Chapter 4

Ghost Friend

 

Chapter 4

Junsu POV

‘Sebenarnya yang kusukai itu….’Aku merasa semua menjadi terdiam mendengar perkataanku.

‘…. Orang yang kusukai adalah kau Park Yoochun.’ Aku menundukan kepala karena merasa wajahku memerah.

‘Apa!’ aku mendengar Yoochun berteriak tidak percaya. Sambil menunduk mataku mencoba melihat ke arahnya. Aku merasa wajah Yoochun semakin pucat.

‘Yoochun?’ aku mencoba memanggilnya. Tiba – tiba dia pingsan sambil memegang dadanya.

‘Yoochuuuuunnnn.’ Aku berteriak sambil mencoba menangkap dia yang jatuh pingsan. (eh kok hantu bisa nangkep orang yang pingsan yaa?? Hehehehe. Author mulai ngayal yang aneh).

‘Kenapa dia?’ YunJae bertanya bersamaan kepadaku. Aku langsung mencoba mendengarkan jantungnya.

‘Aku rasa dia hanya shock. Tapi kita harus panggil dokter takut kalau ada hubungan dengan penyakitnya.’

‘Baik aku akan panggil dokter.’ Ujar Yunho seraya berlari ke arah tempat ruang suster.

‘Jae kau yang pegang Yoochun, nanti orang kaget melihat dia melayang seperti ini.’ aku langsung menyerahkan Yoochun kepada Jae.

 

Setelah beberapa saat, akhirnya Yoochun sadar dan membuka matanya perlahan.

‘Yoochun? Apa kau baik-baik saja?’ Tanyaku seraya memegang pipinya. Dia hanya mengangguk. Aku merasa mukanya memerah.

‘Apa kau demam?’ aku bertanya lagi seraya memegang keningnya. Dia langsung menggeleng.

‘Bisa kau bicara?’ aku merasa tidak tenang karena dari tadi dia tidak menjawab pertanyaanku dengan suara.

‘Iya. Aku kenapa?’ Dia melihat ke arah aku dan Jae.

‘Mmmm… kamu pingsan. Mian kalo aku membuatmu tertekan dengan pernyataanku barusan.’ Aku menunduk takut melihat ekspresinya.

‘Jadi yang tadi bukan mimpi?’ katanya polos.

‘Bukan Chun. Tadi Junsu memang bilang kalau dia suka denganmu. Benarkan Su?’ Jelas Jae seraya melihat ke arahku. Aku hanya bisa mengangguk.

‘Jadi, aku benar menyukaiku? Kenapa?’ Wajah Yoochun mengharapkan pertanyaan.

‘Kenapa kau bertanya padaku? Kau memang orang yang panttas untuk dicintai. Lihat saja, Jae, Yunho, orang tuamu, dan adikmu. Semua sayang padamu kan?’

‘Jadi kau menyukaiku hanya sebatas teman?’ Tanyanya lagi. Wajahnya mendadak menjadi sedih.

‘Tidak. Bukan itu maksudku. Aku sangat menyayangimu, melebihi sayang kepada diriku sendiri. Aku tidak bisa melihatmu sakit, aku sedih jika melihatmu sedih, aku ingin selalu bersamamu. Jika kau tidak mau aku juga tidak bisa memaksamu.’ Aku menunduk setelah mengatakan kata terakhirku takut melihat akan ekspresi di wajahmu.

‘Junsu… .’ Yoochun mengangkat wajahku.

‘Aku sebenarnya juga menyayangimu sejak pertama kali kau datang ke sekolah.’ Lanjut yoochun seraya membelai pipiku.

‘Benarkah?’ Aku memegang tangannya yang berada di pipiku.

‘Iya.’ Ujar Yoochun sambil menatap lembut ke arahku.

‘Yoochun… Kau sudah sadar?’ Kata Yunho memecah kemesraan kami.

‘Shhh. Dasar kau Yunnie tidak bisa membaca situasi.’ Kata Jae sambil memukul pelan tangan Yunho.

‘Aduh.. sakit Jae. Aku kan tidak tau. Sebentar lagi dokter akan datang.’ Kata Yunho sambil memegang tangan yang dipukul Jae.

