CHEMISTRY - FIVE

CHEMISTRY

CHEMISTRY

Cast:

  • Zhang Yixing
  • Mei Xiu
  • Li Qiang

 

membencinya, menangisinya, dan menyesalinya. menguras tenaga tetapi tak mengubah apapun.

^ooo^

 

Disinilah sekarang Xiu dan Yixing berada, di Sungai Han. Ya, Yixing sedang ‘menculik’ Xiu. tidak, tidak, dia tidak akan melakukan hal negatif kepada Xiu, ia hanya ingin err... menenangkan Xiu. ya, menenangkannya dan... melindunginya? Mungkin saja.

Yixing kembali setelah membeli 2 cup ice cream coklat. Ia menepuk pelan pundak Xiu kemudian menyerahkan 1 cup ice cream untuk Xiu.

“terima kasih.” Ujar Xiu ketika menerima ice cream, Yixing hanya mengangguk. Kemudian mereka menikmati ice cream dalam diam seakan membiarkan terpaan angin sore menyapu kulit mereka.

Sesekali Yixing melirik Xiu yang nampaknya masih mencoba menata emosinya. Xiu selalu menghembuskan napas berat dan itu membuat Yixing gemas ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi, tapi berhubung ada seonggok gengsi yang bersarang di pikirannya, Yixing pun mengurungkan niatnya untuk bertanya.

“Yixing...” Xiu memanggilnya pelan, nyaris bergumam. Yang dipanggil hanya menoleh sambil bergumam sebagai responnya. Yixing masih menikmati ice creamnya dengan belepotan, ngomong-ngomong.

“bisakah kau membelikanku bubble tea saja? Aku sedang ingin bubble tea rasa taro.”

“ck kau ini, seperti orang sedang mengidam saja. Nanti ku belikan setelah aku menghabiskan ice cream ku ini.” Yixing masih terus memakan ice creamnya dengan nikmat seakan ia tak pernah makan ice cream.

“Yixing,”

“hm?”

“untuk apa kau membelikanku ice cream?”

“ehm....” Yixing berpikir sebentar, kemudian menjawab “ah itu, untuk menghiburmu.”

“apa? Menghiburku? Maksudmu?”

“.............”

“Yixing! Menghibur ap-“ Xiu menoleh dan mendapati bahwa Yixing sudah tidak ada di sampingnya.

“kemana anak itu pergi?” Xiu bergumam sambil menoleh ke kanan dan kiri namun nihil, Yixing tidak ditemukan dimana-mana.

“haaaah, sudahlah aku sedang tidak ingin bercanda.” Batin Xiu ketika tidak menemukan sosok Yixing di sepanjang matanya memandang.

Ia lagi-lagi menghela napas beratnya seakan dengan begitu kepedihannya dapat menguap bersamaan dengan udara yang ia hembuskan. Ia menunduk dan memejamkan matanya, rasa sakit itu datang lagi, rasa kecewa itu hinggap lagi. Entah mengapa, kali ini ia merasa lebih bodoh dari sebelumnya. Ia merasa lebih lemah dari sebelumnya. Pertahanannya kali ini runtuh dan harus ia akui bahwa ia kalah. Ia menangisi lukanya. Ia menangisi kebodohannya. Dan ia menangisi seorang Li Qiang untuk kedua kalinya.

Ia menyentuh dadanya, merasakan sesak di sana. Kedua matanya sudah tergenang cairan putih yang siap jatuh kapan saja. Ia menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan tangis yang sebentar lagi akan pecah.

 

TES

TES

Tangis Xiu pecah beriringan dengan matahari terbenam.

Ia menutup kedua mulutnya agar tangisannya tidak mengeluarkan suara namun yang ada malah hatinya semakin sesak. Bahunya terguncang naik turun, ia benar-benar ingin menangis histeris sekarang.
ia meruntuki dirinya yang terlalu lemah.
ia meruntuki kebodohannya.
dan...

 

 

“apa ini? Bubble tea?”

 

 

Xiu mendongak dan mendapati Yixing berdiri di hadapannya sambil tersenyum. Tersenyum bak malaikat yang datang di saat matahari terbenam. Yixing sang malaikat matahari terbenam.

