Chapter 6
Can you feel my heart, baby?Tiiiiiiittttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Alat pendeteksi jantung Chanyeol tiba-tiba menandakan nol atau tak ada nya detakan jantung dari Chanyeol
Deg
Deg
Deg
Hati Baekhyun mencelos melihat alat pendeteksi Chanyeol.
“CHANYEOLLLL” teriak Sehun, Luhan, Kyungsoo, Kris, dan Jongin bebarengan
Chapter 6
Teng
Teng
Teng
Bel gereja terus menerus berdentang
Hari ini, menit ini, detik ini merupakan saat-saat yang sangat amat membahagiakan bagi namja mungil yang tengah menunggu sang appa di salah satu tempat di gereja bernuansa klasik itu.
“Baekkie~ahh.. Apakah kau sudah siap, nak?”
Namja mungil nan cantik itu mengangguk ragu.
“Ada apa nak? Mengapa kau terlihat cemas, eoh?” sang appa melihat raut kekhawatiran diwajah namja mungil yang kita ketahui bernama Baekhyun itu
“Aku sangat gugup, Appa.” Keluh Baekhyun
Appa Baekhyun hanya tersenyum mendengar keluhan anaknya itu, “Tak usah gugup, nak. Jika kau gugup kau akan merusak segalanya. Bukankah semua ini adalah impian mu, eoh?”tanya appa Baekhyun
Mendengar pertanyaan appanya mau tak mau bibir tipis Baekhyun tertarik ke atas untuk membentuk sebuah senyum nan indah dan mampu membuat siapapun yang melihat meleleh seketika.
“Ne, ini semua adalah impian ku appa. Fighting!!!” ucap Baekhyun
Appa Baekhyun kembali mengulas senyum melihat wajah berseri dari Baekhyun
....
Tap
Tap
Tap
Baekhyun dan sang appa memasuki gereja dengan anggun nya.
Seluruh undangan menatap takjub akan kecantikan dan pesona yang dipancarkan Baekhyun. Bagaimana para undangan tak takjub jika saat ini Baekhyun berdandan sebagai seorang pengantin yeoja? Oh ayolah, ini pertama kalinya Baekhyun berpakaian dan berpenampilan sebagai yeoja.
Ia memakai gaun putih yang sangat indah membalut tubuh rampingnya, tak perlu memandang akan gender nya saat ini. Karena meskipun ia seorang namja, ia sangat amat pantas dengan gaun pernikahan yang melilit di tubuh nya saat ini. Rambut gelombang yang tergerai sepinggang menghias dikepalanya, tudung transparan bercorak indah menutup kepala dan wajahnya hingga mampu membuat para undangan penasaran saat sang calon ‘suami’ Baekhyun membuka tudung itu
Deg
Deg
Deg
Hati Baekhyun berdebar sangat kencang saat mendekati altar dimana ia akan melakukan dan mengucapkan sebuah janji suci yang akan mengikatnya.
Baekhyun melangkah menuju altar dengan sedikit gemetar entah karena ia malu, takut, khawatir, senang, atau hal yang lain.
...
Melihat kegugupan yang ditunjukkan Baekhyun, seorang namja jangkung yang sangat amat tampan mengulurkan tangannya untuk membantu calon istrinya itu menaiki altar. Namja jangkung itu mengulas senyum. Hatiya sangat bergembira melihat penampilan yang sangat amat luar biasa dari calon ‘istrinya’ saat ini.
Namja jangkung itu tak pernah menyangka akan bersanding di pelaminan bersama orang yang sangat amt ia cintai ini
“Kau sangat amat cantik, Baekkie. Saranghae” Bisik namja jangkung tersebut yang mampu membuat pipi putih Baekhyun berubah menjadi merah
....
~Flashback on~
...
Tiiiiiiittttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Alat pendeteksi jantung Chanyeol tiba-tiba menandakan nol atau tak ada nya detakan jantung dari Chanyeol
Deg
Deg
Deg
...
Apakah kau tau Yeol, saat ku ketahui detak jantung mu berhenti dengan tiba-tiba jantung ini juga ikut berhenti?
Apakah kau tau betapa ketakutannya diriku saat membayangkan akan benar-benar kehilangan mu?
Apakah kau tau jika hanya dirimu yang mampu mengisi seluruh relung hatiku, Yeol?
....
“Hiksss, Yeolll..... Ku mohon jangan begini.”
Puk
Seseorang menepuk lembut pundak ku, “Mianhe, Bakhyun-ssi. Kita harus menutup tubuh Chanyeol-ssi. Kita harus memindahkan nya ke ruang mayat saat ini juga.”
