A Whole New Thing

Excroplyte
Please Subscribe to read the full chapter

12 September 2821

Luhan membeku.

Semua bukan imajinasinya, di depannya benar-benar Sehun.

Oh in Sehun.

Sehun masih seperti dulu. Masih dengan tinggi yang sama, model rambut yang sama. Wajah tampan yang sama.

"Luhan?"

Dan suara yang sama.

"Luhan? Earth to Luhan?"

Suara tenor milik Sehun kembali mengaung di telinga Luhan, membuat pria yang lebih pendek itu tersadar dari lamunannya.

"Oh, hai Sehun." sapa Luhan tersenyum canggung. Sehun membalas sapaan Luhan dengan senyuman.

Senyuman yang sama.

"Kenapa kau bisa ada disini?" ujar Luhan tiba-tiba membuat Sehun mengerenyitkan dahi. Seketika itu juga Luhan menyesali mulutnya yang tidak bisa diam.

Sehun terdiam sebentar, "Kuliah?" jawabnya dengan pertanyaan.

Luhan tertawa canggung, "Oh, iya iya. Haha, aku kira kau berkuliah di provinsi AB atau provinsi B."

Sehun menunjuk map ditangannya, "Data beasiswa, sebenarnya aku berkuliah di AB University tetapi sekolah memberikan aku beasiswa. Dan, disinilah aku sekarang."

Keduanya terdiam. Luhan ingin pergi dari situasi seperti itu. Siapa yang akan merasa senang bertemu mantan pacarnya disituasi yang dimana kau dan dia tidak  lagi berteman? DItambah lagi Sehun yang seolah-olah mengintrogasi dirinya dari tatapan laki-laki itu.

Jujur saja, menurut Sehun, Luhan masih sama seperti dulu. Luhan masih memakai tas backpack Jansport berwarna merah marun yang dulu ia pakai saat sekolah menengah, Luhan masih dengan rambut berwarna madunya, tetapi sedikit lebih panjang. Dan yang paling Sehun ingat, kedua bola mata bening milik Luhan dan bibirnya. Bibir yang masih bisa Sehun rasakan kelembutannya di bibirnya.

Those were mine years ago.

Sehun sangat senang ketika tahu dirinya diterima di universitas yang sama dengan Luhan. Sehun ingin memperbaiki semuanya dengan Luhan terutama hubungannya dengan pria yang lebih kecil itu.

"Senang akhirnya bertemu denganmu lagi, Lu." kata Sehun sambil mengulurkan tangannya mengajak Luhan bersalaman. 

Tetapi Luhan hanya tersenyum tipis, tidak menyambut tangan Sehun, pria itu lalu melihat jam tangannya, "Aku ada kelas. Sampai jumpa."

"Luhan—" Sehun baru saja ingin menggapai lengan Luhan tetapi Luhan sudah menghilang dengan cepat dibalik kerumunan mahasiswa.

Sehun hanya bisa menghela napas melihat punggung Luhan yang menjauh.

 

Luhan berjalan tak karuan, tiba-tiba kepalanya merasa pusing setelah bertemu dengan Sehun. Luhan menyadari dirinya menahan napas dari awal sampai akhir saat dia berhadapan dengan Sehun. Entah apa yang ada di pikiran orang itu. Dahulu, Sehun duluan yang meninggalkannya tanpa alasan yang jelas pula. Luhan harus mati-matian untuk bisa berpaling dari Sehun dan sekarang, laki-laki itu muncul kembali seakan membuka semua kenangan yang sudah Luhan buang jauh-jauh.

Senang akhirnya bertemu denganmu lagi, Lu.

Luhan masih ingat senyuman Sehun saat dia berkata seperti itu. Hah, apa Sehun pikir dirinya juga akan menjawab, 'Oh, aku juga senang bertemu denganmu lagi, Sehun' sambil senyum-senyum malu? Apakah laki-laki itu mengira Luhan juga akan membalas dengan hal yang sama? Apakah Sehun pikir Luhan senang melihat Sehun satu kampus dengan dia? Apakah Sehun pikir dirinya akan kembali dalam pelukan Sehun?

Jangan harap. Luhan pun tidak mau berharap. Untuk apa Sehun memilih universitas yang sama dengannya. Apa maksudnya? Di provinsi A banyak universitas yang bagus, tidak hanya universitas ini, tapi kenapa Sehun memilih disini?

Luhan merasa dirinya kacau hanya karena memikirkan pertemuan singkatnya dengan Sehun tadi. 

"Lu-ge~!!"

Luhan tersentak ketika punggungnya terdorong ke depan dan sebuah lengan terulur di tengkuknya.

"I'm here! Ayo kita ke M.E sekarang! Naik mobilmu apa mobilku?" Zitao bertanya dengan semangat. Tetapi Luhan tidak merespon apa-apa, pria berambut madu itu hanya menatap ke bawah.

Zitao melepaskan uluran tangannya, "Luhan hyung, kau kenapa?"

Luhan hanya menggeleng sambil terus berjalan membuat Zitao bingung.

"Kau sakit? Kau mau pulang? Tak apa, kita bisa bolos lagi kapan-kapan."

Luhan kembali menggeleng, kali ini Zitao benar-benar cemas melihat kelakuan Luhan,

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
sehunaconda
[EXCROPLYTE] NEW STORY UPDATE YEAYYY CHAPTER 5!!

Comments

You must be logged in to comment
Diarayuaf #1
Chapter 9: Loh kok gantung
Kygs59 #2
Chapter 9: Aku ga tau mau bilang apa cuma bisa bilang lanjuuuuut banyakin chanbaeknya yaa wkwk
Lannu12 #3
Chapter 8: Lanjuuuuuuutttttt
Suka kaisoonya....
ChoZyx
#4
Chapter 9: HUWAAAAAA, NGELIAT FF INI UPDATE, RASANYA SENENG BANGET, BERHUBUNG SELESAI UJIAN, MAU BACA FF. UDAH JINGKRAK-JINGKRAK SENENG, TERNYATA..... T^T *caps jeblok. trus ada note kecil dibawah pengumumannya........................
retnopratiwi #5
Wuiih kece nih kayaknya ngak sabar mau baca bagian kaisoo nya..
retnopratiwi #6
Chapter 1: ngak sabar pengen baca hehehehehehe
Bebebkuketjeh #7
Chapter 8: Keren banget thor.....bebeb kesayang gue genit banget sama baek-_- awas lu ya, lupa bini di rumah yeol.
Peliiisss...lanjutin....ini keren banget soalnya....
ohahjussi #8
Chapter 8: Hahhh ga nyangka ni ff bikin kecanduan.. Baekyolnya lucu bgt yaampunn
Hunhannya bikin penasarann
Kaisoonya juga bikin diabetes ><
Tapii kenapa thorr knppp buat apa golongannya dibeda bedainn ahhh bikin galau thorr (lebay sendiri)
tp author punya gaya sendiri yagak thorr?
next thorr~~
sariwulaningayu #9
Chapter 8: Huwaaaaa.... Lanjutin part baekyeol nya thor. Sukaaa banget
ChoZyx
#10
Chapter 8: Huwaaa, seru banget sumpah. Jadi inget film upside down XD. Aku reader baru, salken kak Kari^^. Ceritanya gk pasaran, dan baekyeolnya greget, yaampun! Ditunggu chapter selanjutnyaa!