004

However You Are
Please Subscribe to read the full chapter

Author POV

Matahari memaksa masuk dari celah jendela yang tidak tertutup tirai. Kai mulai mengerjapkan matanya tak nyaman.

Langkah kaki seseorang dengan diiringi ketukan tongkat membuatnya makin tak nyaman untuk melanjutkan tidur. Dia ingat dimana dia berada saat ini. Dimana ia tidur. Akhirnya dengan berta hati Kai membuka sempurna matanya yang masuh terasa berat itu. Mendudukkan dirinya disofa tempat ia tidur tadi malam.

Mengucek matanya sambil memerhatikan Kyungsoo yang berjalan kearahnya. Dengan pandangan lurus kosong kedepan. Dikiranya Kyungsoo tahu bahwa ada seseorang –Kai disana namun tidak. Ia berjalan melewati Kai –tanpa menyapanya untuk membuka tirai jendela supaya ruangan ini terang –walau seterang apapun ia tak akan dapat melihat bukan. Hanya membuat rumah ini terkesan normal dengan membuka tirai jendela dipagi hari dan menutupnya dimalam hari.

“Selamat pagi!” Sapa Kai akhirnya yang membuat Kyungsoo sedikit terkejut. Mimiknya terkejut dengan mata yang membesar –takut. “Kau... Kai?” Bagaimana pun ia cacat tak bisa melihat tapi ia bisa mendengar dan menghafal suara seseorang –sesuatu.

“Ne aku Kai.” Jawab Kai berdiri dari duduknya menuju Kyungsoo dan menuntunnya untuk duduk disalah satu sofa disana.

“Kenapa ada disini pagi-pagi sekali?” Tanya Kyungsoo setelah duduk disofa. Ini baru pukul 8 dan Kai sudah ada dirumahnya –ya dia tak tahu Kai ini menginap semalam. “Chanyeol hyung...dimana?” Lanjutnya bertanya.

“Ah semalam kan kau langsung menuju kamarmu untuk tidur. Jadi, aku menginap disini-“ “MWO?!”

“Tunggu dulu ku jelaskan.” Kilah Kai yang melihat wajah Kyungsoo yang shock dengan apa yang ia katakan barusan –sebelumnya. “Chanyeol hyung pergi kerumah sakit menemui Baekhyun karena ia berjanji untuk melakukan itu kemarin. Dan kau sudah tidur sebelum ia pergi... dia khawatir padamu dan hampir saja tak jadi pergi jika aku tidak menawarkan diri untuk menginap disini menemanimu. Begitu...”

“Kau..tidak-“ “Tentu tidak. Aku hanya tidur disini dan bangun saat kau datang barusan.” Kai yang mengerti arah pembicaraan yang Kyungsoo maksud langsung membela diri. Mungkin Kyungsoo takut saat ia tidur Kai melakukan hal aneh padanya. Jujur saja Kyungsoo begitu terlelap tidur tadi malam.

“Good morning!” Sapa Baekhyun yang mendapati kekasihnya mengerjapkan matanya sebangun tidur. Kesadaran belum penuh merasuki dirinya. “Good morning!” Masih dengan mengerjapkan matanya, Chanyeol membalas sapaan Baekhyun.

“Bagaimana tidurmu, Baekhyun?” Tanya Chanyeol menempatkan diri untuk duduk –dari posisi berbaring sebelumnya. “Nyenyak. Sampai tak tahu kapan kau datang.” Jawab Baekhyun tersenyum ceria. “Hari ini kau menemaniku kan?” Tanya Baekhyun dengan suara pelan sambil tidak yakin Chanyeol akan mengiyakan. Walaupun hari Minggu, biasanya Chanyeol akan pergi bekerja –bukan dikantor, hanya kerja part time yang diambilnya tiap hari Minggu.

Chanyeol mengangguk “Untuk hari ini aku menemanimu, Baekie” Tak ayal Baekhyun langsung bersorak senang dan tak sadar menapakkan kakinya kelantai –berniat untuk berlari kearah Chanyeol.

Tentu saja jatuh. Bagaimana pun ia cacat –lumpuh tak bisa berjalan –bahkan tak bisa merasakan kakinya. Tersungkur. dan dengan khawatir Chanyeol menuju kearahnya. “Kau lupa?” Chanyeol bertanya sedikit membentak. Baekhyun menunduk “Mian”

Chanyeol menggendong Baekhyun ala bridal ke kursi rodanya. Baekhyun masih saja menunduk. Chanyeol menghela napas kemudian berlutut dihadapan Baekhyun. “Mian karena membentakmu. Aku terlalu khawatir” Ucapnya tulus dan Baekhyun masih dalam tundukkannya mengangguk kecil.

“Baekhyun...” Chanyeol mengangkat dagu Baekhyun supaya melihat kepadanya. Wajah yang begitu pucat dengan pipi tirus itu menampakan keputus asaan yang mendalam. Matanya memerah –hampir menangis. “Gwanchana...” Chanyeol tersenyum lembut untuknya. Baekhyun menatap Chanyeol dengan putus asa dan menggelengkan kepalanya. Kemudian bulir bening terjun bebas melewati pipi tirus itu. Ia tak tahan menahan air matanya untuk tidak keluar. “Uljima...” Dielusnya tangan Baekhyun yang terkulai diatas paha empunya.

Baekhyun menarik napas dalam kemudian ia keluarkan perlahan. Mencoba untuk menahan air matanya untuk tak keluar kembali kali ini. “Gwanchana...” Ucap Chanyeol pelan sambil masih mengelus tangan Baekhyun. Dan kali ini Baekhyun menganggukkan kepalanya.

Gwanchana.

Chanyeol tidak apa-apa bukan dengan keadaan Baekhyun yang sekarang? Bagaimana pun Baekhyun, ia akan selalu disisinya bukan? Karena dia mencintainya.

“Kau mau kemana?” Kai bertanya pada Kyungsoo yang hendak keluar dari pintu rumah. Kyungsoo berpakaian rapi seperti orang akan jalan-jalan. “Mencari makan.” Jawab Kyungsoo pelan.

“Dimana?” Tanya Kai lagi.

“Diperempatan depan ada yang menjual ddeukboki. Aku mau membelinya. Kau lapar bukan?” Kyungsoo menyekal knob pintu dan siap memutarnya namun Kai yang sudah berada disebelahnya me

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
hus #1
Chapter 2: Aigoo ini sweet plus sedih bingit huweee :ccc
Poor baekkie.. Btw logat betawi nya kemana? Hehehe