three
im not troublemaker"Suho Oppa, bantu aku naik di kursi rodaku, aku kesusahan. Donghae oppa tak mau membantuku, malah asik memandangi foto Jesica" pinta Luna yang langsung di iyakan oleh Suho. "Bagaimna kalau kita ajak saja Kris bergabung dengan kita, Am? Lagipula di itukan tampan. Aku sudah bosan melihat wajah mereka, Am" tanya Luna antusias menunjuk satu persatu teman lelakinya itu.
"Terserah" jawab Amber sekenanya "Kai, antar aku pulang sekarang" Amber berdiri dari pangkuan Kai dan mengajaknya pergi meninggalkan rumah Suho yang megah itu.
~~~
"Amber..." suara khas seorang laki laki memecah keheningan dalam mobil Sport putih itu.
"...."
"Amber.." lagi lagi suara itu memanggil nama yang sama.
"...."
"Kau sudah tidu euh?" karena bosan diabaikn, sang pemilik suara khas yang dari tadi fokus menyetir itupun menengok gadis tampan disebelahnya. Memastikan apakah sang gadis tidur atau tidak.
"Belum" jawab sang gadis singkat.
"Am.." panggil sangsuara berat itu lagi.
"Fokuslah menyetir, Kai" balas Amber, menepuk pundak Kai lembut.
"Am, kau taukan siapa Kris itu sebenarnya?"
"Sepupumu"
"Bagus, kalau begitu jngan kau kerjai dia, bisa di bunuh bibi jika beliau tau anaknya dikerjau, dan sepupunya adalah salah satu komplotanya" Tawa renyah keluar dari mulut Kai dan Amber, walaupun terdemgar dipaksakan jika itu keluar dari mulut Amber.
"Aku tidak minat Kai, jadi kau santai saja" kembali Amber menepuk pundak Kai pelan, Kai hanya mengangguk pelan, mengusap rambut Amber tak kalah pelannya dengan anggukannya.
Kembali keheningan yang mendominasi suasan di dalam mobil Sport itu. sesekali suara klakson yang saling beradu dengan decitan ban terdengar dari dalam mobil Sport Putih itu. Jam sudah menunjukan pukul Setengah duabelas tapi jalanan masih ramai. Tampaknya mereka sudah bosan dengan kasur di rumah mereka dan memilih kebutnkebutan di jalanan. benar bemar tidak sayang nyawa.
Sesekali, Kai, pria pemilik mobil Sport itupun meliri gadis yang berada disebelahnya. Gadis yang berhasil mengisi tempat kosong di hatinya, gadis yang dapat membuatnya tersenyum setiap saat hanya dengan melihat wajahnya saja. seharusnya dengan wajah Kai yang bisa di bilang tampan dan kekayaannya yang melimpah dia bisa mendapatkan gadis yang jauh lebih y dan cantik
Comments