Namaku Morth, 13 tahun. Lahir pada musim gugur di hari kedua dalam bulan oktober.

Aku punya keluarga, tentu saja. Mereka adalah Ibuku, Ayahku, Kakak perempuan dan adik laki-lakiku.

Ibuku bernama Celine, seorang wanita lembut yang penyayang. Ayahku, Hild, seorang pria tangguh yang rela berkorban apapun demi keluarganya, terutama anak-anaknya, kurasa. Lalu Kakak perempuanku, Jasmine. Dia sedikit egois dan menyebalkan kadang-kadang. Thanks to her, aku tumbuh jadi orang yang cukup penyabar karena sudah terbiasa menghadapi tingkahnya setiap hari di rumah. Kami berbeda 2 tahun 10 bulan, dia sudah kelas 2 SMU dan akan lulus 1 tahun lagi. Itu tandanya dia tidak akan tinggal di rumah kami selama...uh, sekitar 5 tahun? Dia berencana untuk kuliah di luar kota. Yeah, walaupun kadang sikapnya menyebalkan, tapi tentu saja aku akan merindukannya. Bagaimanapun juga, dia adalah kakak yang baik dan pengertian. Lalu, member terakhir dari keluargaku, si kecil Hans. Umurnya 7 tahun dan sudah duduk di bangku sekolah dasar. Dia punya crush di kelasnya, seorang gadis manis berambut panjang yang pendiam. Oh, sangat cocok dengan adikku yang berambut keriting dan...manis, setidaknya menurutku. Tapi mari kita berharap Rosie, sang gadis kecil itu tidak mengetahui setiap kelakuan konyol adikku di rumah. Ya, mari kita berdoa demi harga diri adikku sebagai seorang pria yang menyukai seorang gadis. Lalu sebenarnya aku masih punya kakak perempuan yang lahir setelah Jasmine, tapi dia meninggal di dalam kandungan Ibuku saat usia kandungannya sudah hampir 9 bulan, jadi Ibuku tetap melahirkannya. Namanya Karen. dia lahir pada 11 November 1999. Aku tidak tahu bagaimana wajahnya, tentu saja. Tapi Ayahku bilang dia punya mata yang besar dan cantik, hidung yang mancung dan kulitnya putih. Rambutnya hitam dan tebal. Sangat cantik. Dan aku membayangkannya seperti puteri disney yang ada di film. 

Tapi dia meninggal. Mereka langsung menguburnya setelah Karen lahir. Si gadis cantik yang meninggal bahkan sebelum ia bisa membuka matanya, melihat Ibunya, atau Ayahnya, atau Kakak perempuannya yang cantik. Dunia menghilang bahkan sebelum ia sempat membuka matanya.

Lalu Orangtuaku ingin menghapus rasa sedih mereka, mereka memutuskan untuk memilikiku, anak lain yang akan menggantikan posisi Karen, menggantikan posisinya untuk melihat dunia, melihat wajah keluarganya. Menggantikan posisinya untuk memiliki keluarga yang menyayanginya. Merasakan lembutnya tangan Ibu dan kuatnya tangan Ayah, juga merasakan pelukan hangat dari Kakak dan Adikku.

Lalu aku menyadari, aku juga merebut posisinya untuk mencintai seseorang, orang lain selain keluarga dan teman-temanku. Orang yang bisa membuatku merasa spesial dan berharga, orang yang membuatku merasa dicintai.

Dan aku disini bukan untuk menceritakan tentang keluargaku, melainkan tentang anak laki-laki itu, anak laki-laki yang tidak pernah dekat denganku padahal kami sudah berada di SD yang sama selama 5 tahun. Dan aku juga disini untuk bercerita tentang hidupnya, tentang bagaimana dia kehilangan hidupnya, jati dirinya. 

Dan aku juga disini untuk menceritakan bagaimana aku menyia-nyiakannya, menganggapnya bukan sesuatu yang berharga.

Dan aku juga disini untuk menceritakan bagaimana aku kembali untuk mencarinya, untuk menemukan kembali jati dirinya, dan bagaimana aku menyatukan kembali puing-puing kehidupannya.