Chapter 6

Ghost Friend

 

Chapter 6

Junsu POV

Setelah seminggu di rumah sakit akhirnya aku bisa pulang. Hari ini aku pergi ke sekolah lagi. Kangen sekali aku dengan sekolah dan sepak bola. Belakangan ini aku selalu kepikiran dengan Yoochun. Aku bingung kenapa selama di rumah sakit dia tidak pernah menengokku lagi.

‘Annyeong, Min.’ aku menyapa sahabatku.

‘Annyeong, Su. Kau sudah sembuh?’

‘Lumayanlah. Tapi aku masih tidak bisa main sepak bola dan olahraga lainnya untuk sementara.’

‘Ohh.. begitu. Sayang sekali, kan minggu ini ada pertandingan antar kelas.’

‘Apa?! Arghhh. Sebal aku.’

‘Tenang saja Su. Kan ada yang menemanimu kalau kau tidak ikut olahraga.’

‘Siapa?’ Aku bingung dengan pernyataan Min.

‘Itu.’ Mata Min menunjuk ke arah Yoochun yang saat itu sedang tertawa bersama seseorang. Wajah tertawanya manis sekali.

‘Siapa orang itu? Kenapa Yoochun terlihat dekat sekali dengannya? Aku tidak pernah melihat orang itu.’ Pikirku.

‘Min, siapa laki – laki yang bersama Yoochun?’

‘Ohh.. dia adik kelas kita, namanya Kim Kibum. Kenapa?’

‘Tidak apa kok. Ke kantin yuk?’ Aku mengajak Changmin.

‘Boleh. Kau traktir ya? Kan merayakan kau masuk sekolah lagi.’

‘Boleh tapi tidak melebihi batas pengeluaranku untuk hari ini.’

‘Oke.’ Aku dan Changmin meninggalkan kelas. Tapi pikiranku masih pada yoochun dan laki – laki itu. Kenapa aku merasa kesal melihat Yoochun dengan lelaki lain.

End of Junsu POV

 

Yoochun POV

Pagi ini aku pergi ke sekolah pagi – pagi, karena Yunho bilang rencana bikin Junsu ingat akan dimulai hari ini, karena Junsu masuk hari ini.

‘Bagaimana dia bisa tahu ya?’ aku kadang bingung dengan pikiran Yunho.

Setelah sampai ke sekolah aku langsung mencari yunho.

‘Yunho…’ aku memanggilnya.

‘Hei Yoochun. Sini aku kenalkan dengan teman adikku, Kim Kibum.’

‘Siapa?’

‘Kibum kenalkan ini Yoochun. Yoochun ini Kibum. Kibum ini yang akan menjadi pemicu ingatan junsu. Huahahaha.’ Yunho tertawa licik.

‘Yunho tertawamu menyeramkan ah.’ Kata Jae yang datang dari belakangku.

‘Booo jangan gitu dong.’ Yunho langsung memeluk Jae.

‘Terus gimana caranya nih?’

‘Kau mengobrol saja dengan Kibum di dalam kelas. Nanti Junsu akan melihat kalian. Perlahan dia pasti akan merasa cemburu.’

Akhirnya aku mengikuti saran Yunho. Aku mengobrol dengan Kibum. Ternyata kibum memang orangnya enak diajak mengobrol. Aku tertawa mendengar cerita – cerita yang dia sampaikan. Tak berapa lama aku mendengar suara Junsu dia menayakan pada Changmin siapa yang berbicara kepadaku. Aku mendengar nada bicaranya seperti tidak suka. Tapi setelah itu dia biasa saja dan malah pergi ke kantin. Apa rencana kami tidak berhasil?

‘Huh.’ Aku hanya bisa menghela nafas.

‘Kenapa Yoochun hyung?’ Kibum bingung melihatku seperti itu.

‘Sepertinya rencana kita tidak berhasil. Dia diam saja tuh.’

‘Tenang hyung. Hyung tadi dengar nada bicaranya, tidak.’ Aku menggeleng.

‘Ahh, hyung… Tadi itu nada bicaranya agak sedikit kesal. Itu artinya dia mulai cemburu. Sabar saja hyung. Nanti pulang sekolah lanjut lagi. Nanti aku jemput. Oke?’ Jelas Kibum.

‘Oke.’

‘Sudah jangan cemberut hyung. Sabar saja.’

‘Kenapa kau mau membantuku sih?’ Aku bertanya penasaran kenapa kibum mau membantuku.

‘Sebenarnya dulu aku juga merasakan hal yang sama denganmu hyung. Jangan bilang siapa – siapa ya? Sebenarnya dulu aku dan Changmin pacaran trus aku dengan dia kecelakaan. Lalu dia amnesia dan melupakan aku. Sedih ya.’ Muka Kibum terlihat sedih.

‘Trus sekarang bagaimana?’

‘Sekarang kami sudah pacaran lagi. Tapi diam – diam karena takut orang tuanya tahu.’

‘Kenapa begitu?’

‘Orang tuanya tidak setuju denganku. Karena saat kecelakaan itu aku sedang bersamanya dan karena ingin menolongku dia sampai tertabrak bus. Maka dari itu orang tuanya sampai sekarang masih sebal denganku.’

‘Huaaah. Masalahmu lebih berat dariku ya?’

‘Hehehe.’

‘Eh iya. BTW Changmin kan temannya Junsu. Nanti dia bilang ke Junsu lagi.’

‘Tenang saja. Minnie tidak akan bilang ke Junsu. Aku sudah bilang ke dia masalahmu dan katanya dia ingin ikut dalam rencana ini.’

‘Oooh…’

Kriiiiinggggg……

‘Hyung bell sudah bunyi. Aku kembali ke kelasku ya.’

‘Oke. Bye.’

‘Bye.’ Kibum langsung berlari ke luar kelas. Tak lama Junsu dan Changmin kembali ke kelas dan duduk di tempat duduk mereka yang tak lain adalah di sebelahku.

Pelajaran berlangsung lama sekali aku sampai mengantuk. Hari ini ada pelajaran olahraga. Selama pelajaran itu kerjaanku hanya bisa diam di kelas kadang aku ke UKS. Tapi hari ini aku tidak sendirian di kelas. Hari ini Junsu tidak ikut pelajaran olahraga juga karena belum diperbolehkan oleh dokternya. Aku berpindah tempat duduk ke yang dekat jendela. Junsu juga sama.

‘Hei, yoochun.’dia memanggilku.

‘Hei , Junsu.’aku balas menyapanya. Setelah itu kami saling diam.

‘..’

‘..’

‘Yoochun, aku boleh bertanya sesuatu tidak?’

‘Apa?’

‘Kenapa waktu di rumah sakit kau menciumku?’

‘Hmmm…’

‘Yoochun?’

‘Apakah aku harus menjawab pertanyaan itu? Aku tidak bisa menjawabnya.’ Aku berpikir.

‘Yoochun.’ Junsu memegang pundakku.

‘Eh iya… mian aku melamun. Tadi apa pertanyaanmu?’

‘Kenapa pada saat di rumah sakit kau menciumku?’

‘Ehmmm..’

‘Yoochun kau lebih baik jangan terlalu sering melamun nanti kesurupan lo.’

‘Apa sih…’

‘Memangnya pertanyaanku susah ya untuk dijawab. Kan buka matematika.’ Junsu mencoba untuk bercanda.

‘Apa sih… garing deh.’

‘Makanya jawab dong.’

‘Eehhhh… masalah itu kau harus tahu sendiri. Aku tidak mau memberitahu. Hehehehe.’ Aku tertawa sambil memalingkan wajahku.

‘Dasar kau.’ Junsu mengacak acak rambutku.

‘Iiih.. kan jadi berantakan.’

‘Oh iya ada hubungan apa kau dengan kibum?’

‘Hanya teman. Kenapa memangnya?’

‘Apa Junsu mulai cemburu?’ aku berpikir.

‘Ani. Hanya penasaran saja yang aku tahu kau Cuma berteman dengan Jaejoong dan Yunho.’

‘Enak saja. Temanku banyak tahu.’

‘Siapa aja?’

‘Jaejoong, Yunho, Kibum, Harang, dan masih banyak lagi.’ Sombongku.

‘Lho, bukannya harang itu anjingmu?’

‘Darimana kau tahu? Kau kan tidak pernah kuberitahu. Yang tahu hanya hantu Junsu.’ kalimat terakhir tidak kuucapkan hanya di dalam pikiranku.

 

‘Ehm.. aku juga tidak tahu. Hanya muncul begitu saja di kepalaku.’

Kriiiingggg…..

Karena jam pelajaran olahraga jam terakhir. Aku langsung membereskan alat tulis dan bukuku. Lalu aku menunggu Kibum datang.

‘Hyung…’ Kibum memanggilku.

‘Junsu.. aku duluan ya.’ Lalu aku pergi bersama kibum. Sebelum keluar kelas aku melihat ke arah Junsu sekilas. Dia terlihat agak kurang suka aku pergi dengan kibum.

‘Apa itu artinya dia sudah mulai terlihat cemburu?’ pikirku.

 

Keesokan harinya…..

Aduh aku telat lagi ke sekolah. Aku berlari dari halte bis ke gerbang sekolah. Aku melihat gerbang sekolah sudah mulai tertutup aku langsung berlari sekuat tenaga. Sesampainya di dalam sekolah, aku merasa nafasku mulai tidak bisa stabil lagi, jantungku mulai berdetak tidak beraturan. Aku mencoba mencari obatku yang berada di dalam tas, tapi aku tidak bisa menemukannya. Mata ku mulai berkunang – kunang.

‘Yoochun? Kau tidak apa – apa?’ aku merasa seseorang memanggilku dan memegang pundakku. Walaupun aku tidak dapat melihat jelas, aku mengetahui bahwa suara itu adalah suara Junsu. Lama kelamaan kesadaranku mulai menghilang. Yang kudengar terakhir kali adalah seseorang meneriakkan namaku, ‘Yoochuuuun!!’

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DecidedFanficLover #1
This is super cute :D<br />
Keep writing~
Qkarin
#2
Manis! Aaa... Kenapa last chap ini.. Ada sequelnya tak? #plakh xD<br />
Keep writing chingu! AKTF!
Qkarin
#3
hyaaaaa!! Kibum~~ XD<br />
hwaiting Chunnie!<br />
update soon~ saranghae~
junsuism #4
Thanks guys for commenting in my story... hehehe.... mian if not that good...
RS-victims-unit
#5
Hallooooo...newbie here.......love the main ide of this story...ekekekee...can't wait for the continuation...please update soon chingu...^^
Qkarin
#6
YEA! Update!<br />
<br />
NO! Aaaaaaaaaaaaaaaaa TTATT<br />
Junsu-ah! Kenapa dirimu tak ingat! Dx<br />
<br />
Ya tapi di sanalah bumbu cintanya.. Aigoo.. *menghibur diri*<br />
<br />
Keep writing! Hwaiting! YooSu youngwonhi~
Qkarin
#7
KYAH! lanjutkan lanjutkan lanjutkan! *jump jump*<br />
So far so sweet!! XDXDXDXDXD