guardian cantik itu. Ratu Lyrai, lalu memerintahkan Guardian cantik itu mengantarkan kami semua menuju sebuah bangunan Elf yang cantik dan sangat luas. Kenapa kukatakan bangunan Elf, karena seluruhnya merupakan pohon hidup yang sangat besar yang berbentuk bangunan yang sangat cantik. Bertingkat dua, tingkat duanya berteras karena bangunan yang ditingkat dua berukuran lebih kecil dibading tingkat dasarnya.

Aku memperhatikan pakaian Guardian Elf ini. Dia berpakaian lebih seperti para wanita werewolf dibandingkan para wanita Elf. Dengan celana panjang ketat dan kemeja pendek dari kulit pohon, sepatu kulit dengan jubah kain tebal dan panjang yang sampai ke mata kakinya, yang semuanya berwarna coklat tua.

“Silahkan. Selama kalian di hutan ini, kalian bisa tinggal disini. Sementara Master Ryujin dan Master Strike akan tinggal di Tebing Kristal. Kalian bisa menemui mereka disana. Setelah kalian beristirahat, aku akan mengantarkan kalian kesana”ujarnya seraya pergi. Kami pun menjelajahi bangunan Elf ini. Master sebelum kami tidak mengatakan apapun mengenai ini. Mereka hanya mengatakan jangan terlalu dekat dengan para Elf, terutama dengan Guardian mereka.(ada apa sebenarnya).

Bangunan Elf ini sangat luas. Di lantai satu terdapat sebuah ruangan yang luas dengan atap tinggi. Dari ruang ini dapat melihat ke lantai dua. Di sekelilingnya terdapat banyak tempat duduk dan sofa-sofa yang empuk. Sepuluh pintu cantik yang berjajar saling berhadapan di kedua sisi bangunan lantai dua. Lalu ada sepasang tangga melingkar yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua. Di belakang tangga itu ada dua pasang pintu cantik.

“Kris, Suho. Itu kamar kalian. Sementara kami akan beristirahat di lantai dua”ujar Xiumin hyung kepada kami berdua yang mengangguk. Mereka semua segera menaiki tangga, sementara aku dan Suho menuju kamar kami. Aku membuka pintu di sebelah kiri.

 Kamar ini luas dengan satu tempat tidur besar, sofa, dan lemari pakaian. Permadani besar yang lembut menutupi sebagian besar permukaan lantai. Kamar ini, dominan berwarna biru pucat yang mendekati putih. Di dekat lemari, aku menemukan sebuah pintu lain. Ternyata itu adalah pintu menuju ke kamar mandi yang juga luas. Sebuah kolam kecil dengan air mengalir yang jernih terdapat di tengah ruangan. Di sekelilingnya terdapat jalinan kayu hidup yang sangat rapat. Di tepi kolam, sebuah meja kecil berbentuk oval tumbuh dengan indah. Di atasnya terdapat setumpuk kain tebal bersama sebuah benda berbentuk kotak yang harum. Lalu ada sejenis sikat yang lembut tergantung di salah satu sisi meja itu.

terdengar suara Ryujin di kepalaku.

sambungnya.

(terima kasih, Ryu)

Lalu ada sejenis keranjang yang tebuat dari jalinan kayu yang tumbuh di dekat pintu kamar mandi. Ada juga cermin besar di salah satu sisi dinding kamar mandi. Di sebelahnya ada sejenis pancuran yang terus mengalirkan air menuju kesebuah sungai kecil yang mengalir menuju bagian luar kamar mandi.

Aku pun kembali ke kamar. Segera aku merebahkan tubuhku yang sangat lelah akibat perjalanan dari lembah Exo, ke tempat tidur besar yang empuk itu. Dengan segera aku hanyut dalam tidur tanpa mimpi.

“Lord Kris, bangun. Ratu Lyrai memanggil kalian”suara seorang wanita terdengar membangunkanku. Guardian cantik itu yang ternyata membangunkanku.

“Baik. Terima kasih”ujarku seraya bangkit. Dia mengangguk dan segera keluar dari kamar. Setelah merapikan diri, aku pun keluar dari kamar. Suho, Kai, Tao, Xiumin hyung, Chen, Chanyeol, dan yang lainnya sudah berada di ruang luas depan kamarku, bersama Guardian cantik itu.