‘Sekarang kau bangun dan duduk di bangku saja dulu Chun.’ Ujar Jae seraya membantu Yoochun untuk duduk di kursi tunggu.

 

Setelah beberapa lama, dokter akhirnya datang dan menyuruh kami untuk ke ruang kliniknya. Yoochun di periksa oleh dokter tersebut. Akhirnya Yoochun keluar dari ruang periksanya.

‘Bagaimana dok?’ Tanya Jae.

‘Dia tidak apa-apa. Tapi penyakit jantung bawaannya dapat menyebabkan hal yang tidak diinginkan. Jadi tolong dijaga suasana disekelilingnya dan kalau bisa dia jangan terlalu capek.’

‘Baik dok.’ Kata Jae.

End of Junsu POV

 

Yoochun POV

Setelah itu kami kembali ke kamar rawat Junsu.

‘Jadi… bagaimana? Apa yang harus aku lakukan?’ Tanyaku kepada Yunho.

‘Kalau kau tidak mau aku tidak apa-apa kok. Aku senang menjadi hantu kok. Kan aku jadi bisa melihatmu tidur tiap kali. Hehehehe.’

‘Apa sih?’ aku menunduk merasa wajahku memanas.

‘Hello… Kita juga di sini. Tolong ditunda kemesraannya.’ Kata Yunho.

‘Jadi aku harus bagaimana?’ Tanyaku lagi.

‘Yaaa.. Kau harus mencium bibir junsu yang asli.’ Ujar Yunho santai.

‘Eehhh, Jadi aku harus menciumnya?’

“iya. Sekarang saja mumpung orang tua Junsu sedang keluar.’ Kata Yunho.

‘Oh.. iya. Baiklah.’

Akhirnya kami masuk ke dalam kamar rawat Junsu. Akupun mencoba mencium Junsu dengan cepat.

‘Itu tidak akan mempan. Kau harus menciumnya sampai dia sudah mulai sadar.’ Jelas Yunho.

‘Jadi aku harus menciumnya sampai dia sadar?’ tanyaku  tak percaya.

‘Iya.’ Jawab Yunho cepat.

Akhirnya aku mencoba lagi mencium bibir Junsu. Aku merasakan tangan Junsu yang asli bergerak sedikit.

‘Aku menghilang perlahan. Apa ini normal Yunho?’ Tanya junsu. Aku pun langsung melihat ke arah Junsu yang hantu tapi tetap mencium Junsu.

‘Iya. Berarti cara kita berhasil.’ Kata Yunho senang.

Aku terus mencium Junsu. Tiba-tiba aku merasa mata Junsu membuka perlahan. Lalu setelah terbuka sepenuhnya dia langsung membelalak.

‘Apa yang kau lakukan?’ Kata Junsu seraya mendorongku.

‘Eh…..’ Aku hanya bisa diam.

‘Kenapa kau menciumku? Kenapa aku berada di sini? Ini dimana? Seingatku aku pulang dari sekolah lalu aku tidak ingat apa-apa setelahnya.’ Ujar Junsu.

‘Yunho, ada apa ini?’ Tanyaku kepada Yunho.

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DecidedFanficLover #1
This is super cute :D<br />
Keep writing~
Qkarin
#2
Manis! Aaa... Kenapa last chap ini.. Ada sequelnya tak? #plakh xD<br />
Keep writing chingu! AKTF!
Qkarin
#3
hyaaaaa!! Kibum~~ XD<br />
hwaiting Chunnie!<br />
update soon~ saranghae~
junsuism #4
Thanks guys for commenting in my story... hehehe.... mian if not that good...
RS-victims-unit
#5
Hallooooo...newbie here.......love the main ide of this story...ekekekee...can't wait for the continuation...please update soon chingu...^^
Qkarin
#6
YEA! Update!<br />
<br />
NO! Aaaaaaaaaaaaaaaaa TTATT<br />
Junsu-ah! Kenapa dirimu tak ingat! Dx<br />
<br />
Ya tapi di sanalah bumbu cintanya.. Aigoo.. *menghibur diri*<br />
<br />
Keep writing! Hwaiting! YooSu youngwonhi~
Qkarin
#7
KYAH! lanjutkan lanjutkan lanjutkan! *jump jump*<br />
So far so sweet!! XDXDXDXDXD