Chapter 4

Don't Remember Me
Please Subscribe to read the full chapter

Sudah seminggu Kyuhyun bersekolah di sekolah barunya itu, kerap kali dia sering menggoda Kibum. Rasanya menyenangkan karena sudah lama dia tak melakukannya. Tapi sepertinya ia sedang dalam mode bad mood hari ini. Mungkin karena pagi ini dia terbangun dengan peluh membanjiri tubuh dan wajahnya. Mimpinya tentang tiga tahun lalu kembali menghantuinya, padahal sudah cukup lama sejak terakhir memimpikan kejadian itu.

Kyuhyun merebahkan kepalanya di atas meja menghadap Kibum, dia memang sedang memperhatikan Kibum sedari tadi. Tempat duduknya yang berada di belakang menjadi salah satu keuntungan untuk Kyuhyun karena tertupi oleh teman-temannya yang duduk di depan, sehingga gurunya tidak terlalu memperhatikan.

"Seonsaengnim akan menegurmu jika kau tak memperhatikan pelajarannya, Kyuhyun-ssi," Kibum berbicara dengan tetap fokus menulis dibuku tulisnya. Bukannya Kibum peduli, hanya saja dia tidak suka Kyuhyun menatapnya sejak tadi. Hei, memang siapa yang suka jika diperhatikan secara intens seperti itu.

"Eoh?" Kyuhyun yang salah tingkah mengusap leher belakangnya. Dialihkannya pandangannya ke papan tulis walaupun sesekali matanya tak bisa lepas dari Kibum. Helaan napas panjang terdengar darinya.

Kibum yang menyadari hal itu melirik sekilas, dahinya mengernyit memperhatikan tingkah polah Kyuhyun. Anak itu terlihat murung sejak pagi, tak mengoceh seperti biasanya dan tak mengganggunya. Kibum menggelengkan kepalanya menyingkirkan pikirannya itu. Dia heran pada dirinya sendiri mengapa dia jadi merasa aneh saat Kyuhyun tak mengganggunya.

Saat bel istirahat berbunyi Kyuhyun segera beranjak dari tempat duduknya. "Hei Kyuhyun-ah mau pergi kemana?" seruan itu membuat Kyuhyun menoleh, ternyata Donghae yang memanggilnya.

"Ah, aku ingin pergi kesuatu tempat, kalian bisa lebih dulu ke kantin, jangan menungguku karena aku sedang tidak lapar," Kyuhyun segera melangkah keluar tanpa menunggu jawaban dari teman-temannya.

"Yahh... kita bertiga dech, baiklah ayo kita pergi Kibum-ie," ajak Eunhyuk dan anggukan dari Donghae.

"Saat ini aku ingin berlatih, guru-guru akan ada rapat jadi aku ingin memanfaatkannya," Kibum juga beranjak pergi. Eunhyuk dan Donghae tampak saling berpandangan. Mereka paham yang dimaksud Kibum dengan berlatih jadi mereka tak banyak bertanya.

"Mereka kompakan ya, sama-sama tidak mau ke kantin,"

"Kau benar, Hyuk," akhirnya mereka hanya pergi berdua saja.

...

Kibum berjalan santai menuju salah satu gedung sekolahnya. Gedung itu merupakan sebuah kolam renang indoor yang biasa digunakan saat pelajaran olahraga renang sekaligus tempatnya untuk berlatih. Kibum berhenti saat dilihatnya seseorang yang tak asing berdiri di depan pintu gedung itu.

'Apa yang dilakukannya disini?'

Tampak saat ini Kyuhyun hanya berdiri diam memperhatikan kedalam kolam renang indoor itu. Sejak hari pertama sekolahnya, dia sangat ingin memasuki tempat itu. Tapi dia memiliki trauma akan genangan air luas, karena hal itu membuatnya mengingat kejadian buruk tiga tahun lalu.

Kyuhyun menghela napas panjang, tangan kirinya terangkat menyentuh pundak kanannya yang saat itu mendapatkan cedera parah karena pukulan yang didapatkannya. Cedera yang mengakibatkannya tak bisa lagi melanjutkan mimpinya menjadi atlet renang profesional. Padahal olahraga itu merupakan satu-satunya olahraga yang sangat disukainya dan juga tak akan memperburuk kondisi tubuhnya yang memang berbeda dari orang lain.

Terlahir dengan kondisi tubuh yang berbeda dari Kibum, membuatnya terkadang merasa iri terhadap saudara kembarnya itu karena dia dapat melakukan banyak hal, tapi dia tak pernah menyesal terlahir bersama Kibum.

Kibum, saudara terbaik yang dimilikinya, tentunya dia juga tak akan melupakan Jung soo hyungnya. Hyung angkat yang telah menjadi bagian dari keluarga mereka bahkan sebelum mereka terlahir kedunia.

Kibum yang masih berdiri ditempatnya mengernyit memperhatikan gerak-gerik Kyuhyun. Pandangannya juga tak luput saat Kyuhyun yang memegang pundak kanannya dan sedikit meremasnya. Tak ingin terlalu lama berdiri disana, Kibum menghampiri anak itu.

"Apa yang kaulakukan disini?" Kyuhyun mengenali suara itu.

"Tak ada, lalu apa yang kau lakukan disini, Bum?"

"Itu bukan urusanmu," jawab Kibum santai, dia lalu berjalan melewati Kyuhyun yang bengong mendengar jawabannya. Kibum hanya tersenyum kecil mendengar gerutuan Kyuhyun dibelakangnya.

"Ya~ Kau kan bertanya duluan Bum-ah,"

...

Setelah mengganti pakaiannya, Kibum saat ini sudah siap dengan baju dan kaca mata renangnya itu, sejak dia dinyatakan tak bisa lagi bermain basket karena cedera yang didapatkanya. Olahraga ini merupakan pengalihannya karena saat dia merasa sakit pada lututnya entah bagaimana berenang menjadi sesuatu yang menenangkannya. Ada kerinduan besar yang dirasakannya berkaitan dengan olahraga ini, walaupun sampai saat ini dia belum juga menemukan jawabannya.

Kyuhyun berdiri tak jauh dari pintu karena masih belum berani mendekat, tubuhnya tersembunyi dari pandangan, sehingga Kibum tidak akan menyadari dia yang berdiri memperhatikan apa yang dilakukan saudara kembarnya itu.

"Apa ini yang disebut Jung soo hyung sebagai kegemaran baru Bumbum? Berenang?" Kyuhyun tersenyum senang memperhatikan saudara kembarnya yang saat ini sedang melakukan pemanasan.

"Impianku mungkin tak tercapai Bum, tapi impian baruku kurasa akan tercapai. Impian bahwa kau bisa mencapai apa yang tak bisa kucapai sebagai atlet renang."

"Kenapa berdiri disini?" Kyuhyun menoleh ke asal suara itu. Dia membungkuk sedikit saat tahu bahwa itu adalah Jung seonsaengnim.

"Seonsaengnim?" Dia membungkuk sedikit saat tahu bahwa itu adalah salah satu gurunya. Jung Yunho hanya tersenyum kecil melihat keterkejutan muridnya itu.

"Apa yang kau lakukan berdiri disini Kyuhyun-ssi?"

"Emmph, tidak ada. Hanya melihat-lihat," Yunho melihat kearah kolam renang dan mendapati salah satu murid terbaiknya sedang berlatih disana.

"Mendekat saja, tempat ini terlalu jauh untuk menonton Kibum,"

"Aniyo, itu tidak perlu seonsaengnim," Kyuhyun berusaha meyakinkan gurunya itu.

"Kau harus bisa menghadapi ketakutanmu sendiri,"

"Nde?" Yunho tersenyum melihat keheranan muridnya itu.

"Sebelumnya kau adalah seorang atlet renang muda, bukankah begitu?" Kyuhyun menghela napas panjang.

"Itu adalah masa lalu, apa Jung soo hyung yang mengatakan tentangku pada anda, seonsaengnim?" Yunho tersenyum mendengar pertanyaan itu.

"Jung soo hyung sudah kuanggap sebagai hyungku sendiri, aku tahu tentang apa yang terjadi padamu dan juga saudara kembarmu, Kibum," Kyuhyun terkesiap.

"Seonsaengnim—"

"Kau bisa memanggilku hyung saat aku sedang tidak mengajar, Kyu,"

"Ya ampun, ini kan masih disekolah,"

"Baiklah-baiklah," Kyuhyun akhirnya mengalah melihat Yunho yang memasang wajah penuh harap.

"Bisakah seonsaeng— ah maksudku hyung... merahasiakannya dari Kibum?"

"Tentu saja, kau bisa mempercaiku, lagipula aku tak berhak untuk memberitahunya," Kyuhyun bernapas lega membuat Yunho terkekeh kecil.

"Baiklah, aku harus pergi sekarang, sampai jumpa Kyuhyun-ah," Kyuhyun mengangguk.

"Terimakasih...hyung," Yunho melambaikan tangannya sekilas. Kyuhyun kembali melihat kearah Kibum yang masih tampak berlatih disana.

"Bumbum, berjuanglah," lirihnya. Setelah mengatakan hal itu dia pergi dari sana.

Kibum yang merasa ada yang memperhatikannya, mengedarkan pandangannya saat telah mencapai tepi kolam, tapi dia tak menemukan seorang pun di tempat itu.

...

Kyuhyun melirik ke arah jam weker disamping tempat tidurnya, matanya masih terasa mengantuk. Setelah pulang sekolah tadi, dia bermain game di PSPnya tapi ternyata tertidur. "Apa Jung soo hyung sudah pulang?" Kyuhyun segera beranjak dan membersihkan diri.

"Jung soo hyung!"Pekik Kyuhyun senang saat melihat Jung soo. Dia segera menghampirinya yang saat ini sedang menyiapkan makan malam.

"Kyu sudah tahu kegemaran Kibum, dan itu sangat hebat! Kyu melihat dari jauh tadi. Waaah... Dia sangat luar biasa hyung ~ tapi kurasa Kyu masih lebih hebat darinya,"

Mendengar ocehan adiknya itu membuatnya terkekeh pelan, "Apa hyung bilang, kau akan sangat bangga padanya," Jung soo mengucak rambut Kyuhyun seraya meletakkan makan malam di meja.

"Seharusnya hyung mengatakan hal itu sejak awal," gerutunya sebal sambil mengambil makanan yang sudah tersedia.

"Akan lebih baik, jika kau melihatnya sendiri, apa lagi yang terjadi disekolah hari ini? Kau tampak senang," tanyanya saat telah duduk berhadapan di meja makan.

"Tentu saja, mana mungkin tidak senang melihat Bumbum melakukan kegemaranku dulu," Cengirnya lebar.

"Saat melihat Kibum, Kyu bertemu Yunho hyung. Hyung menceritakan semua tentang kami?" Jung soo menghentikan makan malamnya.

"Tidak semua dari apa yang kuceritakan, sebagian besar dia mengetahuinya sendiri."

"Bagaimana bisa?"

"Dia yang menolongmu di danau tiga tahun lalu dan membawa kalian berdua ke rumah sakit," Kyuhyun tersedak.

"Hei pelan-pelan Kyu," Kyuhyun segera meminum air yang diberikan Jung soo.

"Benarkah itu?" Jung soo mengangguk. Kyuhyun tampak berpikir sambil melanjutkan makan malamnya. Dia mengira Heechul hyung-nya yang menolong mereka saat itu, jadi dia tak pernah bertanya.

...

"Kau sudah siap Kibum-ie?"Kibum menggangguk. Heechul dan Kibum segera masuk ke dalam mobil.

Akhir pekan ini merupakan hari peringatan kematian orang tua Kibum, orang tua Kyuhyun dan juga Jung soo tentunya. Tapi Kibum tentu saja tidak tahu itu. Jadilah mereka saat ini munuju ke makam keduanya yang berjarak kurang lebih 1 jam. Setelah membeli dua buah buket bunga, mereka berdua berjalan menaiki sebuah bukit dengan menyusuri jalan setapak untuk mencapai makam itu.

Kibum dan Heechul menghentikan langkah mereka saat mendapati tidak hanya mereka berdua yang berada disana.

"Jung soo? Kyuhyun?" Keduanya menoleh mendengar seruan itu. Mereka berdua tersenyum lebar melihat kedatangan Kibum dan Heechul.

"Hai hyung, halo Bumbum," sapa Kyuhyun semangat.

"Apa kabar kalian?" sahut Jung soo.

"Kami baik-baik saja," jawab Heechul. Kibum hanya diam saja karena tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Sebenarnya Kibum sedikit heran mengapa Kyuhyun dan Jung soo berada disana. Apakah mereka mengenal orang tuanya?

Kibum segera meletakkan buket bunga yang dibawanya ke makam kedua orang tuanya. Setelah itu mereka berdoa bersama-sama. Kibum membuka matanya dan menoleh kesamping kanannya. Tampak Kyuhyun disebelahnya tampak sedang berdoa sambil mengatupkan kedua tangannya dan memejamkan mata. Dialihkan pandangannya pada pusara kedua orang tuanya itu.

'Appa, eomma... kumohon bantu aku meminta pada Tuhan untuk mengembalikan ingatanku'

"Jung soo, mampirlah kerumah, sudah lama kau tidak datang. Terakhir kali, evil kecil yang datang kerumah," ajak Heechul saat tengah menuju tempat mobil mereka terparkir.

"Bagaimana Kyu? Kau mau?" tanya Jung soo pada Kyuhyun yang tengah menggoda Kibum sejak tadi.

"Tentu saja, aku sangat senang bermain dengan Bumbum, bukankah begitu Bum?" jawab Kyuhyun semangat.

"Terserah," acuh Kibum. Kyuhyun menepuk tangan senang. "Aku tahu kau juga sangat ingin aku kerumahmu Bum," Kyuhyun tiba-tiba saja melingkarkan tangannya disekitar leher Kibum.

"Ya! Lepaskan aku!"

"Tidak!"

"Aishh... Lepaskan!"

"Tidak Bumbum, ayolah biarkan aku seperti ini! Kita kan teman," pergelutan mereka berdua membuat Heechul berdecak kesal tapi justru membuat Jung soo tertawa.

...

Kibum meletakkan ponselnya ke meja didepannya, matanya melihat ke arah Jung soo yang saat ini berdiri membelakanginya. Mereka berempat memutuskan untuk berkumpul di balkon rumah Heechul. Tapi beberapa saat yang lalu, Kyuhyun dan Heechul pergi ke dapur untuk mengambil cemilan.

"Jung soo hyung?" panggilnya saat berdiri disamping Jung soo.

"Ada apa Kibum-ie?" Kibum menggaruk belakang kepalanya salah tingkah. Dia merutuki dirinya sendiri karena ini seperti bukan dirinya.

"Kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Jung soo kemudian karena melihat Kibum masih terlihat malu padanya. Pandangannya tampak sendu, jika Kibum mengingatnya, mungkin Kibum tidak akan tampak sesungkan ini padanya.

"Sebenarnya, aku ingin tahu apa kau mau menceritakan padaku tentang masa laluku," Kibum menghela napas panjang sebelum melanjutkan.

"Entah bagaimana, tapi... kurasa pertemuan kita pertama kali dirumah sakit 3 tahun lalu diantara kita bukanlah menjadi yang pertama. Melihatmu berada di makam appa dan eomma menguatkan dugaanku." Kibum tampak menerawang. Jung soo tersenyum mendengar penuturan Kibum, jarang sekali anak itu berbicara panjang.

"Aku...merasa sangat merindukanmu, bukankah ini tampak memalukan? Aishh...ini seperti bukan diriku biasanya," Kibum menggigit bibir bawahnya. Mendengar anak itu berkata demikian membuat Jung soo tersenyum senang.

"Percaya saja,"

"Nde?"

"Mungkin aku belum bisa menceritakan masa lalumu, walaupun aku tahu. Karena ada seseorang yang akan memberitahumu atau kau akan mengetahui semuanya dengan sendirinya saat ingatanmu kembali. Tapi, percayalah bahwa kita memang saling mengenal lebih dari yang kau tahu sekarang. Jika kau meminta kepastian dariku, hyung hanya bisa bilang perasaanmu itu benar." Jung soo mengalihkan pandangannya dari Kibum. Wajahnya tampak senang, sudah lama momen bersama Kibum tidak terasa seakrab ini.

"Setiap aku bertanya, jawaban yang diberikan selalu sama bahwa seseorang yang akan memberitahuku, bisakah hyung memberitahu siapa itu padaku?" Jung soo menggeleng membuat pandangan Kibum tampak muram.

"Kau harus menemukannya sendiri," Kibum menghela napas mengalah, akhirnya mengangguk saja.

"Kyuhyun beruntung memiliki hyung seperti dirimu,"

"Kau tahu, aku bukan hanya hyung Kyuhyun tapi juga hyung-mu," Kibum memandang Jung soo tak mengerti.

"Kau bisa menganggapku sebagai hyung-mu juga, Kibum-ie," Kibum tersenyum dan menggangguk. Jung soo memeluk anak itu dari samping dan mengusap lengannya untuk memberi semangat.

...

"Hei evil, kenapa kau tak bergabung dengan mereka?" Heechul yang baru saja kembali dari dapur, menatap heran pada sepupunya itu karena hanya berdiri diam memperhatikan Jung soo dan Kibum.

"Aniyo, aku tidak ingin mengganggu mereka, sudah lama tidak melihat mereka seperti itu bukan, hyung?"

"Ya, kau benar," sahut Heechul singkat.

"Jika saja aku tak bersikap egois dan mau menceritakan semuanya pada Kibum mungkin mereka tak akan bersikap seperti orang asing," Kyuhyun menatap mereka sendu.

"Kau benar, kau sangat egois Kyu," Kyuhyun menatap Heechul tak percaya.

"Apa? Kau yang mengatakannya duluan, sebagai hyung yang baik aku hanya menyetujuinya," Kyuhyun menggembungkan pipinya.

"Kau jahat,"

"Kau baru tahu? Kemana saja kau?" Heechul mengukir evil smirk-nya.

...

Setelah pulang dari rumah Heechul, Kyuhyun tampak hanya diam sambil melihat keluar jendela. Dia memikirkan momen yang terjadi antara Kibum dan Jung soo. Membuatnya merasa sangat bersalah. Ia menarik napas panjang sebelum mengutarakan sesuatu kepada hyung-nya itu.

"Hyung?! Maafkan aku..." ucap Kyuhyun lirih namun masih bisa didengar Jung soo yang saat ini sedang menyetir dalam perjalanan mereka pulang.

"Maaf untuk apa Kyu?"

"Untuk semuanya," Kyuhyun menundukkan wajahnya. Melihat hal itu, Jung soo memutuskan untuk menepikan mobilnya.

"Apa yang mengganggumu pikiranmu Kyuhyun-ie?" suara Jung soo terdengar khawatir. Kyuhyun menggeleng dan mengangkat wajahnya. Jung soo dengan sabar menunggu Kyuhyun melanjutkan ucapannya.