....
Apakah kau tau Yeol, saat mendengar hal itu, tak hanya hati ku yang remuk. Jiwaku, hidupku ikut remuk dan hancurYeol. Kehilanganmu adalah bencana bagiku
Tidak! Bukan hanya sebuah bencana!
Kehilangan mu adalah akhir hidup ku, Yeol
....
Aku menepis tangan orang yang menepuk pundakku dengan kasar, “Andwae! Chanyeol tak mungkin meninggalkan ku. Jangan pernah memisahkan ku dengan nya!!!”
Aku menggelengkan kepalaku dengan kuat, “Jangan pernah kau berani-berani memisahkanku darinya.. hikss... jangan pernah.. hikss”
Aku tak tahan dengan desakan sakit yang timbul di dalam hatiku, aku tak mampu menahan lagi rasa nyeri dan perih ini, “CHANYEOLL!! BANGUN!! JANGAN TINGGALKAN BAEKKIE.. hikssss”
....
Apakah kau tau Yeol, saat itu aku sangat amat ketakutan hingga aku seperti orang gila. Aku berteriak-teriak sekuat tenaga ku agar kau tak pernah di pindahkan ke ruang mayat oleh petugas rumah sakit itu.
....
“Mianhe Baekhyun-ssi. Kau harus merelakan kepergian Park Chanyeol.” Orang itu yang ku ketahui adalah salah satu petugas rumah sakit pun tak mau menyerah untuk membawa tubuh Chanyeol ke ruang mayat
....
Apakah kau tau Yeol, aku benar-benar gila mendengar ucapan petugas itu. Emosi ku memuncak. Tangan ku hampir menampar petugas itu. Tapi apa yeol, kau menyelamatkan ku untuk tidak berbuat dosa lagi.
Tangan mu Yeol, tangan mu bergerak dan meraih jari jemariku dengan lembut
...
Deg
Jantungku berdetak dengan cepat saat sebuah tangan menyentuh lembut jemariku, tanpa aba-aba lagi ku tolehkan kepalaku untuk melihat tangan siapa yang menyentuh jemariku.
Deg
Deg
“Y-Yeoliee..”
....
Apakah kau mendengar suaraku saat ku memanggil mu, Yeol?
Apakah kau mendengarkan panggilan ku, Yeol?
Oh Tuhan..
Apakah kau tau hati ini sangat gembira saat merasakan kau meraih salah satu jemariku saat kau telah dinyatakan telah meninggalkan ku untuk selamanya, Yeol?
Kau meraih tangan ku untuk kembali dalam dekapan mu
Kau meraih tanganku saat aku akan melakukan sebuah dosa
Kau meraih tangan ku saat aku telah terpuruk ketakutan karena takut akan kehilanganmu
Itu sebuah keajaiban
Apakah kau tau betapa bahagianya hati ini?
Apakah kau tau itu, Yeol?
Tuhan memberiku kesempatan untuk membahagiakan mu Yeol
Tuhan memberi sebuah kesempatan sekali lagi, Yeol
....
“Dokterrrrr, C-Chanyeol memegang tangan ku.”
“D-Dia... dia ..”
“DIA MASIH HIDUP DOKKKK!!!”
....
Aku berteriak gembira untuk memberitahukan bahwa kau masih hidup Yeol.
Tapi sayang nya, saat itu aku disangka telah benar-benargila oleh mereka. Mereka memandang ku dengan tatapan kasihan dan tatapan aneh. Mereka memandangku dengan tatapan seolah-olah otakku benar-benar sudah tak waras. Mereka memandang ku dengan tatapan seolah olah aku benar-benar sudah sinting karena kau meninggalkan ku
Tapi aku tak peduli dengan tatapan mereka
Aku tak peduli dengan mereka. Aku hanya memedulikan mu, hanya kau. Hanya kau yang saat itu telah menyentuh jemariku
Tapi..
Saat aku masih berusaha meyakinkan mereka bahwa kau masih hidup, mereka menarikku!
Mereka menyeret ku untuk menjauh dari mu
Mereka menyeret ku untuk membawa ku pergi menjauh dari mu
Aku berusaha menepis tarikan mereka, Yeol
Aku berusaha untuk berlari mendekati mu lagi
Aku berusaha sekuat tenaga ku
Aku berusaha untuk lepas dari seretan mereka meskipun kekuatan tubuhku mulai melemah, Yeol
Dan saat ku berhasil mendekati tubuh mu yang masih terbaring
Hampir saja mereka menarikku kembali
Tapi apa?
Kau menyelamatkan ku lagi saat itu.
