Chapter 1

You are My Spring

Seorang gadis sedang bolak balik di backstage sebuah konser. Dia terlihat seperti kebingungan mencari sesuatu, atau lebih tepatnya seseorang. Terkadang dia juga mengecek handphone-nya siapa tahu orang yang dia cari menelponnya.

“I can’t take it anymore.” gerutunya. “I have to find toilet.” dia meloncat loncat kecil, seperti anak berusia 5th.

Tak lama ia lalu berlari kecil ke arah manapu untuk mencari toilet, tapi tanpa sengaja dia menabrak sesuatu, yeah, tepatnya seseorang.

“ah, sorry.” ucap gadis yang sekarang terduduk di lantai.

“ya, setidaknya kau melihat orang yang kau mintai maaf.” kata namja yang sedang berdiri sambil mengulurkan tangan.

“ah, jeoseonghamnida.” gadis itu hanya membungkuk, betapa terkejutnya saat melihat namja yang sedang berdiri dihadapannya. “oh..”

“oh...” namja itu pun juga terpaku saat melihat wajah gadis itu.

Beberapa saat mereka terdiam.

“ah, mianhae, can you show me where the toilet is?” tanya gadis itu memecah kekakuan diantara mereka.

“oh, just go straight, and the toilet on the right.”

“oh, kamsahamnida.” gadis itu membungkuk lalu beranjak pergi, tapi kemudian dia berhenti lalu berbali. “ige...” dia memberikan pin berbentik tengkorak.

“hmm?”

“you can hide that spot with this.” jawab gadis itu seraya tersenyum. “oh...” dia juga memberikan rantai kalung. “you also can use it for pedant.”

“oh, this is not—“

“it’s a gift from fan.” dia tersenyum lalu pergi menuju tujuan sebelumnya yaitu TOILET. “aisshh, I need to pee...” gerutunya.

di sisi lain, namja itu hanya melihat punggung gadis itu.

“kau belum berubah sama sekali, eh?” ucap namja itu lirih.

Author POV end

Jiyoon POV

ahhhh, akhirnya bisa lega. aku tersenyum pada diri sendiri mengingat betapa beruntungnya aku hari ini. aku lalu tersadar kenapa aku tak menanyakan ruang ganti Jina unni padanya.

“aish, pabo...” aku memukul kepalaku sendiri.

“oh, Jiyoon-ah.” aku terkejut ada seseorang yang memanggilku. dia seorang gadis, mungkin seusianya.

“oh, nuguseyo?” tanyaku ragu. aku yakin ini bukan pertama kalinya aku melihat wajah orang yang ada di hadapanku. seperti aku pernah melihatnya di suatu tempat.

“nan Jihyun. yah, kau dari mana saja selama ini, sudah berapa tahun aku tak melihatmu, eh?”

“Jihyun? 4Minute?” ah, aku baru sadar, iya, dia Jihyun 4Minute. Meskipun aku bukan penggemar 4minute tapi aku suka lagu-lagu mereka.

“yah, kenapa wajahmu seperti habis melihat hantu seperti itu? kajja, aku antar kau ke ruang Jina unni.”

@G.Na Changing Room

“unniiiiiiiiiii..............” teriakku lalu menyerbu ke arah Jina unni yang sedang di make up.

“yak! be careful. you will ruin my make up, you know.”

“you've told me for wait, but you never showed up, I got worried, you forget about me.” aku lalu duduk di samping Jina unni.

“how is it?”

“about what?” aku bingung dengan pertanyaan Jina unni.

“well, are there any signs of your memories back?”

“ not yet, I guess...but I found myself that I really close with Jihyun before.”

“yeah, I can tell that you are close with her back then.”

“oh, really? wow, why I cant remember that I really close with an Idol.”

“hey! I am an Idol too, FYI.” Jina unni mengrenyitkan alisnya.

“hahaha, yeah I forgot about that, but you are my family, my cousin.”

“do you’ve read all of your diary?”

“not yet..”

“why?”

sebelum aku sempat menjawab ada yang mengetuk pintu dan membukanya.

“Jina, your performance in 5 minutes. come on.”

“ok!.” Jina unni berdiri dan kembali menatapku. “wait here, It’s not take along time, becuse I the last performance.”

