You're a Special Brand
Excroplyte12 September 2821
Pagi yang cerah.
Di sebuah gedung perkantoran tertinggi, beberapa orang dalam pakaian kerja berbondong-bondong masuk ke dalam gedung itu. Mereka memakai pakaian yang berbeda. Sebagian memakai seragam, sebagian lagi memakai kemeja. Ketika masuk, para pekerja dan karyawan disambut dengan koridor besar berlapis kaca disetiap sisi, kau bisa melihat eskalator yang berjalan dibawahmu. Tidak bebas dan mudah untuk masuk ke dalam gedung ini. Akses gedung ini sangat ketat. Bisa dibilang, hanya orang-orang spesial lah yang bisa melenggang bebas keluar masuk gedung ini, tidak terkecuali pria bertubuh kecil yang baru saja masuk ke pelataran gedung,
Byun Baekhyun, dengan kacamata ber-frame hitam dan jaket laboratoriumnya berjalan masuk ke dalam gedung. Setelah mengucap salam ke beberapa rekan yang ia temui di jalan, ia langsung menuju elevator khusus untuk para pekerja laboratorium. Baru saja Baekhyun ingin menggesekan kartu pengenalnya ke sensor di sebelah elevator, tiba-tiba sepasang tangan memeluk pinggangnya,
"Hey, pretty."
Baekhyun ingin muntah mendengar orang itu menyebutnya 'pretty'. Baekhyun memutar bola matanya,
"Park Chanyeol-ssi, saya yakin bahwa saya dan anda disini untuk bekerja bukan untuk menjadi tontonan gratis bagi umum," ujar Baekhyun berusaha melepas pelukkan Chanyeol, tetapi tentu saja kekuatannya tidak sebanding dengan orang itu.
"Aku kira kita sudah melupakan panggilan formal itu," Chanyeol tertawa pelan di telinga Baekhyun dan Baekhyun mendengar itu menyebalkan.
"Sir," Baekhyun mengulangi ucapannya.
"Chanyeol. Tanpa ssi tanpa Sir."
"Sir,"
"Drop the Sir,"
"Tapi Sir—"
"Atau aku tidak akan melepaskanmu,"
Baekhyun menatap gerombolan orang dari berbagai penjuru melihat dirinya dan Chanyeol dalam posisi yang ambigu. Ini memalukan.
Baekhyun menghela napasnya, "Okay, Chanyeol. Bisa lepaskan?"
Chanyeol tersenyum mendengar Baekhyun lalu melepas pria yang lebih kecil. Baekhyun segera menggesekan kartu pengenalnya ke sebelah tombol elevator sebelum makin banyak orang yang berkumpul melihat dirinya dan Chanyeol. Setelah pintu elevator terbuka, dirinya langsung masuk ke dalam elevator, dan tentu saja, diikuti Chanyeol.
"Saya kira anda tidak boleh menaiki elevator khusus pekerja laboratorium," ucap Baekhyun sarkastik ketika melihat Chanyeol ikut masuk ke dalam elevator. Dan sialnya, tidak ada pekerja laboratorium lain yang masuk melihat Chanyeol ikut masuk ke dalam elevator tersebut, mereka lebih memilih elevator di sebelahnya.
Chanyeol hanya mengangkat bahunya, "Itu bisa diurus nanti."
Baekhyun memencet nomor 9, dimana laboratorium tempatnya bekerja berada. Sementara Chanyeol diam saja, membuat Baekhyun mau tidak mau bertanya,
"Lantai berapa, Sir?"
"Chanyeol."
Baekhyun lagi-lagi menghela napasnya, "Lantai berapa, Chanyeol?"
Chanyeol tersenyum kembali, dirinya senang ketika Baekhyun menyebut namanya tanpa embel-embel. "Sejujurnya aku sedang malas bekerja hari ini,"
Baekhyun mengangkat alisnya dan bergumam pelan, "Bukan urusanku."
Ting...
Layar menandakan angka 9 dan pintu elevator pun terbuka,
"Baiklah kalau begitu, selamat pagi." Baekhyun langsung bergegas keluar elevator namun tangannya ditarik oleh Chanyeol.
"Apa-apaan—"
Chanyeol menutup pintu elevator dan memencet tombol 33,
33.... Rooftop?
"Bagaimana kalo kita bolos saja hari ini?"
12 September 2821
Hidup ini sangat membosankan.
Keluar dari mobil mewah, dengan jutaan won menempel pada badan dan jejeran gadget tidak lantas membuat Luhan semangat bersekolah. Ya, hari ini adalah awal semester 3 yang dimana semua terlihat sama saja. Sebagai seorang Alpha, Luhan dituntut untuk menjadi yang terbaik. Menjadi Alpha sudah jadi hal yang terbaik, tetapi orang tuanya menyuruhnya untuk menjadi terbaik diantara yang terbaik.
Comments