Jemari tangan mu mulai menggenggam erat jemari ku. Matamu mulai berkedip untuk menyusaikan cahaya yang mulai masuk ke mata indah mu itu, Yeol.
....
“Dokter aku tak gila!! Lihat lah Chanyeol memegang erat tanganku saat ini!!!!”
Melihat kau berkedip membuat ku tersentak kaget, “Lihatlah, Dok!! Lihat!! Mata Chanyeol juga berkedip, DOK!” aku berteriak senang untuk memberikan kabar bahagia itu
...
Mendengar teriakan ku, dokter dan petugas hanya menggeleng kasihan kepadaku Lagi-lagi mereka tak percaya danmasih menganggapku tak waras.
...
“DOK!!! Cepat lakukan tindakan medis!!! Cepat tolong Chanyeol!!”
....
Mungkin Dokter dan petugas rumah sakit merasa jengah dengan teriakan ku yang semakin melengking itu, Yeol
Hehehe bukankah kau telah mengetahui jika aku berteriak setinggi apakah suaraku itu, Yeol?
Dokter dan petugas rumah sakit segera melihat tanganmu yang menggenggam tangan ku, Yeol.
Mereka juga memfokuskan pandangan mereka ke mata indah mu itu, Yeol
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
Kau Berkedip
Mata indah mu berkedip lagi, Yeol
Melihat itu, mereka melotot
Mereka sangat amat terkejut melihat kau berkedip, Yeol. Seakan-akan mereka melihat hantu di siang bolong
Apakah kau tau, Yeol? Saat itu juga mereka tak menganggap ku gila.. Mereka tak menyeret ku untuk menjauh dari mu lagi
Dengan segera mereka segera melakukan tindakan medis kepadamu, Yeol
.....
“Ini keajaiban, Tuan Byun Baekhyun. Bersyukurlah kau memiliki kekasih sekuat dan setabah dia.” Ucap dokter rumah sakit itu
....
Apakah kau tau, Yeol? Kata-kata itu membuatku menangis Yeol. Aku bodoh! Aku bodoh telah melepasmu dulu. Aku bodoh telah membuat mu seperti ini.
....
“Dok, bagaimana ini?” keluh salah satu suster yang berada di ruang dimana Chanyeol berada
Dokter itu mengerutkan dahinya tanda ia tak memahami apa yang dimaksudkan oleh salah satu suster itu, “Bagaimana apanya, suster?”
Suster itu menunjukkan jemarinya ke arah tangan Chanyeol yang senantiasa menggemgam tanganku, “Chanyeol-ssi tak mau melepaskan tangan Baekhyun-ssi.”
....
Saat mendengar kalimat itu, aku tersenyum bahagia. Hatiku membuncah penuh bunga bermekaran
Aku yakin kau tak ingin berpisah dari ku, Yeol. Aku yakin, Yeol.
....
“Kita akan melakukan tindakan medis sekarang juga sebelum terlambat. Mungkin Park Chanyeol tak ingin kekasihnya ini meninggalkannya.”
....
Apakah kau tau Yeol kata-kata dokter itu membuat ku semakin yakin bahwa kau benar-benar mencintaiku
Park Chanyeol, Saranghae
Saranghae My Dobi
~Flashback off~
Pendeta pun mengucapkan ikrar suci untuk melangsungkan pernikahan Baekhyun dan namja jangkung yang sangat ia cintai itu.
Detik demi detik, pendeta mengucapkan segala janji dan kalimat yang harus dipatuhi, dijalankan, dan dilaksanakan oleh pasangan baru itu
Setelah pendeta menyelesaikan segala tata cara pengucapan janji suci, pendeta mempersilahkan mempelai pria untuk mencium mempelai wanita
Mendengar perintah itu dengan sigap namja jangkung yang telah resmi menjadi ‘suami’ Baekhyun pun segera menarik tubuh Baekhyun agar mendekat ke arahnya
Deg
Deg
Deg
Entah debaran jantung milik siapa yang tengah bertalu-talu begitu kencangnya.
Aishhh, jantung pabbo!! Mengapa kau berdetak abnorma seperti ini, eoh?
Hhh, ayolah berdetaklah dengan normal, bukankah selama ini kita sering melakukan hal ini?
Arghhhh
....
Namja jangkung itu menangkup wajah Baekhyun dengan penih kasih sayang, ia menatap mata Baekhyun dengan tatapan penuh cinta, “Baekkie akhirnya kita benar-benar bersatu.” Ucap namja jangkung itu
Mendengar ucapan ‘suaminya’ Baekhyun mengulas senyum sangat manis, “Ne, kita akan selalu bersatu bagaimana pun juga, Yeoliee.”
