Ch.1

THE DRAGON LORD AND ME

Wein POV

Seperti biasa aku memulai hariku dengan berpatroli di perbatasan Hutan Es. Walau namanya adalah Hutan Es, bukan berarti hutan ini terbuat dari es atau sangat dingin hingga membeku. Tapi karena semua yang ada di hutan ini berwarna pucat. Tumbuhannya, hingga seluruh penghuni hutan berwarna pucat. Kecuali aku. Entah bagaimana aku memiliki kulit, mata dan rambut berwarna tua. Padahal kedua orang tuaku tidak seperti itu. Tapi, sudahlah. Aku seperti ini mungkin karena aku terlahir sebagai pejuang dan penjaga Hutan Es ini. Dari para tetua dewan Hutan Es, aku mendengar kalau Guardian sebelum aku juga memiliki warna kulit, mata dan rambut yang lebih tua dari yang lain.

Kuamati semua bagian luar perbatasan. Para penjaga perbatasan menyapaku saat mereka melihatku melintas. Aku langsung menuju menara penjaga yang menjadi markasku. Di atas meja kerjaku seekor elang sudah menungguku. Sebuah surat yang menyatakan para Master dari lembah Exo akan datang berkunjung siang ini. Segera kupanggil Xian, bocah pengantar surat. Kuminta dia mengantarkan surat ini kepada sang Ratu. Setelah itu aku memperingatkan penjaga perbatasan mengenai kedatangan para Master dari lembah Exo.

Siang itu, akhirnya aku melihat rombongan Master dari Exo ini. (Mereka hanya berlima?) Aku heran karena dalam surat yang kuterima, dinyatakan mereka berjumlah dua belas orang. (yang lain dimana?). Tiba-tiba aku mendengar suara menderu diatas kepala kami semua. Seekor naga putih yang sangat besar terlihat terbang berputar-putar diatas sana. Dengan suara yang sangat keras, akhirnya dia mendarat.(BESAR SEKALI!!!) Besarnya seperti bukit , jika dia duduk melingkar seperti itu. Dari atasnya turunlah seorang pria yang tinggi dan terlihat dingin.(walau sangat tampan). Lima orang Master yang berada di darat, terlihat sangat menghormati pria itu. Mereka berjalan dibelakang pria naga itu.

“Salam, Guardian. Aku Lord Kris. Aku bersama para Master ini datang dari Lembah Exo”sapanya.

“Salam, Lord Kris. Kalian dipersilahkan masuk. Aku sudah menerima surat yang menyatakan kalian akan datang siang ini”jawabku.

terdengar suara gemuruh badai dalam kepalaku yang berasal dari naga putih itu.

“Maafkan aku, Master Ryujin. Bukan aku ingin mengabaikanmu. Aku hanya berasumsi kalau kau juga termasuk kedalam rombongan para Master ini. Kupersilahkan kau memasuki Hutan Es ini. Kami menyambutmu dengan senang hati. Kumohon maafkan atas kelancanganku tadi”ujarku lembut kepada Ryujin.

jawabnya lembut.

“Maafkan aku sekali lagi. Tapi, dimana Master yang lain?”tanyaku

“Mereka tertunda, karena harus menolong beberapa desa disekitar lembah yang di serang kawanan perampok”jawab Lord Kris.

“Kalau begitu, silahkan”ujarku mengangguk seraya memimpin mereka semua menuju Istana Ratu Lyrai.

Para Master dari Exo ini datang untuk menjadi guru bagi kami. Agar kami bisa menguasai kekuatan dasar kami sebagai penjaga Elf.(Guardian dan Ratu Elf) Terutama untuk mengajariku menguasai kekuatanku. Aku sudah mengetahui kalau aku memiliki 4 kekuatan inti. Yaitu api, air, tanah dan angin. Aku juga sudah mengetahui kalau aku memiliki kekuatan lain. Seperti penyembuh, petir, teleportasi, telekinesis, time control, dan cahaya. Aku juga bisa berkomuniksi dengan ras naga dan phoenix. Sementara Elf lain tidak. Dewan mengatakan kalau itu berkaitan dengan kemampuanku sebagai Guardian.

Tidak lama kemudian, kami pun tiba di depan gerbang Istana.

“The Guardian of Ice Forest, bersama para Master dari lembah Exo tiba”seru penjaga gerbang. Para Master lalu menghadap Ratu Lyrai. Sementara aku kembali ke menara penjaga, menunggu para Master Exo lain yang belum tiba.

ujar sebuah suara api dalam kepalaku. Dengan cepat aku keluar dari menara. Diantara pepohonan aku dapat melihat seekor Phoenix berwarna kuning keemasan terbang berputar-putar.

“Silahkan Master Strike. Kau diijinkan mendarat”ujarku lembut. Dalam sekejap Phoenix itu mendarat dengan lembut di dekat menara penjaga. Dari punggungnya turunlah enam orang pria.

“Salam, Guardian. Aku Suho. Maaf kami baru tiba sekarang . Kami harus menolong penduduk desa sekitar lembah dari perampok”ujarnya tersenyum.

“Tidak apa-apa, Master. Lord Kris sudah menerangkan kepadaku tadi. Mari ikuti aku, Ratu sudah menunggu kalian”ujarku seraya memimpin mereka semua menuju Istana.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet