Treasure [ Chapter 6 ]

Treasure [ Chapter 1 ]

T.O.P POV

Dan nanti Choi Seunghyun akan melupakan Park Bom si wanita aneh kan? Akan terus jadi rapper kampusae, akan terus populer, akan terus dikerubungi orang-orang sedangkan Park Bom akan terus sendiri, akan terus makan di pojok kafeteria dan diam di perpustakaan. Hanya simulator ini yang bisa membuat kita setidaknya duduk bersebelahan begini.

Kata-kata itu terus terngiang-ngiang di otakku. Sekarang Bom sudah meringkuk, tidur. Dengkurannya terdengar halus dan teratur. Melupakan Park Bom? Rasanya tidak mungkin. Memang kuakui dia sangat aneh. Berisik. Terlalu lincah. Dia betul-betul berbeda dengan wanita-wanita yang biasanya ada di sekitarku. Mereka pesolek, pencari perhatian namun sebenarnya menyebalkan dan tidak bisa apa-apa. Bom berbeda. Bom bisa memasak. Bom bisa menyelamatkan perjalanan yang mungkin bisa diakhiri kapan saja. Bom istimewa. Sesaat kusesali kata-kata ketus yang kulontarkan di awal perjalanan.

Aku berbaring di sebelah Bom. Kupeluk lengannya perlahan dan berbisik,

"Nae yeojachinguga doeejullae?"

***

Aku tidak bisa tidur. Pikiranku tidak bisa diajak kompromi. Aku memikirkan berbagai hal yang akan terjadi setelah kami kembali ke kehidupan nyata. Posisiku masih sama, memeluk lengan Bom. Tidurnya begitu nyenyak dan sama sekali tidak terganggu. 

"Hmm..." tiba-tiba Bom bergumam. Kulepaskan pelukanku dengan segera dan merapikan lengan sweatshirt Bom yang sedikit kusut karena kupeluk semalaman. Kulihat semburat jingga di langit. Kunyalakan api kembali dan mulai memasak air.

"Sudah pagi, ya? Aku masih ngantuk..." Bom merenggangkan badannya sambil menguap. Diam-diam kupuji suaranya yang terdengar agak serak sehabis bangun tidur. Dia terdengar manis dan...y.

"Kalau mau tidur, tidur saja. Paling kusiram kau dengan air sungai." aku menjawab pertanyaan Bom sambil terus memerhatikan nyala api. Bom mendengus.

"Dasar raja tega!" Bom menghampiriku sambil menyisir rambutnya dengan jari. "Eh, matamu kok merah begitu?! Kau tidak tidur ya? Sudah, tidur sana! Kita lanjutkan perjalanan siang hari saja, ya."

Sialan. Mata sialan. Kenapa harus terlihat.

"Tidak, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja." 

"Tidak boleh! Kau ada apa-apa. Aku tidak mau pergi kalau kamu belum tidur." Bom mendorongku ke tempat tadi dia tidur lalu membaringkanku secara paksa.

"Tidur ya! Awas kalau tidak tidur, kunci petimu akan kuambil dan kamu kutinggalkan sendirian! Dasar anak bandel. Ayo tidur." Bom menyelimutiku dengan selimut tipis yang dia bawa. Harum tubuhnya tercium di seluruh benda yang jadi perlengkapan tidurku. Mataku terasa berat dan akhirnya aku tertidur.

***

Bom POV

Hari semakin siang, dan Seunghyun masih tertidur. Wajahnya terlihat polos ketika tertidur. Tidak ada raut dingin yang biasa dia tunjukkan padaku. Aku putuskan untuk membangunkannya. Aku ingin segera menyelesaikan perjalanan ini.

"Seunghyun, ayo bangun! Sudah siang." kuguncang-guncang tubuh Seunghyun yang sedang meringkuk.

"Ayo, sleepyhead. Nanti kalau perjalanan sudah selesai kau boleh tidur sepuasnya."

Mata Seunghyun mulai terbuka. Kusodorkan kopi yang sengaja kubuat untuknya.

"Terimakasih." Seunghyun mengambil cangkirnya dan mulai meminum kopi tersebut. Aku pun merapikan semua barang yang tercecer dan memasukkannya ke dalam tas, agar kami bisa langsung melanjutkan perjalanan setelah Seunghyun sudah siap.

"Ayo." Seunghyun berdiri dan menurunkan rakit buatannya. Sebuah rakit yang tidak terlalu besar, namun cukup kuat untuk dipakai menyeberangi sungai. Kuhampiri kuda yang diikat Seunghyun di sebuah pohon dekat sungai. Kuusap lehernya dan berbisik, "maafkan kami karena meninggalkan kamu di sini. Terimakasih."

