Episode 2

Somewhere Only We Know
Please Subscribe to read the full chapter

Luhan sebetulnya tidaklah begitu bahagia ketika diadopsi oleh Wei Li. Perempuan berumur 41 tahun itu kerap memperlakukannya dengan tidak begitu baik. Wei li juga sangat menentang keinginannya menjadi penyanyi. Menyebabkan Luhan mesti berlatih secara diam-diam ketika Wei Li pergi , karena wei li mempunyai trauma di masa lalunya sehingga ia tidak akan pernah mengijinkan Luhan ataupun Xixi menjadi penyanyi. Tapi Luhan sudah berkeinginan untuk menjadi penyanyi dan Xixi telah setuju untuk menolongnya mewujudkan impiannya.

 

"Kok masih belum tidur ? apakah ada yang kaupikirkan ?" suara berat kris menarik Luhan dari pikiran-pikirannya.

"Tidak, aku hanya lelah. Tidurlah, tuan wu "

"Hey...panggil aku Kris saja. Jangan membuatku seperti tuan muda saja " dan Luhan hanya memunculkan tawa renyahnya yang mampu membuat kris merasakan perasaan familiar padahal baru mengenal Luhan beberapa jam saja.

Mereka berdua harus tidur di ranjang Luhan yang tidak besar, dan tubuh kris jauh lebih besar dari Luhan membuat pemuda itu tidak bisa leluasa kalau tak ingin jatuh.

"Apakah sempit ? kalau sempit aku akan tidur di bawah saja " Luhan bisa melihat kris tidak nyaman di ranjangnya.

"Tidak apa, kau jangan tidur di bawah. Aku tidak apa, tidurlah " Kris menutup matanya dan meletakkan kedua tangannya di atas perutnya. Luhan hanya mengendikkan bahunya dan memejamkan matanya juga.

 

 

Keesokan paginya, Kris bersiap pulang saat tak sengaja mendengar senandung kecil yang berasal dari arah kamar mandi.

Setelah mendekat dan mendengarkan dengan lebih seksama, ia baru tahu kalau itu adalah Luhan yang sedang mandi sambil bernyanyi. Dan suaranya sungguh membuatnya tercengang. Suara Luhan sangat indah, halus dan tampak tidak kesusahan mencapai nada tinggi.

"Luhan....kalau kusuruh ia mengikuti audisi itu ? apakah ia bersedia ? suaranya....merdu dan sangat indah. Ah, kuberikan brosur itu padanya saja " Kris mejentikkan jarinya dengan senang dan berlalu dari depan kamar mandi.

Perusahaan Star Tv yang dipimpin Kris memang sedang mengadakan audisi untuk mencari penyanyi untuk mengisi soundtrack drama baru mereka. Dan Park Chanyeol, bintang andalan dan musisi orbitan Star Tv sekaligus produser musik yang terkenal bertangan dingin dan sukses mengorbitkan banyak penyanyi baru, kini tengah mencari suara unik dan berbeda dari yang lain.

Chanyeol adalah pemuda perfeksionis yang juga sukses sebagai idola di kalangan remaja. Parasnya yang tampan membuat banyak remaja, baik laki-laki dan perempuan mengidolakannya. Tidak terkecuali, Luhan. Luhan sangatlah mengidolakan Chanyeol, bahkan pemuda cantik itu memiliki sebuah poster berukuran besar Chanyeol di dinding kamarnya. Koleksi lagu-lagu Chanyeol pun lengkap memenuhi daftar lagu di handphone-nya.

"Ini ...audisi ini. Kupikir tak ada salahnya kau mencoba mengikutinya " Kris menyampaikan brosur audisi Star Tv ke Luhan. Kris tentu tak ingin memberitahukan tentang dirinya yang adalah CEO dari Star Tv.

"Audisi ? Star TV ?" Luhan langsung antusias begitu mengetahui hal ini. Impiannya sebagai penyanyi telah ia miliki semenjak kecil dan ia dalam kesempatan apapun selalu berangan-angan untuk mangikuti audisi dan sekarang kris memberitahunya kalau akan ada audisi yang diadakan pihak Star Tv.

"Kau mau kan ?" tanya kris lagi. Dan Luhan mengangguk cepat dengan manisnya.

"Tapi....." Luhan menggigit bibir bawahnya. Kebiasaannya jika ia sedang gugup atau gelisah.

"Ibu pasti tidak akan mengijinkanku untuk pergi ke audisi itu " katanya lemah dan kris dapat membaca kekecewaan Luhan saat ini.

"Tidak apa. Soal itu.....aku akan mengantarmu ke audisi dan aku akan meminta ijin pada ibumu "


Luhan melongo. Ia belum mengenal kris tapi kenapa kris bisa begitu banyak menolongnya. Luhan pun hanya bisa mengucapkan terima kasih pada Kris.

"Apa ? audisi ?" Xixi berteriak kaget dan Luhan langsung membekap mulut gadis itu karena khawatir terlalu gaduh dan akan didengar ibu mereka.

