Park Chorong sedang meminum tehnya disebuah cafe dekat kampusnya saat seseorang datang dan duduk di hadapannya. Chorong melihat orang itu dan memasang wajah dinginnya. Orang dihadapnnya hanya tersenyum dan memasang muka bersalah.

"Chorong maaf aku tidak bermaksud membuatmu menunggu lama. Aku tak menyangka dosen yang biasanya mengakhiri mata kuliah dengan cepat hari ini memberi kami pelajaran tambahan"

"Yaa Nam Woohyun. Kau ingin aku menunggumu sampai kapan hah?" Walau dikatakan dengan nada kesal Chorong mulai tersenyum dan membuat orang didepannya ikut tersenyum lega. "Ada apa kau mengajaku bertemu disini? Apa direktur memberi kita tugas?"

"Tidak aku hanya ingin bertemu denganmu diluar organisasi saja. Lagipula kalau masalah tugas atau misi pasti Junmyeon sunbae yang memberi tahukannya"

"Ah iya. Kau benar. Dia seperti malaikat maut bagiku jika dia memberikan misi yang sulit" ucap Chorong sambil mempoutkan bibirnya.

"Chorong-ah sebenarnya aku kurang suka jika ..." Sebelum Woohyun sempat menyelesaikan ucapannya ponsel Chorong berbunyi dan ia menyuruh Woohyun untuk menunda ucapannya.

"Chorong kau sedang berada dimana?" Tanya orang diseberang sambungan.

"Di cafe dekat kampusku. Wae?" Jawab Chorong.

"Bisakah kamu kesini? Aku sedang ada di tempat biasa. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Apa Woohyun sedang bersama dengamu?"

"Ne dia sedang bersamaku tapi..." Sebelum Chorong menyelesaikan kalimatnya orang itu sudah memotongnya. "Ajak dia bersama mu" lalu mematikan sambungan telpon.

______*****______

"Siapa yang menelponmu?" Tanya Woohyun. Sebenarnya Woohyun tau siapa orang itu. Walaupun Chorong berwajah dingin dihadapan orang itu tapi setiap orang itu menelponnya sikapnya akan berubah 180 derajat berbeda. Ia tersenyum dan mengatakan segala sesuatu dengan lembut. Dan itu yang membuat Woohyun kesal.

"Junmyeon dia menyuruh kita ketempat biasa" mendengar kata kita yang diucapkan Chorong, Woohyun merasa penasaran. Tidak biasanya Chorong mengenakan kata kita padanya dan itu menurut perintah Junmyeon.

Lima belas menit kemudian Woohyun sudah berada di sebuah gedung tua bergaya kolonial belanda yang sudah sangat tua. Mereka masuk kedalam rumah lalu menuju ke salah satu kamar yang terletak di lantai dua. Di dalam sana ada sebuah lemari tua yang jika dibuka dengan kunci tertentu dapat berubah fungsi menjadi sesuatu yang berbeda. Kunci itu dapat merubahnya menjadi lift menuju kesuatu tempat.

Woohyun membuka lemari itu dengan kuncinya dan masuk kedalamnya bersama Chorong. Saat sudah memasuki lift itu mereka melalui beberapa test. Test sidik jadi, kornea mata dan sehelai rambut mereka. Saat semua pemeriksaan selesai mereka memasukan kombinasi kode tertentu dan lift itu akan menuju ke bawah.

Woohyun membukakan pintu sebuah ruangan untuknya dan Chorong. Didalam ruangan itu ada seseorang yang sedang duduk menghadap jendela.

"Junmyeon sunbae ada apa kau memanggilku dan Chorong sunbae?" Jika sudah menyangkut organisasi Woohyun tidak bisa memanggil Chorong hanya dengan namanya karena Chorong satahun lebih dulu masuk organisasi ini.

"Direktur memanggil kita untuk misi tingkat A1" jawab Junmyeon yang masih memasang wajah datarnya.

"Ahh baiklah dimana kita harus menemui direktur?" Chorong memasang wajah itu lagi. Wajah dingin yang hanya ia tunjukan kepada Junmyeon. Wajah dingin tapi peduli, wajah yang lebih memperlihatkan kesakitan daripada kebencian. Dan Woohyun tidak menyukai itu.

Berbeda dengan Chorong yang tetap tenang Woohyun memasang wajah terkejut yang tidak bisa disembunykan. "Ahh? Jinja? Tingkat A1? Wah ini tugas penting pertamaku. Kapan kita menemui direktur?"

"Sepuluh menit lagi kita akan berkumpul di ruang utama bersama beberapa orang dari divisi yang berbeda"

______*****______

Junmyeon masih menatap kesal ponselnya. Ia sebenarnya tidak ingin mematikan begitu saja sambungan telpon itu, apa lagi dengan kaya-kata yg diucapkan dengan dingin dan sedikit kasar. Tapi saat mengetahui Chorong sedang bersama Woohyun entah mengapa ia menjadi sedikit emosi.

