CHEMISTRY - FOUR

CHEMISTRY

CHEMISTRY

Cast:

  • Zhang Yixing
  • Mei Xiu
  • Li Qiang

Hal yang paling sulit diperjuangkan wanita adalah menahan air matanya ketika hatinya terluka. Menyangkal bahwa dirinya baik-baik saja padahal ia sangat ingin menumpahkan semuanya.

^ooo^

Zzzzzzz

Ya, Yixing sedang tertidur padahal ini adalah jam istirahat dan semua murid sedang ke kantin untuk mengisi kekosongan perutnya. Ia berada dalam posisi yang berantakan sekarang: buku paket dan buku tulis yang berjatuhan dari mejanya, pensil yang berada di sekitar meja tempat dimana ia menidurkan kepalanya, oh jangan lupakan rambutnya yang acak-acakan dan mulutnya agak terbuka (errr... ini sedikit membuatnya terlihat lucu).

Beberapa menit kemudian, Xiu masuk dengan terburu-buru, ia berlari kecil ke arah mejanya lalu menyambar tasnya.

“nah ini dia!” pekiknya tertahan setelah mendapatkan ipodnya.

“nyam... nyam...” Yixing sedikit bergumam kemudian  memutar posisi kepalanya.

“oh? Ada orang disini?” tanya Xiu, pertanyaan yang lebih diutarakan kepada dirinya sendiri (dan Yixing tidak mungkin menjawab, kan?). Ia berjalan mendekati Yixing dengan perlahan, enggan membangunkan makhluk itu.

‘oh ternyata, dia.’ Ucap Xiu dalam hati. Sekarang ia berdiri tepat satu langkah dari meja Yixing. Xiu masih menggenggam ipodnya dan menimang-nimang untuk kembali ke kantin dan duduk bersama Pei.

‘aku pikir tak ada salahnya duduk disini sebentar.’ Xiu tersenyum tipis dan duduk di bangku depan meja Yixing. Ia mengarahkan badannya untuk menghadap Yixing yang masih tertidur pulas. Setelah memastikan bahwa Yixing masih di alam mimpinya, Xiu mulai mengamati Yixing.

“Yixing...” panggil Xiu pelan, Yixing tidak merespon apa-apa. Xiu menghela napas, ia aman ternyata.

“Yixingkaukenapabodohsihakupusingharusmengajarimusepertiapakauinitidakbisakahberusahasedikituntukolimpiadeinipokonyakautidakbolehkalahkarenakauharusmenangapapunalasannyakauharusmenang.” Xiu mengucapkannya dalam satu napas sehingga ia benar-benar tersengal-tersengal sekarang.

“pokonya kau tidak boleh kalah karena...” Xiu terdiam, ia agak ragu mengucapkannya.

“karena Qiang tentu saja! Yixing, dengarkan aku, mungkin aku bodoh berharap kau mengalahkannya tapi kenyataannya memang harus begitu kan? Aku tidak mungkin berharap pada Pak Song dan juga pada diriku karena aku sendiri tidak mengikuti olimpiade itu, jadi aku sangat berharap padamu Yixing. Walaupun awalnya aku terpaksa percaya kepada kemampuanmu, tapi aku yakin kau pasti bisa hehehe...” Xiu terus mengoceh di saat Yixing tengah tertidur. Ia kemudian mendekatkan wajahnya ke kepala Yixing, dengan topangan kedua tangannya ia bisa memperhatikan Yixing dari jarak ini. Tanpa sadar ia menyunggingkan senyum tipis.

Karena merasa kurang jelas, Xiu memutuskan untuk menyibakkan poni yang menutupi kening Yixing. Ia menyibakkannya dengan perlahan.

SREET

.

.

.

.

.

Yixing bangun dengan tiba-tiba.

“WHOAAA!” Xiu kelabakan sedangkan Yixing masih dengan tampang bangun tidurnya, ia menguap dan mengucek mata kanannya.

“kau? Ada apa?” tanyanya setengah sadar.

“a-aku? Um...” tiba-tiba Xiu melihat ponsel Yixing dan mendapat ide. Ia mengambilnya dengan cepat.

“kau tau kan aku tidak bisa mengajarimu nanti sore? Aku akan memberikan nomorku sehingga kau bisa berkonsultasi denganku setiap saat.” Dengan alibinya, Xiu mengetikkan nomornya di ponsel Yixing dan mencoba me-misscallnya. Sedangkan Yixing? Kembali menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya.

“ini. Jangan lupa besok aku akan mengadakan pre-test.” Dengan secepat kilat Xiu segera berlari keluar kelas.

.

.

.

Yixing membuka matanya dan tersenyum tipis, “kau tenang saja, gabut. Aku pasti mengalahkannya.”

Kemudian Yixing kembali terlelap.

 

^ooo^

Jam sekolah pun tiba, seluruh murid berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Beberapa murid pergi meninggalkan sekolah dan beberapa lainnya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang mereka ambil. Yixing berada di kondisi nomor dua, dimana ia harus ke lapangan indoor untuk mengikuti kegiatan ekskulnya.

Yixing tidak tau apakah ia sial atau beruntung karena Pak Kang mengatakan bahwa ia tidak perlu lari mengelilingi lapangan tetapi sebagai gantinya ia harus mengambil empat bola basket tambahan di gudang belakang sekolah. Well, mau tidak mau, suka tidak suka, senang tidak senang, Yixing harus mengambilnya ke gudang.

Yixing berjalan menyurusi lorong kelas 1 –dengan wajah mengantuknya. Lorong kelas satu ini adalah jalan aman satu-satunya menuju gudang belakang. Kenapa aman? Karena jika Yixing melewati jalan ‘alternatif’ maka ia tidak akan kembali dengan dompet masih terisinya. Yeah, kau tau seperti apa perilaku anak gangster yang tak punya cukup uang untuk berfoya-foya.