Xiu menerima bubble tea itu dari tangan Yixing....

.

.

.

.

SPLASH!

“HEY!” pekik Yixing.

 

Dia melemparnya ke seragam Yixing!

“APA-APAAN INI?!” Yixing nampaknya mulai marah.

“HUUWEEEE.... HUWEEEEE..... HIKS HIKS... HUWEEEEE....” dan Xiu mulai menangis sejadi-jadinya sehingga para pejalan kaki yang lewat mulai berbisik menggunjingkan mereka.

“lihat mereka! Sangat memalukan!” bisik seorang bibi yang lewat dengan anaknya.

“ish, dasar lelaki tidak bertanggung jawab!”

“kasihan sekali gadis itu...”

“HUWEEEE.... HIKS..”

“kau apakan gadis itu, anak muda?”

 

o-ow sepertinya ini akan menjadi masalah besar.
Yixing panik. Ini bahkan bukan salahnya. Dia bahkan adalah korban pelemparan bubble tea.

“sstttt! Xiu tenanglah... sssttt! Ayo tenanglah...”

“HUWEEEEEE..... HUHUHU...” yeah, tangisan Xiu malah semakin kencang dan itu membuat Yixing semakin panik. Yixing panik seperti orang kebakaran jenggot!

Yixing mendesah frutasi. Ia belum pernah berhadapan dengan gadis yang sedang menangis. Di rumahnya hanya ibunya yang perempuan, (dan ibunya bukan seorang gadis) dan ia punya Baozi gege sebagai saudara kandungnya tapi Baozi gege tidak pernah menangis seperti ini. Ia punya adik sepupu, namanya Sehun. Waktu kecil, Sehun sering menangis dan ketika menangis ibunya akan memberinya bubble tea. Yixing tidak mungkin memberi Xiu bubble tea mengingat strike yang tadi Xiu lakukan.

Dengan tidak sabar, akhirnya Yixing memutuskan untuk menarik tangan Xiu, ia membawanya masuk ke dalam mobil.

“hey Xiu, tenanglah...” Yixing mengelus pundak Xiu lembut. Ia benar-benar tidak tau harus berbuat apa.

“huhuhu... hiks...hiks...”

“ini,” Yixing menyerahkan beberapa lembar tisu yang ia ambil dari dashboard mobilnya. Xiu segera menerimanya dan mengelap air matanya. Xiu masih terus menangis sambil sesekali mengelap air matanya.

 

CLAP!

Yixing baru saja mendapatkan ide...

...Tapi sepertinya bukan ide brilian sepertinya.

 

“errr... Xiu,” panggil Yixing, ada nada ragu dalam panggilannya barusan. Xiu hanya menoleh, ia tidak menjawab karena masih sibuk dengan air matanya yang masih saja keluar.

 

“kau boleh menangis dalam pelukanku, kalau kau mau.”

Hening.

.

.

.

“ah, tidak per-“

 

GREP

Xiu berhambur ke dalam pelukannya.

Yixing membeku. Sedikit menyesali sarannya barusan karena sekarang.... jantungnya berdetak tiga kali lebih cepat? Entahlah, rasanya keringat dingin mulai keluar dari pelipisnya. Tapi ia tidak bisa bohong, ia merasa nyaman.

Yixing mendengar Xiu mulai menangis lagi di bahunya. Setelah perdebatan antara hati dan akal sehatnya—yang dimenangkan oleh hati sepertinya—Yixing melingkarkan satu tangannya di pinggang Xiu dan mengelus lembut rambut Xiu.

 

Entahlah, ini membuat Yixing enggan melepaskan Xiu.

 

^ooo^

 

“Li Qiang adalah mantanku. Kami jadian karena hal konyol dan putus karena hal yang paling konyol.” Ujar Xiu sambil menyumpit ramyunnya. Ya, sekarang mereka ada di kedai ramyun. Setelah Xiu puas menangis dalam pelukan Yixing—yang berakhir dengan muka mereka yang merah seperti udang rebus dan jangan lupakan rompi Xiu yang tertular noda bubble tea karena berpelukan dengan korban pelemparan bubble tea—.