"Aku merasa bersalah padamu, karena aku yang bersikeras untuk tidak mengatakan yang sebenarnya pada Kibum. Membuatmu harus berpisah dengannya dan kalian seolah orang asing, aku sungguh menyesal. Hal itu membuatku merasa sangat buruk." Jung soo menghela napas panjang. Kemudian membawa anak itu kedalam pelukannya. Dapat dirasakannya kemeja bagian belakannya basah. Kyuhyun menangis.

"Jangan katakan itu lagi, Kyuhyun-ie~. Hyung mohon. Hyung sama sekali tidak mempersalahkan hal itu," Kyuhyun menggeleng cepat.

"Kyu tahu hyung sangat merindukannya juga bahkan hyung pasti ingin memeluknya, Kibum adikmu juga. Sungguh hyung, aku minta maaf. Aku sangat ingin memberitahunya semuanya, tapi—" Jung soo mengeratkan pelukannya.

"—aku belum siap,"

Jung soo melepaskan pelukannya burusaha untuk melihat wajah adiknya. "Kau tidak perlu khawatir, semua ini akan segera berakhir. Hyung percaya itu, kau juga harus percaya. Disaat Kibum tahu semuanya tiba, hyung akan terus bersamamu dan juga bersama Kibum. Tidak akan kubiarkan kalian sendiri lagi. Kau mengerti, Kyu?" Kyuhyun menatap kesungguhan di mata itu. Dia menggangguk dan kembali memeluknya.

"Terima kasih hyung, terima kasih," ucapnya.

...

Kyuhyun tampak gelisah di tempatnya, hari ini adalah jadwal untuk olahraga dan sayangnya hari ini adalah olahraga renang. Bagi yang lain mungkin olahraga ini merupakan olahraga yang menyenangkan. Tapi mengingat Kyuhyun yang bahkan melihat genangan air luas saja tidak bisa, benar-benar membuatnya gelisah. Dulu saat dia belum memiliki trauma dan juga mengalami cedera itu, Kyuhyun yang paling bersemangat jika menyangkut olahraga ini.

Kyuhyun sudah bersiap mengikuti teman-temannya menuju kolam renang indoor sekolahnya saat suara Yunho menghentikan langkahnya.

"Kyuhyun-ssi, ini kerjakanlah di perpustakaan, kau tak perlu mengikuti olahraga kali ini," Kyuhyun menerima beberapa kertas yang menjadi tugasnya itu. Pipinya menggembungkan sesaat, hal ini membuatnya sebal. Disatu sisi dia merasa lega karena tak harus mengikuti olahraga kali ini, karena bagaimanapun juga dia tidak mau tema-temannya tahu. Tapi disisi yang lain dia merasa kesal karena harus dibedakan dari yang lain.

"Kau baik-baik saja?"

"Eoh? Nde seonsaengnim. Lagipula, walaupun aku bisa berada disana, hanya bisa melihat dari samping," Kyuhyun terkekeh kecil, walaupun dari nada suaranya ada nada getir yang terdengar.

Yunho tampak berpikir. "Emmph, setelah pulang sekolah temui aku di depan gedung kolam renang, aku akan membantumu," Kyuhyun memiringkan kepalanya bingung.

"Apa yang akan seonsaengnim lakukan padaku?" tanya Kyuhyun penuh selidik.

"Hei, kau kira aku akan bertindak yang tidak-tidak pada muridku sendiri," dengus Yunho sebal. Kyuhyun tersenyum senang karena berhasil menggodanya.

"Hentikan menggodaku Kyuhyun-ssi. Aisssh... aku tak menyangka diusili oleh muridku sendiri," decaknya sebal.

"Mianhamnida Jung seonsaengnim," Kyuhyun membungkuk kecil dan segera berlalu pergi dari sana.

"Ya!" Yunho menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kyuhyun, tapi wajahnya tampak tersenyum senang.

Kyuhyun tertawa senang karena berhasil menggoda guru muda itu, setelah merasa cukup jauh dia berjalan santai menuju perpustakaan sambil membaca sekilas tugasnya.

"Apa yang akan dilakukan Yunho hyung untuk membantuku?"pikirnya. Kyuhyun mengedikkan bahunya dan memilih segera menyelesaikan tugas-tugasnya itu.

...

"Apa yang kalian cari?" tanya Kibum pada kedua temannya yang sedari mereka memasuki gedung kolam renang itu tampak celingukan mencari seseuatu atau lebih tepatnya seseorang.

"Mencari Kyuhyun," jawab Donghae diiringi anggukan Eunhyuk. Kibum mengangkat sebelah alisnya serta mengedarkan pandangannya.

"Bukankah tadi Kyu berada disampingmu Bum?" tanya Eunhyuk. Kibum menggangguk saja.

Prok prok prok

Jung seonsaengnim memanggil mereka semua yang telah siap dengan atribut renang mereka untuk mendekat dan memberi instruksi.

"Baiklah, sebelum masuk ke dalam kolam lakukan pemanasan terlebih dahulu, apa kalian mengerti?"

"Nde seonsaengnim," koor mereka semua.

"Seonsaengnim?!"

"Ada apa Donghae-ssi?"

"Kyuhyun-ssi tidak ada," Yunho tersenyum.

"Aku memberinya tugas untuk dikerjakan di perpustakaan sebagai ganti karena dia tidak akan mengikuti olahraga kali ini," hal itu menciptakan bisik-bisik diantara mereka semua tapi selanjutnya mereka memilih untuk tidak memikirkannya lagi.

"Baiklah semuanya, kalian bisa memulainya sekarang," Eunhyuk dan Donghae saling berpandangan seolah mereka sedang bicara dengan telepati sedang Kibum tampak memikirkan sesuatu.

...

Saat jam istirahat, Kyuhyun sudah mengira akan mendapatkan pertanyaan tentang ketidak-ikutsertaannya dalam pelajaran olahraga renang hari itu.

"Kyuhyun-ah kenapa kau tidak ikut olahraga dan justru mendapat tugas dari seonsaengnim?" tanya Donghae heran saat mereka sedang makan siang. Kibum yang duduk disamping Kyuhyun tetap fokus pada makan siangnya walaupun tak dapat dipungkiri dia merasa penasaran.

Setelah menelan makanan dimulutnya dengna susah payah Kyuhyun menjawab. "Itu karena aku jenius," Kyuhyun menyengir lebar.

"Yakk Kyu, mana mungkin alasannya seperti itu,"gerutu Eunhyuk. Kyuhyun tersenyum lebar melihat kekesalan teman-temannya.

"Karena aku tidak bisa berenang," jawaban itu membuat mereka bertiga mengerutkan kening.

"Sudahlah, itu kan tidak penting." Kyuhyun langsung mencomot udang dari piring Donghae.

"Kyuhyun-ah jangan ambil itu!"

"Seharusnya kau segera memakannya, kenapa disisihkan eoh?" tanya dengan mulut mengunyah makanan yang dicomotnya dari piring Donghae.

"Aku akan memakannya terakhir, Isshh... kau ini,"

Selanjutnya, justru Donghae mengambil makanan dari piring Eunhyuk, sehingga menhasilkan protesan dari empunya.

"Yaaa! Hae, kenapa kau justru mengambil milikku!" Alhasil terjadi percecokan kecil diantara keduanya. Kyuhyun mengukir evil smirk-nya karena berhasil mengusili teman-temannya. Kibum yang melihat mereka hanya menghela napas berat. Tidak bisakah mereka makan dengan tenang?

"Hei Bum, aku ambil sosismu ya karena kau tak akan memakannya, kau kan tidak suka sosis" Kyuhyun lansung mencomot sosis yang ada dipiring Kibum tanpa menunggu jawaban dari sang empunya.

Tunggu dulu bagaimana Kyuhyun tahu dia tak suka sosis? Dia tak pernah mengatakan pada siapapun tentang hal ini. Kibum memandang Kyuhyun yang mulutnya penuh makanan. Merasa diperhatikan Kyuhyun menolehkan kepalanya. Dia tersenyum sangat lebar pada Kibum, sepertinya dia tidak sadar tingkahnya menimbulkan tanda tanya besar pada Kibum.

...

"Apa kau menunggu lama Kyuhyun-ah?" Kyuhyun segera menoleh ke asal suara itu. Pipinya menggembung dengan mulut dipoutkan.

"Emmph, tidak lama, hanya 1 jam seonsaengnim," jawabnya dengan senyum manis. "Kenapa hyung masih bertanya?" Yunho tersenyum minta maaf.

"Maafkan hyung ne. Ada rapat mendadak, aku tak mungkin meninggalkannya begitu saja,"

"Baiklah, aku akan memaafkan hyung, Jadi?"

"Apa?" tanya Yunho seolah lupa apa tujuan mereka berada disini. Kyuhyun menepuk keningnya.

"Aigoo... bukankah hyung berkata akan membantuku? Kyu bahkan tidak tahu, hyung akan membantu apa," Yunho mengacak rambut Kyuhyun gemas.

"Arraso, aku akan membantumu menghadapi ketakutanmu," Kyuhyun terkesiap.

"Mwoya?" Yunho menggangguk-anggukkan kepalanya menanggapi keterkejutan muridnya itu.

"Benar, hyung akan membantumu, setidaknya kau berani masuk ke gedung itu," tunjuk Yunho dengan jarinya.

"Ta-tapi..."

"Hyung tidak akan memaksamu, Kyu. Rasa takutmu hanya bisa hilang jika kau berani menghadapi ketakutanmu sendiri."

Setelah diam beberapa saat akhirnya Kyuhyun mengganggukkan kepalanya kecil. Yunho tersenyum senang. Dia melewati Kyuhyun dan membuka pintu gedung kolam renang indoor itu lebih lebar.

"Emmph... Yunho hyung~"

"Ada apa Kyu?"

"Terimakasih karena telah menolong kami saat itu," Yunho melihat anak itu tampak menunduk mengacak rambutnya.

"Sudahlah, aku senang tidak terlambat menolong kalian. Walaupun aku sangat terlambat sebenarnya, jika saja datang aku melewati jalan taman itu lebih cepat mungkin kalian tidak akan terluka sangat parah." Kyuhyun tersenyum kecil mendengarnya.

"Bagaimana? Mau mencobanya?" tanyanya pada Kyuhyun yang masih terdiam ditempatnya.

"Cobalah berjalan masuk perlahan," Kyuhyun menarik napas panjang dan membuangnya perlahan. Jujur saja, rasa takut akan bayang-bayang tiga tahu lalu membuat langkah kakinya terasa berat. Tapi dia tidak ingin selamanya tenggelam dalam rasa takut itu.

Semakin dalam dia memasuki gedung itu, semakin jelas terlihat kolam renang yang cukup luas itu. Tiba-tiba saja, bayangan saat Kibum yang diseret ke dalam danau malam itu berkelebat didepan matanya. Kakinya terasa berat, dia mundur selangkah saat bayang-bayang itu terus saja muncul.

Sontak, Kyuhyun memejamkan matanya erat saat bayang-bayang itu berkelebat dalam benaknya. Keringat dingin terlihat di keningnya. Langkah Yunho terhenti saat akan menenangkan Kyuhyun, karena tanpa disangkanya ada yang membalik tubuh Kyuhyun.

"Tenanglah!" suara itu membuat Kyuhyun membuka matanya perlahan. Benarkah yang dilihatnya ini? Kibum berdiri dengan ekspresi datarnya.

"Bum?!"

...

Kibum merasa penasaran pada Kyuhyun yang saat bel tanda pulang berbunyi justru berbalik menuju gedung kolam renang indoor sekolah mereka. Dia bersembunyi dibalik pohon tak jauh dari tempat Kyuhyun, tapi cukup tersembunyi sehingga anak itu tidak menyadari keberadaannya.

'Aishh... apa yang dilakukan anak itu sebenarnya?'

Setelah menunggu cukup lama, dapat dilihatnya Yunho datang menghampiri Kyuhyun yang sedang memainkan PSP nya saat menunggu gurunya itu. Kibum sebenarnya masih sangat penasaran tentang Kyuhyun yang tak mengikuti olahraga renang hari itu dan alasan Kyuhyun tadi saat di kantin tampak terasa janggal baginya. Entah bagaimana, tapi Kyuhyun berhasil membuatnya tertarik.

Dari tempatnya bersembunyi dapat didengarnya percakapan keduanya. Membuat Kibum mengernyit bingung.

'Ketakutan Kyuhyun? Sepertinya telah terjadi sesuatu yang menyebabkan Kyuhyun merasa trauma bahkan hanya untuk masuk gedung itu. Inikah alasan sebenarnya?'

Kibum terus memperhatikan Kyuhyun yang sedang berjalan perlahan memasuki gedung itu, dapat dilihatnya ketakutan yang kentara dari anak itu. Tanpa disadarinya, dia sudah keluar dari persembunyiannya dan menghampiri Kyuhyun. Ada perasaan tidak enak dan juga khawatir yang tidak dapat diungkapkan alasannya terhadap Kyuhyun. Dia merasa ingin melindungi anak itu. Padahal selama ini, Kibum merasa sebal pada Kyuhyun yang kerap kali mengganggu serta menggodanya, anak itu tidak pernah menyerah walaupun mendapat respon pasif darinya.

Semakin dekat dengan Kyuhyun, membuat Kibum dapat melihat tubuh temannya itu tampak berat. Kyuhyun yang menghadap langsung ke arah kolam membuat Kibum dapat menarik kesimpulan terhadap apa yang ditakuti anak itu. 'Genangan air luas!'

Kibum segera membalik tubuh Kyuhyun yang saat itu tampak limbung karena kepanikannya sendiri. "Tenanglah!" ucapnya tanpa sadar.

...

Disinilah mereka sekarang, disebuah bangku panjang di taman sekolah mereka. Tadi, Kibum meminta izin pada Yunho untuk berbicara dengan Kyuhyun dan dia mengiyakannya. Jadi guru muda itu berpamitan pulang terlebih dulu.

"Kenapa kau disini? Kau mengikutiku?"

"Tidak."

"Jangan berbohong, Bum." Kyuhyun sudah menggebungkan pipi dan memiringkan bibirnya yang terkatup melihat Kibum yang tidak mau mengaku.

"Jadi ini asalan sebenarnya bukan? Kau memiliki trauma pada genangan air luas." ucap Kibum. Kyuhyun menghela napas sebelum menjawab.

"Jangan katakan pada siapapun, mengerti? Atau aku akan sangat marah padamu, Bum. Berjanjilah!" tuntut Kyuhyun sambil mengajukan jari kelingkingnya.

"Tidak mau." Kibum berusaha menahan tawanya melihat kekesalan Kyuhyun. Dia tetap menatap ke depan tanpa sama sekali melihat ke arah Kyuhyun. Pipi Kyuhyun pasti sudah sangat menggembung dan matanya yang menyipit menatap lekat ke arahnya.

"Ayolah, berjanjilah~" tiba-tiba saja anak itu menarik pipi Kibum sangking gemasnya pada saudaranya itu. Sontak Kibum berontak dengan aksi Kyuhyun itu.

"Ya! Kenapa kau suka sekali menarik pipiku eoh?" protes Kibum saat berhasil melepas tangan Kyuhyun.

"Kau menyebalkan,"

"Kau lebih menyebalkan," Kyuhyun semakin menekuk wajahnya. Tapi sedetik kemudian dia tertawa sehingga menciptakan kerutan didahi Kibum.

"Kau sudah gila?" tanya Kibum tapi hal itu justru membuat Kyuhyun semakin tertawa. Dia sungguh senang saat ini, mengingat betapa konyol interaksinya dengan Kibum. Padahal Kibum masih sangat menjaga jarak darinya.

"YA! YA! Hentikan tawamu Kyuhyun-ssi!" Kyuhyun langsung diam mendapati Kibum memanggilnya dengan suffix-ssi lagi.

"Aishh... tidak bisakah kau menghilangkan suffix itu?" gerutunya dengan bibir yang mengerucut lucu.

"Tidak bisa!" membuat Kyuhyun cemberut. "Jadi?" lanjutnya.

"Apa?" tanya Kyuhyun ketus. Kibum kini melihat ke arahnya tapi tak ada kata apapun lagi yang keluar.

"Ne, aku memang memiliki trauma terhadap genangan air luas. Kau puas?" Kibum mengeluarkan killer smile-nya karena berhasil membuat Kyuhyun mengaku. "Tapi kau harus berjanji untuk tidak mengatakannya pada siapapun, Bum." Kibum mengangguk kecil menciptakan senyuman lebar diwajah Kyuhyun.

...

Kyuhyun dan Kibum sedang serius dengan makanan di depan mereka, saat duo EunHae sa

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cezablenk77 #1
Chapter 6: Yaaamppppuuuunnn.... Ini ending paling mmmmaaaaannnniiiissssss...
Tikakyu #2
Chapter 3: Aku kira Kibum mengalami amnesia gara2 mau nyelamatin Kyuhyun yg hampir tertabrak ternyata tidak ya??
Tikakyu #3
Chapter 2: Rahasia apa sih yg disembunyikan Nae-Kyuhyun??
Benar2 buat penasaran.
Tikakyu #4
Chapter 1: Mmm kejadian apa yang membuat Kyuhyun tidak ingin Kibum mengingat dirinya sebagai saudara kembarnya??
snowersbummie #5
Chapter 3: Ah, begitu ceritanya sehingga Kibum bisa amnesia dan mengalami cedera sprti itu.. ahh td di komentar sebelumnya aku bilang nya heechul kakaknya si kembar ternyata heechul kakak sepupunya kembar toh... jadi sebelum insiden itu kibum adalah sosok kakak yang amat sangat menyayangi adik satu satunya itu... sungguh tragis cerita anak kembar ini
snowersbummie #6
Chapter 2: Sejauh ini baru baca dua part, masih bingung sih ada apa sebenarnya antara si kembar ini, kejadian apa yang terjadi tiga tahun lalu. Insiden separah apa yang sampai memisahkan si kembar itu. Lalu ku kira awalnya Jungsoo juga hyungnya si kembar itu, seperti Heechul. Sejauh ini, ceritanya bagus apalagi si kembar jenius itu. Suka, suka banget.
keyhobbs
#7
Chapter 6: duh...maaf yah bru leave comment d chap terakhir,tadinya mau comment sebelum fanficnya end eh~ keburu end#modus. Eh tapi akhirnya happy yah,si kembar bisa bersatu lagi yee!!great job authornim,keep writing!^^
sadnessglass
#8
Chapter 6: ziiii kenapa cepet banget endnya??? but i think there is something you didn't explain. jadi, kenapa hwang jo benci kyu??

good job for you. and thanks for making this nice fanfict^^
iharukumipuff
#9
Chapter 6: Awww akhirnya pasang kembar ini bisa kembali hidup bahagia bersama2 :') terima kasih author-nim, telah nyelamatin kyuhyun :')
kyujie #10
Chapter 6: whooaaahhh... akhirnya diupdate, kkk

akhirnya kibum gk marah sm kyuhyun, dan smuanya berjalan dgn baik, chap ini kurang cz gk ada duo hiperaktiv itu , kkk
penasaran apa yg akan trjdi di konser kyu nanti, ditunggu chap lanjutannya chingu,, keren, keren keren