Chapter 5

You are My Spring

Author POV

“keinginan?” tanya Jiyoon penasaran. “keinginan untuk apa?”“hah?” Yoseob salah tingkah, sepertinya dia sudah mengucapkan kata-kata yang seharusnya tidak dia ucapkan. “ah, sepertinya aku mengucapkan hal-hal yang tak masuk akal lagi.”

“kalau kau berani mengatakannya, aku akan memberimu pelajaran nanti.” bisik Junhyung dan itu cukup untuk membuat wajah Yoseob pucat pasi.

“sepertinya kau sangat lapar ya, Yoseobie? sampai wajahmu pucat seperti itu.” Jiyoon tertawa melihatnya lalu bersiap menyuapinya. “say aaaaaa...” Yeosob langsung saja melahapnya dan tersenyum.

“noona, aku juga mau~~” rengek Dongwoon.

“say aaaa...” Jiyoon mengambil satu sendok lagi dan menyuapi Dongwoon. “hahaha...” Jiyoon tak bisa menahan tawanya saat melihat ekspresi bahagia Dongwoon yang lucu.

“yak, kalian..” protes Junhyung.

“hyung, jangan bilang kau iri.” ucap Hyunseung dingin, tapi hal itu membuat mereka semua tertawa.

“jangan bercanda, Hyunseung-ah.” Junhyung berusaha menutupi mukanya yang sudah semerah tomat.

“kau kan sudah punya makanan sendiri oppa, jadi aku tak perlu menyuapimu juga kan?” Jiyoon menjulurkan lidahnya dan tertawa.

“tch...stop teasing me, already.” gerutu Junhyung. mereka pun akhirnya memesan makanan, dan makan dengan ramai. well, mereka bercanda terlalu keras, sampai-sampai mereka ditergur manager cafe karena mengganggu pelanggan lain. tapi mereka hanya terkikik dan tertawa pelan.

tanpa sadar Jiyoon melihat ke arah Doojoon yang beranjak pergi dari cafe, tapi Jiyoon langsung mengalihkan pandangannya saat Doojoon menoleh kepadanya. Junhyung yang melihatnya hanya bisa terdiam, dia merasa seperti menjadi orang ketiga.

3 days later

@Beast Mini Concert

Jiyoon dan Jina memutuskan untuk menonton konser Beast. mereka sangat bersemangat. Jina memakai bando bertuliskan Hyunseung sedangkan Jiyoon menggunakan bando yang bertuliskan Junhyung—karena itu yang tersisa di stan. Jiyoon sebenarnya ingin membeli yang bertuliskan Yoseob atau Dongwoon karena mereka berdua memintanya.

After concert

@backstage

Jina dan Jiyoon sedang berjalan menuju ruang ganti Beast.

“Noonaaa~~” seru suara namja—siapa lagi kalau bukan Dongwoon.

“aigoo..” keluh Jina dan Jiyoon hampir bersamaan.

“wae?” tanya Dongwoon terkejut karena dia merasa tak diharapkan. “Jiyoon noona, kenapa kau memakai bando dengan nama Junhyung hyung? kau kan janji—“

“hanya ini dan yang dipakai Jina unnie yang tersisa.” potong Jiyoon.

“ahh..kenapa kau tak memakai bando yang dipakai Jina noona?” ledek Dongwoon sambil tersenyum aneh.

“Jina unnie menyerobotnya.”

“itu karena Hyunseung meminta—anniya.” Jiyoon dan Dongwoon saling tukar pandang.

“seolma—“ cletuk mereka berdua bersamaan.

“anniyaaaa..” sangkal Jina agak terlalu keras. dan itu membuat Jiyoon dan Dongwoong tertawa keras.

“unnie, tak apalah bilang saja~”

“noona, kau tak bisa membohongi kami berdua, hahaha~” Jiyoon dan Dongwoon ber-High Five.

tiba-tiba ada yang merangkul Jiyoon dan Dongwoon dan itu cukup membuat Jiyoon berhenti tertawa karena terkejut. itu Doojoon.

“apa yang membuat kalian tertawa?” tanya Doojoon santai.

“hyung, sepertinya Jina noona dan Hyunseung hyung—“

“anniya...” potong Jina sebelum Dongwoon sempat mengatakan hal yang aneh-aneh. “enough, stop teasing me already.”

“ya, unnie-ya jangan marah.” Jiyoon melepas rangkulan Doojoon dan memeluk Jina.

“tsk..” Jina tak menghiraukan Jiyoon.

“unnie-yaa~~ jebaaalll~~” Jiyoon terpaksa mengeluarkan aegyo-nya.

“tsk, arasseo arasseo.” ucap Jina lalu memeluk Jiyoon.

“Jiyoonie, bisakah kita bicara berdua sebentar?” tanya Doojoon, lalu memandang ke arah Jina dan Dongwoon.

