Epilog

Just Another Game
Please Subscribe to read the full chapter

 

Nichkhun bergegas memasuki rumah mewahnya di Baverly Hills, yang didiaminya bersama huswifenya dan putranya. Sore itu setelah selesai melakukan sebuah pemotretan untuk majalah mingguan, dia secepatnya kembali ke rumahnya. Nichkhun berjalan memasuki ruang duduk dan didapatinya Wooyoung sedang menonton video wedding ceremony mereka yang dilakukan enam bulan yang lalu.

"Honey, sudah berapa kali kau menonton video itu?" tidakkah kau bosan melihatnya atau kau begitu memuja ketampananku ketika aku memakai tuxedo itu." kata Nichkhun bercanda.

Wooyoung tertawa mendengar perkataan Nichkhun, diraihnya tangan Nichkhun lalu dia menciumnya punggung tangan Nichkhun dengan sayang.

"Junho tadi menelponku, aku begitu merindukan mereka. Jadi aku menonton video ini lagi." kata Wooyoung sambil tersenyum.

Nichkhun lalu duduk di samping Wooyoung dan menonton video itu bersama.

Mereka telah menikah selam enam bulan. Percintaan mereka malam itu telah membuat Wooyoung hamil, dan ketika Wooyung memberitahukan Nichkhun lewat telepon, Nichkhun hampir saja melompat keudara dan tertawa-tawa bahagia. Sebenarnya dia ingin terbang ke Busan saat itu juga, tapi karena masih banyak pekerjaan yang harus dia lakukan, akhirnya dia hanya bisa menunggu. Dia lalu segera meyelesaikan jadwalnya dan kembali ke Busan untuk menikahi Wooyoung secepatnya. Setelah Seung Woo menyelesaikan ujian sekolahnya, dan memulai semester baru. Nichkhun memboyong mereka ke LA, dan membeli rumah mewah tersebut, karena Nichkhun selama ini hanya tinggal di apartement. 

Pesta pernikahan mereka, diadakan sangat sederhana mengingat waktu yang sangat singkat untuk mempersiapkan segalanya. Hanya sebuah pesta kecil yang di hadiri oleh para member dan keluarga mereka, keluarga Wooyoung dan juga keluarga Nichkhun. Pesta yang sangat privat dan pribadi itu sangat meriah dan penuh canda tawa. Orang tua Nichkhun menerima Wooyoung dengan tangan terbuka, apalagi ketika mereka melihat dan bertemu dengan Seungie. Mereka bergantian memeluk Seung Woo erat dan ingin segera membawanya langsung ke Thailand. Untunglah Nichkhun meredam keinginan mereka dengan mengatakan bahwa Seung Woo harus sekolah dan akan menghadapi ujian. Orang tuanya sangat kecewa, tapi merencanakan kembali untuk membawa Seung Woo ketika dia liburan sekolah. 

Para member terkaget-kaget ketika Nichkhun dan Wooyoung datang dan mengundang mereka untuk menghadiri pernikahan. Mereka mengatakan, kenapa secepat itu Wooyoung memaafkan Nichkhun, dan secepat itu Wooyoung hamil kembali. Lalu para member memberikan pukulan satu persatu pada Nichkhun sebagai balas dendam untuk mengantikan Wooyoung. Tapi Wooyoung cepat-cepat mengatakan, jika mereka ingin memukul Nichkhun mohon untuk tidak memukul wajahnya, karena akan sangat buruk di video wedding ceremony mereka.

"Honey, waktu mereka satu persatu memukulku, pukulan Taecyeonlah yang paling keras dan menyakitkan." Nichkhu terkekeh mengenang kejadian waktu itu.

"Pernahkah aku memberitahukanmu jika Taec hyung pernah melamarku ketika aku  sedang hamil?" 

"Tidak. Pantas saja. Dia juga yang paling bersikeras memisahkan aku denganmu dan melarang aku bertemu danganmu."

"Tapi sekarang dia sudah berbahagia dengan Minjun hyung, dan aku bersyukur karenanya." kata Wooyoung lagi. "Junho dan Chansungpun sebentar lagi akan melaksanakan pernikahan mereka dan mereka berencana untuk mengadopsi beberapa anak."

Nichkhun mengangguk, lalu menarik huswifenya ke dalam pelukannya, dan memberikan rasa aman dan nyaman sebanyak yang bisa dia berikan. Lama dipeluknya Wooyoung dengan erat, dan membenamkan kepala wooyoung ke lehernya, lalu di ciumnya kepala Wooyoung lembut.

"Aku juga bersyukur menemukanmu kembali, dan mengalami kejadian ini lagi. Kau tahu  aku begitu kehilangan pengalaman ini waktu Seung Woo dulu, dan Tuhan seakan memberikan aku kesempatan sekali lagi. Sebelum aku bertemu denganmu lagi aku sangat takut, tumbuh tua sendirian, tidak ada seorang pun di sampingku, dan orang tuaku begitu mengkhawatirkan aku, mereka  takut menemukanku mati sendirian dalam apertementku di LA." katanya sambil tersenyum miris mengenang hidupnya yang sangat sepi.

"Kalau aku, aku akan menemani Seungie kemanapun dia pergi, melihatnya menikah dengan seseorang dan memberikan aku cucu, lalu aku juga mati sambil mengenangmu selamanya."

Nichkhun tersenyum dan membelai perut Wooyoung yang membuncit."Untunglah aku datang ke pesta itu dan menemukanmu lagi, kalau tidak mungkin aku akan mati kesepian."

Wooyoung meringis, merasakan tendangan dari dalam perutnya. 

"Honey, ada yang sakit?" tanya Nichkhun ketika mendengar Wooyoung meringis.

"Tidak. Tapi sepertinya anakmu begitu menyukai suara dan belaianmu , sehingga dia memberi salam dari dalam." jawab Wooyoung tersenyum bahagia. 

Nichkhun menempelka telinganya di perut Wooyoung dan berbicara dengan anaknya.

"Hai baby, ini daddy. Apakah kau mendengar suara daddy?" 

Kambali Wooyoung merasakan tendangan itu lagi.

"Aku merasakan tendangannya juga." teriak Nichkhun bahagia. Dibelainya kembali perut Wooyoung untuk menenangkan anaknya. "Daddy sangat mencintaimu."

"Appa juga." sambung Wooyoung. Nichkhun menatap Wooyoung dan mereka saling tersenyum.

Diciumnya bibir Wooyoung dengan penuh cinta dan nafsu yang tidak pernah terpuaskan.

"I love you." Nichkhhun berkata di sela-sela ciuman mereka.

"I love you too, Khunnie."

Nichkhun tersenyum mendengarnya, lalu di baringkannya tubuh Wooyoung ke sandaran sofa, dan kembali mencium Wooyoung dengan bernafsu.

"Daddy, kau harus menghentikannya, karena sebentar lagi putra pertamamu akan pulang dari sekolah." kata Wooyoung dengan nafas yang memburu, setelah Nichkhun melepaskan ciumannya, karena kehabisan nafas.

Nichkhun mendesah dan melepaskan pelukannya. Lalu bangkit berdiri berjalan ke arah dapur. "Aku akan memasak makan malam untuk kita. Kau ingin sesuatu honey?"  

"Tidak, tapi anakmu yang di dalam ingin sekali makan spaghetty." kata Wooyoung dan menyusul suaminya ke dapur.

"Kalau begitu aku akan memasak spaghetty untuk kita bertiga." katanya sambil mengeluarkan bahan-bahan dari lemari es.

Tidak lama kemudian Seung Woo pulang dari sekolahnya. 

"Daddy, Appa aku pulang." teriaknya dari pintu depan.

"Seungie, kami di dapur." Wooyoung meneriaki anaknya agar dia segera datang ke dapur.

Seung Woo lalu datang lalu segera memeluk kedua orang tuanya bergantian.

"Appa. bagaimana kabar adikku hari ini?" katanya sambil membelai perut appanya.

"Hari ini dia begitu merindukan saudaranya." kata Wooyoung tersenyum dan membelai kepala Seungie lembut.

"Daddy, aku sangat lapar, daddy sedang masak apa?"

"Daddy sedang memasak spaghetty. Sekarang kau harus mandi, lalu kita segera makan." jawab Nichkhun.

"Baiklah." Seungie kembali mengelus perut appanya sebelum dia pergi meninggalkan dapur. "Aku juga merindukanmu adik kecil."

 

Ketika mereka makan bersama malam itu, Seungie menceritakan pengalamannya selama di sekolahnya hari itu. 

"Daddy, aku ingin memasuki klub basket, tapi aku harus meminta persetujuan daddy dan appa. Dan kalian harus menandatangi surat persetujuan itu." 

"Oke, setelah kita makan aku akan menandatanginya." kata Nichkhun dan tersenyum pada anaknya tersebut.

"Seungie, apakah kau mangalami kesulitan di sekolah?" tanya Wooyoung khawatir.

"Tidak appa. Pelajarannya hampir sama, jadi aku tidak mengalami kesulitan yang berarti."

"Karena kau anak yang pintar, jadi kau sangat mudah menyesuaikan diri." kata Wooyoung.

Seung Woo tersenyum mendengar pujian ayahnya. "Sekarang aku akan kekamar untuk belajar, ada pr yang harus aku kerjakan. Seung Woo bangkit, mencium pipi kedua orang tuanya bergantian lalu pergi kekamarnya.

"Aku juga akan mandi." kata Nichkhun sambil membawa piring bekas makan mereka ke dalam alat pencuci piring, di dekatinya Wooyoung dan mengecup bibirnya, lalu keluar dari ruang makan.

Wooyoung pun keluar dari ruang makan, dan pergi kamar anaknya. Dia mengetuk perlahan pintu kamar, dan langsung di buka oleh Seungie.

"Appa ingin menemanimu belajar." katanya dan berjalan ke dalam kamar, lalu duduk ditempat tidur anaknya.

Seungie kembali ke meja belajarnya, tapi dia hanya menutup bukunya. Dia tahu jika ayahnya datang kekamarnya, pasti ada yang ingin di sampaikan, Seung Woo lalu duduk di tempat tidur, di samping ayahnya.

"Apakah kau betah tinggal disini?" tanya ayahnya lembut.

"Seungie betah appa. Seungiekan pernah mengatakannya pada appa, dimanapun Seungie tinggal dan di situ ada appa, tidak menjadi masalah bagi Seungie."

Wooyoung tersenyum mendengar jawaban anaknya. "Appa hanya khawatir kau bosan disini. Berpisah dari teman-temanmu, dan sekarang kau sekolah di sekolah asing, berteman dengan orang asing, dan berbahasa asing."

"Ada daddy yang mengajari Seungie, jadinya Seungie mengerti bahasa Inggris, walaupun dulu nilai bahasa Seungie tidak buruk." jawab Seungie lagi.

"Tapi, appa.."

"Ehmm."

"Seungie hanya merindukan musim salju, dan musim semi di Busan. Sedangkan di sini tidak ada salju." 

"Jika kau merindukan salju, kau bisa berlibur kesana, selagi libur sekolah. Kita juga bisa sekalian bertemu dengan Halabeoji dan Halmeoni mu disana."

"Benarkah appa?" teriak Seungie gembira.

"Kita akan liburan ke Busan setelah adikmu lahir. Musim salju

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cheonsa091192 #1
Baru baca FF ini .. Bagus bangettt
gtalks_gyu
#2
FFnya bagus banget ..
LenkaChakhi
#3
Chapter 6: . Happy ending bgt . Suk bgt critanya . Author ff nya bgus bgus lho . Aku udah baca beberapa . Sekali lg Aku suka suka suka bgt bgt bgt dh . Tetep bhikin ff bgus yah thor .
jangwooyoung0730
#4
Chapter 6: okay, keluarga yang pasti sangat bahagia. okay okay. berharap taeckay juga punya anak euy,,, channho mau adopsi kan?? huhuhu,, sempurna sudah kehancuran 2pm yampuuuun. tapi mereka berakhir bahagia. ini lah hebat nya ff.. yeaaaayyyyy... authornim, besok besok jangan buat woo menderita lagi. ceritanya udah bagus kan, author udah mau jadi author pro, jadi peliiiisss, jadi lah author pro yg baik buat wooyoung. peliiiis.

next cerita authornim :-)
seideer #5
Chapter 1: Nyesek yaaaa...khunyoung hrs tpisah...pdhl aq suka mrka...sweet aja ngeliat interaksi mrka...
jangwooyoung0730
#6
Chapter 4: bodooooo bodooo mau nichkhun udah cerai kek, mau dia berantem ampe bantinga bantingan, ampe cakar cakaran kek, mau isterinya dia keguguran kek, mau dia menderita kek, mau dia di usir sama ortu woo kek,mau married nya itu boongan kek, ga PEDULI. yang pasti dia udah NYAKITIN woo. TITIK. ga ada KOMA. hadeuuh, esmosi ini esmosiiiii. Seung woo lagi, nape dia mesti mirip Khun. kau merusak semuanya sengie. aiiish. enak bener jadi khun. tinggal minta maaf, tinggal ninggalin pekerjannya, ngabisin duit buat nyari Woo, dan pastinya bisa dapetin woo lagi. uuuuughhh. seenggaknya Woo jambak khun dulu authornim. atau ga, woo nonjok khun membati buta kek,, atau gorok khun dulu... aiiissshhh...

ini udah rapi nih kata kata nya, udah keren authornim. :-)

aiish masih ngenes. f emang membuatku gilaaaaa... gilaaa gilaaa
jangwooyoung0730
#7
Chapter 1: bodooong bodoooong bodooong semuanya bodooong.. hahahaha,, bukan 4bln authornim, tapi 4th yg sebenarnya mah. :-)

ha ha ha ha ha ha ha,, nyesel udah baca ini. Hahaha. jadi nyesek dan inget lagi kan. woobaby, inget, semuanya bodong, jyp, khun, semuanya bodong, jadi jangan percaya mereka ya, itu bukan scandal yg dibuat buat, tapi itu emang beneran. ok cantik, kamu sekarang bobo aja. bono sama junho. peluk junho erat okay. dan ingat woobaby, pukulan taecyeon buat khun itu, pura pura, padahal dia juga mendukung 'scandal' itu. okay.. peluk junho erat ya. jangan nangis dan jangan tidur dipangkuan seyoung lagi, di pangkuanku aja lah. hihihi. (ignore me authornim, ignore me, ignore me)
AzizahKhun
#8
Chapter 6: Kyyaaa~ Jang-Horvejkul family^___^ akhirnya bahagia juga nih 4 orang=)))) ditunggu ff Khunyoung-nya^______^
vargaskey #9
Chapter 6: Ya ampun terharu :") keren thor ceritanya ^^
Ditunggu cerita khunyoung lainnya ^^
cipherstar #10
Chapter 6: my beautiful jang-horvejkul family <3333
thank you for this!

can't wait for your next jy fic!! :DDD