Namja jangkung yang bernama Park Chanyeol sangat amat senang mendengar penuturan ‘istrinya, ia kecup kening Bekhyun penuh kasih sayang
“Apakah kau tau Baekkie bahwa aku sama sekali tak suka jika mata ini mengeluarkan mata kesedihan apalagi jika itu karena perbuatanku?” Tanya Chanyeol dengan mengecup mata sebelah kiri milik Baekhyun
Blushh
Pipi Baekhyun merona
Melihat perubahan pipi Baekhyun, Chanyeol semakin tersenyum senang, “Dan apakah kau juga mengetahui bahwa mata ini tak seharusnya menatapku penuh rasa penyesalan, hm?” Tanya Chanyeol sambil mengecup mata kanan milik Baekhyun
Chanyeol terkekeh melihat seluruh wajah istrinya menjadi merah karena perbuatannya, “Apakah kau juga tau Baekkie bahwa hidung ini akan semakin memerah saat aku menggodamu? Seperti saat ini, hm?” Tanya Chanyeol dengan mengecup bahkan menggigit pelan hidung mancung Baekhyun
Chanyeol menatap lekat bibir tipis Baekhyun yang sejak tadi memanggilnya untuk ia coba
Sret
Dengan pelan Chanyeol mengusap bibir tipis itu dengan jemari panjangnya, “Apakah kau tau Baekkie? Aku tak pernah menyangka kau benar-benar akan menjadi milikku seutuhnya, aku tak menyangka kau akan menjadi pendamping hidup ku, dan akan menjadi eomma dari anak-anakku kelak.”
Chanyeol menarik pelan dagu runcing Baekhyun agar mendekat ke arahnya, ia merasakan nafas hangat Baekhyun menerpa setiap inci wajahnya
Cupppp~~~~
Chanyeol mengecup pelan bibir tipis Baekhyun
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
Entah sejak kapan ciuman itu berubah menjadi lumatan-lumatan kecil hingga membuat Baekhyun tanpa sadar mengeluarkan lenguhannya
AishhPark Chanyeol pabbo
Baekhyun segera berusaha melepas pagutan yang mereka lakukan, “Aihhh, park Chanyeol pabbo. Kau membuat ku malu, eoh!” desis Baekhyun
Mendengar omelan Baekhyun, Chanyeol terkekeh pelan
Ia dekatkan wajahnya ke teling Baekhyun, “Baeiklah chagi, kita lanjutkan nati malam, ne?”
Chanyeol mengeluarkan smirk andalannya saat mengucapkan kalimat itu
Blushhh
“Kau benar-benar namja mesum Park Chanyeol!” cicit Baekhyun
“Kau hanya mesum padamu, Chagi. Kau membuatku tergoda jiwa dan raga.” Ucap Chanyeol
....
Waktu pun terus bergulir, pernikahan Chanyeol dan Baekhyun pun telah terlaksanakan dengan sangat meriah.
Akankah mereka bahagia kelak?
Akankah mereka mampu membangun rumah tangga yang harmonis kelak?
Oh ayolah, mereka sangat saling mencintai satu sama lain. Keabadian cinta mereka telah teruji secara sempurna. Kepercayaan yang meliputi mereka membuahkan hasil yang maksimal. Pengorbanan cinta mereka memberikan hasil yang terbaik.
Hidup bahagia
Ya, kalimat itulah yang mendeskripsikan kehidupan Byun,- ups Park Baekhyun dan Park Chanyeol saat ini dan kelak
....
Kebahagiaan tak hanya hadir di kehidupan Chanyeol dan Baekhyun
Kebahagiaan juga tengah menyelimuti para sahabat Chanyeol dan Baekhyun dimana para sahabat mereka juga mengikuti jejak mereka untuk mengikatkan hubungan mereka dan mengucapkan janji suci sehidup semati bersama pasangan masing-masing
Kyungsoo telah berbahagiabersama Jongin
Sehun tentu bersama Luhan seperti apa yang diimpikan Luhan
Dan untuk Kris, ia telah bertemu dengan seorang namja ahli wushu berketurunan china yang bernama Huang Zi Tao. Kris sangat mencintai Tao, begitu pula Tao. Mereka juga mengikat janji suci dihadapan Tuhan beberapa tahun setelah pernikahan Baekhyun dan Chanyeol berlangsung
.....
Kepercayaan, kesetiaan, pengorbanan, cinta, dan kasih. Bukankah jika kita tak dapat menjaga semua itu, maka kita akan menyesal hingga akhir hidup kita?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
END
Comments