“tapi—“

“noona, ayo kita bertemu dengan yang lain, Hyunseung hyung pasti senang.” Dongwoon lalu menarik tangan Jina.

“take your time.” bisik Jina pada Jiyoon dan tersenyum pada Doojoon.

“unnie—“ gumam Jiyoon lalu memandang Doojoon. “waeyo?”

“Jiyoonie—“

“eum?”

“kenapa kau bersikap seperti ini?” tanya Doojoon dengan raut wajah yang sedih.

“bersikap seperti apa maksudmu?” Jiyoon sangat berhati-hati dengan setiap kata-kata yang dia ucapkan. “aku tak mengerti.”

“maksudku kenapa kau seperti menjauh dariku?”

“anniya, aku bersikap biasa saja. aku memperlakukanmu seperti yang lain.” Jiyoon menatap Doojoon tak percaya, bagaimana bisa dia berpikir seperti itu, well, dia tak sedekat itu seperti dia dekat dengan Dongwoon atau Yoseob, tapi dia yakin dia memperlakukannya sama seperti yang lain, bicara santai.

“apa kau bersikap seperti ini karena melihatku sekarang lebih dekat dengan Gayoon?”

“anniya, kau berhak untuk melakukan apapun yang kau mau, aku bukan lagi siapa-siapamu.” Jiyoon berusaha senormal mungkin. dia masih belum siap membahas masa lalu yang hanya sedikit dia ingat.

Jiyoon mulai mengingat awal pertemuannya dengan Doojoon dan yang lain. dia ingat saat pertama kali Doojoon mengajaknya jalan-jalan. hanya sebatas itu. Jiyoon harus merasakan sakit kepala saat ingatannya sedikit demi sedikit kembali.

“kau mau kita membahasnya?” tanya Doojoon, raut wajahnya berubah.

“eum?” Jiyoon tak tahu harus mengatakan apa.

“apa kau sudah benar-benar melupakan aku?” Doojoon menatap Jiyoon sedih.

“aku—mianhae..” hanya itu yang bisa Jiyoon katakan. “suatu saat nanti kau pasti akan tahu alasannya.”

“jawab aku Jiyoon-ah, apa kau benar-benar sudah melupakan aku?” kali ini Doojoon terlihat kesal, dia memengang pundak Jiyoon.

“appo—“

“Jiyoon-ah apa kau benar-benar ingin melupakan semua kenangan yang kita punya?” cengkraman Doojoon semakin keras.

“aa—aa—appo—“

“HYUNG!!”

Author POV end

Junhyung POV

aku sedang bermain dengan Iphone-ku saat Dongwoon dan Jina noona masuk ke ruang ganti kami. yang membuatku terkejut dia memakai bando bertuliskan Hyunseung. sepertinya ada sesuatu. aku baru ingat hari ini dia datang bersama Jiyoon, tapi dimana Jiyoon?

“noona—“ ucapku.

“Jiyoon sedang bicara berdua dengan Doojoon.” jawabnya—weird—aku bahkan belum menanyakannya. “tak usah terkejut seperti itu. itu semua tertulis jelas di wajahmu Junhyung-ah.”

“oh—“ aku hanya menunduk malu.

“sebenarnya aku khawatir—“ Jina noona lalu duduk di samping Hyunseung.

“wae?” tanya Yoseob penasaran.

“entahlah, hanya sajaku takut Doojoon berbuat kasar pada Jiyoon.” jawabnya sambil melepas bando dan memasukannya ke dalam tas.

“kau tau itu tak mungkin terjadi, noona.” ucapku tak percaya. Doojoon hyung tak akan sanggup menyakiti Jiyoon.

“well, itu hanya perasaanku saja. setelah apa yang Jiyoon lakukan.”

“apa maksudmu, noona?” kataku dan Yoseob bersamaan.

“oops, sepertinya aku mengatakan hal yang seharusnya tak aku katakan.” Jina noona lalu menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

“noona, apa maksudmu dengan ‘setelah apa yang Jiyoon lakukan’ ?” tanya Dongwoon penasaran.

“you guys will find out soon.” hanya itu yang Jina noona katakan.

“tsk..” decakku. aku lalu beranjak dari tempat dudukku.

“kau mau kemana, hyung?” tanya Gikwang yang baru kembali dari toilet.

“toilet..” jawabku berbohong. aku ingin melihat Jiyoon.

di sinilah aku bersembunyi di sebelah tembok dekat dengan Jiyoon dan DooJoon. well, aku cukup dekat dengan mereka dan bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

“apa kau bersikap seperti ini karena melihatku sekarang lebih dekat dengan Gayoon?” tanya Doojoon dari nada suaranya aku tau dia merasa kesal sekaligus sedih.

“anniya, kau berhak untuk melakukan apapun yang kau mau, aku bukan lagi siapa-siapamu.” jawab Jiyoon pelan. lalu mereka terdiam beberapa saat.

“kau mau kita membahasnya?” tanya Doojoon memecah keheningan.