“ok, unni, fighting!!” aku menyemangatinya, aku ingin melihat performancnya tapi ya, unni tak ingin aku hilang. aku terdengar seperti anak kecil ya, ya begitulah aku. hahaha...

Jiyoon POV end

DooJoon POV

aku hanya menatap pin yang sedang aku pakai. pin itu sama dengan yang pernah dia berikan padaku dulu. ah, lupakan itu Doojoon-ssi. itu hanya masa lalu.

“hyung, kau kenapa?” maknae menanyaiku karena melihatku terpaku pada pin yang aku pakai. “wah, itu sama persis yang Jiyoon noona berikan padamu dulu.”

“yeah..”

“apa mungkin....” Dongwoon memberi jeda sebelum dia menyelesaikan pertanyaannya. “Jiyoon noona, Jiyoon noona ada di sini?” ucapnya girang.

“yak!!”

“MWO?!” ucap Yoseob dan Gikwang bersamaan.

“hyung, aku benar kan? Jiyoon noona ada di sini?” Dongwoon menatapku penasaran. well, semua mata yang ada di ruangan itu menatapku seperti itu. kecuali Junhyung yang sibuk dengan Iphone-nya

“well..” aku hanya mengusap belakang kepalaku. “aku melihatnya tadi, dan dia memberikanku ini.” jawabku dan menghela nafas.

“bagaimana dia sekarang?” tanya Kikwang.

“masih boyish?” entah kenapa aku merasa Dongwoon ingin segera berlari menemui Jiyoon.

“tidak, dia berambut panjang, sekarang. tak sepanjang member 4Minute atau Jina noona, tapi lebih panjang dari yang terakhir aku lihat.” aku merasa sedang diinterogasi.

“pasti cantik...aaaahhhh, aku ingin menemuinya, mungkin dia ada di ruangannya Jina noona.” Dongwoon beranjak dari tempatnya, tepat saat itu juga Junhyung mengeluarkan suaranya.

“duduk, jangan temui dia.”

“heh? kenapa hyung?” ekspresi Dongwoon berubah.

“kalau dia menganggap kita masih temannya dia seharusnya yang menghampiri kita kan?” ucap Junhyung matanya masih tertuju pada Iphone-nya.

“tapi hyung...”

“sudah turuti saja apa kata Junhyung hyung.” Yoseob lalu menarik tangan Dongwoon untuk kembali duduk.

kata-kata Junghyung mengingatkanku pada pertemuannya dengan Jiyoon tadi, dia juga merasa aneh, Jiyoon tak memanggilnya oppa, bahkan dia menggunakan English. Doojoon seperti merasa dia kembali ke pertemuan pertama kali dengan Jiyoon saat itu Doojoon baru saja debut.

kejadiannya sama persis seperti yang baru saja terjadi. bedanya adalah, saat itu Jina noona menghampiri aku dan Jiyoon, dan kami berkenalan. dan setahun kemudian dia sudah menjadi Yeojachingu-ku. sampai suatu hari, saat menjelang 2 tahun hubunganku dengannya, dia tiba-tiba saja menghilang. aku bertanya pada Jina noona, dan dia hanya menjawab ‘berdoalah, semoga dia baik-baik saja.’ kata-kata itu membuatku merinding. saat itu aku kesal sampai ingin menangis. aku sangat frustasi beberapa hari setelah itu.

aku sangat ingin melihatnya. aku sangat ingin memeluknya. aku memberanikan diri bertanya pada Jina noona tentang Jiyoon lagi, kali ini dia menjawab ‘dia baik-baik saja, sekarang dia ada di London.’ aku meminta nomor telpon Jiyoon tapi Jina noona tak memberikannya. dia mengatakan Jiyoon tak ingin mengingat masa lalunya lagi, dan itu termasuk tentangku. saat itu juga aku lemas dan tak tahu harus berkata apa, Jiyoon selama ini kukira semua berjalan baik-baik saja.

itu hanya masa lalu, dan sekarang kenapa kau bersikap seperti tak mengenalku.

Doojoon POV end

Gayoon POV

Jihyun unni kembali dari toilet dengan wajah berseri-seri.

“unni, kau kenapa?” tanyaku penasaran. tak biasanya dia kembali dari toilet dengan wajah super senang. well, mungkin dia lega atau apalah tapi masa iya sampai segembira itu.