"Jangan berteriak, Xixi !" Luhan berseru dan Xixi hanya mengangguk setelah Luhan melepaskan tangannya dari mulut Xixi.

"Tapi, ibu tidak akan memberikanmu ijin, gege "

"Aku tahu, kris akan membantuku meminta ijin dan pergi ke audisi itu "

"Kris akan membantumu ? Hey, Luhan ge...apakah kau tidak curiga padanya ?"

"Curiga ? kenapa ?"

'Dia barusan saja mengenalmu, kenapa sudah begitu baik ?"

'Aku juga tak tahu, tapi aku sangat ingin mengikuti audisi itu, Xixi. Aku hanya ingin menjadi penyanyi "

"Aku tahu, sejak di Ruo shi aku sudah tahu itu " Xixi meletakkan tangannya di bahu Luhan dan berbisik untuk sekedar menggoda pemuda itu.

"Bagaimana kalau ternyata kris itu.....menyukaimu ?"

Luhan langsung menepis tangan Xixi, "Yak....kau gila ya ? Dia itu laki-laki, Kris wu itu laki-laki dan akujuga laki-laki !! apa yang kauharapkan ??"


"Tapi.....Aku tidak pernah melihatmu mengajak kencan seorang gadis, dan kau pikir aku bisa percaya kalau kau memiliki ketertarikan pada makhluk yang bernama......perempuan ?"

 

Hati Luhan tertohok mendengar cerocosan Xixi barusan. Itu benar. Semuanya benar. Luhan tidak pernah merasakan gejolak atau getaran apapun ketika bersama teman kuliah wanitanya. Bahkan ketika bersama yang sangat cantik seperti Kwon Yuri ataupun Seohyun, Luhan tetap tidak bergeming. Apa mungkin....dia itu.....tidak menyukai wanita ? apa mungkin dia itu....TIDAK NORMAL ? apa mungkin dia itu......GAY ????

Luhan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat membuat Xixi memandangnya dengan aneh.

"Kau kenapa ?"

“Aku hanya merindukan Benben. Bagaimana ya keadaannya ?" Luhan menerawang ke langit yang malam itu hanya berhiaskan beberapa bintang saja. Pikirannya kembali ke dua puluh tahun yang lalu. Ketika dia melihat ke langit malam bersama Benben di sebelahnya.

"Iya, aku juga merindukannya, ge " Xixi menyandarkan kepalanya di bahu Luhan yang sempit. Dan kedua sahabat itu memikirkan seseorang yang sama.

 

Benben. Atau Kris.

 

 

"Jangan-jangan, Benben gege itu cinta pertamamu " celetuk Xixi yang sontak langsung membuat Luhan menjauhkan kepala Xixi dari bahunya.

 

"Jangan bicara sembarangan "


"Luhan gege yang manis...bisa saja kan ? hanya saja...waktu itu, baik kau atau dia tidak menyadari perasaan kalian sebagai cinta. Kalian masih terlalu muda untuk mengerti. Tapi, secara tak langsung, dalam hati kecil kalian, masing-masing mengakui kalau kalian saling menyukai "

“Aku normal, Xixi "


"Yeah, itu kan menurutmu " desis Xixi pelan namun masih bisa didengar dengan baik oleh Luhan.

"Liu Yifei, jangan kurang ajar ya. Aku ini lebih tua darimu "

'Maafkan aku gege " Xixi terkikik pelan seraya menyandarkan kembali kepalanya di bahu Luhan dan Luhan juga menyandarkan kepalanya di atas kepala Xixi.

Chanyeol menggelengkan kepalanya, mulai frustasi karena sedari tadi tidak ada satupun yang memenuhi persyaratannya. Semua peserta audisi t

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
alphabetkyu #1
Chapter 4: Aaaaa suka banget sama ceritanyaaaa >< kenapa ga dilanjut authornim? Huhuhu
Galaxy_FanHan007
#2
Chapter 4: Alurnya cepet tapi gak berbelit belit ,mudah di pahami juga ,keep writting Aja ya thor , next kalau gitu thor di tunggu slalu nih ff , Fighting!!!!!!
BabeLu #3
Chapter 4: Ficnya udah lama ya? Lanjut cepat dong thor!! Ceritanya seru!
lumylu93 #4
Chapter 4: Aiiih so sweet banget sih benben sama hannienya :) ayok ayok lanjutin ya ceritanya gasabar pengen liat konflil di startvnya hehe
citraraa07 #5
Chapter 4: ayo lanjutin thor:''
citraraa07 #6
Chapter 4: ayo lanjutin thor:''
Eifaah #7
Chapter 4: ayuh cpt smbungnya...
gal sbr nie...:)
Lynsly15 #8
Chapter 4: aciee...cieee.... yang udah mesra-mesraan saling jatuh cinta pula xD
shura129 #9
Chapter 4: yeayy..akhrny ngaku jg .. cie..cie ben2 ud curi2 cium modus bgt
sharaeunhyuk #10
Chapter 4: waah akhirnya update lg setelah sekian lama,,, ciee yg kangen2nan,,, nunggu krishan moment lg,,,