Ryu kembali memasuki kepalaku.

(oke, Ryu)

“Lord Kris, para Master. Silahkan mengikuti aku. Kita akan menuju Tebing Sinar. Maaf aku tidak bisa menepati janjiku. Karena kita akan keluar dari Hutan Es”ujar Princess Wein kepada kami semua. Dia lalu memimpin kami semua keluar dari rumah. Di luar ternyata sudah ada sekumpulan kuda yang cantik.(ternyata hari sudah senja)

“Silahkan, menaiki kuda-kuda ini. Mereka akan membawa kalian ke Tebing Kristal”ujar Princess Wein lagi. Sementara dia dengan ringan melompat keatas pohon terdekat. (10 meter ke atas).

“Princess Wein, aku ikut denganmu saja”ujar Tao yang menyusulnya melompat kepohon dan berdiri di sisinya.

“Oke”jawab Princess Wein tersenyum lembut.

“Berangkat!!” serunya.  Setelah itu dia segera melompat menuju pohon selanjutnya. Terdengar tawanya sesekali. Dari punggung kuda, dapat kulihat Tao kesulitan menyusulnya. Aku, Suho dan Xiumin hyung hanya tersenyum dan menggelengkan kepala melihatnya.

Seharusnya Tao menyadari kalau kemampuan Elf dan kemampuan kami semua sangat berbeda. Walau kami bukanlah manusia seutuhnya, tetap saja. (kami sebenarnya dua kawanan Werewolf dengan kemampuan yang khusus). Kemampuan para Elf dalam hal tenaga, kecepatan dan daya tangkap pikiran mereka sangat berbeda dengan mahluk lain.

Beberapa saat kemudian kami pun tiba disebuah tebing. Di sekeliling tebing itu terdapat ratusan kristal berbentuk tetesan air yang memancarkan cahaya berwarna warni seperti permata. Membuat tebing itu terang seperti di siang hari. Princess Wein sudah tiba di sana. Sementara Tao, tiba bersamaan dengan kami.(dia kehabisan nafas). Princess Wein dengan tersenyum (tanpa terengah-engah)berjalan menuju tepi tebing.

Seekor Phoenix terbang mendekat. Sangat besar,berwarna biru safir. Jauh lebih besar jika dibandingkan dengan Strike. Di belakangnya Strike dan Ryujin terbang menyusulnya. Ketiganya mendarat dengan lembut, didekat kami.

ujar Phoenix itu.

“Terima kasih, Master Saphire”ujar Suho dan yang lainnya. Tiba-tiba dengan hempasan angin yang sangat keras, seekor Naga berwarna merah tua mendarat di dekat Master Saphire.

tanya naga itu.

“Ruby, maafkan aku. Aku tidak bisa menghubungimu. Karena saat itu kau sedang berburu di tempat yang jauh”jawab Princess Wein. Naga itu dengan perlahan mengangguk.

sapanya kepada kami.

“Salam Ruby”sapa kami semua kepadanya

“Silahkan”ujar Princess Wein kepada kami. Sebelum dia menaiki punggung Ruby dengan lincah. Aku pun segera menaiki punggung Ryujin. Sementara Chanyeol menaiki punggung Strike.

tanya Ryujin.

(ya, aku menyukainya. Tapi, sebenarnya aku lebih karena penasaran kepadanya. Kau tahu, para Master terdahulu memperingatkan kami semua untuk berhati-hati kepada Elf. Terutama kepada Guardian mereka. Berarti aku harus berhati-hati kepada Princess Wein, bukan. Nah, apa alasan mereka mengatakan hal itu)

Ryu menerangkan kepadaku kejadian di masa lalu, mengenai hubungan Lembah Exo dengan Hutan Es.

Strike ikut memberi keterangan kepadaku.

suara Master Saphire terdengar jelas dalam kepalaku.

Master Ruby juga berbicara dalam kepalaku. Saat kuperhatikan, yang lain seperti tidak menyadari pembicaraan kami berlima.

ujar Ryujin kepadaku.

sambung Master Ruby.

