Chapter 1

Can you feel my heart, baby?

Tak perlu ia harus merasakan begini hancurnya hidupnya saat ini. Terlalu banyak sakit yang menerpa, menerjang, dan menyelimuti nya. Ia tak tahu apa yang harus ia perbuat. Ia tak mengerti apa yang harus ia lakukan. Ia tak tau kemanakah ia harus melangkah untuk menghilangkan rasa sakit yang membekas ini. Tak pernah terpikir didalam benaknya rasa sakit saat mencintai seseorang yang tak mencintaimu.

Langkah kaki menyusuri pantai, menerjang deru ombak yang kian membesar. Hujan... Hujan mengguyur tubuh tingginya tanpa peduli betapa membeku nya dia saat ini. Betapa sepi malam ini, seperti hal nya hati nya saat ini. Setiap langkah yang ia hasilkan tak mampu membuatnya menemukan sebuah penompang penahan lara. Ia tak tau lagi harus bertopang kemana, ia tak tau lagi kuatkah dirinya untuk melangkah lagi. Saat ini, ia hanya tau bahwa ia telah remuk, ia telah hancur. Tak ada, tak ada yang dapat menariknya dari kegelapan yang menyelimutinya itu. TIDAK!! Bukan tak ada yang dapat menariknya, tapi... tapi tak akan ada yang mau menariknya lagi untuk keluar dari kegelapan ini.

“Ya, Tuhan!! Remuk yang ku rasa saat ini. Hancur! Apa yang harus aku lakukan? Dimanakah aku mencari yang aku butuhkan saat ini? Aku, aku, ARRRRGGGGHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!” Ia berteriak sekencang kencangnya, nafas nya memburu, tak terbendung lagi air matanya pun telah merebak membasahi kedua pipi tirusnya. Ia berusaha tuk tegar, ia berusaha tuk kuat, tapi ia tak bisa. Meskipun ia telah mencoba tuk menghapus aliran airmata, tapi tetap saja airmata itu terus mengalir. Ia tak dapat membedakan lagi antara airmata dengan air hujan yang mengguyurnya saat ini

Ia melangkah tanpa tau arah, ia tak peduli, ia tak mau tau dimanakah dan kemanakah ia saat ini berada. Hanya sosok yang  ia cintai, hanya sosoknya lah  yang terbayang. Hanya sosok itu lah yang selalu berkelana di dalam pikiran namja tinggi itu saat ini.

“Sebodoh ini kah aku? Yang telah tertipu mentah-mentah oleh cinta palsu mu? Yang telah berharap terlalu banyak dengan kepalsuan yang kau berikan padaku?” tak terpikir oleh nya mengapa ia selalu bernasib sial dalam percintaan. Mengapa ia selalu dibuang begitu saja. Mengapa ia selalu ditinggalkan begitu saja, seperti sampah yang patut dibuang.

Terlalu rumit perasaannya saat ini, tak mampu lagi ia mengurai kan semua yang ia rasakan. Ia berharap ia dapat melarikan diri dari semua ini. Tapi ia tak bisa!

Kring.... kring.. kring.......

Ponsel nya terus berbunyi, tapi ia sama sekali tak menggubrisnya. Ia hanya ingin sendiri, ia tak ingin ada yang mengganggunya saat ini. Ia tau, ia sangat mengerti ini tindakan yang sangat bodoh. Tapi ini yang ia mau, ia masih ingin sendiri.

...

...

SKIP TIME

...

...

Chanyeol berusaha tuk bangun, tapi tubuh nya tak mau berkompromi. Kepala nya pun terasa pening, matanya juga terasa amat perih karena terlalu banyak mengeluarkan airmata. Mau tak mau Chanyeol mencoba tuk bangun. Ia tak mau terkena omelan panjang eommanya lagi.

Malam itu sangat memalukan, tindakan bodoh yang pernah Chanyeol lakukan hanya untuk melupakan sosok mungil yang telah menetap dihatinya selama ini dan juga yang telah menoreh luka di hati Chanyeol. Chanyeol telah menangisi orang yang tak menangisi nya. Chanyeol berharap  ke orang  yang tak pernah mengharapkan nya tuk berada disisinya, bahkan sosok mungil itu pun  tak pernah berharap bahwa Chanyeol akan berada disampingnya saat ini. Tapi malam itu, Chanyeol berusaha untuk  tak mengingatnya lagi. Tapi,  semua itu semakin membuat Chanyeol  rapuh tak berdaya, membuat Chanyeol merasakan sakit yang tak terbendung lagi.

