Stay With Me

Description

Hal yang paling Sulli benci di dunia adalah ketika lonceng sekolah berdenting 3 kali. Itu tandanya sekolah sudah berakhir dan semua anak harus naik ke bus sekolah untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.

Dan itu tanda pula bahwa Sehun harus mengemasi tasnya pulang menaiki mobil ibunya, bukan dengan bus sekolah yang Sulli naiki.

Dan itu tanda pula bahwa ia harus duduk di sebelah Park Chanyeol si bodoh yang hobi menjahilinya di bus.

Bisakah jam sekolah ditambahkan satu jam, saja? Sulli ingin waktu lebih lama untuk melihat wajah tampan, kulit putih, dan rambut kecoklatan milik Sehun yang memikatnya.

Sulli ingin membuat Oh Sehun meliriknya, tersenyum padanya dengan senyum yang baru pernah Sulli lihat sekali saat Sehun baru memasuki kelas dengan jabatan 'murid baru'.

Dan yang paling penting, Sulli ingin Sehun selalu bersamanya.

Foreword

Sulli mengetuk-ngetuk mejanya resah. Sekarang sudah jam 10.27 dan TK akan dibubarkan 3 menit lagi. Itu artinya kesempatannya untuk meminta nomor ponsel Oh Sehun tinggal 3 menit lagi.

Oh tidak! 

Sulli meremas rok selulutnya, tangannya sudah basah oleh keringat.

Ayolah Sulli, Oh Sehun ada di situ dan kau tinggal menanyakan nomor ponselnya, lalu urusan selesai! Batin Sulli. (Yeah, Sulli masih TK dan sudah memiliki ponselnya sendiri. Dan Sulli yakin Sehun juga punya ponsel sendiri, sama seperti dirinya. Oh, baiklah, Sulli memang berpikir bahwa semua orang itu sama seperti dirinya.)

Tapi pada kenyataannya Sulli tidak siap. Entah mengapa setiap kali berhadapan dengan Sehun, pikirannya kacau balau. Ia takut tiba-tiba tersandung di depan Sehun atau tiba-tiba Park Chanyeol menumpahkan susu cokelat dengan sengaja ke rok putihnya. 

Tidak, itu tidak boleh terjadi.

Tapi aku juga sering tersandung di depan Kim Jongdae dan aku biasa saja. Jadi resiko tersandung tidak terlalu buruk, kan?

Sulli mengangguk mantap. Keputusannya sudah bulat. Ia akan tetap menghampiri meja Oh Sehun dan meminta nomor ponselnya apapun yang akan terjadi.

Sulli bangkit dari kursinya. Ia melirik ke kanan dan ke ke kiri memastikan bahwa Guru Kim masih berada di toilet dan tidak ada di kelas untuk mengganggu proses-meminta-nomor-ponsel-sehun yang tengah dilakukannya. Lalu ia berjalan dengan percaya diri menuju Sehun yang sedang sibuk memainkan rubiknya.

Sulli langsung duduk di atas meja Sehun dan bersila dengan santai.

Hening. Sehun tidak merespon. Mungkin Sehun tidak menyadarinya. Jadi Sulli melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Sehun agar perhatian anak itu beralih padanya. Dan untung saja Sehun menyadari ada sesuatu yang mengganggu pandangannya. Dan itu tangan seseorang.

Sehun mendongak, memperhatikan Sulli yang sedang duduk di atas mejanya dengan dahi berkerut. "Apa yang kau lakukan?"

Baiklah, itu adalah kalimat pertama Sehun lontarkan kepada Sulli setelah mereka sudah sekelas selama 2 tahun.

"Aku..." Sulli terdiam, bingung memikirkan kalimat apa yang akan ia lontarkan selanjutnya.

OMONG-OMONG TADI APA TUJUANNYA DUDUK DI ATAS MEJA OH SEHUN?!

Oh, ya. Sulli baru ingat. Meminta nomor ponsel Sehun.

"Aku.." Sulli menelan ludahnya, bersiap-siap mengatakan kalimat selanjutnya. 

Baiklah, Sulli siap.

"Aku minta nomor ponselmu."

Tepat setelah Sulli menyelesaikan kalimatnya, lonceng sekolah berbunyi 3 kali.

TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK!!!

Sehun mengangkat bahunya, ia membereskan buku-buku dan rubiknya untuk dimasukan ke dalam tas. Dan Sulli hanya bisa menganga melihat Sehun yang dengan cueknya berjalan keluar kelas mengikuti murid-murid lainnya.

"OH SEHUN!" Pekiknya, berusaha membuat Sehun berbalik ke arahnya. Tapi tidak, Sehun tidak akan berbalik semudah itu.

Sulli buru-buru turun dari meja dan berlari menuju Sehun.

"SEHUN!!" Sulli terus berteriak di sepanjang lorong untuk mencari Sehun yang terselip di antara puluhan murid TK yang juga berusaha keluar dari bangunan sekolah.

Oh ayolah! Sulli harus bertemu dengan Sehun sebelum semuanya terlambat. Sebelum Sehun menaiki mobil Ibunya yang terparkir di halaman sekolah. TIDAK ATAU SULLI AKAN TERJAGA SEMALAMAN MENANGISI HIDUPNYA YANG SUPER SIAL.

"OH SEHUNNNN    MPPHH!" Seseorang membekap mulut suli dengan tangannya. Dan itu Oh Sehun.

OH SEHUN.

"Jangan berteriak-teriak. Itu memalukan." Bisik Sehun dengan nada yang cukup...menyeramkan.