(terima kasih, Ryu, Master Ruby,Strike, Master Saphire)

ujar Master Saphire.

(maaf, Master. Jika kesimpulanku salah. Lady Kiara yang tiba-tiba berubah warna membuatku heran. Karena setahuku, perubahan warna kulit dan rambut seperti yang  terjadi kepadanya itu tidak bisa secepat dan sedrastis itu. Dan mustahil membuatnya secara permanen, perubahan kulit dan rambut seperti itu)

ujar Master Ruby.

ujar Princess Wein lembut. Kami semua segera mengangguk bersamaan.

Akhirnya kami tiba di sebuah tebing  batu datar yang sangat luas. Tebing itu di penuhi batuan Kristal beraneka warna yang membuat tebing itu bersinar seperti bulan.

“Tebing ini disebut Tebing Sinar karena kristal-kristal ini. Kristal-kristal ini berbeda dengan kristal ditebing Hutan Es. Karena kristal yang ada di sini bukanlah buatan para Elf. Dan kristal disini memancarkan sinar alaminya sendiri. Bukan karena sihir Elf”ujar Princess Wein kepada kami semua, saat kami mendarat di tebing. Disana, kami semua telah di tunggu oleh Ratu Lyrai.

“Master sekalian, maafkan aku yang memaksa kalian datang malam ini ke Tebing Sinar. Ini semua kulakukan karena aku perlu berbicara kepada kalian semua tanpa di dengar oleh orang lain. Di tebing ini, telinga siapapun di luar tebing, tidak akan dapat mencuri dengar pembicaraan kita. Karena aku harus menceritakan sejarah yang terjadi diantara Hutan Es dengan Lembah Exo”ujar Ratu dengan lembut.

Awal terjadinya hubungan Hutan Es dengan Lembah Exo adalah saat awal tibanya bangsa Elf di dataran ini dari seberang lautan. Bangsa Elf yang halus membutuhkan perlindungan dari kerasnya keadaan didataran ini. Saat itu hanya bangsa Werewolf yang mau menerima dan melindungi mereka. Bangsa Elf memberikan sebagian sihir mereka kepada bangsa Werewolf, sebagai imbalan perlindungan mereka terhadap bangsa Elf. Seorang Elf bernama Erin ternyata jatuh cinta kepada seorang Werewolf bernama Night Pow. Kedua bangsa itu dengan senang hati merayakan pernikahan keduanya. Anak dari Erin dan Night Pow inilah yang menjadi Guardian pertama untuk Elf. Karena sihir Elf, bangsa Werewolf menjadi sedikit lebih halus. Sementara bangsa Elf, menjadi lebih kuat hingga akhirnya mereka bisa bertahan di daerah mereka sendiri. Tapi, kedua bangsa itu terus bekerja sama dalam menjaga daerah mereka.

Awal kenapa Master dari Lembah Exo yang mengajari Guardian Hutan Es adalah karena hanya bangsa Werewolf yang bisa menguraikan kekuatan yang ada dan diwarisi oleh Guardian Elf. Sementara, hanya bangsa Elf, terutama Guardiannya yang bisa menggabungkan kekuatan warisannya dengan sihir yang ada didalam darahnya. Hingga kedua bangsa itu saling membutuhkan dalam menjaga keamanan kedua daerah itu.

“Begitulah awal mula keterkaitan kedua bangsa kita”ujar Ratu Lyrai di akhir penjelasannnya.

“Apa yang terjadi kepada Princess Lilian dan Lady Kiara itu menentang takdir. Aib yang harus kami tanggung. Sebagai perwakilan bangsa Elf, aku harus mengakui kepada kalian. Bahwa kami sangat malu terhadap kalian, para Master Lembah Exo. Hingga rasanya kami tidak lagi bisa mengangkat wajah kami menghadapi kalian”ujar Ratu lagi seraya berjalan menuju sebuah gugusan kristal berbentuk pintu yang sangat besar.(ternyata itu memang sebuah pintu). Ratu lalu membuka pintu itu. Sebuah tangga menurun terlihat di belakang pintu itu.  Kami semua mengikutinya menuruni tangga itu. Termasuk Ryujin, Strike, Master Ruby dan Master Saphire. Detak kuku kaki mereka terdengar menyeramkan di terowongan itu

Sambil kami menuruni tangga, Ratu kemudian mengisahkan  kejadian sebenarnya saat Princess Lilian meninggal. Ternyata Princess Lilian di racun oleh Lady Kiara. Karena dia iri dan dengki kepada kakak angkatnya itu, yang terlahir sebagai Guardian bangsa Elf. Juga kepada adiknya, Ratu Lyrai yang menjadi Ratu bangsa Elf dan istri Raja Merlion. Akibatnya Lady Kiara menggoda Raja Merlion. Yang membuat mereka berdua di buang dari Hutan Es. Dia tidak bisa menjadi Ratu Elf karena dia tidak bisa menguasai mantra sihir yang sangat di perlukan untuk menjadi seorang Ratu Elf.

“Sementara kepada Princess Lilian, karena dia sangat menginginkan menjadi seorang Guardian bagi bangsa Elf. Padahal dari segi fisik dan kekuatan, Lady Kiara dan Princess Lilian sangat berbeda. Karena itu Princess Lilian dengan rela meminum racun pemberian Lady Kiara, karena dia tidak mau kalau Lady Kiara semakin membencinya. Sementara itu, Lady Kiara tidak mengetahui kalau Princess Lilian memiliki kembaran bernama Amira. Dia di asuh oleh para werewolf di lembah Exo hingga dia beranjak dewasa. Dialah yang akhirnya menjadi Guardian Elf. Dia bersama denganku, dididik oleh para Master di tebing ini. Seperti Ratu dan Guardian sebelum kami oleh para Master lembah Exo sebelum kalian. Sementara Lady Kiara berkeliaran bebas di Hutan Es, sebagai Guardian. Dia menjalankan tugas sebagai Guardian semaunya saja. Sangat sombong dan arogan. Saat dia di buang dari Hutan Es, semua Elf merayakannya. Saat dia masih berada di hutan, aku tidak mengambil tindakan apapun. Karena dia adalah kakak kandungku. Tapi, disanalah kesalahan dan dosaku kepada para Elf. Hingga akhirnya dia kudapati sedang bersama suamiku. Saat itulah aku menyadari bahwa, cabang yang rusak harus segera di potong sebelum menulari pohonnya. Jadi, aku segera memerintahkan mereka berdua di buang ke kawasan danau Hooly. Tapi, aku meminta Amira dan Lord Jun Soo untuk mengawasi mereka. Hingga beberapa tahun lalu, entah apa alasannya. Lady Kiara dan Merlion bertempur dengan hebat. Akibatnya, mereka berdua mengalami luka dan cedera yang mematikan. Apapun yang kami lakukan, tidak ada yang bisa menolong mereka berdua. Keduanya meninggal beberapa hari kemudian. Anak dari keduanya kami asuh di Istana Es. Tapi Gadis kecil itu pun tidak dapat bertahan hidup. Saat kami menemukannya dia sudah sangat sakit. Tidak lama setelah kedua orang tuanya meninggal, dia pun menyusul mereka. Kalian tahu? Kalau Princess Wein sabenarnya adalah anak asuhku. Putri kandungku adalah Princess Lusca. Dia juga akan menjadi murid kalian disini. Saat ini Lusca sedang membantu mempesiapkan tempat tinggal kalian di sini”ujar Ratu Lyrai.

“Tapi, jangan kalian salah sangka dan menganggap aku membedakan kedua kakak beradik ini. Mereka berdua sudah tidak dapat terpisahkan sejak masih dalam kandungan. Aku dan Ibunya Wein bersahabat karib. Dia adalah Amira. Ayahnya adalah Lord Jun Soo. Hal ini hanya para Ratu Elf, Guardian Elf dan para Master  lembah Exo yang tahu. Bahwa para Guardian Elf adalah anak dari Guardian sebelumnya dengan Master dari Lembah Exo.(aku sudah memperkirakan kalau Princess Wein adalah anak Lord Jun Soo dengan Princess Amira. Karena kemiripan Princess Wein dengan Princess Amira yang terlihat jelas dengan sedikit gambaran Lord Jun Soo dalam cara berdiri dan kebiasaannya serta cara berbicaranya)”sambung Ratu seraya berhenti di kaki tangga. (Princess Wein terlihat terkejut). Dari kaki tangga ini masih ada lorong yang menuju kesebuah gerbang terbuka. Kami kembali berjalan menyusuri lorong itu. Beberapa saat kemudian, kami pun tiba di sebuah lapangan yang sangat luas.