"Cepat naik!" Seunghyun berteriak dari atas rakit. Aku berlari ke tepi sungai dan mulai menaiki rakit dengan bantuan Seunghyun. Rakit itu sedikit terendam air saat kupijak, namun seimbang kembali saat aku betul-betul menaikinya. Seunghyun mendayung rakit dengan sebuah kayu yang panjang. Sedikit demi sedikit rakit mulai bergerak maju.

"Apakah ini tidak apa-apa?" aku berdiri di belakang rakit sementara Seunghyun di depan untuk menjaga keseimbangannya.

"Tenang saja, namun jangan banyak bergerak. Rakit bisa tidak seimbang dan kita akan tenggelam bersama."

Aku mengangguk sambil menelan ludah. Kulihat air sungai yang beriak-riak. Dasarnya tak terlihat. Kalau tenggelam di sini, aku dan Seunghyun hanya tinggal nama.

"Jangan takut begitu. Beberapa dayungan lagi dan kita sudah sampai." Seunghyun tiba-tiba berbicara seolah mengetahui ketakutanku. Benar saja, hanya beberapa dayungan kami sudah sampai di seberang sungai. Aku dan Seunghyun langsung berpijak kembali ke tanah dan langsung mencari gua tempat harta karun berada. Namun hasilnya nihil.

"Dimana guanya, Seunghyun? Ini sudah sesuai peta, kan?" Seunghyun mengangguk. Aku terus berjalan tanpa memerhatikan sekitar.

"HUWAAA!!"

Karena tak memerhatikan jalan, aku terperosok ke sebuah tebing yang lumayan curam.

"Bom, kamu tidak apa-apa?!" Seunghyun berteriak dari atas.

"Tidak apa-apa, tebingnya ternyata tidak terlalu tinggi." aku mencoba berdiri sambil membersihkan bajuku. Kulihat ada sebuah ceruk. Kuhampiri ceruk tersebut. Ternyata itu adalah sebuah gua!

"Seunghyun, aku sudah temukan guanya!"

 

 

 

To be continued....

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
lalita25 #1
Chapter 6: Yaampun endingnya kocak abis =)))))
Menghibur banget :D
Mm, boleh kasih beberapa komentar? Maaf ya kalo kesannya sombong bin sotoy, hehe.
Pas di awal kayaknya gak dijelasin dongwook bisa utang banyak gitu gmn caranya, sebagai adik yg baik, harusnya tabi menyelidiki dulu baru bayar utang.
Bagian perjalanannya kurang seru, harus banyakin baca percy jackson biar makin jos bikin cerita genre kyk gini. Krn scene banyak terjadi di perjalanan, mungkin cerita pas perjalannya bisa dibikin lebih rinci. Jadi biar kesannya gak lompat langsung gitu, ada prosesnya.
Scene romantisnya udah dapet bgt loh, aku senyum senyum creepy pas baca =)) jgn2 kamu di dunia nyata orangnya romantis ya? Makannya kalo nyeritain adegan romantis dapet bgt.

Overall, ceritanya kece abis. Tiap chapter selalu nagih buat mencet "next". Good job authornim :)
lalita25 #2
Chapter 1: Interesting plot! Yaampun aku ngerasa aneh komen pake bahasa padahal biasanya pake bahasa inggris ><
Bagus ceritanya, lanjuuut ke chapter selanjutnya :D
ToshiFumi
#3
Kenapa chapter satu diletak di foreword? O.O
aestigmatism
#4
Chapter 6: wkakakak endingnya seru+kocak abis author! ampe ketawa2 sendiri XD good job good job~

next fanfic ya thor :DD
auroramikaela #5
Chapter 6: EndingNy kocak bin ajaib author......hahahahahaha
Good job....

Ditunggu cerita yg LaenNy.... Semangat....
auroramikaela #6
Chapter 5: Ayooooo udah mulai ada rasa ya.....hehehehe
aestigmatism
#7
Chapter 5: omg TOP meluk Bom selama Bom tidur?! btw author-nim, nae yeojachinguga doeejullae artinya apa? maaf gaterlalu ngerti bhs korea ㅡㅡ)"
aestigmatism
#8
Chapter 4: wkwkwk Bom mah emg udah cantik kalo didandanin pasti makin cantik :DD
auroramikaela #9
Chapter 4: Aduh Park Bom keceplosan deh..... heheheheheh
aestigmatism
#10
Chapter 3: sosweetnya TOP XDD update soon update soon!!! :))