Epilogue : Big Sister

A Bun in the Oven (Indonesian Version)
Please Subscribe to read the full chapter

Main casts: Kwon Jiyong, and Choi Seunghyun.

Support casts: Find by yourself.

Warning: Mpreg, canon, typo(s), and manymore.

Genre: Romance and family.

 

This is a fanfiction by RedBlackBeauty titled

A Bun in the Oven

.

.

.

Translated by youngdinna

 

Enjoy it!

 

Part 7 "Epilogue : Big Sister"

 

 

"Ayah..." sebuah bisikan halus dan guncangan pelan pada lengannya mampu membuat Jiyong terbangun. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, membiasakan diri dengan sinar matahari yang mengenai matanya. Tak berselang lama Jiyong tersenyum saat menangkap sebuah senyuman ceria dari putrinya.

"Kau tertidur lagi.." ujar suara itu lembut. Indah dan sangat merdu.

Jiyong tertawa lembut, ia lalu menyingkirkan buku yang berada di pangkuannya, menaruhnya di meja terdekat. Jihyun segera merangkak menuju pangkuan ayahnya, dan mendekatkan pipinya pada perut buncit Jiyong.

"Daddy memberitahuku kalau ayah memiliki dua bayi dalam perutnya." Jihyun bergumam sambil melebarkan senyumannya.

"Dia melakukannya?" tanya Jiyong yang ikut tersenyum lebar seperti putrinya. Tangannya perlahan mengelus pelan rambut halus putrinya.

"Ya." Jihyun menyahut sambil mengangguk, "Daddy juga mengatakan kalau aku akan memiliki adik laki-laki."

Seunghyun, kupikir kita akan memberitahunya bersama-sama. Dia pasti sangat antusias sampai tak bisa menahan diri.

Jiyong menggeleng pelan, alhasil sebuah senyuman kembali terlukis pada wajahnya.

"Jadi?" Jiyong menghentikan belaiannya, "Apa kau tertarik?" tanya Jiyong, ia tak pernah menyangka dan menanyakan pendapat Jihyun tentang kemungkinan saudaranya di masa depan.

Si gadis kecil memekik pelan, ia lalu menegakkan kepalanya, "YA! Tentu saja! Sekarang, aku akan punya teman untuk kuajak bermain di rumah."

Tentu dia sangat tertarik. Ketika Jiyong dan Seunghyun mengatakan kabar kehamilan ini pada Jihyun, perubahan sikap Jihyun pun mulai terlihat. Gadis kecil itu terlihat antusias ketika menggambar anggota keluarganya -tentu dengan tambahan sang adik yang masih di kandung Jiyong-, atau jika tidak, Jihyun terlihat menyanyi lebih ceria sewaktu ia mandi.

Jiyong tertawa kecil, beberapa detik kemudian ia pura-pura cemberut, "Jadi... kau akan melupakanku dan daddy ketika memiliki mereka?"

Jihyun terkesiap, "Tidak..." ujarnya pelan, tangannya perlahan menepuk kedua pundak Jiyong, "Aku tidak akan pernah melakukannya. Kau dan daddy adalah teman pertamaku."

"Aku hanya bercanda.." Jiyong mencium puncak kepala putrinya, "Tapi, katakan padaku, mana yang lebih kau suka? Perempuan atau laki-laki?"

"Hmm..." Jihyun bergumam sambil memikirkan jawaban yang tepat, "Kupikir aku lebih memilih adik laki-laki."

"Benarkah?" Jiyong bertanya tak menyangka, ia pikir Jihyun mungkin lebih menyukai adik perempuan, "Kenapa?"

"Well." Jihyun membenarkan posisi duduknya, "Mereka tidak akan mengambil mainanku."

"Hei, itu bukan hal yang baik." ucap Jiyong sambil menyentil pelan hidung putrinya, "Menjadi seorang kakak, kau harus belajar berbagi."

"Aku tahu. Tentu aku akan meminjamkan mainanku pada mereka. Seperti buku gambarku, krayon, beach-set milikku, perlengkapan renangku, play dough, dan bahkan semua koleksi bukuku." ucap Jihyun, "Tapi tidak untuk boneka yang kita beli selama perjalanan tur kemarin. Aku juga akan menyimpannya di rumah nenek

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
RedBlackBeauty
#1
Oh gosh I love the art! It's perfect!