Sulli mengangguk pelan. Ia masih shock karena Sehun menutup mulutnya dengan tangan. Tapi itu cukup menyenangkan.

hehehe.

hehe.

he.

Sehun dengan membawanya ke dekat kolam ikan sambil terus membekap mulut Sulli. Great, sekarang Sehun persis seperti penjahat.

"Sekarang katakan apa maumu." Kata Sehun setelah membebaskan Sulli dari bekapannya.

Yah, padahal Sulli ingin Sehun melakukannya lebih lama.

"Aku minta nomor ponselmu. Kan tadi sudah kubilang!"

Sehun memutar bola matanya. "Aku tidak punya ponsel."

"Bohong."

"Kalau aku bilang tidak punya ya tidak punya!"

Sulli menggembungkan pipinya kesal. "Aku tahu kau berbohong! Mana ada orang di dunia ini yang tidak punya ponsel!"

"KUBILANG AKU TIDAK PUNYA, BODOH!"

Sulli terdiam. Sehun baru saja membentaknya. Oh Sehun baru saja membentaknya dan Sulli rasanya ingin menangis saja. Ia tidak tahu kalau Sehun ternyata sejahat itu.

Sehun panik ketika melihat airmata menggenang di sudut mata Sulli. Jelas gadis itu terkejut dan kecewa.

"H-hey," Sehun merasa kikuk, ia tidak pernah membuat orang lain menangis sebelumnya. Apalagi yang ia hadapi sekarang adalah gadis lima tahun seumurannya.

APA YANG HARUS SEHUN LAKUKAN?!

"H-hey, Sulli," Sehun berusaha menghapus airmata di pipi Sulli tapi gadis itu menepis tangannya. "Jangan menangis."

"Sehun jahat." Kata Sulli lirih.

"Aku tidak tahu kau akan marah. Tolong jangan menangis. Aku akan lakukan apa saja. Please?"

Sulli berhenti terisak.

"Apa saja?"

"Ya, apa saja." Jawab Sehun meyakinkan.

Sulli menghapus airmata di kedua pipinya dan berkata dengan mantap, "besok, sepulang sekolah, kau harus bermain ke taman kota bersamaku."

Sehun mengernyit, "taman kota?"

Sulli mengangguk. "Ya, taman kota yang di dekat supermarket."

"Aku tahu," Sehun mendecak sebal. "Tapi kenapa kita harus ke sana?"

"Karena aku ingin bermain bersamamu." Kata Sulli langsung.

Sehun berpikir sebentar. Dan Sulli menunggu penuh harap.

"Baiklah," Kata Sehun akhirnya. "Tapi jangan lama-lama."

"Ayay, captain!" Balas Sulli dengan senyum cerah.

Sehun hanya menatap Sulli dengan tatapan apa-yang-sebenarnya-anak-ini-lakukan dan berbalik, "sampai jumpa besok."

"SAMPAI JUMPA BESOK!" Pekik Sulli girang sambil melambaikan tangannya.

Whoa, dia akan berkencan dengan Sehun! (Yeah, Sulli masih 5 tahun dan sudah mengerti apa itu kencan.)

Yang jelas, besok akan menjadi hari kamis yang sempurna.


(a/n)

hello ;;w;;

ya aku tahu aku labil.

ya aku tahu aku tidak konsisten.

tapi tangan ini gatal ingin menulis oneshot :((

tapi semoga suka ya.

(please check out my first and second fics)

thank you :)

 

 

Kimieadachi
should this be chaptered or one-shot? huhu please tell me what you want.

Comments

You must be logged in to comment
historiachoi
#1
Chapter 1: Lol! Gbs berhenti senyam senyum baca nih ff. Sumpah lucu bangeeeeet pengen punya anak kayak nih anak bedua XD
Manis ceritanya. Bikin lg dong ff sesul :)
Klo bs sequel pas mereka gede hehehe msh sm2 gak yah atau cm cinta monyet XD
historiachoi
#2
Whoaaaa keren bgt ceritanya! Lucu! Manis! Ngegemesin !apalagi cara penulisan dan bahasa authornya ..ngegemesin. wkwkwk
Sulli lucu, masih kecil udh genit XD
dictator3424 #3
Chapter 1: Oh my gooooood
Sehun Sulli so sweet banget <3 <3
Baru juga lima tahun dan udah pacaran se'unyu itu hahaaa suka banget
Pengen sequel'nya nihh ^^
EXOstan1288
#4
Chapter 1: EH INI SERIUSAN! CERITANYA FLUFFY ABIS!
this story deserves a sequel with chapters!
snxwfall #5
Chapter 1: ceritanya manis banget, suka deh. mereka masih anak anak tapi udah berani ya cium ciuman, so qt. my sesul feels
parkyeona #6
Test, test wkwk /komen cantik/ bentar, ngakak dlu. Diriku suka sama ceritanya -3- manis... masih cimit2. udah deh gitu jha. salam jhoa '-')/
chanssul #7
Chapter 1: awwwwwww my sesul feels T___T keren thor!
fresh-salad
#8
Chapter 1: Yampun so sweet :3 pas pertama baca kirain mereka udah ABG, eh ternyata masih unyu unyu :3
THaniaTan #9
Chapter 1: Waaaa...ceritanya manis..
Tapi tetep aja bikin aku kepo gimana hubungan mereka kalo udah besar nanti...
Sequel plsss..
ermajuls #10
Chapter 1: ahahahaha cerita yang ringan dan manis... suka suka sukaaaa