1st

The Secret

Chorong merasa bibirnya akan tertarik keatas membentuk senyuman. Tapi ia berusaha sebisa mungkin untuk menahannya. Karena ia tak mungkin menunjukan wajah senangnya saat ini atau semua topeng yang telah ia pasang terlepas begitu saja. Chorong berjalan di depan Junmyeon dan mengikuti Sunggyu agar Junmyeon tidak bisa melihat wajahnya.

Sesampainya di sebuah ruangan berwarna putih Chorong dan Junmyeon duduk dikursi yang menghadap sebuah projektor yang sedang menampilkan wajah seorang pria keturunan china kanada.

"Itu orang yang bernama Wu Yifan. Dia yang harus kalian awasi selama 3 hari 2 malam di pulau jeju. Tugas kalian hanya sebatas mengawasinya saat dia berada diluar kamarnya. Kamarnya akan berada di lantai 4 nomor 428 International Jeju Hotel.  Kalian akan menempati kamar hotel sebelahnya yaitu nomor 429. Di dalam kamar itu akan kami pasang kamera pengintai dan alat penyadap jadi saat malam hari kalian bebas tugas. Misi penting kalian akan dilaksanakan saat transaksi dimulai. Dan transaksi akan dilakukan pada hari ke-3 sesaat sebelum pria itu kembali ke seoul." Sunggyu mengucapkan itu sambil menganti ganti gambar yang ada di LCD.

"Kim Junmyeon kami telah membuat KTP baru untukmu dengan nama Park Suho. Dan kau Park Chorong namamu menjadi Angelia Kim." Lanjut Sunggyu.

"Misi akan dijalankan tepat seminggu lagi. Selama seminggu ini kalian akan diberikan pelatihan. Yah dibilang pelatihan juga tidak sih. Kalian hanya harus melakukan sesuatu agar hubungan kalian terlihat seperti sepasang tunangan, berhubung hubungan kalian sangat kaku berusahalah melakukan semuanya dengan baik. Kalian akan saling bertukar pesan, karena ponsel kalian sudah kami pasang penyadap jadi semua pesan yang kalian kirim kesatu sama lain akan melalui komputer tim data yang dijaga oleh Kyungsoo dan Baekhyun dan bila pesan kalian tidak seperti sepasang kekasih maka tugas mereka adalah mengganti isinya. Jadi jangan sampai pesan itu diganti oleh mereka. Nah kalian sekarang boleh pulang, kembali lagi kesini sehari sebelum misi untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Mengerti?" Setelah semua urusan mereka selesai Chorong dan Junmyeon keluar ruangan itu dan berjalan menuju ruangan mereka sendiri.

"Chorong-ah boleh kah aku mengantarmu pulang?" Jika saja ia sedang makan sesuatu sekarang mungkin ia akan tersedak.

"Ne?" Tanya Chorong masih memasang wajah dinginnya.

"Kau mau aku mengantarmu pulang? Sudah lama aku tidak kerumahmu. Lagipula aku juga ingin bertemu dengan Jimin. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya"

"Hmm baiklah" kali ini Chorong tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Ini senyum tulus pertamanya sejak setahun terakhir.

_______*****________

Sunggyu sedang duduk di kursinya saat seseorang tiba-tiba masuk dan langsung memeluknya. "Sunggyu oppa. Tadi bagaimana Chorong eonni dan Junmyeon oppa?" Tanya seorang yeoja di depannya.

"Yaa Jung Eunji apa kau mau membunuhku dengan meremukan tubuhku hah?" Sunggyu mengecapkan itu dengan nada kesal tetapi tetap tersenyum.

"Ahh mian oppa" orang yang bernama Jung Eunji itu hanya tersenyum bersalah kearahnya.

"Aku hanya bercanda Eunji. Kau kan tahu apa yang dilakukan mereka terhadap trainer namja saat training. Jadi itu tadi tidak ada apa-apanya lagi pula jika itu dapat membuatku mati aku pasti akan mati bahagia" Sunggyu tidak bisa menahan tawanya saat melihat perubahan wajah Eunji yang tadinya merasa bersalah menjadi kesal.

            "Yaa oppa. Jika itu keinginanmu aku akan mencekikmu sekarang juga" sebelum tangan Eunji mencapai leher Sunggyu, Sunggyu sudah terlebih dahulu menghindar dan memeluk Eunji dari belakang "oppa kau bilang kau ingin mati"

            "Kata siapa aku ingin cepat-cepat mati hah? Lagi pula kenapa kau ingin tahu masalah Chorong dan Junmyeon Sunbae?"

             "Kau kan tau sendiri oppa aku sudah mengenal Chorong eonni semenjak sekolah menengah pertama dan  kami satu  sekolah di sekolah menengah atas, kami juga dekat saat aku jadi trainer. Dia juga yang menyarankanku masuk divisi Love biarpun aku inginnya masuk Divisi Spead. Apa kau tau oppa mungkin misi ini akan jadi misi yang menarik?" ucap Eunji sambil melepaskan tangan Sunggyu yang memeluknya.

              "Tapi aku berani bertaruh yang bisa bersikap senatural mungkin pasti Junmyeon sunbae karena Chorong sangat dingin."

            "Aku juga berani bertaruh yang akan terlihat paling memiliki perasaan adalah Chorong eonni. Bagaimana kalo kita taruhan makan siang saja oppa?"

             "Baiklah. Tapi pasti aku yang menang" jawab Sunggyu lalu menyentuh pelan dahi Eunji dengan jari telunjuknya.

_______*****_______

Chorong hanya terdiam saat Junmyeon membukakan pintu mobil untuknya. Ini kali pertama semenjak setahun terakhir mereka saling bersikap acuh tak acuh. Ia tak pernah bisa tidak luluh jika Junmyeon menyebut nama Jimin adiknya. Ia dan Jimin pernah ditolong keluarga Junmyeon dulu. Memang kesannya Chorong tak tahu diri jika ia menjauhi Junmyeon tapi ia sampai sekarang masih berhubungan baik dengan Mr dan Mrs Kim orang tua Junmyeon. Chorong turun dari mobil dan mengambil kunci yang ada di tasnya, tapi sebelum Chorong memasukan kunci itu ke lubangnya pintu terbuka dan Jimin berdiri diambang pintu.

             "Nuna, kau tak mengatakan kau akan mengajak Junmyeon hyung. Kalau kau mengatakannya aku akan memasak banyak makanan untuk kalian" ucap Jimin sambil tersenyum dan menatap Junmyeon dengan pandangan tidak percaya. Sebenarnya ia pernah bertemu Junmyeon diam-diam tanpa Chorong tahu tapi setiap kali ia ingin mengajak Junmyeon kerumahnya untuk menyelesaikan masalah itu Junmyeon selalu menolak.

            "Kau bisa memasak Jimin? Bukannya kau hanya bisa menghanguskan masakanmu sendiri?" Ucap Junmyeon sambil memeluk singkat orang di hadapannya.

 "Ya! hyung selama dua tahun aku tinggal dirumahmu aku belajar masak dengan ahjuma di dapur. Lagipula sekarang aku sudah hampir lulus sekolah menengah atas hyung jadi setidaknya aku ingin membantu nunaku" Jimin menarik Junmyeon masuk kerumahnya dan membiarkan Chorong menutup pintu dan berjalan di belakangnya.

 

Saat Chorong selesai mencuci piring setelah makan malam ia melihat Junmyeon dan Jimin sedang bermain Play Station di ruang keluarga. Ia merasa de'javu dengan kejadian ini. Ia merindukan saat mereka masih tinggal di rumah Junmyeon dulu. Ia merindukan melihat Jimin tertawa lepas dengan Junmyeon disampingnya. Jimin sudah menganggap Junmyeon hyungnya sendiri. Jimin bahkan lebih membela Junmyeon jika ia sedang bertengkar dengan Junmyeon. Chorong berfikir untuk apa dia menjauh dari Junmyeon sampai sekarang?

            "Junmyeon-ah kau mau menginap disini? Kau bisa memakai kamar Jimin sedangkan Jimin akan tidur bersamaku" ucap Chorong sambil berjalan kearah mereka di ruamng tamu. Yang ditanya hanya diam dan tidak mengucapkan sepatah katapun hanya menatap Chorong dengan tatapan tidak percaya.

            "Iya hyung jika kau mau aku bisa tidur dikamar nunaku. Atau jika kau tidak keberatan aku ingin tidur bersamamu sudah lama kita tidak mengobrol sampai malam hyung. Seperti dulu" Jimin menaruh stick PS nya dan menatap Junmyeon.

"Apa besok kau ada kuliah? Jika ada aku tidak ... " Sebelum menyelesaikan kata katanya Junmyeon sudah memotong ucapan Chorong.

"Aku tidak ada kuliah besok. Lagi pula aku sudah lama tidak menginap dan ngobrol dengan Jimin"

"Hyung kau bisa menggunakan bajuku"

"Jiminie kau sudah membereskan kamarmu? Apa kau tidak malu kedatangan tamu dan kamarmu berantakan seperti itu" Chorong membuka pintu kamar Jimin dan menunjuknya seakan memerintahkan Jimin untuk membersihkannya.

"Yaaa nuna apa yang kau lakukan? Aku akan segera membereskannya. Hyung bisa tunggu sebentar aku ingin membereskan kamarku dulu" Jimin berlari kekamarnya dan meninggalkan mereka berdua.

Setelah Jimin pergi kekamarnya Chorong mengajak Junmyeon keruang makan dan menyiapkan secangkir teh untuk Junmyeon. "Junmyeon-ah maaf aku telah mengacuhkanmu setahun ini. Maaf aku tetap menjauhimu walau kau telah memberi penjelasan"

"Chorongie kau tidak perlu meminta maaf aku tahu aku yang saat itu salah. Kau pasti sangat . . ." Junmyeon terhenti saat jari telunjuk Chorong menyentuh bibirnya menyuruhnya diam.

"Sudahlah Myeon-ah aku tidak mau mengingatnya lagi, lagi pula terima kasih untuk tidak membenciku" ucap Chorong.

Sebelum Junmyeon membalas ucapan Chorong, Jimin masuk keruang makan dengan nafas terengah. "Aku sudah selesai membereskan kamarku hyung. Jika kau ingin tidur sekarang aku bisa mengantarmu kesana"

"Jiminie sepertinya Junmyeon sudah lelah. Bisa kah kau mengantarnya kekamarmu. Lagipula aku sudah ingin tidur saat ini. Besok ada yang harus kita lakukan"

"Heh? Memangnya apa yang akan kita lakukan? Sepertinya tidak ada yang spesial besok." Chorong menatap galak kearah Jimin setelah anak itu mengucapkan kata kata itu.

"Yaaa Park Jimin apa kamu lupa besok ulang tahun umma? Dan kau tidak mau berdoa untuknya besok?"

"maaf nuna aku melupakan itu"

"Sepertinya aku datang diwaktu yang kurang tepat apa tidak apa-apa aku menginap disini? Besok kalian akan berdoa di depan abu umma kalian"

"Tidak apa-apa Junmyeon-ah. Apa kau ingin ikut berdoa bersama kami? Bukankah kau mengenal ummaku? Jika kau tidak keberartan"

 "Sangat tidak keberatan" setelah Junmyeon mengucapkan itu Chorong memilih masuk kekamarnya dan membiarkan Junmyeon di tarik dongsaengnya menuju kamar Jimin.

_______*****_______

Junmyeon tidak pernah menyangka hari seperti ini ada. Pagi tadi ia dan Chorong masih seperti orang asing sampai tadi siang ia ditugaskan dalam misi yang mengharuskannya menjadi tunangan Chorong dan malam ini Chorong menawarinya menginap dan meminta maaf karena bersikap dingin padanya. Entah kebaikan apa yang telah ia lakukan di kehidupan sebelumnya sehingga ia pantas mendapat hari seperti ini.

Saat Chorong menawarinya untuk menginap hari ini awalnya ia ragu dan menganggap Chorong melakukan itu hanya untuk membuat adiknya Jimin merasa senang tapi saat ia melihat keraguan juga terlihat dimata Chorong, ia tahu Chorong serius dan niatnya baik. Sebelum Chorong menarik kata-katanya tadi Junmyeon segera mengambil kesempatan yang tidak akan datang dua kali itu tanpa berfikir panjang. Dan ia tidak akan pernah menyesali keputusannya yang satu ini karena tepat setelah tawaran itu diterima olehnya Chorong mengajaknya keruang makan dan mengajaknya mengobrol sedikit. Ia kira itu hanya untuk basa-basi tetapi ternyata ia mendengar Chorong meminta maaf dan bersikap seperti dulu lagi. Jika misi ini mempertaruhkan nyawa sekalipun ia tidak menyesal.

Junmyeon melirik jam lalu menyadari sekarang pukul 00.38 dan itu membuatnya mengingat sesuatu. Sunggyu menyuruhnya mengirim pesan kepada Chorong tepat pukul 00.00.

To : Park Chorong

Hai, apa yang sedang kau lakukan saat ini? Apa kau sudah tidur? Aku merindukanmu. Bisakah besok aku mengatarmu ke kampus?

Tulis Junmyeon ragu. Beberapa detik kemudian ia membulatkan tekat untuk menekan tombol send dan mengirim pesan itu kepada Chorong. Lima menit. Lima belas menit. Dua puluh menit. Dan tidak ada balasan dari Chorong. Saat ia memutuskan untuk memejamkan matanya tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu kamar.

# in another side

Byun Baekhyun sedang memakan kripik ketangnya dan memainkan game flappy bird nya saat Kyungsoo tiba-tiba menepuk bahunya. "Ya! Apa yang kau lakukan ? Apa kau tahu flappy bird ku sudah sampai score 125 dan kau menjatuhkannya? Aku tidak mau tahu dengan cara apa pun kau harus menghidupkannya lagi." Ucap Baekhyun panjang lebar lalu mempoutkan bibirnya.

 

"Baekhyun Hyung apa organisasi ini membayarmu hanya untuk makan kripik dan bermain flappy bird? Lihat layar komputermu, Junmyeon Sunbae sudah mengirim pesan untuk Chorong noona jadi bisa kah kau mengeceknya dan menjalankan tugasmu dengan benar?" Kyunsoo menatap Baekhyun dengan tatapan membunuhnya yang langsung disambut cengiran lebar dari Baekyun.

"Mian Kyungsoo-yah aku lupa kalau misi kita sudah dimulai dari setengah jam yang lalu" Baekhyun membuka komputernya dan mulai menjalankan tugasnya.

# back to story

Chorong mengambil ponselnya dan membuka pesan yang masuk ke ponselnya. Sebenarnya ia tak ingin membuka pesan itu sekarang karena matanya yang enggan terbuka dan keadaanya yang sudah setengah tertidur. Tetapi bayang-bayang organisasi yang mengiriminya pesan membuanya harus terjaga dari tidurnya dan membuka pesan itu. Saat membuka pesan itu alisnya berkerut dan ia mempoutkan bibirnya saat tahu si pengirim pesan adalah Kim Junmyeon orang yang sekarang sedang menginap di rumahnya dan berada tepat di sebelah ruangannya. Ia membelalakan matanya saat membaca pesan itu. Tanpa pikir panjang Chorong membuka kamarnya dan berjalan cepat menuju kamar si pengirim pesan berada. Ia mengetuk pintu itu dan tak berapa lama Junmyeon keluar kamar.

"Bisakah kau tidak mengirimiku pesan seperti ini dimalam hari. Aku mengantuk dan butuh istirahat. Tidakah kau mengerti itu?"

"Maaf Chorongie, Sunggyu hyung menyuruhku untuk mengirim pesan untukmu saat tengah malam"

"Tapi haruskah pesan seperti ini?" Chorong mengeluarkan ponselnya dan menunjukannya pada Junmyeon. Pada layarnya masih terlihat pesan yang dikirimkan oleh Junmyeon.

From : Junmyeon

Hai Rongie. Aku sangat merindukanmu. Bisakah besok kita bertemu? Aku ingin melihat wajahmu, karena apa kau tahu, tidak melihat wajahmu sehari saja bisa membuatku tidak bisa melakukan apapun. Love you.

Chorong melihat melihat perubahan di wajah Junmyeon. Sama halnya dengan Chorong, Junmyeon terkejut dan mengerutkan alisnya. "Chorongie, aku tidak pernah mengirimkan pesan seperti itu" Junmyeon mengeluarkan ponselnya dan menunjukan pesan yang tadi dikirimkannya untuk Chorong.

