Little Concert

Little Thing Called Love

“Ayo Chanyeol!!” teriak baekhyun dari pinggir lapangan. Yup namja mungil itu sedang menonton idolanya bermain basket.

 

“semangat,,!! ayo ayo ayo..!!” teriaknya lagi saat melihat Chanyeol berhasil merebut bola dan mendriblenya berlari menuju ring dan memasukan bola tersebut ke dalamnya.

 

“Yaaaayyy..!!” serunya kegirangan. Ia Tidak memperdulikan pandangan tidak suka anak-anak perempuan yang bergerombol di sampingnya yang merupakan fans Chanyeol.

 

sementara dilapangan

 

“Hisshh dia itu berisik sekali sih!” gerutu Chanyeol sambil terus mendribel bola. Di depannya, Jongin sedang berusaha memblock pergerakan Chanyeol.

 

“Siapa?” tanya Jongin pura-pura tidak tahu

 

“Siapa lagi yang paling berisik disini” Ucap Chanyeol sambil berkelit melewati Jongin. Berlari ke arah Ring dan melempar sang bola. Masuk.

 

“Kau sadar tidak kalau sebenarnya kau ini sangat memperhatikan Baekhyun? yang berisik disini kan bukan cuma dia, tapi kenapa kau hanya terganggu hanya karena teriakan-teriakannya” Jongin tersenyum miring kemudian berlari ke arah temannya yang lain yang sedang membawa bola.

 

Chanyeol tertegun. Benar juga yang berisik disini kan bukan cuma Baekhyun, bahkan segerombolan murid di sebelah kirinya lebih berisik. Tapi kenapa dia hanya merasa terganggu dengan teriakan Baekhyun. Chanyeol masih terdiam, berdiri di tengah lapangan sementara teman-temannya masih pada berebut bola. Dia masih berusaha mencari alasan lain untuk menyangkal pernyataan Jongin tadi. Ya karena suara cempreng Baekhyun itu memang annoying! ya, memang seperti itu, bukan karena aku memperhatikannya. “Benar seperti itu” gumamnya tanpa sadar sambil mengangguk

 

“Hei Chanyeol..!! sedang apa kau diam disana. Cepat kemari kau mau lanjut main atau tidak !!” teriakan Kris membuatnya tersadar dari lamunannya

 

“ah iya..!! ” jawab Chanyeol lalu berlari ke arah teman-temanya. sudahlah Chanyeol, lupakan. kenapa juga kau harus memikirkan hal tidak penting begitu sih. gerutunya dalam hati

 

Di bangku penonton.

 

“kenapa Chanyeol hanya berdiri diam disana. apa dia sedang memikirkan sesuatu” gumam Baekhyun.

 

“Hei” seseorang menepuk pundak Baekhyun tepat saat ia akan berteriak menyemangati Chanyeol . ia menoleh dan mendapati Kyungsoo, sahabatnya, tersenyum kemudian duduk di sampingnya.

 

“Hei, Kyungsoo” sapanya

 

“Aku mencarimu dikantin tadi.Kau tidak pergi makan siang, ya?” tanya Kyungsoo.

 

Baekhyun mengangguk “aku membawa bekal hari ini, ini” ia menunjukan kotak bento dipangkuannya. “Tadi pagi Ummaku membuatkannya”

 

“Kenapa ada dua?”

 

“Ah yang Ini untuk Chanyeol”

 

Kyungsoo mengangguk mengerti kemudian ikut menatap kearah anak-anak laki-laki yang sedang bermain basket. Ia tersenyum saat pandangannya mengenali sosok namja tinggi berkulit tan yang juga sedang bermain basket. Namja yang di ketahui bernama Kim Jongin yang telah resmi menjadi pacarnya selama sebulan itu sedang berusaha mempertahankan bolanya yang berusaha direbut Chanyeol.

 

“Baekhyun, aku penasaran. Kenapa kau bisa sangat menyukai Chanyeol, yah selain fakta bahwa ia tinggi dan memiliki wajah lumayan” tanya Kyungsoo tiba-tiba

 

“maksudmu karena sikapnya padaku yang tidak ramah kan?” tanya Baekhyun menebak maksud dari kyungsoo

 

“mungkin” jawab kyungsoo

 

“Kau sendiri? apa yang kau sukai dari the dark kim Jongin?” Baekyun balik bertanya

 

“Yah, jangan menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan. lagipula Jongin itu tidak hitam, dia itu exotis” jawab Kyungsoo kesal

 

“hahaha.. baiklah-baiklah” Baekhyun tertawa lebar. Hiburan tersendiri untuknya menjahili Kyungsoo itu

 

“jadi?”

 

“Entahlah,,” Baekhyun sedikit menerawang. Ia mengetuk etukkan jari telunjuknya di dagu. “sebenarnya aku sendiri juga tidak tahu. Aku hanya merasa senang melihatnya, seperti pusat segala sesuatu ada padanya. Membuat ku tidak bisa mengalihkan perhatian darinya. meski sikap dingin yang selalu dia tunjukan padaku, entah mengapa aku merasa ada kehangatan disana. dan itu kadang membuatku sangat berharap jika suatu saat nanti dia mau menjadi namjachinguku. Anehkan?” Baekhyun mengucapkan kalimat tersebut dengan mata lurus menatap Chanyeol yang sedang bersorak gembira karena timnya memenangkan pertandingan

 

“Tidak juga. Aku tau perasaan itu karena aku pernah merasakanya. dulu saat Jongin belum memintaku menjadi namjachingunya. Bedanya Jongin tidak tidak bersikap ketus padaku, malah sangat baik” Kali ini Kyungsoo mengucapkanya dengan melihat ke arah Jongin yang sedang tersenyum dan melambaikan tangan ke arahnya. Kyungsoo balas melambai dan tidak lupa senyum cerah di wajahnya

 

Baekhyun hanya memperhatikan mereka, merasa senang sekaligus iri. Kapan ya dia dan Chanyeol bisa seperti itu? ia bangkit berdiri saat melihat Chanyeol pergi meninggalkan lapangan. jam istirahat masih lumayan lama karena tadi kelas mereka memang diperbolehkan istirahat duluan karena tidak ada guru. jadi ia juga masih punya waktu untuk menyerahkan bekal makan siang untuk Chanyeol.

 

“Kyungsoo aku pergi dulu ya, bye” katanyan kepada Kyungsoo kemudian berlari ke arah Chanyeol pergi

 

“Chanyeolie !! ” panggil Baekhyun sambil menyusul namja itu

 

“Hah, bisa tidak sih, Baek. Kau tidak mengikutiku semenit saja” Gerutu Chanyeol.

 

“Hehe, mian. Tapi aku cuma mau ngasih ini kok” Baekhyun menyodorkan kotak bento yang di bawanya. “Umma membuatkannya untukmu, sebagai tanda terima kasih katanya karena sudah membantu ku kemarin. ” Sebelum Chanyeol menolak, ia menambahkan ” kau tidak boleh menolak, dan kau harus mengembalikan kotak ini padaku dalam keadaan kosong. Arra? kalo begitu aku pergi dulu. karena aku tau kau tidak akan suka jika aku mengikutimu. Walaupun sebenarnya aku sangat ingin makan denganmu, tapi tidak apa-apa, untuk hari kau bebas, Haha, bye-bye” Ia Melambaikan tangannya dan berbalik

 

‘Apa maksudnya coba?’ pikir Chanyeol, Namun ia hanya berdiri melihat punggung Baekhyun yang berjalan menjauh. Baru setelah Baekhyun menghilang di koridor menuju kelas mereka, ia menghela nafas. “Anak aneh itu” gumamnya. Seulas senyum muncul disudut bibirnya saat ia menatap kotak bento yang tadi diberikan Baekhyun.

 

“Gumawo” ucapnya pelan.

 

…………

 

Baekhyun sedang berjalan santai menuju kelasnya saat tiba-tiba ia merasa pusing dan pandangannya mengabur. Kotak bento yang di pegangnya terjatuh saat ia juga hampir kehilangan keseimbangan. Satu tangannya menekan pelipisnya berharap itu bisa mengurangi rasa sakitnya, sedangkan satu tangannya lagi berusaha mencari pegangan agar tidak jatuh.

 

“Ouch” lenguhnya pelan

 

Tangannya menggapai tembok. Ia kemudiannya menyandarkan tubuhnya disana.

 

“Gwenchana?” Tanya seorang yoeja yang kebetulan lewat

 

“ne, hanya sedikit pusing” jawab Baekhyun dengan senyum dipaksakan

 

“kau terlihat sangat kesakitan. mau ku antar keruang kesehatan?” tanyanya lagi,

 

“Tidak perlu!” Jawab Baekhyun cepat. Terlalu cepat malah “Aku tidak apa-apa. Sebentar lagi juga sembuh. Tapi terima kasih karena perhatianmu”ia berusaha tersenyum meyakinkan

 

“Baiklah kalau begitu mau mu, aku akan ke kelas ku sekarang. Semoga cepat sembuh” ucap yeoja itu kemudian pergi meninggalkan Baekhyun

 

“Ya, sekali lagi terima kasih”

 

Meskipun pandangannya masih buram ia dapat melihat yeoja itu berjalan menjauh. Ia kembali menyandarkan punggungnya pada tembok dan menghela nafas. Beberapa menit kemudian pandanganya mulai bisa fokus meski pusingnya belum sepenuhnya hilang. Bell tanda masuk juga berbunyi membuatnya harus bergegas kembali ke kelas sebelum gurunya datang. Ia berlari ke kelasnya dan melupakan kotak bento yang belum sempat di makan isinya tadi.

 

………

 

Jam pelajaran terakhir adalah kesenian, Baekhyun dan teman-teman sekelasnya sedang berkumpul di ruang musik karena hari ini ada praktik menggunakan alat musik.

 

“Baik bapak akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2 orang. jadi nanti salah satu dari kelompok kalian akan memainkan alat musik sementara yang lain akan bernyanyi atau mungkin kalian bisa berduet. yah anggap saja kalian sedang konser di konser tunggal kalian” ucap Cho Sosaengnim selaku guru musik di sekolah ini. “kelompok pertama. Lee Taemin dan Choi Minho, berikutnya Kim Jongin dan Do Kyungsoo, Zhang Yixing dan Kim Joonmyun, Kim Minseok dan Kim Jongdae..” begitu seterusnya hingga kelompok terakhir “Park Chanyeol dan Byun Baekhyun”

 

“hah, selalu saja” gerutu Chanyeol. heran kenapa dia selalu dipasangkan dengan Byun Baekhyun. Tadi di kelas bahasa inggris juga begitu. Apa mereka sudah bekerjasama. Berbeda jauh dengan reaksi Chanyeol, Baekhyun tersenyum sangat lebar

 

“kau dengar Kyungsoo! aku akan berduet dengan Chanyeol! ” teriaknya girang

 

“well, aku turut senang untukmu Baek” kyungsoo tersenyum melihat kegembiraan sahabatnya tersebut. sebenarnya ia juga sangat bahagia karena bisa berduet dengan kekasihnya, Jongin

 

“aku juga ikut senang karena kau bisa berduet dengan kkamjong-mu itu, Soo” goda baekhyun sementara Kyungsoo hanya blushing dan menundukan kepalanya

 

“Baiklah! kalian punya waktu 30 menit untuk latihan dan menentukan lagu yang akan kalian bawakan di depan kelas nanti. Arraseo?” intruksi Cho seosaeng-nim lagi

 

“Ne sosaengnim!” jawab mereka serempak

 

dengan begitu mereka berpencar menghampiri pasangan masing-masing. Baekhyun sedikit berlari ke arah Chanyeol dan dengan excited bertanya lagu apa yang akan mereka bawakan

 

“Terserah kau saja” Chanyeol menjawab dengan malas

 

“Tapi yang memainkan gitarkan dirimu”

 

“Aku bisa mengiringi lagu apapun” ucap Chanyeol santai

 

“Cih, kau sedang menyombong ya!” lumayan kesal juga baekhyun menghangdapi sikap narsis Chanyeol ini. “Ah kalau begitu tunggu sebentar ” ujarnya sedetik kemudian.

 

Baekhyun berjalan ke arah dimana ia meletakkan tasnya. mengambil Headphone dan Ponsel Iphone 6 nya dari dalam tas lalu menghampiri Chanyeol kembali. Chanyeol sendiri sudah memegang gitar yang entah sejak kapan diambilnya dari pojok kelas.

 

“Bagaimana jika kita bawakan lagu ini saja” Baekhyun memasang Headphone di telinga Chanyeol yang sudah di hubungkan dengan ponselnya. Chanyeol diam mendengarkan alunan musik di telinganya, mengerutkan alisnya memikirkan kunci gitar dari lagu tersebut kemudian mengangguk pelan.

 

“Baiklah kita pakai lagu ini saja. tapi kau yakin bisa menyanyikanya? ada beberapa nada tinggi di lagu ini” ujar Chanyeol dengan nada mengejek

 

“Jangan salah! nada tinggi itu spesialisasiku. kau tidak pernah mendengar ku bernyanyi ya?” jawab baekhyun agak tersinggung

 

“Tidak. Lagipula tidak aada alasan bagiku untuk mendengarmu bernyanyi”

 

“Kalau begitu persiapkan dirimu karena kau akan terpukau nanti saat mendengar suara ku” sahutnya bangga

 

“Yah kita lihat saja nanti”

 

…………

 

30 menit kemudian semua kelompok sudah bersama pasangannya masing-masing. Cho Sosaengnim mulai memanggil mereka satu persatu. Semua menunjukkan kemampuan terbaik mereka. misalnya saja Kyungsoo dan Jongin yang membawakan lagu Lucky milik Jason Mras ft Colbie C dengan penuh penghayatan atau Jongdae dan Minseok yang menyanyikan lagunya paramore only exception dengan improvisasi yang apik dan juga Joonmyun yang menyanyikan lagu Stay milik Sugarland diiringi Keyboard yang dimainkan Yixing membuat suasana kelas sudah benar-benar seperti panggung konser.

 

“Penampilan untuk kelompok terakhir, Byun Baekhyun dan Park Chanyeol silakan maju kedepan” Cho Sosaengnim memanggil mereka dengan gaya seorang MC di acara lomba masak (?)

 

Mereka berdua pun maju kedepan kelas. Dengan gugup Baekhyun duduk di kursi yang memang sudah disediakan. Sejujurnya, bisa di bilang ini pertama kalinya Baekhyun menyanyi di depan banyak orang, selama ini ia selalu menjunjung tinggi profesinya sebagai artis kamar mandi profesional yang hanya dirinya sendiri yang mampu mendengarkan suaranya. Ia melirik Chanyeol yang dengan tenang duduk sebelahnya dan meletakkan gitar dipangkuanya

 

“Jadi lagu apa yang akan kalian bawakan?” tanya Cho Sosaengnim

 

“Almost is never enough by Ariana Grande” jawab Baekhyun dengan nervous

 

“Baiklah, kalian bisa mulai sekarang”

 

Baekhyun menoleh pada Chanyeol yang kemudian mengangguk dan mulai memainkan intro lagu tersebut dengan gitarnya

 

I’d like to say we gave it a try

I’d like to blame it all on life

Maybe we just weren’t right, but that’s a lie, that’s a lie

 

Sedikit terperangah Chanyeol mendengar suara baekhyun. Sumpah suaranya benar-benar halus. Tidak kalah dengan suara Kyungsoo, Jongdae atau Joonmyun yang memang memiliki Vokal suara yang bagus

 

And we can deny it as much as we want

But in time our feelings will show

 

‘Cause sooner or later

We’ll wonder why we gave up

The truth is everyone knows

 

Baekhyun melirik kearah Chanyeol dan tersenyum. Ia sedang berusaha mengalahkan rasa gugupnya sebenarnya

 

Almost, almost is never enough

So close to being in love

If I would have known that you wanted me

The way I wanted you

Then maybe we wouldn’t be two worlds apart

But right here in each other’s arms

 

And we almost, we almost knew what love was

But almost is never enough

 

dan bagian selanjutnya, Chanyeol ikut menyumbang suara

 

If I could change the world overnight

There’d be no such thing as goodbye

You’d be standing right where you were

And we’d get the chance we deserve

 

Mendengarnya Baekhyun tersenyum sangat bahagia, Suara Chanyeol tidak buruk. untuk selanjutnya mereka berduet menyanyikan lagu tersebut

 

Try to deny it as much as you want

But in time our feelings will show

 

‘Cause sooner or later

We’ll wonder why we gave up

The truth is everyone knows

 

Baekhyun tidak bohong saat ia bilang jika nada tinggi ada spesialisasinya karena di bagian ini dia berimprovisasi dengan nada nada tinggi yang cukup susah untuk di capai pemula

 

Almost, almost is never enough (is never enough, babe)

We were so close to being in love (so close)

If I would have known that you wanted me the way I wanted you (babe)

Then maybe we wouldn’t be two worlds apart

But right here in each other’s arms

 

And we almost, we almost knew what love was (baby)

But almost is never enough

 

Oh, oh baby, you know, you know, baby

Almost is never enough baby

You know

 

Riuh suara tepuk tangan menandai berakhirnya duet mereka. Baekhyun tersenyum sangat lebar dan bernafas dengan lega melihat teman-temanya bertepuk tangan seperti itu. Disampingnya Chanyeol juga tersenyum kearahnya tanpa sadar hingga Baekhyun menoleh karahnya barulah ia memasang wajah datar kembali. Akan sangat menyusahkan jika Baekhyun tahu Chanyeol tersenyum kearahnya.

 

Tidak berselang lama, bell tanda pulang berbunyi. Cho Sosaengnim menutup kelasnya kemudian melangkah keluar diikuti siswa yang lain yang iuga akan pulang pastinya.

 

“Baekhyuuunnn..!!!” Yixing segera menghambur ke arah namja mungil yang sedang memasukan beberapa buku kedalam tasnya

 

“suara mu benar-benar bagus dan penampilanmu yang ditunjang kualitas permainan gitar Chanyeol membuatnya semakin amazing kau tau itu” ucapnya antusias sambil mengayun ayunkan tangan Baekhyun yang tadi diraihnya. Dibelakang Yixing, menyusul Kyungsoo, Jongin, Joonmyun, Jongdae dan Minseok.

 

“Kau tidak pernah bilang padaku jika kau bisa bernyanyi, Baek” Kyungsoo bertanya

 

“Iya,selama tiga bulan aku mengenalmu juga kau tidak pernah menunjukan tanda-tanda ketertarikan terhadap seni musik” lanjut Jongdae

 

“Dan juga bernyanyi di depan orang lain, kau lebih suka mengoceh hal-hal yang tidak jelas seingatku” itu kata Joonmyun

 

Baekhyun tersenyum salah tingkah saat diberondong pertanyaan oleh teman-temannya tersebut

 

“Itu karena sebenarnya aku lebih suka menyanyi di kamar mandi saja, he he” jawab baekhyun sambil mengusap tengkuknya salah tingkah

 

“Ah bagaimana kalau kau……….”

 

Sunyi

 

Mata Baekhyun melebar, ia tidak dapat mendengar apa dikatakan Jongdae selanjutnya karena mendadak suasana di sekeliling baekhyun menjadi sangat sunyi, telinganya mendadak tidak berfungsi dengan semestinya. Baekhyun sangat terkejut sebenarnya tapi berusaha mengendalikan diri, Ia tahu jika ini akan terjadi cepat atau lambat dan ia juga sudah mempersiapkan diri. Namun tetap saja ini pertama kalinya ia kehilangan kemampuan mendengarnya dan tadi juga sakit kepalanya datang. Semoga ini tidak bertambah buruk

 

“Aku ke toilet dulu ya” Bahkan suaranya sendiri tidak dapat ia dengar. Segera ia berlari dari kelas menuju toilet di belakang gedung, mengabaikan teman-temannya yang pasti memanggilnya

 

‘Ya tuhan, kenapa secepat ini’

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
AnaHsnh
#1
Chapter 3: Please update auhtornim. I'm very curious
sendulce #2
Chapter 3: update soon please^^
krisoto #3
Chapter 3: ehehehehe lucu, sedih juga karena baekhyun punya penyakit (kan ya?) atau cuma dia aja yg gak bersihin kupingnya makanua gabisa denger omogannya jongdae vhohohoho
Vanilla_Re
#4
Chapter 2: update please author !!! penasaran sakitnya baek
parkHyunIn #5
ayo cepat update hehehehe :)