"Kenapa?" Tanya Junho, suara pemuda itu serak seakan ia sudah menangis sepanjang hari (Ia sudah terisak-isak selama satu jam, Chansung menghitung setiap detik dengan rasa sakit yang tak tergantikan di dadanya). Kenapa? Chansung bertanya pada dirinya sendiri kali ini. Ia tak sanggup menatap Junho setelah mendengar suara serak pemuda itu--pemuda miliknya itu.

Chansung mengingat dulu. Empat tahun yang lalu. Enam tahun yang lalu. Mereka masih begitu muda, begitu percaya akan kisah cinta dalam buku cerita anak-anak di mana sang putri akan hidup bahagia dengan pangerannya dan dikaruniai banyak anak yang menawan dan lucu. Beberapa tahun yang lalu, saat Chansung dan Junho baru memulai hubungan mereka. Mereka adalah pasangan dalam buku cerita anak-anak.

Mereka bertambah tua, ya. Berbeda dengan buku cerita, hidup mereka tidak semudah yang ada di dalam potongan-potongan kertas itu. Dengan para fans dan sasaeng mereka tidak kuat dengan tekanan yang ada. Dengan setiap komentar orang-orang tentang bagaimana seharusnya mereka lebih baik memutuskan tali hubungan mereka atau komentar mereka yang tidak menyetujui hubungan Chansung dan Junho. Semua itu sudah cukup menekankan.

Chansung dan Junho. Keduanya kuat, mereka bisa menahan rasa sakit akan komentar-komentar pedih dari media.

Sampai akhirnya mereka tidak kuat.

Kenapa...

Meski Junho tidak mengulang pertanyaan itu, Chansung masih memikirkan jawaban yang tepat. Ia harus memikirkan jawaban yang tepat karena jawaban itu yang akan menentukan hubungan mereka selanjutnya. Jawaban itu yang menentukan apakah mereka harus memutus tali hubungan mereka atau tidak.

Chansung membuka mulutnya pelan dan

"Karena kita tidak bisa Junho"