“eum?” aku pikir Jiyoon belum siap dengan situasi ini.

“apa kau sudah benar-benar melupakan aku?” tanya Doojoon lagi, agak lebih keras.

“aku—mianhae..” Jiyoon terdiam beberapa saat. “suatu saat nanti kau pasti akan tahu alasannya.” lanjutnya.

“jawab aku Jiyoon-ah, apa kau benar-benar sudah melupakan aku?” kali ini Doojoon terdengar kesal, aku mengintip ke arah mereka. aku melihat Doojoon memengang pundak Jiyoon.

“appo—“

“Jiyoon-ah apa kau benar-benar ingin melupakan semua kenangan yang kita punya?”

“aa—aa—appo—“

“HYUNG!!” aku tak sanggup melihat perlakuannya. “apa kau tak lihat kau menyakiti Jiyoon?” aku melepaskan tangan Doojoon hyung yang ada di pundak Jiyoon. “aku lihat dia kesakitan, kan?”

“ah, mianhae Jiyoon-ah...” Doojoon hyung tersadar dengan apa yang baru saja diperbuatnya.

“oh..” ucap Jiyoon sambil mengusap-usap pundaknya.

“gwaenchana?” tanyaku khawatir.

“ne, oppa gwaenchana. aku tahu Doojoon oppa tak bermaksud melakukan itu padaku.” jawabnya, dia tak menatapku ataupun Doojoon hyung.

“Jiyoon-ah jeongmal mianhae..” Doojoon memegang tangan Jiyoon. Jiyoon terkejut sesaat.

“gwaenchana oppa, aku tau kau tak sengaja melakukannya.” Jiyoon tersenyum dan menepuk tangan Doojoon hyung yang memegang tangannya.

tak terasa sudah beberapa hari setelah kejadian itu. hari ini adalah akhir pekan dan Hong abeoji akhirnya mengadakan MT untuk semua keluarga CUBE. aku sungguh tak sabar. kami juga boleh membawa orang terdekat. aku tau Jiyoon pasti ikut karena dia hanya hidup bersama Jina noona di sini.

aku, Dongwoon dan Yoseob sedang berdiri di dekat bus di depan gedung CUBE Ent. Doojoon, Hyunseung, dan Gikwang sudah berada di dalam bus dengan member 4Minute. Sudah ada 3 bus besar yang menungggu. kemudian A-Pink, BtoB, dan Jihoon bergantian datang. CLC tak ikut datang karena mereka masih sibuk promosi.

“dimana Jina dan Jiyoon noona?” tanya Dongwoon pada Yoseob yang sedang memandang jauh.

“itu mereka.” tunjuk Yoseob pada 2 orang yang sedang berjalan mendekat. mereka melambai. “hey, palli~” teriak Yoseob.

“too loud Yoseob-ah.” gerutuku.

“annyeong, mian kami datang terlambat.” ucap Jina noona.

“anniya, palli masuk ke dalam bus.” kataku lalu mendorong Jiyoon masuk ke dalam bus.

“tsk...” decak Jiyoon melihat kelakuanku.

TBC~~


Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xxlovemejsyo
#1
oh wow this is really interesting
gyne4x4ever
#2
Chapter 6: Uwaaaaaaaaakkkk I just found this story out aaaaaaa ㅠㅠㅠㅠ
udah lama banget gak baca ffnya jiyoon, kangen parah ㅠㅠㅠㅠ
I love this story!!! please keep writing this story <3
jjpunghi #3
Chapter 6: Why suddenly I feel gloomy aaaaaa Jiyoon-ah :'( its too hurting not for Doojoon but for me huwaaa anyway. this is just a little comment. maybe you can replace namja with lelaki or something like that. so the feeling wont out of the track kkk but dats ur choice. u know u make a nice chapters
jjpunghi #4
Chapter 1: please just stay as JiyoonXDoojoon :D and thats Jihyun not Jiyeon. If im not mistaken
jjpunghi #5
Chapter 1: please just stay as JiyoonXDoojoon :D and thats Jihyun not Jiyeon. If im not mistaken
I-Love-KyuYoon #6
Chapter 4: Lanjut, thor!^O^
I-Love-KyuYoon #7
Chapter 3: Thorrrrrrrr I'm SO HAPPYYYYY
Akhirnya ada JiyoonxJunhyung ><><><><><
Gak bisa jelasin deh pokoknya seneng dan pengen lagi tau kelanjutannya...
anddd, sejak pertama kali baca ff ini, juga ngerasa ada sedikit JiyoonxDongwoon^O^
Chapter selanjutnya ditunggu ya, Thorr... Hwaiting!^^
I-Love-KyuYoon #8
Chapter 2: Make JiyoonxJunhyung pleaseeeee!^O^
I-Love-KyuYoon #9
Ditunggu update-nya ya, Thorrr!!!^O^
DndaJJ #10
author update soon(: