Chapter 5

Don't Remember Me
Please Subscribe to read the full chapter

Kibum membolak-balikan tubuhnya di kasurnya. Tubuhnya cukup lelah hari ini, tapi entah kenapa ia tak bisa tidur. Ucapan Kyuhyun tempo hari sungguh mengganggunya. Sebenarnya dia terus memikirkan hal ini sejak kemarin, tapi ia terus berusaha menepisnya.

'Jika kukatakan padamu bahwa aku adalah saudara kembarmu apa kau akan percaya?'

'Kau memintaku untuk mengatakan siapa sebenarnya aku bukan? Sekarang kukatakan bahwa aku adalah saudara kembarmu, Kim Kibum.'

Kibum bangun dari pembaringannya, mengacak rambutnya kesal. "Aishh... aku harus mencari tahu yang sebenarnya." Dia beranjak untuk membasuh wajahnya. Pandangan matanya memandang pantulan wajahnya di cermin. Dahinya mengeryit.

"Kyuhyun" monolognya.

"Selama ini aku belum pernah tahu marga anak itu. Bahkan saat anak itu pertama kali mengenalkan dirinya, ia belum pernah sekalipun menyebutkan marganya. Jika dia memang saudara kembarku seharusnya dia memiliki marga yang sama denganku." Kibum segera beranjak dan mengusap wajahnya dengan handuk. Tangannya meraih ponselnya, menghubungi seseorang yang diharapkan bisa membantunya.

...

Kibum berjalan cepat menuju gerbang sekolahnya, tak dihiraukannya teriakan teman-temannya yang mengajaknya pulang bersama. Bahkan Kyuhyun tak dihiraukannya sama sekali. Membuat anak itu mendengus sebal. Pandangan matanya menatap lekat pada punggung saudara kembarnya itu, dahinya mengernyit merasa heran dengan sikap Kibum.

'Tidak biasanya dia sangat terburu-buru seperti itu' Kyuhyun menautkan alisnya seraya berpikir. Apakah ada sesuatu yang dilewatkannya tentang saudara kembarnya itu? Tak juga mendapatkan jawaban dia memutuskan untuk mengikuti Kibum, entah mengapa dia menjadi sangat penasaran.

"Aku harus pergi ke suatu tempat, lain kali saja kita ke game center!" Setelah mengatakan hal itu Kyuhyun segera pergi tanpa mempedulikan seruan protes Donghae dan Eunhyuk.

"Ya Kyuhyun-ah!" seru mereka bersamaan. Mereka hanya bisa menghela napas saat melihat Kyuhyun yang tidak mengacuhkan mereka.

"Sudahlah Hyuk-ie, kita bisa mengajak mereka lain kali." Donghae menepuk pundak sahabatnya itu.

"Kenapa meraka suka sekali pergi tiba-tiba sich?" gerutu Eunhyuk.

"Entahlah... Dan juga mereka selalu kompak," ucap Donghae. Eunhyuk menganggukkan kepalanya menyetujui. "Kau benar"

Kibum mengedarkan pandangannya pada cafe rumah sakit mencari seseorang yang akan ditemuinya hari itu. Dia segera pergi ke tempat ini setelah pulang sekolah, sehingga dia bahkan belum mengganti baju seragamnya.

Kibum tersenyum kecil melihat sesorang yang telah menunggunya itu melambaikan tangannya. "Mianhe Jung soo hyung, membuatmu menunggu," ucapnya seraya duduk di salah satu bangku berhadapan dengan Jung soo.

"Tidak apa, hyung juga baru saja tiba disini. Apa yang ingin kau tanyakan eoh?" semalam Jung soo mendapat telepon dari anak itu untuk bertemu untuk menyakan sesuatu.

"Sebenarnya ini menyangkut Kyuhyun," Jung soo tersenyum kecil. Sudah mengira pertanyaan Kibum pasti menyangkut tentang Kyuhyun.

"Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Tapi sebelum itu..."Jung soo menunggu dengan sabar apa yang akan dikatakan oleh adiknya itu. "Bukankah margamu adalah Park, hyung?"

"Itu benar, lalu apa ada yang salah dengan itu, Kibum-ie?"

"Kyuhyun adalah adikmu, itu berarti marganya juga Park bukan?"

"Emmph sebenarnya itu..." Jung soo menarik napas panjang. Sebelum Jung soo sempat melanjutkan ucapannya Kibum menjelaskan hal yang mengganggunya itu.

"Tempo hari aku bertanya padanya tentang siapa dirinya sebenarnya dan dia mengatakan padaku bahwa dia adalah saudara kembarku," jelas Kibum.

