Just Another Game Final

Just Another Game
Please Subscribe to read the full chapter

 

Nichkhun P.O.V

 

Siang itu kembali Nichkhun mondar-mandir dalam kamarnya. Setelah kembali dari rumah sakit untuk mengambil hasil tes darah dan DNA Seung Woo, Nichkhun bukannya langsung ke apartement Wooyoung, melainkan kembali ke hotel. Hasil tes  dan dokter memberitahukannya jika Seung Woo adalah anaknya. Yang ingin Nichkhun tanyakan adalah bagaimana bisa? Nichkhun tidak pernah berhubungan dengan seorangpun ketika dia menjalin cinta dengan Wooyoung. Dengan Tiffanypun dia melakukannya setelah menikah. Mungkinkah Wooyoung hamil dan melahirkannya? Tidak, itu tidak mungkin. Tapi bagaiman jika itu sebuah mukjizat bagi mereka, dan Nichkhun tidak mengetahuinya? Nichkhun ingin menanyakannya langsung pada Wooyoung tapi, dia harus memastikannya dulu. Dan dia tahu siapa yang akan memberitahukannya dengan mudah. Dia tersenyum dengan idenya itu.

Nichkhun mencoba menghubungi Junho, member paling loyal dan sangat melindungi hyungnya tersebut. Tapi dia pasti yang akan membeberkan kebenaran dan teka-teki ini.

"Yeoboseo...!" jawab Junho diseberang telepon.

"Halo, dongsaeng favoritku, bagaimana kabarmu?" kata Nichkhun mencoba membuka percakapan.

"Khun hyung?" tanya heran, bagaimana bisa Nichkhun tahu nomor telepon pribadinya?

"Ah, ternyata kau belum lupa dengan suaraku. Nuneo, kau belum menjawab pertanyaanku."

"Baik hyung, ada apa hyung menelponku?" tanya Junho

"Nuneo, ada yang ingin aku tanyakan padamu, mengenai Seung Woo. Kau pasti tahu siapa dia?" 

"Seung Woo? Kau kenal dengannya?" 

"Aku sekarang ada di Busan Nuneo dan aku telah bertemu dengan Wooyoung dan Seung Woo, aku hanya ingin memastikan 1 hal, dan itu hanya dari mulutmu. Jadi tolong beri tahu aku siapa dia." kata Nichkhun sedikit memaksa.

"Kau lebih baik bertanya dengan Wooyoung langsung hyung, aku tidak mau menjadi seorang penghianat." jawab Junho

"Nuneo, aku sudah tahu Seung Woo adalah anakku, tapi aku hanya ingin memastikan lagi tentang itu. Dan ingin mengetahui siapa ibunya." 

Ada jeda waktu, karena Junho masih belum mau bicara.

"Nuneo, jika kau tidak ingin memberitahukanku, aku akan melaporkan Wooyoung kepolisi, karena dia telah menculik anakku, 14 tahun yang lalu." Nichkhun sedikit mengancam agar Junho membuka mulutnya.

"Kau gila hyung, untuk apa dia menculik anaknya sendiri."

"Nuneo, please. Apakah kau ingin Seung Woo menjadi anak yang tidak mengenal ayah kandungnya? Aku akan merebut Seung Woo dari Wooyoung dan membawanya ke LA, jika kau tetap tidak mau memberitahukanku apa yang terjadi 14 tahun yang lalu."

"Bailklah, aku akan memberitahukanmu hyung, hanya demi kebahagiaan Wooyoung. Dan aku harap setelah kau tahu tentang kejadian 15 tahun yang lalu, kau  harus berjanji tidak menyakiti Wooyoung dan Seung Woo, kalau tidak, kami berempat akan membunuhmu."

"Oke, aku berjanji." kata Nichkhun

Ada jeda lagi, dan Nichkhun mendengar Junho mengambil nafas dalam-dalam sebelum dia berbicara.