“oh yha? Apha ithu? Slruuuuph...” Yixing bertanya di sela-sela kunyahannya. Ia terlihat benar-benar lapar, mungkinkah memeluk Xiu memerlukan energi yang banyak?

Xiu menelan ramyunnya kemudian menjawab “kami jadian karena kami sama-sama pintar dan kami merasa cocok.” Xiu berhenti sebentar untuk menarik napas, “bahkan ia menyatakan cintanya tepat di hari dimana ia bisa mengerjakan soal pengayaan aljabar dari Guru Kim.”

“what the hell... itu bahkan bukan alasan yang tepat. Jadi menurutmu, aku seharusnya jadian dengan Park Chanyeol—si jerapah heboh yang sama bodohya sepertiku—begitu?” cibir Yixing sambil mengaduk ramyunnya yang mengeluarkan asap panas.

Xiu memutar kedua bola matanya malas. Ia gemas sekali melihat Yixing yang selalu saja tidak bisa diajak serius. “bukan begitu. Kan aku sudah mengatakan bahwa kami jadian karena hal konyol.” Jawabnya, memberikan alibi.

“oh yha akhu meluphakhan hal ithu. Haaaaah...” Yixing kepanasan dengan ramyun yang ada di mulutnya.

“jadhi, bagaimanha khau puthush dengannyah?” lanjut Yixing.

“ehm.. itu juga hal konyol, paling konyol bahkan. Kami putus gara-gara olimpiade sains,” Xiu memasukan ramyun ke dalam mulut kecilnya.

“haaaah??? Cuma gara-gara itu?” Yixing melongo

“itu bukan sekedar ‘Cuma’, tuan Zhang.” Jawab Xiu ketika sudah menelan ramyunnya.

“oh ya, lanjutkan.”

“dia memutuu ketika dia tau bahwa akulah lawan terberatnya dalam olimpiade. Sejujurnya itu memang faktanya, tapi yang aku sayangkan adalah sikapnya yang terlalu childish. Dia ingin menang dari siapapun, dia tidak mau ada yang menghambatnya, dia terlalu takut untuk kalah, dan dia.... tidak mau memperjuangkanku.”

Yixing berhenti mengunyah. Ia bisa melihat sorot kecewa dalam mata Xiu saat Xiu mengucapkan kalimat terakhirnya. Entahlah, setiap melihat mata daun milik Xiu menyiratkan kekecewaan, ada sedikit perasaan aneh muncul dihatinya yang membuatnya ingin merengkuh dan memeluk Xiu lagi.

“dia sempat mendatangiku ketika tinggal 2 hari menuju olimpiade, ia memintaku untuk mengundurkan diri karena ia terlalu takut untuk melawanku, ia terlalu takut membuat ibunya kecewa karena ibunya sangat menginginkan ia juara olimpiade seperti kakaknya dulu.” Xiu memakan ramyunnya lagi, dan Yixing tetap mendengarkan dengan saksama.

“pada akhirnya aku memang mengundurkan diri, jadi hanya Li Qiang yang masuk babak final dan memenangkan olimpiade sains nasional itu.” kali ini Xiu menghembuskan napasnya ringan sambil menerawang jauh ke masa lalunya.

“tapi satu hari setelah kemenangannya, ibunya meninggal akibat kanker yang dideritanya. Ini yang sebenarnya membuat qiang berjuang habis-habisan untuk memenangkan olimpiade itu, ia ingin membuat ibunya bangga karenanya. Ia tidak sampai hati membuat ibunya kecewa karena ibunya sudah sangat kecewa ketika mengetahui ayahnya menjadi tersangka kasus korupsi dan kakaknya menjadi anak pergaulan bebas. Ia tidak bisa membiarkan ibunya kecewa lebih dalam lagi. Tak lama setelah kematian ibunya, qiang menjadi terobsesi dengan kepintarannya, ia ingin mewujudkan mimpinya menjadi dokter sekaligus orang terpintar di dunia seperti tokoh favoritenya, Albert Einstein.”

“Aku bisa mengerti dengan situasinya saat itu. aku bisa mengerti perasaannya waktu itu. yang tidak aku mengerti adalah jalan pikirannya. Ia seperti membuangku begitu saja, seakan aku tidak lagi berharga di matanya.” Xiu merasakan emosinya kembali meletup ketika mengingat kenangan itu karena kenangan itulah dia sekarang membenci orang yang dulu ia cintai.

“aku membencinya, sampai sekarangpun masih. Mungkin aku juga childish sepertinya, tapi setidaknya aku masih bisa menghargainya.” Xiu tersenyum di akhir kalimatnya, merasakan bebannya sedikit berkurang hanya dengan menceritakannya kepada Yixing—orang yang baru menjadi temannya beberapa hari yang lalu—.

Yixing menatap Xiu sejenak, ia terlalu kagum dengan gadis yang kini tengah menyantap ramyun ini. Ia benar-benar tidak tahu harus berkata apa, Yixing benar-benar kehilangan kata-katanya. ia berusaha mencari kosakata yang tepat untuk mengomentari cerita Xiu tadi. Ia takut jika ia salah kata maka gadis itu akan terluka lagi.

“dia benar-benar gadis hebat!”

 

“Yixing?” Xiu mengerutkan dahi ketika ia mendapati bahwa Yixing sedang memperhatikannya sambil menerawang.

“ah? Y-ya?”

“kau tidak apa-apa?”

“ah ya tentu,” Yixing terkekeh kaku. “ehm... Xiu, menurutku kau gadis yang hebat, err... maksudku kau benar-benar hebat karena bisa tetap bisa berdiri teguh sekaligus menopang orang lain di saat kau sendiri adalah korban utama disini. Aku suka gadis seperti itu.” Yixing tersenyum di akhir kalimatnya, namun detik berikutnya ia sadar bahwa kalimat akhirnya...

“ah, aku tidak bermaksud mengatakan itu, sungguh. Aku... aku...” Yixing menggaruk tengkuknya, ia benar-benar kehabisan kata-kata sekarang. Ia benar-benar merasa bodoh sekarang.

“...aku hanya.... refleks. Ya, refleks. Aku dulu sangat menyukai gadis tangguh lainnya, seperti sailor moon, tokyo miaw miaw, power rangers pink, sandy si tup-

“HAHAHAHAHAHAHA... demi neptunus Yixing! Kau sangat lucu HAHAHAHAHA...” Xiu malah terbahak-bahak dan itu membuat Yixing mendengus kesal dan... lega?

Tapi dia tidak bisa ‘lega’ begitu saja karena tiba-tiba jantungnya bergedup kencang dan ia kesulitan bernapas ketika melihat Xiu tertawa lepas.

.

.

.

.

.

To be continued.

 

halooooo~ sorry for late update :(  noy lg sibuk ngurusin berkas untuk jd maba hahahaha.
well, di chap ini noy coba bikin q-time nya couple tp kayanya gagal deh, maaf ya, noy bukan orang yg romantis soalnya hehehe
so I just wanna say thank you so much much much for the readers. I won't be an (amateur) auhor without you guys. please subscript me and follow this story.

khamsahamnida^^ /bow/

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
karinoooy
keep on following this story guys! yehet~

Comments

You must be logged in to comment
nabilsey #1
Chapter 4: Duh author daebak! keren bgt! Aaah suka yixingnyaaaa ya ehm walau agak bodoh si yixingnya hehe. Keep writing. Ditunggu updatenya thor ^^
tsubakitheshawol
#2
Chapter 4: Beb, itu 'menyusuri' bukan 'menyurusi' yak ekekwkwk heh! Add friend gue lagi! :3
klonbluebaby #3
Chapter 2: Aduh aduh noy.... yixing gentleman banget.. paling suka di part xiu yange terluka hingga membuat nilai mtk nya turun 0.05... i like it... i love it... simple gak bertele tele.
marvillous #4
Kenapa ga di post english aja? Biar subscriber nya banyak terus kalau bagus kan bisa diupvote. Anjir siaul emang cast nya yixing
tsubakitheshawol
#5
My baby Lay.... hahahaha hey Noy *your classmate* lagi baca ff lau nih wkwk add friends bisa kali~ :*