            "Dilihat dari cara menulisnya mungkin itu Baekhyun yang menulisnya. Karena dongsaengku Kyungsoo tidak akan menuliskan hal seperti itu" Chorong mempoutkan bibirnya tetapi tetap membalas pesan itu. Mau tak mau ia harus bisa membalas pesan itu dengan romantis bahkan mungkin dramatis atau pesannya akan di ubah oleh Baekhyun.

From : Chorong

Aku juga merindukanmu Junmyeon. Apa kau tahu sebenarnya aku sudah memiliki persaan untukmu bahkan sebelum misi ini dimulai? Ok kau bisa mengantarku ke kampus besok. Aku tunggu dirumahku tepat pukul 7.00. Selamat malam.

Chorong menunjukan isi pesannya kepada Junmyeon dan mengirimnya. Ia tidak ingin ada kesalahpahaman jika nanti Baekhyun mengganti isi pesannya.

# in another side

"Hyung haruskah kau menulis seperti itu untuk Chorong noona?" Kyungsoo menatap aneh kearah Baekhyun saat ia membaca pesan yang akan dikirimkan kepada Chorong. "Itu sedikit, hmm berlebihan"

"Salah Junmyeon sunbae sendiri kenapa harus menulis seperti ini?" Baekhyun mengirim pesan itu dan menunggu balasan dari Chorong.

"Hyung kau sangat norak. Saat Chorong noona membalas pesan itu harus aku yang mengeditnya dan membacanya lebih dulu. Aku tidak mau noonaku seakan akan mengetik hal norak seperti itu"

# back to story

"Junmyeon-ah apa kau sudah menerima balasan dariku?" Chorong dan Junmyeon duduk di kursi ruang tamu dan memegang ponsel masing-masing.

Junmyeon mengangguk "Chorongie tapi sepertinya pesanmu tidak diubah sama sekali oleh mereka" lanjutnya. Junmyeon menunjukan pesan itu kepada Chorong dan Chorong membaca pelan pesan itu.

"Sepertinya cukup percobaannya kali ini aku mengantuk. Bisakah kita kembali tidur!?" Junmyeon menganggukan kepalanya dan mereka kembali ke kamar masing-masing.

Hari demi hari berlalu dan mereka tetap bertukar pesan. Semua pesan itu selalu singgah di tempat Baekhyun dan Kyungsoo terlebih dahulu. Entah sejak kapan hubungan mereka kembali seperti dulu dan perlahan Chorong mulai melupakan kejadian itu.

______*****______

H-1 sebelum hari pelaksanaan tiba. Semua tim dikumpulkan diruang yang sama seperti seminggu sebelumnya dan mendapat arahan terakhir dari Direktur Choi. Setelah Direktur meninggalkan ruangan semua mulai bersiap di tempat masing-masing dan menpersiapkan mental untuk mengikuti misi ini.

"Chorong, kau dan Junmyeon menginap disini. Pesawat ke jeju akan berangkat tepat pukul 9 pagi jadi kita akan berangkat pukul 4 pagi karena kita harus kesuatu tempat dulu. Semua barang-barang yang kalian perlukan sudah kami siapkan jadi kalian hanya perlu memakai pakaian seperti biasa" Sunggyu menjelaskan dan merekapun kembali keruang masing-masing.

______*****______

Seoul, South Korea

04.00

Kim Junmyeon dan Park Chorong sudah berada di sebuah mobil van yang dikendarai oleh Lee Sungyeol. Mereka pergi dengan Kim Sunggyu dan Jung Eunji ketempat yang mereka bahkan tidak tahu. Entah sudah berapa kali Junmyeon melihat jam tangannya dan sebanyak itulah ia menyadari bahwa jarum panjang jamnya hanya bergerak beberapa garis dari sebelumnya. Ia sudah mempunyai firasat akan terjadi sesuatu dengannya nanti.