Malam itu ya malam itu, saat ini ya saat ini. Dan yang Chanyeol tau saat ini, ia harus segera turun dari tempat tidur nya dan bergegas untuk mandi, sebelum eommanya mengobrak abrik tempat tidur nya yang malang itu.

“Yeoliee, CEPAT TURUN! Kau tak ingin mendapatkan hukuman saat awal masuk semester dua ini kan?” Sungguh teriakan eomma Chanyeol membuat telinga siapapun berdenging.  

“Ne, eomma, aku akan turun kok.” Teriak Chanyeol dengan suara bass nya itu. Cepat-cepat Chanyeol masukkan keperluan nya untuk sekolah. Tanpa babibu lagi, ia langsung berlari ke ruang makan.

...

...

SKIP TIME

...

...

Tin..tin....

Bunyi klakson mobil telah menggema di depan rumah keluarga park.

“Eomma, Sehun sudah menungguku. Aku berangkat dulu, ne?” pamit Chanyeol sambil mencium kedua pipi Eommanya

“Hei, Dobi! Kau tak menyuruh Sehunnie untuk sarapan, eoh?” teriak eomma sebelum Chanyeol melangkah pergi semakin jauh

“Aniya, nanti kita akan kehabisan bahan makanan untuk satu bulan.” Tolak Chanyeol yang langsung melenggang pergi sebelum mendapat teriakan ke dua dari eommanya

...

...

Baru saja Chanyeol membuka pintu mobil Sehun, “Kau membuatku berlumut.” Sindir Sehun dengan tampang yang  jutek habis-habisan.

“Kau kenapa, Tuan Oh? Kau belum menyetrika wajah tampan mu itu, eoh?” tanya Chanyeol menggoda sambil menyikut pelan tangan kiri Sehun yang sedang bersiap untuk mengemudikan mobilnya.

 Tak ada jawaban yang terlontar dari mulut Sehun. Dia hanya melirik Chanyeol kesal, seolah Chanyeol telah merebut pacar kesayangannya si  Luhan, namja cantik yang sangat imur dengan mata rusanya itu.

Eits, masih cantik Baekki.

Cepat-cepat Chanyeol menepis pikiran itu, “Byun Baekhyun bukan milikku lagi.” Batin Chanyeol

 “Aku tak tahu apa yang ada di pikirmu saat ini, Yeol!” jawab Sehun dengan wajah datarnya.

Chanyeol menoleh ke Sehun dengan tatapan tak mengerti, “Maksudmu?”

Sehun tak menggubris pertanyaan Chanyeol lagi, “Oh, ayolah Tuan Og Sehun. Mengapa kau marah kepadaku, eoh? Apa yang telah ku lakukan padamu?” Lagi-lagi Sehun hanya menatap lurus ke depan memerhatikan jalan raya.

“Hahh” Chanyeol hanya menghela nafas panjang dan menggeleng kan kepala karena ia benar-benar tak mengerti apa yang sudah ia lakukan sehingga  Sehun marah kepadanya.

...

...

SKIP TIME

...

...

Brakk

Sehun membanting pintu mobilnya dan meninggalkanku dalam kebingungan. Tanpa pikir panjang lagi Chanyeol segera melangkah untuk menger sahabat baiknya itu

“Apa yang sebenarnya terjadi, hm? Mengapa kau marah tanpa sebab seperti ini?” tanya Chanyeol sehalus mungkin untuk meluluhkan Sehun

Sehun berhenti dan menatap Chanyeol, “Kau sudah gila, hm? Seburuk itukah Baekhyun menghancurkan mu? Sehebat itukah efek yang ditinggalkan Baekhyun?”

Chanyeol tercengang mendengar pertanyaan Sehun, “A-apa maksudmu, eoh? Haha, siapa yang ditinggalkan Baekhyun?” tanya Chanyeol seriang mungkin untuk menutupi kepedihannya ini. Jujur saja, saat putus dengan Baekhyun, ia tak memberitahukannya kepada Sehun.