“kau tau siapa yang aku temui baru saja?”

“siapa unn?” tanya Sohyun dengan mata penasaran.

“Jiyoon...” jawab Jihyun unni senang.

“wooaaaaahhhh...Jiyoon unni akhirnya kembali....” aku melihat Hyuna dan Sohyun loncat-loncat kegirangan dan Jihyun unni tertawa melihat kedua maknae.

“Gayoonie~ gwaenchana?” aku terkejut saat Jiyeon menepuk pundakku. Jiyeon tahu semuanya. Jiyeon tahu alasan kenapa dia tak merasa senang dengan kembalinya Jiyoon.

“gwaenchana..” ucapku lirih.

“apa yang akan kau lakukan?” aku terpaku dengan pertanyaan Jiyeon. well, aku masih tak tahu harus berbuat apa dengan keadaan seperti ini. “aku harap kau tak melakukan apa yang kau lakukan sebelumnya.” dia tersenyum sedikit.

aku akui dulu aku memang melakukan hal yang sangat aku sesali sampai saat ini. hal yang seharusnya tak pernah aku lakukan.

Flashback~

“apa maksudmu Gayoon?” Jiyoon menatapku bingung.

“Jauhi Doojoon oppa...”

“mwo? kau tau kan aku sudah bersama dengan Doojoon oppa selama hampir 2 tahun?” Jiyoon menatapku tak percaya dengan apa yang aku katakan.

“aku mohon, lepaskan Doojoon oppa...” aku menggenggam tangannya memohon.

“maafkan aku, aku tak bisa melakukan hal itu, aku sangat mencintai Doojoon oppa.” Jiyoon lalu menghempaskan tanganku dan berbalik memunggungiku. “anggap saja kita tak pernah membicarakan hai ini. aku akan mengganggap tak pernah mendengarnya.”

aku sangat marah dengan perkataannya. bagaimana bisa dia berkata seperti itu, itu berarti aku juga harus melupakan perasaanku pada Doojoon oppa. aku tak sanggup lagi menahan emosiku.

aku lalu mengikuti mobil Jiyoon dengan kecepatan tinggi aku menyalip mobilnya dan berhenti di depan mobilnya. itu menyebabkan mobilya hilang kendali dan menabrak tiang beton yang ada di tepi jalan. aku yang melihatnya hanya terpaku dan terdiam di dalam mobil. saat itu jalanan sepi.

aku lalu menghampirinya yang tengah sekarat terbaring di terotoar.

“jika aku tak bisa memilikinya, maka kau pun tak bisa memilikinya.” ucapku lalu pergi dari tempat itu dan kembali ke mobil.

tanganku gemetaran. aku tak tau apa yang aku lakukan. aku tau ini salah tapi ini sudah terlanjur terjadi. aku lalu menelpon polisi dan mengatakan bahwa ada kecelakaan di jalan X. aku lalu pergi dari tempat itu dan mengurung diriku di dalam kamar.

Flasback end~

“Gayoonie~~ ayo kita harus tampil sekarang dengan yang lain.” teriakan Sohyun menyadarkanku.

“oh, neee...” aku lalu mengekor mereka.

kami sedang menunggu penampilan terakhir dari Jina unni di backstage.

“woaaahhh, Jina noona is amazing...” cletuk suara namja, yup itu Hyunseung.

“ckckck, get back to yourself Hyunseung-ah.” ledek namja yang lebih tinggi dari Hyunseung. “oh, annyeong girls~” sapanya pada kami.

“hey, Doojoon oppa, aku akan mengatakan sesuatu...” Hyuna tiba-tiba memeluk lengan Doojoon.

andwae, andwae, jangan sampai Hyuna mengatakan kalau Jiyoon ada di sini. well, tentu saja aku mengatakannya keras-keras. itu hanya ada di kepalaku.

“mwo?”

“Jihyun unni bilang kalau Jiyoon unni ada di sini.” Hyuna tersenyum memperlihatkan gigi-giginya.

tapi ternyata Doojoon oppa tak terkejut sama sekali mendengar perkataan Hyuna.

“oh..” itu saja yang terucap dari mulut Doojoon oppa.

