Chapter 2

You are My Spring

Author POV

“lepaskan dia girls..” ucap Jina lalu menarik Jiyoon ke arahnya.

“yah, unni, aku kan masih kangeeeeeennnnnn...” Hyuna hanya bisa pouted.

“girls listen to me, carefully..” Jina terlihat serius sekarang dan itu membuat semua member 4Minute terdiam dan menatap Jina.

“Jiyoon...Jiyoon hanya mengingat kalian sebagai seorang IDOL bukan lagi sebagai teman yang dia kenal.” mendengar ucapan Jina, mereka hanya bisa terbelalak dan membuka mulut tanpa mengeluarkan suara.

mereka terlalu tekejut dengan apa yang baru saja mereka dengar.

“Jiyoon mengalami kecelakaan 3 tahun yang lalu dan ingatannya hanya sampai saat aku menjemputnya di bandara, sedangkan itu jauh sebelum dia bertemu dengan kalian.” Jina memandang ke semua dongsaengnya yang masih belum mengeluarkan sepatah kata pun.

“anni...” Jihyun yang akhirnya bisa menguasai dirinya. “Jiyoonie, kau benar tak mengenalku? maksudku sebagai temanmu? kita sering ngobrol atau masak bersama sebelumnya.” Jihyun menatap Jiyoon bingung.

“I am really sorry...” Jiyoon menggelengkan kepalanya.

“unni, benarkah kau tak ingat apapun tentang kami, maksudku, tentang saat kita dulu sering bermain bersama?” mata Sohyun mulai berkaca-kaca, Hyuna yang ada di samping Sohyun lalu merangkulnya.

“mian...”

mata Jiyoon lalu menatap mata Gayoon yang sedari tadi hanya terdiam menatapnya. Jiyoon merasa aneh, di hatinya seperti ada rasa marah, sakit, dan kecewa. Jiyoon berpikir mana mungkin dia membenci orang yang bahkan ia tidak kenal.

“sudahlah, yang terpenting kan sekarang Jiyoon berada di sini dan sehat.” ucap Jiyeon yang langsung membuat Jiyoon mengalihkan pandangannya.

“yeah, kita akan berusaha membuatmu mengingat semuanya kembali.” ucap Hyuna penuh semangat.

TOK!! TOK!!

Author POV end

Junhyung POV

TOK!! TOK!!

GLEK!

aku membuka pintu ruang ganti Jina noona. aku dan member Beast yang lain ke sini karena Dongwoon memaksa dan mendorong aku dan yang lain. Padahal aku sudah ingin kembali ke kamarku dan tidur.

“oh, annyeong..” ternyata 4Minute ada di sini.

“oh, oppa...annyeong.” Jihyun terkejut saat melihatku.

“oh, Junhyung-ah waeyo?” tanya Jina noona bingung.

“NOONAAAAA....” Dongwoon lalu menyerbu masuk ruangan dan langsung memeluk orang yang ada di belakang Jina.

“oh...” orang itu terkejut.

“noona, bagaimana kabarmu?” tanya Dongwoon padanya.

“oh..well..as you can see...”

“Jiyoonie, long time no see, eh?” kata Gikwang lalu masuk dan menyapanya.

“oh, ne..” Jiyoon terlihat terkejut dan bingung, bukankah mereka dekat sebelumnya.

“annyeong Jiyoon-ah..” sapaku padanya.

“oh, annyeong..” dia menatapku lalu membungkuk. dia tersipu melihatku? how cute. apa yang baru saja aku katakan.

“sepertinya kabar sudah menyebar.” keluh Jina lalu menggelengkan kepalanya.

“yak, Dongwoon oppa lepaskan Jiyoon unnie sekarang.” ucap Sohyun sembari mempoutkan bibirnya.

“Dongwoon-ah lepaskan sekarang, nanti ada yang cemburu...” ucapku sambil melirik ke arah Doojoon. Doojoon hanya menatap Jiyoon.

“oh, mianhae hyung... noona, selama ini kau berada dimana eh? kau tak mengabari salah satu dari kami sekali pun.” tanya Dongwoon.

“oh, I eummm...well, I live in London..”

“woaaahhh, Jiyoonie, kau berubah sekarang.” ucap Yoseob saat masuk ke ruangan. “rambutmu panjang sekarang.” lalu menepuk pundak Jiyoon.

“Doojoon-ah kau tak mengucapkan apapun?” tanya Jina saat melihat dongsaengnya hanya menatap Jiyoon tanpa berkedip.

“leader-nim!!” Hyunseung menepuk pundak Doojoon yang langsung membuatnya terkejut.

“oh, ya ada apa Hyunseung?” tanyanya kebingungan.

“hold to yourself leader-nim.”