"Tapi kupikir dia hanya mengerjaiku karena dia tertawa setelahnya, tapi tak urung hal itu juga menggangguku hyung. Pandangan matanya saat mengatakan hal itu, tidak terlihat adanya kebohongan. Dia..."

"Kibum-ie... hyung bukanlah kakak kandung Kyuhyun," ucap Jung soo cepat membuat Kibum terkesiap.

"Hyung adalah hyung Kyuhyun, itu benar. Tapi tidak ada pertalian darah di antara kami, dan untuk margaku. Hyung masih tetap menggunakan marga ayah kandungku. Untuk Kyuhyun, marganya adalah..."

"Margaku adalah Kim, Kibum-ie," suara itu mengejutkan mereka. Kyuhyun ternyata telah berdiri di belakang Kibum masih tetap dengan seragam sekolahnya.

"Kyuhyun-ie" lirih Jung soo, dia beranjak dan menghampiri adiknya itu.

"Tak apa hyung, aku akan berbicara padanya." Kyuhyun tersenyum meyakinkan hyungnya itu. Jung soo memandang keduanya tidak yakin, akhirnya dia mendesah dan mengangguk.

"Baiklah, hyung akan meninggalkan kalian berdua, jika kalian membutuhkan sesuatu, kalian bisa menghubungiku." Kyuhyun tersenyum dan mengangguk cepat. Kibum juga menyetujui usulan itu, matanya tak lepas dari sosok Kyuhyun yang berdiri di depannya. Sesaat setelah Jung soo tak terlihat, Kyuhyun beranjak, diikuti Kibum di belakangnya.

Inikah saatnya dia mengatakan yang sebenarnya? Sanggupkah ia? Kyuhyun terus berpikir sepanjang langkah kakinya membawanya.

...

Dan disinilah mereka sekarang, disebuah taman kota tak jauh dari rumah sakit. Kyuhyun duduk disalah satu ujung bangku, diikuti Kibum yang duduk di sisi ujung yang lain. Menciptakan jarak diantara mereka.

Kyuhyun menarik napas dalam guna menenangkan debaran jantunya yang entah kenapa berdetak cukup cepat. Pandangan matanya memandang ke depan, raut wajahnya datar. Membuat Kibum tidak mengerti apa yang sedang di pikirkannya. Sesungguhnya Kyuhyun belum tahu apa yang akan dikatannya pada Kibum saat ini.

Selama beberapa saat tak ada yang membuka permbicaraan diantara mereka. "Orang tua Jung soo hyung adalah sahabat orang tua kita," jelas Kyuhyun memulai pembicaraan diantara mereka.

Tidak mendapat respon berarti, Kyuhyun melanjutkan. "Mereka mengalami kecelakaan yang menyebabkan keduanya meninggal. Sehingga, appa dan eomma mengadopsi Jung soo hyung tapi ia tetap memakai marga orang tua kandungnya. Itulah kenapa marganya berbeda dengan kita, tapi kau juga sebenarnya sudah tahu tentang hal ini," Kyuhyun tersenyum kecil. Pandangan matanya menatap sendu menatap pemandangan sore musim gugur di depannya.

"Jadi itu benar? Bahwa kau adalah saudara kembarku?" Kibum menatap lekat ke arah Kyuhyun yang tak juga mengalihkan pandangannya ke arahnya.

Kyuhyun mengangguk kecil. "Itu benar," Kibum terdiam. Walaupun dia sudah mengira akan hal ini, tapi tak urung ini tetap membuatnya terkejut.

"Kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal Kyu? Untuk apa kau merahasiakannya?"

"Aku tidak bisa memberi tahumu yang sebenarnya Bum, aku memiliki alasan untuk itu," Kibum mengepalkan tangannya erat mendengar jawaban itu. Bukan ini jawaban yang diinginkannya.

"Apa? Apa alasanmu sehingga tak ada mengatakannya padaku? Bahkan tidak juga dengan Heechul hyung dan Jung soo hyung! Aku berhak tahu!" Kibum bisa merasakan matanya mulai berkabut.

"Maaf, aku tidak bisa mengatakan alasan itu sekarang Bum-ie. Jangan salahkan Heechul hyung maupun Jung soo hyung yang tidak mengatakannya padamu, aku yang meminta mereka untuk tidak mengatakannya," Kyuhyun tetap tidak mengalihkan pandangannya. Sesungguhnya ia hanya tidak sanggu menatap mata Kibum yang menatapnya penuh luka.

"Kenapa Hyun? Selama 3 tahun kalian menyembunyikan kenyataan ini dariku, tak seorang pun mengatakan tentang masa laluku. Hanya mengatakan apa yang terjadi pada orang tua kita. Bahkan tak satupun dari kalian mengatakan apa yang menyebabkanku mengalami amnesia?!"

"Suatu saat kau akan mengetahui hal itu, Bum." Kibum geram mendengar hal itu. Dia berdiri dari tempatnya dan mengusap wajahnya kasar dengan sebelah tangannya.

"Cukup Kyuhyun! Aku sudah lelah menjadi orang yang tak tahu apapun, bahkan aku tak tahu apapun tentang masa laluku! Aku ragu sekarang, apakah kau benar-benar saudaraku Kyuhyun?"

Degg

Kibum menatap tajam ke arah Kyuhyun yang tak juga mengubah arah pandangannya. Kyuhyun tidak mengira bahwa kata-kata itu di dengarnya dari saudara kembarnya sendiri. Tangannya saling mencengkram erat diatas pangkuannya. Ia tidak bisa menyalahkan Kibum, dia yang salah karena merahasiakan hal ini.

"Kenapa kau tidak menjawab? Apa yang salah dengan memberitahukanku yang sebenarnya?"

"Aku tidak bisa memberitahumu sekarang. Ada alasan yang tak bisa kukatakan padamu. Bisakah kau mengerti Bum-ie?" Kyuhyun menatap lelah ke arah Kibum.

"Bagaimana bisa aku mengerti Kyuhyun! Kau bahkan tak menjelaskan apapun!"

Rahang Kibum mengeras, ia mengusap wajahnya kasar sebelum beranjak dari tempatnya dan berhenti didepan Kyuhyun yang saat ini menunduk. Tangannya terulur memegang kedua sisi bahu Kyuhyun.

"Lihat aku Kyu?!" Kyuhyun bergeming. Tapi beberapa detik kemudian matanya menatap ke arah Kibum.

"Katakan, alasan apa yang membuatmu menyimpan kenyataan ini dariku!" Kyuhyun mengatupkan rahangnya erat. Lebih kepada tak sanggup melihat mata Kibum yang memandangnya penuh luka dari pada rasa sakit akan genggaman tangan Kibum dipundaknya.

Sungguh demi apapun, rasa sakit pada pundaknya itu tak tertahankan, karena memang sesungguhnya ia tidak bisa mendapatkan tekanan terlalu besar disana. Tapi dia memang sok jagoan, ringisan sakit tak terlihat pada raut wajah anak itu. Tentu saja karena tidak ingin Kibum tahu yang sebenarnya.

Melihat Kyuhyun yang tak juga membuka suara, membuat Kibum melepaskan tangannya dan memundurkan tubuhnya. "Baiklah jika itu maumu Kyu, kau tetap bersikeras tak ingin memberitahuku eoh? Tak juga memberitahuku apa yang terjadi 3 tahun lalu sampai aku mengalami amnesia?" Kibum tersenyum sinis, dia tak habis pikir dengan kenyataan yang didapatkannya ini.

"Lupakan, aku akan mencari tahu sendiri!" Kibum sudah akan beranjak pergi saat suara Kyuhyun menghentikan langkahnya.

"Jangan mengingatku Kibum-ie. Kumohon." Kibum menolehkan kepalanya ke belakang dan mendapati Kyuhyun yang menatapnya lekat. Ekspresi anak itu tak berubah, datar dan dingin. Tidak pernah sekalipun Kibum melihat raut wajah itu sejak ia bertemu anak itu.

"Kau boleh membenciku karena tak mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang terjadi, karena aku memang tak ingin kau mengingat semuanya." Tangan Kibum mengepal kuat, menahan perasaannya yang semakin kacau.

"Aku akan datang pada perlombaanmu. Berjuanglah." Suara lirih itu masih bisa didengar Kibum yang saat ini benar-benar menjauh.

"Maafkan aku Kibum hyung," gumam Kyuhyun lirih.

...

Kibum tak mempedulikan keringatnya yang membasahi seluruh tubuhnya dan juga lututnya yang terasa sakit karena dipaksakannya untuk berlari. Perasaan sesak yang dirasakannya terasa mematikan seluruh sarafnya.

Langkahnya semakin melambat seiring tenaganya yang terasa habis. Nafasnya memburu karena kelelahan, Kibum tak menyadari bahwa dia telah sampai di taman tak jauh dari rumah Heechul hyung-nya.

Dia mendudukkan tubuhnya di salah satu bangku yang ada disana. Menutup wajahnya dengan kedua tangan yang bertumbu pada lututnya.

'Alasan apa yang membuatmu tidak menceritakannya Kyu? Kenapa kau tak ingin aku mengingatmu? Apa yang sebenarnya terjadi 3 tahun lalu?'

Tanpa disadarinya, Heechul telah berdiri di belakang anak itu, memperhatikannya dalam diam, saat merasa Kibum sudah tampak jauh lebih tenang dia menghampirinya.

"Boleh hyung duduk disini, Kibum-ah?" Kibum tidak menyahut, hanya menggeser tubuhnya, memberikan ruang untuk Heechul duduk disisinya.

"Haah... Hari yang melelahkan bukan?" tak mendapat sahutan, Heechul menolehkan kepalanya kesamping. "Ck, ada apa dengan wajahmu itu eoh?" Kibum tetap bergeming.

"Aku yakin hyung sudah tahu dari Jung soo hyung," ucap Kibum sebal. Membuat Heechul terkekeh kecil.

"Aaaah... Jadi evil kecil sudah mengakui kalau kalian saudara kembar ya. Akhirnya dia mengatakannya juga," ucap Heechul santai.

Tidak mendapat respon, Heechul berdecak. "Kau tahu kadang dia menggurutu karena kau tidak mengingatnya, tapi sedetik kemudian dia langsung berkata 'Bumbum tidak boleh ingat, Bumbum tidak boleh ingat' sambil menepuk-nepuk pipi bakpau nya itu." Kibum tersenyum kecil mendengar hal itu.

"Suatu saat kau akan tahu kenapa dia tak mengatakan alasan yang sebenarnya padamu, Bum-ie. Jangan bertanya padaku kapan itu, karena aku juga tidak tahu, oke?! Evil kecil hanya tak ingin menyakitimu,"

"Dia sangat menyebalkan hyung?! Aku membecinya!"

"Benarkah? Aku tak melihat kebencian itu di matamu. Kau tak pernah bisa membohongi seorang Kim Heechul," Heechul mengukir evil smirk-nya saat Kibum menatapnya tajam.

"Akui saja walaupun kau tidak mengingatnya. Rasa sayangmu sebagai seorang hyung terlihat jelas dimatamu, Bum-ah," senyum Heechul

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cezablenk77 #1
Chapter 6: Yaaamppppuuuunnn.... Ini ending paling mmmmaaaaannnniiiissssss...
Tikakyu #2
Chapter 3: Aku kira Kibum mengalami amnesia gara2 mau nyelamatin Kyuhyun yg hampir tertabrak ternyata tidak ya??
Tikakyu #3
Chapter 2: Rahasia apa sih yg disembunyikan Nae-Kyuhyun??
Benar2 buat penasaran.
Tikakyu #4
Chapter 1: Mmm kejadian apa yang membuat Kyuhyun tidak ingin Kibum mengingat dirinya sebagai saudara kembarnya??
snowersbummie #5
Chapter 3: Ah, begitu ceritanya sehingga Kibum bisa amnesia dan mengalami cedera sprti itu.. ahh td di komentar sebelumnya aku bilang nya heechul kakaknya si kembar ternyata heechul kakak sepupunya kembar toh... jadi sebelum insiden itu kibum adalah sosok kakak yang amat sangat menyayangi adik satu satunya itu... sungguh tragis cerita anak kembar ini
snowersbummie #6
Chapter 2: Sejauh ini baru baca dua part, masih bingung sih ada apa sebenarnya antara si kembar ini, kejadian apa yang terjadi tiga tahun lalu. Insiden separah apa yang sampai memisahkan si kembar itu. Lalu ku kira awalnya Jungsoo juga hyungnya si kembar itu, seperti Heechul. Sejauh ini, ceritanya bagus apalagi si kembar jenius itu. Suka, suka banget.
keyhobbs
#7
Chapter 6: duh...maaf yah bru leave comment d chap terakhir,tadinya mau comment sebelum fanficnya end eh~ keburu end#modus. Eh tapi akhirnya happy yah,si kembar bisa bersatu lagi yee!!great job authornim,keep writing!^^
sadnessglass
#8
Chapter 6: ziiii kenapa cepet banget endnya??? but i think there is something you didn't explain. jadi, kenapa hwang jo benci kyu??

good job for you. and thanks for making this nice fanfict^^
iharukumipuff
#9
Chapter 6: Awww akhirnya pasang kembar ini bisa kembali hidup bahagia bersama2 :') terima kasih author-nim, telah nyelamatin kyuhyun :')
kyujie #10
Chapter 6: whooaaahhh... akhirnya diupdate, kkk

akhirnya kibum gk marah sm kyuhyun, dan smuanya berjalan dgn baik, chap ini kurang cz gk ada duo hiperaktiv itu , kkk
penasaran apa yg akan trjdi di konser kyu nanti, ditunggu chap lanjutannya chingu,, keren, keren keren