"Wooyoung hamil 3 bulan ketika kalian putus. Dan kami mengetahuinya ketika dia pingsan di kamar kalian di dorm, karena Wooyoung sering menangis di kamar itu. Chansung membawanya ke rumah sakit dekat dorm kita. dan dokter mengatakan bahwa itu adalah sebuah keajaiban yang jarang terjadi di dunia."

"Benarkah?" tanya Nichkhun kaget.

"Ketika kau menikahi yeoja itu, umur kandungannya menginjak 5 bulan. Kau ingat dia memakai pakaian yang besar ketika dia hadir di pernikahanmu?"

Nichkhun terdiam. Dia memang ingat, tapi Nichkhun tidak terlalu memperhatikannya, karena sibuk menerima ucapan selamat dari para tamu undangan, dia hanya sempat melirik, ketika Minjun memapah Wooyoung ke toilet. 

"Wooyoung menghilang, ketika kau sedang berada di Thailand untuk menyembunyikan kehamilannya dan menyembunyikan anaknya darimu. Karena Wooyoung tidak ingin merusak kebahagiaanmu hyung."

"Hyung, jika aku jadi Wooyoung aku tidak akan pernah memaafkanmu." kata Junho lagi dan langsung mematikan teleponnya.

Tubuh Nichkhun membeku, jadi wajah Wooyoung yang pucat, dan sering bolak-balik ke toilet waktu itu, adalah karena dia sedang hamil? tanya Nichkhun dalam hati. Oh God..!Oh God..! Oh baby..! Nichkhun berlutut dan menangis tersedu-sedu. Betapa bodohnya dia waktu itu. Hanya ingin menuruti kemauan orang tuanya dan JYP, dia menelantarkan Wooyoung dan anaknya sendiri? Nichkhun menangis sekeras-kesarnya. Betapa dia merasa bersalah pada Wooyoung, Betapa menderitanya Wooyoung waktu itu. Hamil sendirian tanpa ada yang membantunya, dan membesarkan Seung Woo sendiri tanpa ada yang mendampingi.

Nichkhun sekarang benar-benar menyesal. Oh baby, seandainya waktu dapat berputar kembali, jerit Nichkhun dalam hati. Nichkhun bangkit, dan menyeka air matanya. Sekarang dia harus bertemu Wooyoung, berlutut dan meminta ampun. Dan memintanya untuk kembali padanya. Dan jika Wooyoung tidak mau memaafkannya, dia akan berusaha terus dan terus, walaupun itu akan menghabiskan sisa hidupnya. Nichkhun bergegas keluar dan pergi meninggalkan kamar hotelnya menuju ke apartement Wooyoung.

 

 

End of P.O.V                                                                           

                                                                                      ---------------------------------------

 

 

Wooyoung sedang memasak makan siang, ketika seseorang membunyikan bel apartementnya. Siang itu, Seung Woo masih berada di sekolahnya. Wooyoung bergegas membuka pintu, karena  bel berbunyi tanpa henti. Ketika Wooyoung membuka pintu,Nichkhun langsung memeluknya erat.

"Oh, baby maafkan aku, maafkan aku." Nichkhun berkata sambil menangis dalam pelukan Wooyoung. "Aku orang yang sangat bodoh, buta dan naif, please forgive me, Woo."

Wooyoung tahu akhirnya akan jadi begini, dia diam saja dalam pelukan Nichkhun, membiarkan Nichkhun melampiaskan kesedihannya dan penyesalannya. Setelah Nichkhun menhentikan tangisnya dan tubuhnya yang gemetar, Wooyoung membawa tubuh mereka yang masih berpelukan ke sofa dan mendudukan Nichkhun, Wooyoung melepaskan pelukannya lalu mengambil tissue dan di berikannya pada Nichkhun untuk menghapus wajahnya.

"Aku sudah tahu semuanya. Junho sudah memberitahukanku kejadian 15 tahun yang lalu. Sebenarnya aku ingin langsung pergi kasini, setelah aku mandapatkan hasil tes darah dan DNA Seung Woo, tapi aku ingin memastikan dulu dugaanku, sebelum aku bertanya langsung padamu. Junho sebenarnya tidak mau memberitahukan hal itu padaku, tapi karena aku sedikit mengancamnya, dia langsung membuka mulut dan menceritakan semuanya." jelas Nichkhun panjang lebar.

"Woo, mengapa kau tidak memberitahu aku tentang kehamilanmu? Seandainya aku tahu...." 

"Kau akan apa Khun? Membatalkan pernikahanmu? Pernikahan yang di tunggu-tunggu oleh orang tuamu? Pernikahan yang di restui oleh para hottest di seluruh dunia? Pernikahan yang di rancang untuk comeback kita oleh JYP?" potong Wooyoung sambil tersenyum sinis. "Aku tidak ingin menghapus senyuman bahagia di wajah orang tuamu. Dan melihat anaknya memilih untuk bersama dengan namja aneh yang sedang hamil. Bagaimana mereka akan menerimanya?" kata Wooyoung lagi.

"Woo, itu bukan aneh, tapi sebuah keajaiban. Dan yang kau kandung adalah anakku, pasti mereka akan menerimanya dan menerimamu. Ingat mereka sangat menyukaimu ketika kita masih menjadi anggota 2PM, dan kau adalah member favorit mereka." Nichkhun tersenyum setelah mengatakan semua itu. "Woo, maukah kau memaafkan aku? Aku akan menebus kesalahanku dengan apapun Woo. Dan aku ingin kita kembali bersama, aku akan menjadi ayah yang baik bagi Seung Woo." Nichkhun memohon dengan tulus.

"Kau tahu,  aku sudah memaafkanmu ketika aku melahirkan Seung Woo. Ketika aku pertama kali memeluknya, dia sangat mirip denganmu Khun. Dan aku berharap kau ada disampingku melihatnya dan memeluknya juga. Aku juga bersalah, memisahkan kau dengan anakmu dan memisahkan Seung Woo dari ayahnya. Aku memang bahagia memiliki Seung Woo, tapi aku masih berharap suatu saat kau datang padaku." Jelas Wooyung tersenyum lembut.

"Jadi, kau mau kita bersama lagi Woo? Aku akan menikahimu Woo, aku sudah tidak sabar hidup bersama denganmu dan Seung Woo." kata Nichkhun sambil menggenggam kedua tangan Wooyoung.

"Khun aku memang memaafkanmu, tapi aku belum bisa bersamamu, aku masih takut Khun. Dan jangan lupakan Seung Woo. Kita harus menjelaskan padanya tentang hal ini. Seung Woo semalam berkata padaku, kau membawanya ke rumah sakit karena kau ingin memastikan bahwa kau adalah ayahnya yang lain. Dia anak yang cerdas Khun, anak seumur dia bisa menyimpulkannya sejauh itu." kata Wooyoung tersenyum.

"Tapi kau mengijinkanku, untuk dekat dengan Seung Woo kan? Aku akan menebus waktu yang terbuang Woo, aku ingin menjadi ayah yang baik baginya." pinta Nichkhun lagi.

"Ehmm, baiklah. Tapi bagaimana dengan karirmu di Hollywood? Kehidupanmu disana, apakah kau mau meninggalkannya?" tanya Wooyoung.

"Aku memang masih memiliki beberapa jadwal, tapi aku akan membatalkan beberapa kontrak yang belum aku tanda tangani. Aku ingin tinggal disini sementara, dekat dengan kalian. Aku akan pulang ke LA sebentar, untuk membereskan masalah disana." jawab Nichkhun.

Wooyoung menganggukkan kepalanya menyetujui apapun yang akan Nichkhun lakukan. Wooyoung tidak ingin berdebat lagi. "Sekarang apakah kau sudah makan? Aku tadi sedang memasak makan siang, dan aku harus menjemput Seung Woo dari sekolahnya sebentar lagi." kata Wooyoung.

