Chapter 1

Ghost Friend

 

Kenalkan aku adalah Park Yoochun, aku adalah seorang remaja lemah. Dari sejak kecil aku sakit – sakitan sehingga aku tidak pernah bisa melakukan olahraga yang aku sukai yaitu sepakbola dan basket.

 ‘Huuh…  mengapa aku tidak bisa seperti mereka?’ ucapku kepada diriku sendiri seraya melihat ke arah anak-anak yang sekarang sedang bermain sepakbola.

‘Park Yoochun sedang apa kau di sini? Bukannya sekarang pelajaran olah raga?’ Aku berdiri dari tempatku duduk karena kaget mendengar seseorang tiba – tiba memanggilku dari belakang. Ternyata guruku yang memanggilku.

‘Hari ini saya izin lagi dari pelajaran karena tidak enak badan.’

‘Oh begitu… ya sudah lebih baik kau pulang saja istirahat.’

‘Baiklah.’ Lalu aku mengangkat tasku berjalan ke luar kelas.

 

Keesokan paginya, saat aku berangkat sekolah aku melihat Kim Junsu, teman sekelasku dan bintang sepakbola sekolahku, sedang berada di perempatan dekat sekolah.

‘Kok sepertinya tidak ada yang bisa melihatnya ya?’ pikirku. Lalu dia melihat ke arahku, dan aku refleks mengalihkan pandangan dan langsung berjalan cepat ke sekolah pura – pura tidak melihat. Aku merasa dia mengejarku dan memanggil aku.

‘Heeyyy….’

Tiba – tiba dia sudah ada di depanku. Aku yang kaget langsung berhenti.

‘Hey, kau bisa melihatku?’ Dia tersenyum wajahnya manis sekali. Aku langsung menggeleng kepala mencoba mengembalikan pikiran normalku.

‘Kau tidak bisa melihatku?’ Aku melihat wajahnya berubah menjadi sedih.

‘Mengapa aku merasa ikut sedih melihat dia seperti itu?’ pikirku.

‘Apa kau bisa mendengarku?’ ada secercah harapan di wajahnya.

‘Aku bisa mendengar dan melihatmu.’ Akhirnya aku berbicara karena tidak ingin melihat dia sedih.

‘Jongmal???’ Dia terlihat sangat senang. Aku menganggukan kepala. Tiba – tiba aku teringat kalau aku terlambat masuk sekolah. Aku langsung segera berlari.

 ‘Wae Geurae?’ dia mengikutiku berlari.

‘Aku terlambat ke sekolah.’ Aku terus berlari. Aku melihat gerbang sekolah hampir di tutup, aku mempercepat lariku.

Sesampainya di dalam sekolah aku kehabisan nafas dan aku segera mencari obatku.

‘Kau tidak apa?’ dia terlihat khawatir.

Setelah aku meminum obat dan nafasku sudah stabil aku menjawab, ‘tidak apa – apa, hanya penyakitku saja. Aku tidak boleh olahraga berat.’

‘Benar kau tidak apa – apa?’ dia masih terlihat khawatir.

‘Tenang saja aku tidak apa – apa, sudah biasa aku seperti ini.’

Lalu kami pun berjalan ke kelas. Saat sampai di kelas, suasana kelas suram.

‘Ada apa?’ aku bertanya kepada sahabatku Kim Jaejoong.

‘Kemarin Kim Junsu kecelakaan dan sekarang sedang dirawat di rumah sakit, keadaannya koma.’

‘Apa!!! Dia ada di sampingku kok.’ Aku menengok ke arah Junsu tapi dia menghilang.

‘Apa kau bilang?’ Jae bingung mendengar ucapanku.

‘Tidak.. aku tidak bilang apa – apa.’ Dia bingung melihatku.

‘Jadi tadi siapa ya?’ pikirku.

‘Kriiiiiiiingggggg’ bel pun berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai.

 

‘Kriiiiiiinnnggggg.’Bel tanda sekolah berakhir pun berbunyi. Aku langsung membereskan alat tulisku ke dalam tas.

‘Mau ke mana kau buru – buru sekali?’tanya jae bingung melihatku membereskan alat tulisku dengan cepat.

‘Aku ingin memastikan sesuatu.’

‘Memastikan apa? Aku ikut ya…’

‘Lebih baik tidak usah. Masalah yang gak penting kok.’

‘Ayolah..’ bujuknya. Ia memang selalu seperti itu suka ikut campur masalahku.

‘Ya sudahlah apa boleh buat.’

‘Memang masalah apa sih?’ tanyanya penasaran.

‘Susah ceritanya.’

‘Memangnya ada apa?’

‘Janji kalau aku cerita jangan menertawakanku.’

‘Aku janji.’ Dia membuat tanda peace dengan tangannya.

Lalu aku ceritakan kejadian tadi pagi dimana aku bertemu dengan junsu dan saat sampai di sekolah aku baru tahu kalau junsu mengalami kecelakaan tapi tadi junsu sebenarnya ada di sebelahku dan juga masalah hilangnya junsu tiba – tiba. Dia hanya merespon, ‘Wah jadi kau bertemu dengan arwah junsu dong? Kereeeeeen.’ Dia itu memang aneh suka hal – hal yang gaib, pacarnya malah bisa melihat hal – hal yang tidak bisa dilihat oleh orang umum. Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat dia.

Aku mencari Junsu di tempat di mana aku bertemu dengan dia tadi pagi, tapi dia sudah tidak ada di sana lagi. Lalu aku mencari di lapangan sepak bola, karena aku tahu kalau dia suka sepak bola, dan aku menemukannya sedang duduk di salah satu bangku di pinggir lapangan.

‘Junsu…’  aku mendekati dia perlahan. Dia menengok perlahan.

‘Di mana dia?’ tanya jae antusias. Aku hanya menghela nafas melihat jae. Jae tidak bisa melihat tapi dia bisa mendengar hal – hal gaib.

‘Yoochun… ternyata aku sudah jadi arwah ya? Berarti sebentar lagi aku akan mati.’

‘Junsu, jangan putus asa dulu. Kau kan baru koma belum mati.’

‘Iyaaaa, mungkin pacarku bisa membantumu untuk kembali ke tubuhmu.’ Timbrung jae.

‘Benarkah?’ wajah Junsu berubah menjadi bersinar mendengar kata jae.

‘Aku akan segera menghubungi Yunho.’ Jae langsung mengeluarkan Handphonenya.

Setelah beberapa saat kemudian akhirnya kami pergi ke rumah Yunho.

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DecidedFanficLover #1
This is super cute :D<br />
Keep writing~
Qkarin
#2
Manis! Aaa... Kenapa last chap ini.. Ada sequelnya tak? #plakh xD<br />
Keep writing chingu! AKTF!
Qkarin
#3
hyaaaaa!! Kibum~~ XD<br />
hwaiting Chunnie!<br />
update soon~ saranghae~
junsuism #4
Thanks guys for commenting in my story... hehehe.... mian if not that good...
RS-victims-unit
#5
Hallooooo...newbie here.......love the main ide of this story...ekekekee...can't wait for the continuation...please update soon chingu...^^
Qkarin
#6
YEA! Update!<br />
<br />
NO! Aaaaaaaaaaaaaaaaa TTATT<br />
Junsu-ah! Kenapa dirimu tak ingat! Dx<br />
<br />
Ya tapi di sanalah bumbu cintanya.. Aigoo.. *menghibur diri*<br />
<br />
Keep writing! Hwaiting! YooSu youngwonhi~
Qkarin
#7
KYAH! lanjutkan lanjutkan lanjutkan! *jump jump*<br />
So far so sweet!! XDXDXDXDXD