“Kau tak usah munafik, Park Chanyeol!” ucap Sehun dengan nada sinis nya. Ia menatap Chanyeol dari ujung kepala hingga ujung kakinya, “Kau sudah seperti orang hilang saat ini. kau bisa mencari orang lain selain Baekhyun, Yeol.” Ungkap Sehun yang mulai melembut. Sehun tau betapa Chanyeol mencintai Baekhyun, ia tahu bahwa dihati Chanyeol hanya ada Baekhyun. Tapi, yang ia tak mengerti mengapa Baekhyun tak pernah melihat dan menyadari itu?

Chanyeol hanya tersenyum melihat kekhawatiran sahabatnya itu, “Jadi kau sudah mengetahui bahwa aku dan Baekhyun telah putus, eoh? Apakah Baekhyun sendiri yang memberitahumu?” tanya Chanyeol

Sehun menatap nanar sahabat baiknya itu, masih bisa ia tertawa saat hati nya sangat terluka seperti itu, “Ne, saat aku mencari mu, dan saat kau tak mengangkat panggilan dari ku, aku bertanya ke Baekhyun. Lalu, Baekhyun memberitahuku kalau ia sudah tak ada hubungannya denganmu lagi.” jelas Sehun hati-hati

Raut kecewa, sedih, dan terluka terpancar jelas di raut wajah Chanyeol.

Chanyeol menghelas nafas kasar, “Hahaha, ya begitulah. Jadi kau pasti sudah mengetahui bukan kenapa aku kemarin tak menjawab panggilanmu.” Jawab Chanyeol

Sebenarnya saat ini Chanyeol ingin menangis lagi, tapi dia seorang namja bukan? Namja harus kuat bukan?

“Kau tak usah tersenyum seperti itu, kau tak usah memaksakan senyum aneh itu.” tutur Sehun

“Haih, kita sebaiknya ke kelas.” Ucap Chanyeol mengalihkan pembicaraan

Sehun mengerti jika Chanyeol tak ingin mengungkit hal itu lagi. Hanya saja Sehun tak tau apa yang menyebabkan Chanyeol dan Baekhyun mengakhiri hubungan mereka

Bruk

Sehun menabrak tubuh Chanyeol yang tiba-tiba berhenti

“TSK, Kalau berhenti jangan tiba-tiba seperti ini!” umpat Sehun

Tak ada jawaban, cengiran, atau apapun dari Chanyeol. Segera Sehun mengalihkan pandangannya ke arah yang dilihat Chanyeol

“Kris hyung bersama Baekhyun?” Sehun melotot melihat hal itu. Ia tak menyangka bahwa hyung yang ia hormati, ia sayangi, dan sangat ia idolakan itu telah menghancurkan hubungan sahabatnya sendiri.

Chanyeol masih mematung melihat kemesraan Baekhyun dan Kris Hyung

Oh Tuhan, ini sungguh menyakitkan.

“Yeol..” panggil Sehun

“Chanyeol..” panggil Sehun sekali lagi

Tanpa menggubris ucapan Sehun, Chanyeol melangkah menuju dua pasangan baru itu. Sehun benar-benar takut saat ini jika Chanyeol benar-benar akan menantang Kris untuk berkelahi. Bukannya apa, Sehun mengetahui bahwa Kris lebih jago berkelahi daripada Chanyeol. Ia hanya takut Chanyeol akan dilarikan ke rumah sakit

“Hai, Kris hyung.” Sapa Chanyeol yang mampu membuat dua sejoli itu menghentikan aktivitas mereka

“Y-yeoliee.” Gumam Baekhyun sangat amat lirih.

Kris menatap tajam kearah Chanyeol, “Apa mau mu, Hah?” sentak Kris yang sama sekali tak bersahabat

“Tenang, Kris hyung. Aku hanya menyapa kalian saja.” jawab Chanyeol dengan senyum yang mengembang

“Tsk” Kris memandang remeh ke arah Chanyeol.

Chanyeol sama sekali tak menyangka bahwa Kris akan memandangnya seperti itu, “Hehe, jangan menatap ku seperti itu, hyung. Aku tak akan pernah merebut kekasih mu itu. aku kesini karena aku rindu kepadamu, hyung.” Ucap Chanyeol santai. Chanyeol sama sekali tak melirik Baekhyun. Ia takut, ia taku akan merasa sakit lebih dari ini

“Kau tak usah sok baik kepadaku, Park Chanyeol!!” ucap Kris dengan dinginnya

Lagi-lagi Chanyeol hanya bisa bersabar menahan tujaman tombak di dalam hatinya itu, “Jangan berburuk sangka seperti itu, Hyung. Aku juga ikut bahagia melihat mu mendapatkan orang yang kau cintai. Semoga kalian selalu saling mencintai.” Chanyeol tulus mengatakan hal itu. Ia tak tau lagi apa yang harus ia katakan.

“Byun Baekhyun, aku mohon kepadamu jangan pernah melukai Kris hyung. Aku mohon kau selalu mencintainya.” Pinta Chanyeol sambil membungkukkan badannya

“Kris hyung, tolong jaga Byun Baekhyun seperti kau menjaga diri sendiri. Cintailah dia sepenuh hati.” Tambah Chanyeol

“Tsk, aku tak perlu diajari oleh namja yang tak bisa menjaga kekasihnya sepertimu. Lebih baik kau jangan mendekati kami lagi.” Ucap Kris

Hati Chanyeol sangat sakit. Ia tak menyangka Kris akan emngucapkan kata seperti itu kepadanya.

...

...

SKIP TIME

...

...

“Kau bodoh, Yeol! Kau benar-benar bodoh!” maki Sehun kepada sahabat nya itu.

Saat ini mereka berada di halaman sekolah yang sangat jarang dikunjungi oleh para siswa dan guru,- errr mereka membolos tentunya

“Jika bukan seperti itu, apa yang harus kulakukan, hm? Aku tak mungkin menang melawan orang yang dicintai Baekhyun saat ini. aku hanya bisa memendam rasa sakit ini. aku harus bisa melupakan Baekhyun.” Jelas Chanyeol sambil menundukkan kepalanya

Entah mengapa rasa sakit yang diderita Chanyeol mengalir di hati Sehun. Sehun mengacak rambutnya frustasi, “Tapi kau benar-benar bodoh, Yeol! Mengapa kau melepas Baekhyun begitu saja untuk Kris?”

“Bukankah aku sudah mengatakan kepadamu, Oh Sehun. Baekhyun mencintai Kris. Pasti Kris lah yang akan Baekhyun pilih dan Baekhyun khawatirkan jika terjadi apa-apa dengan nya.” Terang Chanyeol sekali lagi

Chanyeol menarik nafas dan melepasnya secara perlahan, “Biarkan waktu yang menjawabnya. Biarkan waktu yang menentukan siapa yang lebih mencintai Baekhyun.” Ucap Chanyeol sambil memejamkan matanya dan menengadah ke langit

Aku tau, Yeol. Kau tak selemah ini! Dan untuk mu Kris, aku tak menyangka kau sangat tega melukai dan merebut kekasih Chanyeol, sahabatmu sendiri, sahabat yang selama ini selalu ada untukmu saat kau patah hati karena Zhang Yixing, sahabat yang selalu memberimu dukungan.Kris aku membencimu! Aku membenci mu karena telah merusak persahabatan ini.” batin Sehun

...

...

SKIP TIME
...

...

“Hei, kau lihat itu. Lihat, Byun Baekhyun yang telah menjadi kekasih Kris.”

“Byun Baekhyun memang namjayang cantik.”

“Tak hanya cantik, ia memiliki pesona yang mampu membuat Park Chanyeol dan Wu Yi Fan merebutkannya.”

“Tsk, padahal Chanyeol lebih baik daripada Kris”

“Apa kau gila? Kris lebih unggul dari Chanyeol”

“Hhh, tentu Kris yang lebih unggul. Karena saat ini Baekhyun telah memilih bersama Kris.”

“Itu lebih baik, jadi aku bisa memiliki Park Chanyeol sebagai kekasih ku. hehehe.”

Gumaman dan bisikan para penghuni sekolah itu tak mampu terelakkan lagi.

Sabar Yeol sabar”  batin Chanyeol

“Sehunieeeee~~~~~~~” teriak seorang namja cantik

Chanyeol dan Sehun pun menoleh ke sumber suara

Grep

Namja itu memeluk Sehun posesive, “Sehuniee, mengapa kau tak menjemputku tadi, eoh?” tanya namja cantik yang bernama Luhan

“Mianhe, Lulu. Tadi aku menjemput Chanyeol. Sekali lagi, mianhe Lulu.” Jawab Sehun sambil menepuk-nepuk pundah namjachingunya itu

“EHEM.” Chanyeol sengaja mengeraskan dehemannya, “Come on guys, beginikah cara kalian menghibur sahabat kalian?” sindir Chanyeol kepada sepasang kekasih itu

“Mian, Yeol.” Jawab sepasang kekasih itu. “Eoh? Kalian meminta maaf saja serempak. Kalian memang benar-bbenar jodoh.” Canda Chanyeol sambil mengangkat kedua jempolnya

Sepasang kekasih itu hanya menatap Chanyeol sendu, “Berdoalah saja setelah lulus aku dan Sehuniee akan memiliki anak.” Celetuk Luhan yang berniat untuk mencairkan suasana

“MWOOOO?” tapi, seperti itu lah tanggapan Chanyeol dan Sehun.

Luhan terkikik melihat reaksi kekasih dan sahabatnya itu, “Kenapa? Bukankah hal itu wajar jika dilakukan oleh orang yang sudah menikah?” celetuk Luhan lagi

“MWOOOO??? Lagi lagi hanya kata itu yang terlontar dari mulut Sehun dan Chanyeol. Terlihat Sehun sedang bersemu merah mendengar celetukan kekasihnya itu.

Chanyeol memijit pelipisnya, “Ya Tuhan, Lulu. Kau itu namja, bagaimana kau akan memberikan anak Sehun.” Mendengar perkataan Chanyeol, Luhan mempoutkan bibirnya

“KYUNGIEEEE~~~” teriak Luhan tiba tiba

Namja yang dipanggil itu pun segera melangkah ke arah Luhan, “Ne? Ada apa Lulu?” tanya Kyungsoo

“Apakah kau tak ingin berkumpul bersama kami, eoh?” tanya Luhan

Kyungsoo mengambil tempat di sebelah Chanyeol, “Aku kesini sebenarnya mencari kalian,- err tepatnya mencari Chanyeol.” Ucap Kyungsoo

“Ada apa kau mencari ku, eoh?” tanya Chanyeol

Kyungsoo menatap lekat mata Chanyeol, “Apakah kau benar-benar melepaskan Baekhyun untuk Kris hyung?”

Sontak hal itu membuat Chanyeol terbatuk-batuk karena menelan salivanya sendiri. Kyungsoo menepuk-nepuk pundak Chanyeol, “Uhuk,uhuk.. apa yang kau bicarakan, eoh?”

“Apakah kau tau bahwa,-“ Kyungsoo menghentikan ucapan dan tepukannya di punggung tegap Chanyeol

Kyungsoo merasakan hawa membunuh yang mengintai nya.

“Mengapa kau menggantung kata-kata mu? untuk masalah Kris dan Baekhyun aku serahkan kepada waktu. Karena saat ini aku tak mungkin menang karena Baekhyun mencintai Kris.” Jelas Chanyeol

Mereka tak menyadari bahwa mereka sedang diperhatikan oleh seorang namja

...

...

SKIP TIME

...

...

“Ternyata selama ini dugaan ku benar, eoh?” gumam Baekhyun

“Kau sedang melihat apa, baby?” tanya Kris saat Baekhyun mengabaikan nya.

“Mwo? A-ani, aku hanya sedang melamun.” Bohong Baekhyun

Kris hanya mengangguk mendengar pernyataan Baekhyun

Sepertinya kau tak benar-benar mencintaiku, Byun Baekhyun” batin Kris

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

anneyong, semoga kalian tertarik dengan ff ini.. hhh

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kjkteah #1
Chapter 6: Air mata sungai telah tercipta.....