"Belum, aku belum makan apa-apa sejak tadi pagi." jawab Nichkhun. "Bagaimana kalau kau menjemput Seung Woo dan aku yang memasak makan siang?" kata Nichkhun memberi solusi.

Wooyoung ragu sejenak. "Baiklah, tapi jangan sampai kau meledakkan apartement ini ketika sedang memasak." kata Wooyoung mencoba bercanda.

"Kau lupa kalau aku dulu pandai memasak, dan dulu kau paling suka dengan omelet buatanku." Nichkhun tersenyum menginegat hubungan mereka dulu.

Wooyoung ikut tersenyum mendengar perkataan Nichkhun. "Sekarang aku akan ganti baju, dan menjemput Seung Woo." Wooyung bangkit dari sofa, tapi sebelum dia membalikkan tubuhnya, Nichkhun menariknya kembali duduk di sofa, dan secepat kilat mencium bibir Wooyoung. 

Ciuman itu lembut, dan penuh kerinduan. Wooyoung pun terlena dengan ciuman itu dan tidak dapat menolaknya. Secepat Nichkhun memulai ciuman itu, secepat itu pula dia menghentikannya.

Nichkhun tersenyum melihat reaksi Wooyoung setelah dia menciumnya. Pipinya bersemu merah seperti anak remaja yang baru pertama kali berciuman.

"I love you." Nichkhun berkata lembut.

Wooyoung gugup, cepat-cepat bangkit dan pergi kekamarnya untuk berganti pakaian. Setelah selesai, dia melihat Nichkhun masih duduk di sofa.

"A..ku pergi dulu." kata Wooyoung masih gugup, berjalan keluar tanpa menatap mata Nichkhun.

Nichkhun tersenyum melihat Wooyoung, tak menyangka jika dia masih malu dengan perlakuannya tadi, padahal dia sudah memilikai seorang anak yang sudah menginjak remaja. Nichkhun bangun dari duduknya dan menuju dapur. Sekarang dia harus memasak makanan untuk Wooyoung dan anaknya.

 

 

Mereka akhirnya makan bertiga seperti selayaknya keluarga lengkap. Seungie menerima semua penjelasan Wooyoung dengan baik, jika Nichkhun adalah appanya yang lain. Wooyoung juga menjelaskan bahwa dia yang mengandung dan melahirkan Seungie seperti seorang ibu. 

"Appa minta maaf telah memisahkanmu dengan appamu, karena ada masalah yang terjadi waktu itu, sehingga kami harus berpisah." kata Wooyoung.

"Seungie, aku benar-benar minta maaf, telah meninggalkan kalian berdua, tapi jika kau mengijinkan, aku akan bersama dengan kalian mulai saat ini dan kita tidak akan pernah berpisah lagi." Nichkhun berkata sambil tersenyum.

"Seungie memaafkan appa berdua, walaupun dulu  Seungie sudah bahagia memiliki satu appa, tapi akan lebih lengkap dan lebih bahagia jika kita bisa bersama." jawab Seungie yang membuat kedua ayahnya tersenyum. 

"Bolehkah Seungie memanggil Daddy pada appa Khun? karena jika Seungie memanggil appa juga, akan sangat membingunggkan." pinta Seungie, yang menbuat Nichkhun tersenyum.

"Kau boleh memanggilku apa saja. Dan terima kasih kau mau memaafkan daddy. Daddy berjanji, akan membuat keluarga kita bahagia."

Wooyoung tersenyum melihat pemandangan indah di hadapannya, betapa dia memimpikan keadaan ini sejak lama. Dia bangkit membawa piring bekas makannya ke wastafel untuk menyembunyikan air matanya yang yang mengalir ke pipinya.

Mereka menghabiskan hari itu dengan mengobrol dan menonton tv. Setelah hari menjelang malam, Seungie pamit untuk belajar di kamarnya, sedangkan Nichkhun kembali ke hotelnya. Wooyoung lalu membersihkan sisa makan mereka, dan mandi. Setelah mandi Wooyoung masuk ke kamar Seung Woo. Dia masih asyik belajar. Wooyoung

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cheonsa091192 #1
Baru baca FF ini .. Bagus bangettt
gtalks_gyu
#2
FFnya bagus banget ..
LenkaChakhi
#3
Chapter 6: . Happy ending bgt . Suk bgt critanya . Author ff nya bgus bgus lho . Aku udah baca beberapa . Sekali lg Aku suka suka suka bgt bgt bgt dh . Tetep bhikin ff bgus yah thor .
jangwooyoung0730
#4
Chapter 6: okay, keluarga yang pasti sangat bahagia. okay okay. berharap taeckay juga punya anak euy,,, channho mau adopsi kan?? huhuhu,, sempurna sudah kehancuran 2pm yampuuuun. tapi mereka berakhir bahagia. ini lah hebat nya ff.. yeaaaayyyyy... authornim, besok besok jangan buat woo menderita lagi. ceritanya udah bagus kan, author udah mau jadi author pro, jadi peliiiisss, jadi lah author pro yg baik buat wooyoung. peliiiis.

next cerita authornim :-)
seideer #5
Chapter 1: Nyesek yaaaa...khunyoung hrs tpisah...pdhl aq suka mrka...sweet aja ngeliat interaksi mrka...
jangwooyoung0730
#6
Chapter 4: bodooooo bodooo mau nichkhun udah cerai kek, mau dia berantem ampe bantinga bantingan, ampe cakar cakaran kek, mau isterinya dia keguguran kek, mau dia menderita kek, mau dia di usir sama ortu woo kek,mau married nya itu boongan kek, ga PEDULI. yang pasti dia udah NYAKITIN woo. TITIK. ga ada KOMA. hadeuuh, esmosi ini esmosiiiii. Seung woo lagi, nape dia mesti mirip Khun. kau merusak semuanya sengie. aiiish. enak bener jadi khun. tinggal minta maaf, tinggal ninggalin pekerjannya, ngabisin duit buat nyari Woo, dan pastinya bisa dapetin woo lagi. uuuuughhh. seenggaknya Woo jambak khun dulu authornim. atau ga, woo nonjok khun membati buta kek,, atau gorok khun dulu... aiiissshhh...

ini udah rapi nih kata kata nya, udah keren authornim. :-)

aiish masih ngenes. f emang membuatku gilaaaaa... gilaaa gilaaa
jangwooyoung0730
#7
Chapter 1: bodooong bodoooong bodooong semuanya bodooong.. hahahaha,, bukan 4bln authornim, tapi 4th yg sebenarnya mah. :-)

ha ha ha ha ha ha ha,, nyesel udah baca ini. Hahaha. jadi nyesek dan inget lagi kan. woobaby, inget, semuanya bodong, jyp, khun, semuanya bodong, jadi jangan percaya mereka ya, itu bukan scandal yg dibuat buat, tapi itu emang beneran. ok cantik, kamu sekarang bobo aja. bono sama junho. peluk junho erat okay. dan ingat woobaby, pukulan taecyeon buat khun itu, pura pura, padahal dia juga mendukung 'scandal' itu. okay.. peluk junho erat ya. jangan nangis dan jangan tidur dipangkuan seyoung lagi, di pangkuanku aja lah. hihihi. (ignore me authornim, ignore me, ignore me)
AzizahKhun
#8
Chapter 6: Kyyaaa~ Jang-Horvejkul family^___^ akhirnya bahagia juga nih 4 orang=)))) ditunggu ff Khunyoung-nya^______^
vargaskey #9
Chapter 6: Ya ampun terharu :") keren thor ceritanya ^^
Ditunggu cerita khunyoung lainnya ^^
cipherstar #10
Chapter 6: my beautiful jang-horvejkul family <3333
thank you for this!

can't wait for your next jy fic!! :DDD