“yah, oppa kenapa kau tak terkejut?” Hyuna terlihat bingung melihat reaksi Doojoon.

“itu karena dia sudah bertemu langsung dengan Jiyoon.” jawab Dongwoon.

“WOAAAAHHHH JEONGMAAAALLL???” teriak Sohyun histeris. “oppa, bagaimana dia sekarang? sudah hampir 3 tahun tak melihatnya, pasti sudah sangat berbeda.”

aku terlalu terkejut dan tak bisa berkata apa-apa, hanya bisa menghela napas. ternyata mereka sudah bertemu. aku ingat dengan perkataan Jiyeon setelah aku menceritakan semuanya. dia mengatakan kalau aku dan Doojoon ditakdirkan bersama, makan kami pun akan bersama.

“mungkin takdirnya bukan aku.” aku hanya bergumam.

Gayoon POV end

Author POV

Jiyoon sedang berkonsentrasi dengan Iphone-nya sampai-sampai dia tak mendengar ada yang masuk keruangan itu dan menyerbunya dengan pelukan. Jiyoon yang terkejut hanya terdiam menerima pelukan mereka satu per satu mulai dari Hyuna, Sohyun, Jiyeon, Jihyun, dan Gayoon.

Jiyoon merasa aneh saat menerima pelukan Gayoon, seperti rasa sakit yang tiba-tiba menusuk hatinya.

“oh...”

“unni, how you’ve been? I really reallyyyyyyyyy miiisssss yoouuuuuuu...” Sohyun terus menempel Jiyoon.

“oh...Jina unnie...” Jiyoon seperti mencari pertolongan dari Jina.

“lepaskan dia girls..” ucap Jina lalu menarik Jiyoon ke arahnya.

“yah, unni, aku kan masih kangeeeeeennnnnn...” Hyuna hanya bisa pouted.

“girls listen to me, carefully..” Jina terlihat serius sekarang dan itu membuat semua member 4Minute terdiam dan menatap Jina.

“Jiyoon...Jiyoon hanya mengingat kalian sebagai seorang IDOL bukan lagi sebagai teman yang dia kenal.”

 

TBC~~~~

 


author masih bingung hak XD well, this first chapt is boring -_- be nice to me ok, this is first time I share my FF here.. Kritik dan Saran selalu ditunguuu...chuuu~~~

sorry I make Gayoon as antagonis XD dont get me wrong, She is my second bias on 4Minute after Jiyoon ofc hahaha

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xxlovemejsyo
#1
oh wow this is really interesting
gyne4x4ever
#2
Chapter 6: Uwaaaaaaaaakkkk I just found this story out aaaaaaa ㅠㅠㅠㅠ
udah lama banget gak baca ffnya jiyoon, kangen parah ㅠㅠㅠㅠ
I love this story!!! please keep writing this story <3
jjpunghi #3
Chapter 6: Why suddenly I feel gloomy aaaaaa Jiyoon-ah :'( its too hurting not for Doojoon but for me huwaaa anyway. this is just a little comment. maybe you can replace namja with lelaki or something like that. so the feeling wont out of the track kkk but dats ur choice. u know u make a nice chapters
jjpunghi #4
Chapter 1: please just stay as JiyoonXDoojoon :D and thats Jihyun not Jiyeon. If im not mistaken
jjpunghi #5
Chapter 1: please just stay as JiyoonXDoojoon :D and thats Jihyun not Jiyeon. If im not mistaken
I-Love-KyuYoon #6
Chapter 4: Lanjut, thor!^O^
I-Love-KyuYoon #7
Chapter 3: Thorrrrrrrr I'm SO HAPPYYYYY
Akhirnya ada JiyoonxJunhyung ><><><><><
Gak bisa jelasin deh pokoknya seneng dan pengen lagi tau kelanjutannya...
anddd, sejak pertama kali baca ff ini, juga ngerasa ada sedikit JiyoonxDongwoon^O^
Chapter selanjutnya ditunggu ya, Thorr... Hwaiting!^^
I-Love-KyuYoon #8
Chapter 2: Make JiyoonxJunhyung pleaseeeee!^O^
I-Love-KyuYoon #9
Ditunggu update-nya ya, Thorrr!!!^O^
DndaJJ #10
author update soon(: