DATANG NYA KELUARGA BARU

MY BROMANCE

Langit mentari senja mulai menampakkan kehadirannya, di sebuah kamar yg cukup luas dengan keadaan yang sangat berantakan terlihat seorang namja sedang asik berkutat merakit sebuah robot miliknya. Dengan sangat fokus dan telaten dia merakit bagian bagian komponen dari robot tersebut sehingga menjadi satu kesatuan yg pas. Ditengah kegiatan tersebut terdengar suara klakson mobil yg membuyarkan kefokusannya, namja tersebut bangkit dari duduk nya lalu melangkah kan kaki nya menuju balkon kamarnya untuk melihat siapakah seseorang yg datang tersebut.

Mobil mewah berwarna merah terlihat memasuki halaman rumah, senyum bahagia terlihat dari bibir namja tersebut. Dengan semangat namja tersebut langsung keluar dari kamarnya setelah itu menuruni tangga untuk bertemu dan menyambut kedatangan sang Ayah tercinta nya yg sudah lama sekitar 3 bulan terpisah dengannya dikarenakan sang Ayah harus mengelola perusahaan nya yg berada di luar negeri.

“Ayaaaaaahh..” teriak namja itu sambil menuju pintu utama rumahnya. Ia lalu membuka pintu utama rumah tersebut dan didapati nya seorang Namja yg berwajah matang dengan badan tegap sambil menenteng sebuah tas kerjanya.

“Jonginnn anak ku” sahut lelaki paruh baya itu sambil langsung memeluk erat anak laki-laki kesayangannya itu.

“Kenapa Ayah tidak memberi tahu kalau akan datang hari ini, tau gini jongin pasti akan menjemput Ayah ke bandara saja” ucapnya.

“Jika Ayah memberitahu mu kalau hari ini akan datang maka tidak akan mengejutkan mu” sahutnya. “Ini Ayah bawakan mainan yg kau inginkan sebagai permintaan maaf untuk mu karena sudah Ayah tinggal cukup lama” imbuhnya sambil memberikan hadiah itu langsung ke Anak nya.

“Tidak perlu repot-repot, Dengan kepulangan Ayah ini sudah cukup membuat Jongin sangat senang” ucapnya sambil menerima bingkisan hadiah itu.

Jongin merasakan ada kehadiran dua orang di belakang Ayah nya yg kini sedang berdiri berhadapan langsung di depan nya.

“Siapa mereka ?” tanya Jongin ke Ayah nya dengan heran sambil memperhatikan dan memandang dengan lekat kedua orang asing yg kini terlihat dengan jelas dihadapan nya. Seorang wanita berwajah cantik yg berusia tidak beda jauh dengan ayah nya serta seorang namja berwajah imut yg seusia dengannya menatap jongin sambil menyunggingkan senyum yang paling manis dari mereka.

 

 

Ruang makan keluarga yg biasa nya selalu cuma ada dua orang saja yaitu Jongin dan Ayah nya saja, kini menjadi sedikit ramai dengan kehadiran dua orang lagi. Jongin masih saja memandang tak suka kedua orang asing yg kini duduk dihadapannya.

“Ehemm.. Here you go” ucap Ayah Jongin memecah keheningan yg terjadi sambil mengangkat gelas lalu bersulang dengan wanita cantik yg kini duduk  tepat dihadapannya.

“Saya Kim Yoona dan ini Luhan anak laki-laki tersayang satu-satu nya yg saya punya” ucap nya dengan tak lupa memberikan senyum manis sambil memandang ke arah Jongin.

“Saya harap kamu menerima kita sebagai keluarga baru mu” imbuh Yoona.

“a-aapahhh ? aku tidak salah dengarkan Ayah? Bagaimana mungkin ini bisa terjadi, ceritakan yg sesungguh nya” ucap Jongin tak percaya sambil memandang ke arah Ayah nya untuk mendapat penjelasan lebih.

“Tenang lah Jongin !” dengan nada sedikit tegas.

“Panjang cerita nya kalo Ayah harus menjelaskan dari mana awal nya semua ini, intinya 3 bulan yg lalu Ayah berada di Amerika menikah dengan Yoona tanpa sepengetahuan darimu. Ayah harap kau bisa menerima dan menyambut dengan baik keluarga baru mu ini” ucap Ayah.

Jongin kaget sekaligus tak percaya mendengar penjelasan semua ini dari Ayah nya, ingin sekali rasanya Jongin bangkit lalu pergi dari ruang makan ini. Tapi ia menahan segala amarah dan emosi yg membuncah di hatinya. Jongin tidak setuju ada wanita lain yg mengisi hati ayah nya selain ibunya yg sudah meninggal 16 tahun yg lalu.

Makan malam pun akhir nya selesai. Ayah nya dan Mama baru Jongin baru saja meninggal kan ruang makan keluarga lalu menuju ke kamar mereka untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan yg cukup jauh.

Jongin masih duduk terdiam di ruang makan sambil melamun tak percaya akan segala hal yg terjadi begitu tiba-tiba hari ini. Jongin lalu bangkit dari ruang makan dan menuju taman di rumah nya untuk menikmati udara malam yg barangkali bisa menyejukkan hati serta pikirannya saat ini. Tanpa Jongin sadari saudara laki-laki nya yg bernama Luhan mengikuti nya dari belakang juga ke taman.

Jongin duduk di bangku kayu panjang sambil meluruskan kedua kaki nya, ia mencoba mejamkan matanya lalu menarik napas panjang.

“ahhh segar sekali udara di taman ini kalo sedang malam” gumam nya.

Jongin merasa ada seseorang yg sedang berdiri di hadapan nya sekarang. Jongin pun mencoba membuka kedua matanya yg baru saja terpejam tadi. Betapa kaget nya Jongin bahwa yg sedang ada di depannya kini adalah namja berwajah imut yg dari tadi tidak hentinya tersenyum kepada nya.

“Jo...jjjonginn mau kah kau mengajak ku jalan jalan di sekitar sini, seperti nya banyak tempat tempat yg menarik” sapa luhan

“ ! jangan pernah memanggilku Jongin ! Kau bukan saudara ku, pergilah jalan-jalan sendiri dengan Mama mu itu !” ucap jongin kasar lalu meninggalkan Luhan sendirian di taman.

Luhan kaget mendengar ucapan kasar Jongin barusan, ia bahkan tidak tau apa yg salah dari nya sehingga dia harus mendapat ucapan kasar seperti itu.

“hufft sabarr” batin luhan sambil menarik napas panjang untuk menenangkan pikirannya

Jongin masuk kedalam kamarnya, lalu dia menuju kearah sebuah figura foto dimana terdapat gambar seorang wanita cantik bersama dengan anak laki-laki kecil yg sedang tersenyum bahagia keduanya. Jongin memandang lekat sambil mengambil figura yg berisi foto tersebut. “Mamah .. sekarang Ayah sudah mendapat kan wanita lain yg menggantikan posisi mamah dan sekaligus dia adalah mama tiri jongin. Jongin bingung harus sedih atau senang dengan hal ini” kata jongin lemah.

Jongin mencoba merebahkan tubuh nya dan memejamkan matanya diatas kasur yg cukup nyaman itu sambil mendekap erat figura foto tersebut.

Tampak terlihat seorang namja imut yg dari tadi berdiri mengintip dari balik pintu kamar jongin. Luhan mendengar dan melihat dengan jelas semua kesedihan yg Jongin rasakan dari tadi.

“Aku harap kau bisa menerima ku dengan baik sebagai saudara laki-laki mu jongin, walau kelihatannya akan cukup susah untuk meyakinkan dirimu” gumam Luhan pelan sambil mencoba untuk masuk ke kamar Jongin.

Luhan menarik selimut yg berada di kasur tersebut lalu mencoba menyelimutkannya ke seluruh bagian tubuh Jongin supaya terasa lebih hangat.

“Kau sangat tampan kalau sedang tertidur pulas begini Jongin” ucap Luhan sambil menyondongkan wajah nya ke arah wajah Jongin yg sedang terdidur untuk mencoba mengamati.

Tangan Luhan dengan berani mencoba menyentuh dan memegang wajah Jongin, mulai dari pipi berlanjut ke hidung lalu ke bibir Jongin telah disentuhnya. Tapi sepertinya Luhan sial lagi kali ini. Betapa kaget nya Luhan saat ia mengetahui bahwa Jongin daritadi mengawasinya tanpa ia ketahui.

“What the fuc* !!! berani sekali kau bocah, udah bosen hidup hahh ?” bentak Jongin emosi sambil mencengkram erat tangan Luhan.

“I-ini tidak seperti yg kau bayangkan, aku bisa menjelaskannya jongin” sahut Luhan dengan terbata-bata.

“Tidak perlu ! ini semua sudah jelas bagiku” sambil menatap Luhan sadis

Jongin bangkit dari posisi tidurnya ,dengan kasar ia mencengkram lalu membanting tubuh Luhan hingga jatuh di kasur yg ditidurinya tersebut. Tubuh Luhan menegang ketakutan ia merasa tatapan Jongin yg sekarang benar-benar bahaya menurutnya.

Secara paksa Jongin langsung menindih badan dan mencengkram erat kedua tangan Luhan yg lebih kecil darinya itu. Wajah Luhan seketika pucat ketakutan dan keringat dingin mengucur deras di dahinya.

“Aku tidak bermaksud seperti itu, tolong lepaskan aku Jonginn..” rintih Luhan mencoba lepas. Tapi apadaya tenaga Luhan tak mampu menandingi kekuatan Jongin.

“Tidak semudah itu aku akan melepaskanmu bocah, ada syarat nya” jawab Jongin sambil memperlihatkan seringai nya yg khas itu.

Gluppp .. Luhan merinding melihatnya “y-yaahh sebutkan apa syarat itu aku akan melakukannya”

“Kau harus . . . .

 

To be continued

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
imjunmenn #1
Memang sengaja saya bikin beda di chap5 ini untuk Jongin POV, biar ada pembeda di setiap POV karakter nya.
Terima kasih untuk masukan nya.
kedepan nya akan saya lebih perbaiki lagi :)
seideer #2
Chapter 5: Koq aq ga nyaman ya baca chapter ini.
Beda jauh gaya penulisan disini dibanding chapter sebelumnya.
KikyKikuk #3
Chapter 5: Thor,maaf nih,aku mau ksh pendapat..
Entah ini perasaan aku,atau gaya baca aku doang yg ngrasa klo gaya bahasa yg author-nim pke di chapt ini agak beda dr chapt" sblum'y??
Lbh gimanaa yaa?? Beda aja gtu rasanya..
Aku sih lbh suka gaya bahasa dr chapt 1-4
imjunmenn #4
Chapter 5: nih udah di post lagi sedikit panjang semoga suka yah hehe :D
imjunmenn #5
Chapter 5: iyah judul nya memang terinspirasi dari film thailand itu, dan ngambil2 sedikit adegan yg ada di sana hehe :)
terimakasih masukannya
parknaya #6
Chapter 4: yaaahh,,pendeeekkk...
adeganny cuma poppoan aj nih??
gpp deh,,it kai main poppo luhan aje ye,,,tp luhanny mlah nyengir2 aj.. -_-
ni cople agak lemot kekny... :3
lanjuutt,,kl bsa yg panjaaanngg chingu...hehehehehe... :D
seideer #7
Chapter 4: Yahhh bibir luhan emang candu...hehehhe
Saran ku sih biar aja dlu ngalir ceritanya.
Ga usah tburu2.
Aq kaget aja sih pas tau kai nyium luhan
Kesannya tiba2 aja.
seideer #8
Chapter 3: Okayyy...lay disini pinter ngegombal.
Nah si jongin tau2 uda sosor luhan aja.
seideer #9
Chapter 2: Owhhh siapa tuhhh..sehunkah ? Ato kris ?
seideer #10
Chapter 1: Pertemuan pertama kailu ... jongin nya lgsg ga suka...duhhh