CHEMISTRY - TWO

CHEMISTRY

CHEMISTRY

Disclaimer : NO BASHING, NO PLAGIATORS, AND NO SILENT READERS

Cast:

  • Zhang Yixing
  • Mei Xiu
  • Li Qiang

 

^Happy Reading^

 

 

Apakah kau rela melepaskan sesuatu yang sangat berharga bagimu? Sesuatu yang menurutmu sumber kebahagiaanmu –yang mungkin tak bisa digantikan oleh apapun? Tapi rela atau tidak, ia tetap pergi. Tetap berjalan dan memandang ke depan walaupun kau beribu kali memanggil namanya.

 

^ooo^

1 tahun yang lalu.

“jadi, sampai sini ada yang ingin ditanyakan?” Mei Xiu mengundang pertanyaan di sela-sela presentasinya tentang kindom animalia. hampir dua menit berlalu namun tak ada tanda-tanda bahwa akan ada tangan yan terangkat.

“baiklah, saya rasa presentasi saya cukup jelas. Terima kasih atas perhatiaan anda, selamat siang.” Gadis yang akrab dipanggil Xiu itu menutup presentasinya dengan baik dan disambut tepuk tangan yang meriah dari seisi kelas dan Ibu Cho –guru Biologinya.

“presentasi yang mengagumkan nona Mei!” puji Ibu Cho. Xiu hanya bisa tersenyum kepada ibu Cho sambil berkata “Terima kasih, Ibu Cho.” Dan kembli ke tempat duduknya.

“Baik anak-anak, kita lanjutkan ke presentasi selanjutnya....” Ibu Cho memanggil Chen untuk presentasi selanjutnya.

TUK TUK
Xiu yang merasa ada yang mencolek punggungnya menoleh dan hanya berjarak 5 cm dari mukanya ada kertas bertuliskan

GOOD JOB! Kau keren sekali tadi Mei Xiu!
jam istirahat nanti kita makan bekal bersama di atap yaa J

Tentu saja itu dari Li Qiang –kekasih Xiu. Mei mendongak untuk menatap Li Qiang yang berada di balik kertas itu. Ia tersenyum dan mengacungkan jempolnya.

.

.

.

Jam istirahat pun tiba, Xiu segera mengambil kotak bekalnya dan menunggu Qiang yang juga mengambil kotak bekalnya. Kemudian mereka berjalan beriringan ke atap.

“hari ini kau bawa apa?” Xiu membuka permbicaraan
“telur gulung dan sandwich keju, kau?” Qiang balik bertanya
“aku bawa spaghetti dengan saus bulgogi. Mau coba?”
“tentu, aaaaaaaa....” Qiang membuka mulut minta disuapi
“dasar anak manja, ckck.”walaupun mengeluh, Xiu tetap menyuapi Qiang
kemudian mereka menghabiskan bekal masing-masing sambil sesekali bercanda.

KRIIIIIG

“ayo kita kembali ke kelas!” ajak Xiu. Xiu berdiri hendak berjalan namun Qiang menahan tangannya. Belum sempat Xiu menjawab Qiang sudah mendekatkan wajahnya pada Xiu. Jaraknya sangat tipis, hanya berjarak 1,35cm. Xiu merasakan pipinya bersemu serta kakinya yang seakan berubah menjadi jelly. Tidak, Xiu tidak akan berubah menjadi alien.

‘apa yang harus aku lakukan? Apa ini tidak dosa? Tapi nanti aku boleh membalasnya kan kalau aku mau? Ya Tuhan tunjukan jalan terbaik...’ batin Xiu

 

 

 

“ada nasi di bawah bibirmu.”

JEGER!

“a-apa?” Qiang tidak mengulang perkataannya dan segera mengambil nasi yang ada di bawah bibir Xiu.
“ini, kau mau menyimpan nasi ini untuk makan malam, heh?” ledek Qiang
“ah? Eh... tentu saja tidak!” Xiu menyembunyikan mukanya yang sekarang sperti kepiting rebus sekaligus meruntuki dirinya yang sudah negative thinking tentang adegan Qiang tadi.

Qiang tertawa keras kemudian berkata “kau berharap rupanya...”

