Five
im not troublemakerTanpa Kris sadari, sebelum Amber pergi meninggalkan mereka berdua. Amber sempat membisikan sesuatu kepada Jesicca. Sesuatu yang sempat membuat Jesicca maraha, namun di tahannya amarah itu karena Kris di sebelahnya, mengawasinya kagum saat ia mengusap darah yang ada di muka Amber.
"Kali ini apa lagi? Cari muka lagi hem? Kau benar benar hebat dalan hal ini, Jes. Muka dua" bisik Amber pada Jesicca waktu itu.
_______________________________________________________________________________________________________________________
Entah kenapa berita semalam menyebar begitu cepat di seantero sekolah. Bahkan penjaga sekolah dan tukang kebersihanpun sampai tahu kejadian tentang Amber, Kris ,dan Jesica semalam. Apakah mulut orang-orang di sma ini seperti Toa atau apa? Kenapa begitu cepat sekali menyebar?. Sepertinya orang-orang di sekolah ini harus lebih belajar lagi menggunkan mulutnya, daripada melakukan hal sia sia seperti bergosip. Itu tidak baik, sungguh.
“Benarkah? Amber berkelahi lagi?” seorang gadis berprawakan chuby dengan alis tebal dan bibir sangat merah yang berada dipinggir koridor berbisik kepada temannya yang juga gemar sekali bergosip. “Tentu saja, kau tau kan Amber? Tiada hari tanpa bertengkar. Lihat saja tingkahnya seperti brandalan” Gadis lain pun menimpali perkataan temannya. “Aku tidak yakin wanita seperti Amber bisa memiliki seorang kekasih, melihat tingkahnya yang seperti itu. Jika aku jadi laki laki, akupun tak sudi punya kekasih seperti dia. Sungghuh mengerikan”
Amber yang dari tadi dibicarakan, terlihat cuek berjalan dikoridor dengan headshet yang menggantung di telinganya. Entah lagu apa yang amber putar, tapi raut mukanya tak menunjukan apa apa, datar dan dingin seperti biasanya. Padahal sedari tadi tak henti hentinya para siswi yang berkumpul di tempian koridor membicarakan kejadian semalam. Tapi tetap saja Amber terlihat cuek, seperti hal ini adalah sesuatu yang bisa baginya, dan tentu saja memang biasanya.
Sejujurnya, bukannya Amber tidak mendengar perkataan teman temannya di koridor tadi. Tapi Amber hanya pura pura tak mendengarnya. Bukan, bukan karena ia merasa sakit hati, tapi ia hanya menahan diri. Menahan diri dan tangannya untuk tidak mencekik leher mereka dan membungkam mulut mereka dengan sepatu agar tak bicara sembarangan. Otak Amber sendiri yang bilang kalau hal tersebut akan sia sia dan akan membuang banyak tenaga dan waktu. Oh God Amber kan orang yang sangat sibuk. Sibuk dalam dunianya sendiri tepatnya.
Jam baru menunjukan pukul 7.15, tapi Mr Park sudah sangat semangat sekali untuk mengajar, terbukti dia sekarang sudah berada di kelas 2C untuk mengajar. Dan sungguh kebetulan yang aneh, Amber J. Liu yang terkenal suka sekali terlambat masuk kelas sudah duduk dengan manis (ehmm Amber manis kayak gimana ya?) di bangkunya, menatap ke luar jendela menghiraukan omongan tak penting Mr. Park, menurutnya. Lagi dan lagi Mr. Park menyindir Amber atas kejadian perkelahian semalam. Seperti tak ada orang lain yang bisa ia sindir terus saja Amber yang kena. Entah Mr. Park ini guru matematika atau guru gosip sih sebenarnya? Atau fans Amber? Karena semua berita tentang Amber ia pasti tau. Huhh sungguh membosankan sekali .......
_____________________________________________________________
Kelas sangat riuh karena jam istirahat telah tiba, tapi Amber si tokoh utama, masih betah menatap ke luar jendela sedari tadi. Sampai kemudian ia berhenti melakukan aktivitasnya karena seseorang tiba-tiba menghampirinya.
“Aku ingin berbicara denganmu sebentar” Kris menyela aktivitas Amber dan duduk disebelahnya, tanpa menghiraukan tatapan para gadis di kelasnya yang terlihat, errrrrr, sangat murka.
Comments