“Lembah ini, adalah bagian dari dunia kita tapi sekaligus juga bukan. Lembah ini berdiri sendiri. Hanya terhubung dengan Tebing Sinar sebagai pintu masuknya. Hal ini hanya para Guardian dan Ratu Elf dan Master Lembah Exo yang mengetahuinya. Orang lain dari Hutan Es, termasuk Lady Kiara tidak mengetahui hal ini”ujar Ratu Lyrai seraya berjalan menuju sebuah bangunan Elf. Yang sangat indah, besar dan megah. Terbuat dari seratus batang pohon besar yang menyatu menjadi sebuah bangunan.

Di puncak tangga depan bangunan itu berdiri seorang Elf yang sangat pucat, dan sangat cantik. Yang memakai gaun Elf berwarna hijau pupus.(dia seperti memakai air mengalir)

“Salam Ratu Lyrai, Guardian Wein dan para Master dari lembah Exo”sapanya

“Aku bernama Lusca, Putri mahkota dari Istana Es”sambung putri Elf itu. Akhirnnya aku dapat melihat tiara mungil yang tersemat di dahinya.

“Salam Princess Lusca”sapa kami (para Master Lembah Exo).

“Salam Lusca”balas Sang Ratu.

“Kak Luca”ujar Guardian Wein.

“Silahkan masuk”ujar Princess Lusca seraya membukakan pintu Mansion Elf itu.

“Para Master, kalian akan tinggal di bagian barat Mansion. Sementara aku dan Guardian Wein akan tinggal bagian timur Mansion”ujarnya

“Di tengah Mansion ini adalah ruang yang kita pakai bersama. Ruang latihan, dapur, ruang pertemuan dan kelas,  taman, kolam, ruang makan, ruang bermain dan lainnya. Ada pelayan yang akan membantu kita. Juga ada beberapa penjaga lembah yang akan ikut kita berlatih di sini. Kalian akan menemukan bahwa bagian barat Masion adalah duplikat lembah Exo. Hingga kalian tidak perlu ragu jika sewaktu-waktu harus berubah menjadi serigala. Kalian akan nyaman disana. Kami berdua akan mengunjungi kalian jika kalian mengijinkan. Kalian juga bisa mengunjungi kami di bagian timur. Tapi tolong sebelum berkunjung, beritahu kami terlebih dahulu”ujar Princess Lusca tersenyum.

“Master Ryujin, Master Strike, Master Ruby dan Master Saphire, kalian bebas masuk dan tidur dimanapun di kawasan Mansion ini”ujar Ratu Lyrai lembut.

“Aku akan menunggu kalian semua di Hutan Es”ujar Ratu lagi seraya berjalan pergi.

“Ibu, aku akan merindukanmu”bisik Princess Lusca lirih. Samar, Ratu mengangguk. Menandakan dia mendengar ucapan Princess Lusca.

“Silahkan, beristirahatlah. Saat ini sudah malam jadi beberapa saat lagi kita akan makan malam”ujar Guardian Wein

“Master, tolong panggil nama kami saja selama kita berada di lembah ini. Kami adalah murid kalian, bagaimana pun”ujar Princess Lusca membungkuk.

 “Master, kami permisi dulu”ujar Guardian Wein seraya berjalan dengan perlahan menuju bagian timur Mansion, bersama Princess Lusca. Kuperhatikan mereka yang berjalan menjauh.

“Kris, ayo”ujar Xiumin hyung memegang lenganku dengan senyum mengerti.

“Min Seok hyung, kenapa kau tersenyum mengerikan begitu?”tanyaku menggodanya.

“Aish, kau ini. Aku tahu pikiran kotormu. Jangan bohong kepadaku”ujarnya seraya menyusul yang lain menuju bagian barat Mansion.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet