Chapter 6

You are My Spring

mulai chapter ini author cuma pakai author point of view, karena author udah biasa pake itu T.T mian... m(-.-)m


Jiyoon lalu duduk di tempat duduk isi 2 yang masih kosong, karena Jina lebih memilih duduk bersama Jihyun. Jiyoon hanya mempout bibirnya melihat tingkah unnienya.

“unnie, tsk...masa aku duduk sendirian.” gerutunya. walaupun begitu Jiyoon memilih duduk di dekat jendela. tiba-tiba Junhyung duduk di sampingnya. “eh, apa yang kau lakukan disini?” Jiyoon mengangkat sebelah alisnya.

“apa kau tak lihat? tak ada kursi yang tersisa.” Junhyung mengangkat bahunya dan mengangkat sedikit ujung bibirnya.

“...sigh.” hanya itu yang bisa Jiyoon lakukan.

di perjalanan mereka bernyanyi dan berteriak entah untuk apa. suasana sudah seperti anak SMA yang baru merasakan pergi wisata bersama. Jiyoon hanya terdiam menatap keluar jendela. Junhyung melihat itu hanya terdiam.

“apa yang kau lihat?” tiba-tiba Jiyoon berbalik menatap Junhyung.

“an-anni..” Junhyung hanya tergagap dan memalingkan wajahnya.

“jangan terlalu lama menatapku, nanti kau naksir.” ledek Jiyoon sambil mengeluarkan smirknya.

“aishh...tsk..” Junhyung hanya mengernyitkan alisnya. “Jiyoon-ah..”

“hem?”

“apa kau sudah baikan dengan Doojun?”

“oh...” Jiyoon terdiam sejenak. “yeah, kita sudah lebih akrab sekarang.”

 

flash back to yesterday

 

Doojun menelpon Jiyoon untuk menemuinya di sebuah taman dekat dengan dorm apartemen milik Jina. Jiyoon sebenarnya ragu-ragu, tapi akhirnya dia memutuskan untuk menemuinya.

“tak mungkin selamanya aku akan menghindarinya, lagi pula aku sudah mengingat semuanya.” ucap Jiyoon pada refleksinya di dalam cermin. semua ingatan Jiyoon sudah kembali, dia sudah ingat apa yang dikatakan Gayoon tentang perasaanya untuk Doojun dan alasan Jiyoon ingin menjauhi Doojun.

 

@taman

 

“kau sudah menunggu lama?” tanya Jiyoon pada seorang namja yang sedang duduk melamun di salah satu bangku taman itu.

“anni...” dia menatap Jiyoon dan tersenyum. “aku pikir kau tak akan datang.”

“aku tak pernah mengingkari janji, kau tau itu kan Doojun-ssi?” Jiyoon masih menggunakan bahasa formal. dia lalu duduk di samping Doojun.

“Jiyoon-ah...”

“hemm?”

“aku ingin tahu alasanmu meninggalkanku.”

“...sigh.” Jiyoon menghela nafas panjang. dia sebenarnya masih belum siap mengatakan apa yang ada di kepala dan hatinya. “baiklah aku tak mungkin bisa menyimpan ini selamanya.”

“...”

“mungkin ini terdengar egois, tapi aku meninggalkanmu karena aku sudah tak memiliki perasaan apapun untukmu saat itu.” Jiyoon masih menutupi kenyataan bahwa saat itu dia kecelakaan karena dia tak ingin melepas Doojun. dia berbohong agar hubungan Doojun dan Gayoon baik-baik saja, dan dia bisa perlahan menjauh.

“kau bohong kan, Jiyoonie?”

“pernahkah aku membohongimu?” Jiyoon menatap Doojun.

“tapi...hari itu adalah...”

“ya tepat 2 tahun kita bersama.” Jiyoon tersenyum dan menunduk. “dan hari itu juga aku sudah memutuskan untuk berpisah denganmu, aku merasa 2 tahun sudah cukup.”

“tidakkah kau memikirkan perasaanku?”

“...” Jiyoon terdiam sambil memandangi telapak tangannya.

“Jiyoonie...”

“stop memanggilku dengan itu,Yoon Doojun-ssi.”

“...”

“lebih baik kita memulainya dari awal, dari saat kita belum saling mengenal.” Jiyoon lalu menatap ke arah anak-anak yang sedang bermain.

“aku tak bisa melakukan hal itu.”

“cobalah...” Jiyoon lalu berdiri.

“Jiyoon...”

“cobalah demi aku...”

“...”

“aku akan bersikap biasa mulai saat ini, berpura-puralah kau dan aku tak pernah memiliki hubungan apapun. berpura-puralah itu semua hanya ada dalam mimpi.” Jiyoon lalu meninggalkan Doojun yang sedang menatap punggung Jiyoon yang mulai menjauh.

 

flash back end

 

“benarkah?” Junhyung menatap wajah emotionless Jiyoon.

“uh-huh...” Jiyoon lalu membuka tasnya dan mengambil kotak makan yang dia bawa.”mau?”

“huh?” Junhyung menatap kotak makan berisi buah-buahan yang dipegang Jiyoon. “oh, iya, tentu.”

“ambil satu saja...” gurau Jiyoon. “hahaha...”

“aish, jangan pelit, Jiyoon-ah...” Junhyung bersiap mengambil beberapa, tapi dengan sigap Jiyoon menjauhkan kotak makanannya. Jiyoon lalu menjulurkan lidahnya.

“hey...” ucap sebuah suara.

TBC~~~


Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xxlovemejsyo
#1
oh wow this is really interesting
gyne4x4ever
#2
Chapter 6: Uwaaaaaaaaakkkk I just found this story out aaaaaaa ㅠㅠㅠㅠ
udah lama banget gak baca ffnya jiyoon, kangen parah ㅠㅠㅠㅠ
I love this story!!! please keep writing this story <3
jjpunghi #3
Chapter 6: Why suddenly I feel gloomy aaaaaa Jiyoon-ah :'( its too hurting not for Doojoon but for me huwaaa anyway. this is just a little comment. maybe you can replace namja with lelaki or something like that. so the feeling wont out of the track kkk but dats ur choice. u know u make a nice chapters
jjpunghi #4
Chapter 1: please just stay as JiyoonXDoojoon :D and thats Jihyun not Jiyeon. If im not mistaken
jjpunghi #5
Chapter 1: please just stay as JiyoonXDoojoon :D and thats Jihyun not Jiyeon. If im not mistaken
I-Love-KyuYoon #6
Chapter 4: Lanjut, thor!^O^
I-Love-KyuYoon #7
Chapter 3: Thorrrrrrrr I'm SO HAPPYYYYY
Akhirnya ada JiyoonxJunhyung ><><><><><
Gak bisa jelasin deh pokoknya seneng dan pengen lagi tau kelanjutannya...
anddd, sejak pertama kali baca ff ini, juga ngerasa ada sedikit JiyoonxDongwoon^O^
Chapter selanjutnya ditunggu ya, Thorr... Hwaiting!^^
I-Love-KyuYoon #8
Chapter 2: Make JiyoonxJunhyung pleaseeeee!^O^
I-Love-KyuYoon #9
Ditunggu update-nya ya, Thorrr!!!^O^
DndaJJ #10
author update soon(: