Sorry, But I Cant Forgive You.

Seriously?, Is He Going To Teach Me?

 

            Sehun berjalan ke arah pintu gerbang sekolah dengan tangan di kedua sakunya. Setelah ia masuk ke dalam sekolah, ia baru sadar. Ternyata orang-orang menatapnya dengan pandangan yang kecewa. Mungkin ia membuat orang lain berharap banyak pada dirinya. Tapi ia tidak melakukan kesalahan apapun. Entahlah. Memang sejak hari ini semua orang bersikap seperti itu, atau semenjak kemarin tetapi ia tidak peka?. Semuanya benar-benar berbeda. Jika biasanya orang menatapnya dengan bangga atau dengan senyum, kini semuanya terasa pahit dan asing. Seakan ia tidak pernah melangkahkan kakinya kesini sebelumnya.

           Sehun berjalan melewati koridor kelas 10 dengan pandangan  gugup. Ia melirik ke kelas 10-1. Kelas Sooeun. Entahlah, semenjak kemarin ia tidak bisa tidur karna memikirkannya. Ia belum datang. Sehun menghela nafas. Kelasnya sepi, tidak ada orang. Sehun berbalik. Mendapati seseorang berdiridi belakangnya.

            Sooeun terpanjat sedikit, hampir menabrak tas Sehun. Sooeun menatap namja yang lebih tinggi darinya. Kemudian terdiam. Keduanya tidak ada yang bicara.

            “Kalau kau tidak ingin bicara minggir. Aku hendak masuk” Sooeun mencoba melewati celah kecil antara Sehun dan pintu.

            “Tunggu. ….. Aku ingin..”

            “Sudahlah.” Sooeun menyudahi pembicaraan. “Tidak akan merubah apapun. Jadi minggir.”

            “Sooeun-a”

            “Berhenti merasa buruk. Walau kau memang bersalah, tapi kau tidak sepenuhnya bersalah. Minggir. Aku mau masuk kelas” Sooeun kembali berusaha melewati Sehun. Namun Sehun menghalanginya.

            “ Aku benar-benar meminta maaf padamu..”

            “Ah sikkhero!, aku sudah tidak peduli lagi!. Sekarang aku akan masuk” Sooeun akhirnya pergi meninggalkan Sehun dengan perasaan yang bercampur aduk. Bahagia, karna Sooeun (sepertinya) sudah memaafkannya. Tapi tetap saja, ia tetap merasa bersalah.

            -Sooeun P.O.V-

            Aku mengetuk-ngetuk kepalaku dengan pensil kemudian berpikir untuk sesaat. Apakah sikapku sudah kelewatan terhadap Oh Sehun?. Ah, tapi.. jika dipikir-pikir lagi.. aku lelah bersikap seperti ini. Tapi aku juga lelah jika mengingat peristiwa tidak menyenangkan itu. Aku terlalu lengah sehingga dia hanya menganggapku sebagai teman biasa. Tidak lebih.

            “YAH IM SOOEUN!” Lamunanku buyar, mendapati seluruh murid menatapku. Dengan seribu tatapan yang berbeda tentu saja. Jutek, anarkis, sadis, dan juga prihatin. Aku kembali beralih ke seongsaengnim yang memegang penggaris panjang.

            “Maju kedepan!” Aku bangkit dari mejaku kemudian berjalan ke papantulis. “Kerjakan” Aku melirik soal Biologi yang ada didepanku. Jujur saja, aku sempat membaca sekilas sebelum beberapa notifikasi anarkis dan gila itu masuk ke dalam hpku. Yah, aku bisa menjawab semuanya.

            “Oooo~” Beberapa murid membuat ekspreksi terkejut dan terkesan.

            “Kemajuan yang bagus nona Soo. Sekarang kalian semua boleh bubar” Aku memberi hormat dengan kepalaku kemudian berjalan keluar diikuti dengan beberapa murid lainnya.

            “Tidak kusangka, ternyata dia hebat juga” Sindir beberapa anak yang berjalan di belakangku. Aku menghela nafas, bukan berada dalam mood untuk berdebat dengan mereka.

Aku mengambil dompet dari tas ku terus berjalan melewati koridor 3 tempat laboratorium, terus berjalan tanpa memeperhatikan mereka yang sibuk membicarakan keburukanku. Eh?.. ada apa ini?. Kenapa semua orang berkumpul di depan papan buletin?. Eish, apa pesan harian tidak berguna itu baru saja keluar?, eh tunggu. Tidak pernah seramai ini sebelumnya, auh!. Kenapa perasaanku tiba-tiba tidak enak?!

“Oh, rupanya kau..” Aku menatap tiga sunbaenim perempuan yang berbalik badan disaat yang bersamaan.

“Jadi..” Ia menatapku dari jempol sampai ujung rambutku sementara aku hanya terpaku. Akhir-akhir ini kepribadianku berubah 360°. Aku terdiam, tidak bisa membela diriku sendiri. “Kau yang mengencani Oh Sehun?” Ia mencabut sebuah kertas yang diberi selotip di ujungnya.

“Apa yang kalian tunggu?, pergi!” Ucap salah satu dari mereka. Sementara aku hanya terdiam, menatap kepergian mereka semua seraya mencerna perkataan sunbaenim.

 

Perlahan mereka semua yang meramaikan tempat ini pergi. Aku hanya berdiri, bersiap menerima caci-maki yang akan mereka lemparkan padaku. Dadaku berdebar, mereka bertiga bertukar pandang satu sama lain bersiap-siap. “Menjijikkan sekali!” Ia meludahi surat itu, kemudian meremasnya seraya melemparkannya kewajahku. Aku menutup mata refleks. “Bagiamana bisa Oh Sehun yang sempurna mengencani gadis.. sampah seperti kau!?” Aku terdiam, entah mengapa hatiku sakit. Aku memungut surat itu dengan gemetar. Kemudian membukanya.

‘Siapa pun yang melihat surat ini. Aku hanya ingin mengatakan permintaan maaf karna mengencani seseorang yang mungkin membuat kalian kecewa. Jeosonghamnida.

-Oh Sehun- -11-2-‘

Aku terdiam. Astaga, Oh Sehun… apa-apaan ini semua!?. “Kenapa?, kau tidak ingin kami mengetahui hal ini!?” Ia menarik pinggiran rambutku yang bahkan sudah pendek. Aku terkejut, menahan air mataku.

“Kenapa kau berani-beraninya melakukan ini!” Ia menarik rambut itu semakin keras sementara kedua temannya hanya melipat tangannya di dada. “Yah, Sojin-a, aku akan mengatakan sesuatu juga” Ujarnya. Oh, jadi gadis ini bernama Sojin.

Kini gadis kedua berjalan kearahku kemudian menatapku benci. Aku menundukkan kepala, bersusah payah menahan air mata yang mengalir deras. Betul-betul tragis. Ia meletakkan tangannya dipundakku. “Ini betul-betul..!” Ia melayangkannya, menampar keras pipiku. Tamparannya terasa sampai rahangku. Membuatku benar-benar benci dengan mereka bertiga. Aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi..,

 

 

Oh Sehun…

 

Kurasa aku tidak bisa memaafkanmu..

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
FujiMina #1
Thanks to @delevaprilla, okay, dipanjangin chappie berikutnya!~
delevaprilla #2
Chapter 3: Next... panjangin dikit eotte ^^
hwaiting . .
delevaprilla #3
I'm interested with the main cast..
Update soon.. i'll wait^^