“kau ini percaya diri sekali. Sudah ku katakan berkali-kali untuk menyerah, jangan membuatku bosan untuk memperingatimu,” langkah Yixing terhenti setelah mendengar sebuah suara yang ia kenali. Yixing berpikir keras untuk mengenali suara itu.

“jangan mengatakan apa yang tidak mungkin terjadi.” Jawab seseorang, terdengar itu seperti suara.....

“Xiu!” batin Yixing.

“mereka pasti Xiu dan Qiang.”

Yixing memutuskan untuk sedikit merapatkan tubuhnya pada tembok dan mendengar sedikit pembicaraan mereka. Errrr... walaupun ia agak ragu karena ibunya bilang ia tidak boleh menguping pembicaraan orang, apalagi hal yang bersifat pribadi.

“dengar, sekeras apapun kau berusaha, anak bodoh itu tidak akan bisa menyaingi otakku. Dia bahkan tidak bisa lolos dalam seleksi sekolah. Dia hanya beruntung karena Pak Song memilihnya. Jad–“

“hentikan!” Xiu memekik. Agak membuat Qiang terlonjak  (begitu pula Yixing yang sedang menguping).

“berhenti meremehkan orang, Li Qiang! Kau pikir kau siapa? HAH? Kau bahkan tidak akan menjadi pemenang kalau aku tidak mengalah! Kau...”

TES

Air mata Xiu terlanjur menetes

“KAU TIDAK LEBIH DARI SEORANG PECUNDANG YANG DATANG DAN MEMINTA AKU MENGUNDURKAN DIRI!”

PLAK!

.

.

.

Qiang tak bisa menghentikan tangannya.

Xiu memegangi pipinya. Tanpa terasa bulir-bulir air matanya semakin deras berjatuhan melewati pipi nya. Ia menyekanya dan langsung berlari.

Qiang sendiri masih tercengang dengan apa yang ia lakukan barusan. Apa ia baru saja menampar Xiu? apa dia baru saja menampar lawannya? Apa dia baru saja menampar... cinta pertamanya?
ia mengacak rambutnya frustasi. Ia benar-benar kacau dan memutuskan untuk meninggalkan tempat itu.

Ia berjalan perlahan, menyelusuri lorong. Pikirannya masih kalut, otaknya menayangkan kejadian tadi berulang-ulang bagaikan ada perintah replay secara otomatis.

BUGH!

Seseorang memukul mukanya dengan sangat keras hingga ia jatuh tersungkur.
ia mendongak dan terkejut melihat siapa yang berdiri di depannya sekarang

.

.

.

Zhang Yixing.

“apa itu sakit, tuan muda?” tanya Yixing sambil tersenyum –senyum mengolok—dan memasukkan tangan terkepalnya ke dalam saku celananya.

Tatapan Yixing menjadi garang seketika. Tidak ada lagi eye smile di matanya, tidak ada lagi senyuman yang bertengger di bibir tipisnya. Yixing menatap intens Qiang.

“kau lebih rendah dari bajingan.” Ujar Yixing sebelum ia berbalik dan pergi meninggalkan Qiang yang masih tersungkur.

^ooo^

Entah berapa lama Xiu menangis di sini, di toilet wanita. Ketika ia merasa lelah menangisi hal itu, ia mencuci mukanya. Ia menghela napas berat ketika rekaman kejadian itu terputar secara otomatis di kepalanya. Sebenarnya rasa sakit tamparan itu sudah menghilang sejak ia meninggalkan Qiang di tempat itu, tapi ada rasa sakit yang sampai sekarang masih terasa nyeri. Ia memegang dadanya dan bergumam “disini terasa sakit.” sekali lagi ia menghela napas berat dan berjalan keluar toilet wanita.

Xiu berjalan menunduk sambil sesekali menghela napas. Dalam hati ia sedang menyemangati dirinya sendiri.

BRUK

Kepala Xiu menabrak dada bidang milik seseorang. Ia mendongak dan terlonjak kaget melihat siapa yang ada di depannya sekarang. Sungguh, bukan orang yang ingin Xiu lihat saat ini.

.

.

.

“hey, dari tadi aku mencarimu. Ayo ikut denganku!”

Dan tanpa persetujuan Xiu, Yixing menarik pergelangan tangan Xiu.

.

.

.

.

.

To be continued.

 

 

 

 

hai chingudeul~
noy  is backkkkk. maaf telat update, noy lg blm mood nulis lg nih grgr banyak pikiran /curhat/ T_T
noy ga mau banyak ngomong deh biar ga ngeganggu baca kalian hehe
enjoy reading, chingudel^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
karinoooy
keep on following this story guys! yehet~

Comments

You must be logged in to comment
nabilsey #1
Chapter 4: Duh author daebak! keren bgt! Aaah suka yixingnyaaaa ya ehm walau agak bodoh si yixingnya hehe. Keep writing. Ditunggu updatenya thor ^^
tsubakitheshawol
#2
Chapter 4: Beb, itu 'menyusuri' bukan 'menyurusi' yak ekekwkwk heh! Add friend gue lagi! :3
klonbluebaby #3
Chapter 2: Aduh aduh noy.... yixing gentleman banget.. paling suka di part xiu yange terluka hingga membuat nilai mtk nya turun 0.05... i like it... i love it... simple gak bertele tele.
marvillous #4
Kenapa ga di post english aja? Biar subscriber nya banyak terus kalau bagus kan bisa diupvote. Anjir siaul emang cast nya yixing
tsubakitheshawol
#5
My baby Lay.... hahahaha hey Noy *your classmate* lagi baca ff lau nih wkwk add friends bisa kali~ :*