Saat ia telah resmi masuk organisasi setelah menjalani training selama setahun ia meninggalkan Chorong yang masih harus mempelajari beberapa hal di training dan baru akan di masuk organisasi setengah tahun lagi sendirian. Tiba-tiba Woohyun masuk menjadi trainer baru dan berteman dengan Chorong. Sebenarnya bukan itu yang ia permasalahkan. Tapi karena dari awal melihat Woohyun ia tahu bahwa Woohyun menyukai Chorong. Itu yang ia tidak suka. Ditambah lagi sekarang Chorong dan Woohyun satu universitas dan dia kuliah di universitas yang berbeda karena kemauan orang tuanya. Dan bonus Chorong yang sikapnya berubah semenjak setahun yang lalu.

Chorong yang dulu selalu tersenyum padanya kini hilang entah kemana. Bukannya ia tidak tahu penyebabnya tapi karena ia takut untuk mengingat penyebabnya. Dan itu merupakan kesalahannya.

Saat sedang melamun tiba tiba ada seseorang mengetuk pintu dan membukanya. Junmyeon seharusnya tidak terkejut melihat Woohyun yang membukakan pintu untuk Chorong dan Chorong yang menatapnya dingin. Tapi toh ia belum terbiasa dengan situasi ini.

Setelah mereka bertiga berbicara sebentar dalam ruangan itu mereka pergi ke suatu ruangan yang berada di pojok lorong koridor bawah tanah itu. Junmyeon yang pertama kali membuka pintu dan masuk. Diikuti oleh Woohyun dan terakhir Chorong. Diruangan yang luasnya setengah lapangan sepakbola itu mereka sudah disambut oleh 6 pasang mata lainnya yang menatap mereka saat mereka menempati meja yang bertuliskan 'tim lapangan' di bagian paling kanan ruangan.

"Kim Junmyeon, Park Chorong dan Nam Woohyun dari divisi Spead tim lapangan siap menerima instruksi" ucap Junmyeon menandakan timnya siap diberikan misi. Berhubung Junmyeon merupakan ketua divisi jadi bisa dipastikan dia mengikuti hampir semua misi yang ada dari mulai misi A1 sampai yang paling rendah baginya B4.

"Bagus Kim Junmyeon aku tahu aku bisa mengandalkanmu untuk masalah ketepatan waktumu dan anggotamu" ucap Direktur Choi.

"Ne, kamsahamnida"

"Karena semua sudah berkumpul aku akan memperkenalkan misi ini pada kalian. Kalian adalah tim terpilih yang dapat diandalkan. Saya akan memperkenalkan siapa saja agen yang akan mengikuti misi ini. Dari divisi Club tim intel ada Park Chanyeol dan Lee Sungyeol. Dari divisi Diamond tim data ada Byun Baekhyun dan Do Kyungsoo. Dari divisi Love tim persiapan ada Jung Eunji dan Kim Sunggyu. Dan terakir dari divisi Spead tim lapangan ada Kim Junmyeon, Park Chorong dan Nam Woohyun." Setiap orang yang di panggil berdiri dan membungkukan badannya sebelum kembali duduk ditempat masing masing.

"Kita akan melaksanakan misi pencarian penyelundupan chip oleh seseorang berkebangsaan china di pulau jeju. Misi ini sangat penting karena data yang ada di chip itu merupakan data penting negara korea selatan" lanjut Direktur Choi

"Park Chorong dan Kim Junmyeon akan melakukan pengawasan terhadap si pengirim chip bernama Wu Yifan dan Nam Woohyun yang akan memberikan pengawasan terhadap penerima Chip yang bernama Hwang Zi Tao. Untuk kelengkapan misi lebih lanjut kalian akan dijelaskan oleh tim persiapan" setelah mengatakan itu Direktur keluar dari ruangan dan menggalkan ke sembilan orang itu dengan keheninggan.

Junmyeon melihat Eunji berjalan kearahnya dan tersenyum kearah Chorong. "Chorong eonni dan Junmyeon sunbae akan ditugaskan menjadi sepasang tunangan yang sedang berlibur ke Jeju. Dan akan mendapat arahan lebih lanjut dari Sunggyu oppa. Sedangkan Woohyun-sii kau ikut aku agar aku dapat menjelaskan detail apa yang harus kamu lakukan" Eunji menarik tangan Woohyun agar cepat mengikutinya.

Junmyeon tahu bagaimana perubahan muka Woohyun setelah mendengar penjelasan singkat dari Eunji. Tapi siapa yang peduli toh sekarang dia sedang senang karena bisa mendapat kesempatan berbaikan dengan Chorong.

TBC