four
im not troublemakerGuyuran hujan membasahi seluruh kota Seoul. Gerimis, mendung, hujan, panas, kemarau semua itu berganti dengan cepat. Dunia ini benar benar sudah tua rupanya. Musim cepat berganti padahal ramalan cuaca mengatakan lain. Dua hari yang lalu Seoul, kota pasat di Korea Selatan ini bersuhu panas, tapi kini? Hujan mengguyur kota Seoul secara tiba tiba. Tidak ada yang tahu rencana Tuhan itu akan seperti apa, bahkan seorang peramal cuaca sekalipun.
Hujan sedikit reda, hanya rintik yang jatuh dari langit. Bekas hujan malam inipun masih terlihat dimana mana. Genangan air yang menggenang di pinggir jalan, trotoar. Udara lembab yang menyeruak, menyejukkan kota Seoul yang sempat gersang.
Banyak orang yang memilih bersantai di rumah mereka masing masing. Menghangatkan badan di balik selimut, bercengkrama dengan keluarga, atau memilih menikmati mimpi malam mereka. Tapi tidak dengan dua sejoli yang sebentar lagi akan menjadi sepasang kekasih ini. Mungkin.
Mereka berjalan di sepanjang trotoar kota Seoul. menikmati suasana Seoul pada malam hari. Hujan tak menghalangi mereka berdua. Tangan kiri sang pria memeggang payung, melindungi sang perempuan dan dirinya dari rintikan hujan yang turun, dan tangan yang lain menggenggam tangan si perempuan, membagi kehangatan antara mereka berdua. senyum dan tawa tak henti hentinya keluar dari bibir manis kedua pasangan ini.
Sungguh serasi mereka berdua ini. sang pria yang memiliki postur tubuh yang tinggi, dengan wajah yang tampan tampak serasi dengn gadis di sebelahnya yang sangat cantik itu.
"Kris" ucap sang gadis memecah keheningan di antara mereka berdua yang sempat terjadi karena kehabisan topik untuk di bicarakan
"Hmm" pria yang bernama Kris ini pun memalingkan wajahnya, menatap gadis cantik di sebelahnya. sunguh menyenang mempunyai calon kekasih seperti ini. mendukung segala urusan sang pria.
"Kau mendengar suara itu" sang gadis itupun bertanya.
"Suara?" Kris bingung, ia tak mendengar suara apapun selain langkah mereka berdua dan ritikan hujan. ia diam sebentar. memfokuskan telinganya, mencoba menangkap suara yang di maksud sang gadis cantik disebelahnya.
BUGG BUGG BUGG
Suara dentuman yang cukup pelan mengganggu indra pendengaran Kris. Suara itu seperti benda yang dipukul atau mungkin orang? Kris belum bisa memastikannya.
ARRRGGGHHHHHH
Suara lain muncul, jeritan orang lain yang cukup keras. Berhasil membuat Kris berlari ke sumber suara. Kris berlari meninggalkan gadis cantiknya menuju gang kecil yang berada tak jauh dari tempat mereka berdua. Memang benar telah terjadi perkelahain di gang kecil itu.
Terlihat dari mata Kris dua orang namja yang berbadan besar telah tersungkur kebelakang dengan wajah yang penuh
Comments