“Oh, ann—“ sebelum Doojoon menyelesaikan ucapannya manager kami datang.

“ternyata kalian di sini. ayo cepat saatnya pulang.”

“aishh...hyung, aku masih belum puas melihat Jiyoon noona.” kata Dongwoon memelas.

“oh..kau disini Jiyoon-ah, senang melihatmu kembali.”

“ah, ne...” aku melihat ada yang aneh dengannya saat ini.

“ayo cepat, minggu depan kalian kan ada MT dengan yang lain juga, kalian bisa menghabiskan waktu dengannya saat itu. besok kalian masih ada interview.” ucapnya seraya meninggalkan kami.

“aishh.” keluh Doojoon. “kalian dengar kan? ayoo cepat kita kembali ke van. oh, Jiyoonie, nice to see you back.”

“oh, ne...” itu saja yang Jiyoon ucapkan dari tadi, biasanya dia akan langsung menyerbu dan memeluk Doojoon.

Kami lalu pamit pada 4Minute, Jiyoon, dan Jina noona.

@Van

aku hanya menatap keluar jendela. kenapa aku memikirkan Jiyoon terus? dia aneh. aku yakin dia tersipu saat melihatku, dan entah kenapa itu membuat jantungku berdetak lebih cepat. Junghyung-ssi hold to yourself. Jiyoon itu milik sahabatmu, Yoon Doojoon. tapi mungkin perasaan mereka sudah setelah 3 tahun tak bertemu.

“hyung, apa kau tak merasa aneh dengan Jiyoon?” tanya Yoseob penasaran.

“...” Doojoon hanya terdiam tak menjawabnya.

“Junhyung hyung...??”

“mwo?” ucapku.

“bagaimana menurutmu?” Dongwoon menatapku penasaran.

“well, dia sangat aneh, biasanya dia akan langsung berlari memeluk kita satu persatu.” jawabku tak berani menatap mata Dongwoon.

“nah, itu yang membuatku merasa aneh, dia seperti merasa asing?”

“dan aku terkejut saat Jiyoon melihat ke arah Junhyung terus.” aku terkejut mendengar pernyataan Hyunseung. aku menatapnya dengan tatapan mematikan. “mwo? aku benar kan?”

“benar juga, dan aku yakin muka jiyoon memerah saat Juhyung hyung menyapanya.” Dongwoon hanya menambah situasi menjadi rumit.

“itu tidak mungkin..” aku berusaha mempertahankan sikap cool-ku. pandanganku beralih ke Doojoon yang sekarang menatapku tanpa mengatakan sesuatu. aku lalu memukul kepala Dongwoon. “aish, jangan mengada-ngada...”

“yak! hyung...” dia lalu mengelus kepalanya tepat dimana aku memukulnya. “mian, Doojoon hyung...”

“kenapa?” ucapnya lirih.

“mereka hanya bercanda..” ucapku.

“aku tahu itu...” katanya singkat lalu kembali menatap keluat jendela.

aku menatap Dongwoon. “kau akan membunuhmu.” bisiku pada Dongwoon.

Junhyung POV end

Jiyoon POV

aku sudah berada di dalam van Jina unni. aku masih tekejut dengan apa yang baru saja terjadi. kenapa mereka seperti sudah mengenalku lama? dan Dongwoon memelukku? bahkan Junhyung ada di sana menyapaku aaaaaaaaaaaa...

aku benar-benar ingin berteriak sekencang-kencangnya.

“Jiyoon-ah...”

“eum?”

“are you still in love with Doojoon?” tanyanya tiba-tiba. aku tak mengerti.

“what do you mean unni?” aku menatapnya yang sedang sibuk dengan Iphone-nya.

“well, you two are lover back then.”

“WHAT?!” pekikku. “you must be joking, right?” aku masih tak percaya dengan apa yang Jina unni katakan.

“not at all, well, just read your diary.”

“I just not ready for everything unn.” aku lalu menatap keluar jendela. “I am afraid that I couldn’t accept everything.”

“just take your time, your diary will explain everything.”

“maybe...maybe it will explain me why I feel this way..”

“what?” Jina unni sekarang memandangku bingung.

“well, I just feel that I hate Gayoon.” aku menatap mata Jina unni.

“heh? why?” dia mengrenyitkan alisnya.

“I don’t know, it’s just... I feel sad, hurt, and disappointed at the same time when I look into her eyes.”

“well, you two are not close back then.”

“but I don’t understand unni..”

“that’s why I tell you to read your diary.”