DEG

 

 

“kau bicara ap–“  sebelum Xiu selesai berbicara Qiang sudah mendaratkan ciuman sayang pada bibir tipis Xiu.

Manis. Hangat. Penuh kasih sayang. Kalau Tuhan mengijinkan, Xiu ingin terus bersama orang yang menciumnya saat ini.

 

^ooo^

BRAK!

Yixing  sontak membuka mata ketika mendengar tumpukan buku terjatuh. Benar saja, itu adalah buku-buku kimia yang di bawakan Xiu untuk bahan pembelajarannya hari ini.

Yixing mendengus dan mengeluarkan ekspresi malas tapi Xiu menatapnya tajam dan mengisyaratkan untuk bangun dan duduk dengan benar.

“siapkan pensil dan selembar kertas, aku akan mengadakan Pre-Test.” Xiu mengambil tempat yang berhadapan dengan Yixing.
“a-apa? Tidak bisa!” Yixing protes. Tentu saja ia tidak tahu apa-apa. Ia harus mencari alasan yang tepat agar Pre-Test sialan itu tidak terjadi.
“kenapa tidak bisa?” Xiu bertanya dengan tenangnya, ia sudah menyiapkan soal rupanya.
“a-aku... aku... eung...” Yixing meruntuki otaknya yang berjalan sangat lama ini.
“ini hanya Pre-Test biasa, soalnya mudah dan sudah dipelajari semua. Aku yakin kau bisa mengerjakannya. Sekarang cepat kerjakan ini.” Xiu menyodorkan selembar kertas yang sudah terisi dengan 10 soal kimia.
“aku tidak bisa.” Yixing bergumam pelan
“aku tidak terima jawaban itu, aku mau kau berusaha. Kerjakan saja yang kau anggap mudah. Oh ya, aku tidak memberi batas waktu, aku akan menunggumu sampai kau menyerah.” Jelas Xiu, tak menghiraukan Yixing yang tampak kesal dan menggerutu.
“kau ini maunya apaaa?!” Yixing nyaris berteriak saking frustasinya.
“sssstt!!! Kalian tau ini perpustakaan? Jangan membuat keributan disini!” seorang wanita paruh baya yang dikenal sebagai penjaga perpustakaan itu mulai mengeluarkan peringatan.
“see? Kerjakan sekarang atau aku laporkan pak Song.” Entah ada angin apa, Xiu ikut mengeluarkan peringatan. Yixing semakin frustasi. Kalau bukan demi Caps Lock –band nya—ia tidak akan menyetujui ide gila pak song ini.
“baiklah....” ujar Yixing akhirnya.

.

.

.

Xiu sedang mengecek pekerjaan Yixing dan menarik kesimpulan: “kau bodoh sekali sih.”

Yixing merasa dirinya terhina. ‘apa-apaan orang ini?!’ Yixing membatin.

“apa sih maumu? Tadi aku disuruh mengerjakan soal yang jelas-jelas aku tak tau jawabannya, sekarang aku dihina. Kau itu menyebalkan sekali sih!” seperti biasa, Yixing menggerutu.

“lihat, menyetarakan rekasi saja kau tidak bisa!” Xiu mengabaikan protes Yixing barusan.

“haaaaah!” Yixing mengusap mukanya dengan frustasi yang sangat dalam. Yixing lelah dengan semua ini. Yixing tersesat dan tak tau arah jalan pulang. Yixing adalah butiran debu.

“salah sendiri, kenapa kau tidak mengajariku? Itu kan tugasmu, tolong jangan gaji buta!” kata Yixing dan kalimat tersebut sukses membuat Yixing mendapatkan death glare dari Xiu.

“aku tidak gaji buta!” bentak Xiu
“kau gaji buta!” balas Yixing berteriak
“aku hanya menerapkan metode Pre-Test!”
“metode macam apa itu? Tidak berguna!
“kau yang tidak berguna!”
“”kau guru yang tidak bergun–“

“KALIAN BERDUA, KELUAR SEKARANG JUGA!”

debat antara Yixing dan Xiu pun diakhiri dengan diusirnya mereka dari perpustakaan.

^ooo^

Langit sudah gelap dan mendung rupanya saat kedua orang itu berjalan menuju parkiran. Xiu masih cemberut perihal pengusiran tadi. Sementara itu, Yixing berjalan dengan tenang di belakang Xiu.

“mau sampai kapan kau mengikutiku?” tanya Xiu, yang mulai risih akibat diekori oleh Yixing. Tiba-tiba terdengar tawa yang amat menggelegar, suara Yixing tentu saja!

“kau ini percaya diri sekali, siapa juga yang mengikutimu? Ckckck” Yixing menggeleng-gelengkan kepalanya.
“lantas untuk apa kau berjalan dibelakangku? Mau menikamku dari belakang?” Xiu, kau sangat parno rupanya
“apa? Hahahahahaha...” ledakan tawa Yixing menggelegar lagi. “kau ini, ada-ada saja! Ibuku bilang, ‘sebagai laki-laki kau harus menghargai wanita Yixing. Ingat, ladies first!’” Yixing meniru gaya bicara ibunya.
“oh.” Xiu menjawab seadanya, sekarang ia bisa bernafas lega.
“errr Xiu...” Yixing menggaruk tengkuknya –ciri kalau ia sedang salah tingkah dan bingung—

Xiu diam sejenak, ‘aneh sekali mendengarnya memanggil namaku.’ “ya?” akhirnya Xiu merespon panggilan Yixing. Tiba-tiba...

 

KRYUUUUK

 

“bhahahahahaha....” gantian, Xiu yang tertawa menggelegar dan menembus khatulistiwa sekarang. Yng di tertawai hanya meringis kesal.

“kau lapar ya?” Goda Xiu sambil mengusap air mata kemenangannya. Yixing menoleh dengan cepat, mengangguk penuh minat namun sedetik kemudian ia menghela napas berat, teringat bahwa dompetnya tertinggal di meja belajarnya karena tadi pagi terburu-buru.

“ya sudah makan saja sana!” ucap Xiu tak acuh sambil menyambar scooter maticnya yang terparkir rapi dijejeran parkiran. “di depan sekolah kan ada restoran junkfood, kau tinggal makan disana, kenapa harus laporan padaku? Kau ini bayi ya?” Xiu nyerocos panjang lebar.

“ya aku juga tau itu!”
“lantas...?”
“aku tidak mau menjual mobilku atau ponselku hanya untuk membayar sepiring nasi dan ayam goreng beserta cola!” Yixing nyaris mengucapkannya dalam satu napas. Sekarang ia sedang mencoba memberi Xiu kode karena di gengsi berkata langsung.

“bhahahahahahahaha...” Xiu tertawa lebih heboh dari yang pertama. Sepertinya dia peka dengan kode dari Yixing. Yixing memutar bola matanya namun dibalik semua itu ia berharap ada secercah harapan Xiu akan meminjamkannya uang.

“kalau ingin meminjam uang bilang saja, tidak perlu pakai kode segala!” cibir Xiu.
“kau mau meminjamkan tidak?” Yixing mulai tidk sabar karena cacing di perutnya sudah disco dangdut koplo.
“baiklah, sepertinya aku juga lapar, ayo aku traktir!” seru Xiu sambil menaiki Mop-nya. “aku tunggu di sana.” Katanya seraya menancap gas Mop. Kata ‘traktir’ adalah kata terfavorite dari seorang Zhang Yixing. Maklum, sebagai jomblo ia sering menghabiskan uangnya untuk hal-hal yang tidak penting sehingga untuk makan diluar ia hanya mengandalkan kata ‘traktir’. Aku rasa kau jomblo kere, tuan Zhang.

.

.

.

.

.

“kau itu tidak pernah makan ya?” cibir Xiu namun yang dicibir tidak mempedulikan. Xiu memperhatikan wajah Yixing dalam diam. Hidungnya yang mancung, lesung pipinya, matanya yang sayu namun jika tertawa mengeluarkan eye smile, pipinya yang naik turun ketika sedang mengunyah, dan... bibir tipisnya...

‘apa yang kau pikirkan Mei Xiu?!’ Xiu menggeleng-geleng tak jelas yang mengundang tatapan bingung dari Yixing.

“kau kenapa?” tanya Yixing di tengah-tengah acara mengunyahnya.
“eh? Ah... tidak. Makanlah!” Xiu buru-buru menyumpalkan nasi dan ayam goreng banyak-banyak ke dalam mulutnya.

Tiba-tiba tangan Yixing menyentuh bibirnya. Hendak mengambil nasi yang bertengger di bibir tipis milik Xiu. Seketika Xiu terdiam, menahan napasnya. Xiu beruntung karena ada meja bundar yang menghalangi dirinya dan Yixing karena dia tidak mau tertangkap basah sedang berdebar. Tapi... bagaimana dengan pipinya? Apa terlihat seperti tomat segar?

‘ini... apa? Kenapa? Kenapa Yixing mengingatkanku pada.... Qiang?’ batin Xiu. Sedetik kemudian rasa luka iu datang lagi. Luka yang dulu pernah membuat nilai matematika Xiu turun 0.05. rasanya adegan ini sudah terlalu usang dalam ingatannya.

“ehm...” seseorang berdehem dan membuyarkan pikiran Yixing dan Xiu. Yixing yang salah tingkah segera meneguk habis cola nya dan di akhiri dengan bengek mendadak. Sementara Xiu? Ia terpaku melihat siapa orang itu.

 

Li Qiang.

 

“sedang kencan rupanya.” Qiang bersuara, suaranya terdengar meremehkan.
“tidak, kata siapa? Kau ini sok tau sekali!” Yixing –yang baru sembuh dari bengek dadakannya—menjawab dengan santai sedangkan Xiu memilih untuk diam dan membuang muka ke arah jendela kaca.
“begitu ya? Rupanya kencan adalah salah satu metode pengajaranmu, Mei Xiu?” Qiang lagi-lagi meremehkan.
“hei, jaga mulutmu!” Yixing mulai tak suka dengan gaya bicara Qiang yang terkesan merendahkan Xiu. Qiang menatap Yixing sekilas dan menatap Xiu dengan tatapan yang sulit di artikan.
“pantas saja kau tidak mendapatkan posisi itu, kau menggunakan metode pengajarannya yang salah, Mei Xiu.” Lanjut Qiang.

 

BRAK!

 

Xiu mulai geram. Ia tak tahan dipojokan oleh Li Qiang. Xiu menghela napas dengan kasar dan tetap berusaha mengontrol emosinya.

“apapun yang aku lakukan, itu bukan urusan anda, Li Qiang.” Xiu mengucapkannya dengan emosi yang sudah di ubun-ubun.

“ya, aku tahu itu.” Qiang tersenyum licik. “tapi perlu kau ingat, kau bukan tandinganku.” Lanjutnya.
“oh ya? Kita lihat saja nanti. Aku pasti mengalahkanmu. Aku akan membuatmu mengaku kalah.” Xiu berusaha sekuat tenaga mengeluarkan senyum liciknya.
 

“Yixing, ayo pergi dari sini.”

.

.

.

.

.

To be continued.

 

 

 

annyeong~ aku balik lagi setelah un yang bikin asam lambungku naik -_-hahahaha. btw gimana ceritanya? ngeboseninkah? kurang puas kah? well, aku nunggu apresiasi kalian dalam bentuk komentar loh hehe. well ini akan lanjut sampe beberapa chapters jadi jgn bosen bacanya yaaaaa.

love yaaaa /tebar bunga bareng Lay/

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
karinoooy
keep on following this story guys! yehet~

Comments

You must be logged in to comment
nabilsey #1
Chapter 4: Duh author daebak! keren bgt! Aaah suka yixingnyaaaa ya ehm walau agak bodoh si yixingnya hehe. Keep writing. Ditunggu updatenya thor ^^
tsubakitheshawol
#2
Chapter 4: Beb, itu 'menyusuri' bukan 'menyurusi' yak ekekwkwk heh! Add friend gue lagi! :3
klonbluebaby #3
Chapter 2: Aduh aduh noy.... yixing gentleman banget.. paling suka di part xiu yange terluka hingga membuat nilai mtk nya turun 0.05... i like it... i love it... simple gak bertele tele.
marvillous #4
Kenapa ga di post english aja? Biar subscriber nya banyak terus kalau bagus kan bisa diupvote. Anjir siaul emang cast nya yixing
tsubakitheshawol
#5
My baby Lay.... hahahaha hey Noy *your classmate* lagi baca ff lau nih wkwk add friends bisa kali~ :*