“Junmyeon sunbae, Chorong-sii aku sudang menyuruh kalian untuk menghafalkan profil dan semua keterangan tentang Park Suho dan Han Chorong yang akan menjadi identitas kalian yang baru. Aku akan menanyakan Junmyeon sunbae tentang Han Chorong begitu pula sebaliknya. Kalian mengerti?” Sunggyu mengatakan itu sambil menatap kedua lawan bicaranya. Yang ditatap hanya melihat dan mengangguk bersiap menerima pertanyaan yang akan diajukan. “Eunji bisakah kau membantuku?” Sunggyu menambahkan dan Eunji mengangguk.

Sebelum Junmyeon menyadari situasinya Sunggyu telah memborgol kedua tangannya dan disangkutkan kelangit-langit mobil van itu. Saat Junmyeon mengalihkan pandangannya kepada Chorong ia melihat Chorong diperlakukan sama dengannya oleh Eunji.

“Hai! Apa yang kau lakukan pada kami?” Junmyeon menarik-narik tangannya dengan sia-sia.

“Baiklah begini peraturannya. Kalian akan diberikan masing masing sepuluh pertanyaan. Dan jika kalian salah ada hukuman yang harus kalian tanggung. Dimulai dari kau Junmyeon sunbae.” Sunggyu mendekat kearah Junmyeon dan memasang wajah datarnya. “Berapa tanggal lahir Angelia Kim?”

“5 April 1991” Jawab Junmyeon

“Apa kewarga negaraan ibu dari Angelia Kim?” tanya Sunggyu lagi.

“Inggris” Junmyeon tahu ia hanya asal tebak saat menjawab itu, tapi iya mengeluarkan jawaban itu dengan suara yakin.

Tanpa diduga Sunggyu menghadap Chorong yang ada di belakangnya dan mendaratkan sebuah tamparan tepat dipipi kiri Chorong. “Salah, yang benar Prancis”

“Apa yang kau lakukan?” Junmyeon bertanya dengan kemarahan yang sudah mencapai kepalanya.

“ah aku belum menjelaskannya ya? Setiap kau salah menjawabnya Chorong yang akan menanggung hukumanmu, dan begitu juga sebaliknya. Jadi pikirkan jawabanmu baik-baik.”

Dari sepuluh pertanyaan Junmyeon tidak bisa menjawab lima pertanyaan dan itu membuat suara tamparan terdengar lima kali didalam van itu. Junmyeon menatap Chorong dengan tatapan bersalah yang amat dalam. Andai saja dia bisa menjawab semua pertanyaan itu dengan benar tidak mungkin kedua pipi Chorong membiru seperti itu. Ia yakin Sunggyu tidak segan-segan lebih dari setengah tenaganya untuk menampar Wajah Chorong.

“Hmm, tidak buruk tetapi bisakah kau menghapalnya lebih baik sunbae?” Sunggyu mengabaikan apapun jawaban yang dikeluarkan Junmyeon dan berbalik menatap Chorong. “Hay young lady bisakah kau menjawab sepuluh pertanyaanku? Atau kekasihmu yang tampan ini harus aku sakiti dulu agar kau bisa menjawab pertanyaanku?”tanpa aba-aba Sunggyu menonjok perut Junmyeon dan tersenyum kearah Chorong.

“Ya, aku akan menjawabnya”

TBC

 

Haiiii semuanya maaf baru sempet update chapter baru hehe abis lagi fokus bikin ff yang fate sama ada new project kkk~~

dimohon kritik dan sarannya ya. mohon komennya juseyo ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
RISA8892 #1
Chapter 2: WOW.. diluar ekspetasi gueeee.. ini authornya sapa sih? Kenalan dong hahaha aduuhh serius ya udah seabad baca ff surong ya yg baru mengena hanya kamu thor eaaa,,

Lanjutannya ditunggu banget yaa, salam kenal thor
kkcrygg05 #2
Chapter 2: Sunggyu sadis wkwkwkwk tapi chapter ini keren juga thor gua makin penasaran emang dulu chorong sama joonmyun ada apa
update next chapternya asap ok thor ^^
mamegoma #3
Akhirnya update baru, jd penasaran berikutnya gmn
kkcrygg05 #4
Chapter 1: waahh bagus thor kayaknya bakal jadi ff seru nih emng dulu suho sama chorong kenapa ??? jdi penasaran
btw next thor and fighting ^^