“ok...” aku lalu terdiam dan menatap ke luar jendela. diary. buku berwarna putih yang selama ini selalu ku simpan di laci dekat tempat tidurku. buku dimana masa laluku tertulis.

aku belum merasa cukup kuat untuk mengingat masa lalu yang sudah ku lupakan. aku takut masa lalu itu hanya membuatku sedih. haruskah aku mengingat masa lalu? aku tahu masa lalu bisa menjadi bahan pelajaran untuk menuju masa depan. tapi bukankan lebih baik melupakan masa lalu dan menjalani apa yang ada di hadapan kita sekarang?

aku penasaran dan juga takut.

@Jiyoon Room

aku duduk di tepi tempat tidurku dan menatap ke arah laci dimana aku meletakan diary-ku. aku hanya bisa menghela nafas. siap tidak siap aku harus membacanya. itu masa laluku. kenapa aku harus takut, bukankah aku sudah mengalaminya, dan buktinya sekarang aku baik-baik saja.

“ok, whatever happen next, I will take that risk.” aku lalu membuka laci dan mengambil buku itu.

aku menatapnya sesaat. aku tak ingat ternyata aku sangat kekanakan. aku tersenyum melihat sampul buku itu. aku lalu membuka halaman pertama buku itu.

di halaman pertama hanya tertulis perasaanku saat aku tiba di Korea dan bertemu dengan Jina unni untuk pertama kalinya sejak dia pindah ke Korea. halaman kedua masih sama tak ada yang penting. begitu juga halaman berikutnya. saat aku membuka halaman yang ke 15, mataku mulai terbelalak.

today was very wonderful. I finaly met my bias, haha.. he’s so kind. I hold his hand, well, that’s for handshake. but that already makes me going to nine clouds. I gave him my necklace. he accept that, aahhhh... it’s really makes me crazy. I don’t know why I feel this way. thanks to my beloved cousin Jina unni. she makes me met my ultimate bias. that’s was awesome.

“nothing special..but who is he?” aku masih tak bisa tau siapa yang dimaksud dengan he di dalam diary-ku.

di halaman selanjutnya masih tak ada nama yang dimaksud dengan he. aku frustasi, dan malas membaca kelanjutannya. tapi mataku tebuka lebar saat melihat tulisan YOON DOOJOON sangat besar di halaman yang baru saja aku buka.

“WHAT THE—“

oh my GOD?! is this really happen?! he said he loves me, oh my GOOOOODDDDDDD. I think I am gonna die now.

YOON DOOJOON SARANGHAE??!!!! <3 <3 <3

aku hanya bisa melongo melihat tulisan itu. bingung. tapi kenapa kau tak merasakan apapun sekarang saat melihatnya. aku terlalu terkejut untuk membaca kelanjutannya.

“my God, what should I do now?” gumamku.

Jiyoon POV end

 

 

TBC~~~


woaaahhh, gomawoo, ya...author berusaha update really soon XD well, author masih bimbang buat JiyooXDoojoon atau JiyoonXJunhyung. I love both ship TT.TT

thanks for the comment, and hope you enjoy it chu~~~

FIGHTING!!!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xxlovemejsyo
#1
oh wow this is really interesting
gyne4x4ever
#2
Chapter 6: Uwaaaaaaaaakkkk I just found this story out aaaaaaa ㅠㅠㅠㅠ
udah lama banget gak baca ffnya jiyoon, kangen parah ㅠㅠㅠㅠ
I love this story!!! please keep writing this story <3
jjpunghi #3
Chapter 6: Why suddenly I feel gloomy aaaaaa Jiyoon-ah :'( its too hurting not for Doojoon but for me huwaaa anyway. this is just a little comment. maybe you can replace namja with lelaki or something like that. so the feeling wont out of the track kkk but dats ur choice. u know u make a nice chapters
jjpunghi #4
Chapter 1: please just stay as JiyoonXDoojoon :D and thats Jihyun not Jiyeon. If im not mistaken
jjpunghi #5
Chapter 1: please just stay as JiyoonXDoojoon :D and thats Jihyun not Jiyeon. If im not mistaken
I-Love-KyuYoon #6
Chapter 4: Lanjut, thor!^O^
I-Love-KyuYoon #7
Chapter 3: Thorrrrrrrr I'm SO HAPPYYYYY
Akhirnya ada JiyoonxJunhyung ><><><><><
Gak bisa jelasin deh pokoknya seneng dan pengen lagi tau kelanjutannya...
anddd, sejak pertama kali baca ff ini, juga ngerasa ada sedikit JiyoonxDongwoon^O^
Chapter selanjutnya ditunggu ya, Thorr... Hwaiting!^^
I-Love-KyuYoon #8
Chapter 2: Make JiyoonxJunhyung pleaseeeee!^O^
I-Love-KyuYoon #9
Ditunggu update-nya ya, Thorrr!!!^O^
DndaJJ #10
author update soon(: