drabble #1
sepasang mata: koleksi karangan pendekpulang-- aku merasa pulang saat kau memeluk tubuhku
Semua mengatakan kalau rumah adalah tempat di mana kau tinggal. Ya, kurang lebih semua orang berpendapat seperti itu. Kadang Lee Junho bingung mengapa orang-orang bisa mengatakan hal seperti itu. Rumah bagi pemuda asal Korea itu bukanlah tempat di mana kau tinggal. Rumah bukanlah tempat di mana kau tertidur dan bukan tempat di mana kau merasa aman.
Terkadang, pasti semua orang akan merasa takut akan rumah mereka sendiri. Contoh saja, eomma Junho saja terkadang suka menelpon Junho kalau ia sedang sendirian di rumah. Takut itu yang Junho dengar. Saat Junho menanyakan mengapa, alasan eomma pasti selalu berupa: "Entahlah, mungkin aku merasa rumah ini bisa saja hancur tiba-tiba"
Pernyataan eommanya terkadang selalu ada di pikiran Junho. Bisa saja, disaat kita sedang sendirian di rumah akan masuk segerombolan orang yang mungkin saja memiliki niatan buruk. Itu saja sudah membuatnya takut. Mungkin badai akan datang dan menerpa semua yang ada di rumah, memporak-porandakan rumah itu dan bahkan membunuh kita. Semua itu bisa saja terjadi, Junho yakin ibunya hanya khawatir bagaimana jika hidupnya berakhir seperti itu.
Singkatnya saja: rumah yang ia tempati bukanlah sesuatu yang Junho anggap rumah.
Lalu jika tempat tinggal bukanlah rumah bagi Junho, apa yang akan dia sebut sebagai rumah?
Pelukan Chansung.
Pelukan Chansung membuat Junho merasa nyaman. Pelukan pemuda yang berbadan lebih besar itu mampu membuat Junho merasa ia tidak akan tersakiti. Lengan kuat Chansung membuat Junho yakin kalau badai tidak akan menghancurkan dirinya, kalau ombak tidak akan menerjang dan membunuhnya.
Ia merasa dirinya telah pulang ke tempat yang ia sebut sebagai rumah.
Comments