Chapter 7 : Stupid Man Alive

Noona? can you see me?

 

TAEYEON POV

 

SNSD Drom.

 

“unnie bangun!” Seohyun menarik selimut yang menutupi tubuhku.

“ummmm...” Aku bergumam tak jelas, tidak rela membuka mata.

“unnie, kau ada jadwal hari ini, cepatlah bangun. Manager oppa akan segera sampai, sebaiknya kau bersiap-siap”

 

huh? Jadwal? Jadwal apa? Uhh... aku masih mengantuk!

 

Seohyun terus mengoyang-goyangkan tubuhku. Ya Tuhan, maknae satu ini...

 

Tidak ada pilihan lain, aku bangun dari tidurku, duduk di pinggir tempat tidur. Mataku masih setengah tertutup. Sungguh aku masih sangat mengantuk.

 

“aku punya jadwal hari ini? jadwal apa? SNSD baru akan comeback bulan depan...” aku berkata mengantuk pada Seohyun.

“apakah kau lupa ingatan unnie? Kau masih harus berduet dengan Jonghyun oppa”

 

Mendengar perkataan Seohyun rasanya seperti kepalaku dihantam oleh batu.

 

Benar... aku masih harus berduet dengan orang itu. Sungguh bagaimana aku bisa lupa? Aargh bodoh!

Tidak bisakah semua jadwalku yang berhubungan dengannya dibatalkan saja? Aku tidak ingin bertemu dengannya huh!

Aku benci padanya! Orang bodoh itu. Perkataannya kemarin lusa masih terngiang di telingaku.

Ah! tidak! Tidak! Aku tidak ingin mengingatnya lagi. itu hanya akan membuatku kesal.

 

“unnie! Mengapa kau malah melamun? Cepat kau harus bersiap”

“ah.. oke. Baiklah, baiklah”

 

 

JONGHYUN POV

 

Aku tiba di gedung KBS. Hari ini adalah jadwalku untuk tampil di Music Bank bersama Taeyeon.

 

Aku berjalan menuju ruang tunggu. Membungkuk dan  menyapa beberapa artis yang berpas-pasan denganku.

Saat aku membuka pintu ruang tunggu yang bertuliskan namaku dan namanya, ruangan itu ternyatakosong. Taeyeon belum datang. Aku duduk di sofa, menunggunya.

 

Hari ini aku sengaja datang lebih awal, tidak seperti biasanya. Aku sangat ingin bertemu dengan Taeyeon. Sudah 2 hari kami tidak bertemu, anehnya saat aku mengerimkan pesan atau mencoba meneleponnya hasilnya nihil. Sama sekali tidak ada balasan.

 

Aku mengira-ngira apa yang mungkin dilakukannya, apakah ia sibuk? Atau sakit? Atau... mungkinkah ini masih gara-gara ucapanku di partice room waktu itu?

Taeyeon masih menghindariku?

Arghh! Bisa gila aku rasanya! Apa lagi yang harus kulakukan? Aku bahkan sudah mengalah atas perasaanku agar Taeyeon kembali seperti biasanya. Aku sudah menguatkan hati bicara padanya untuk... untuk melupakan ucapan bodohku di partice room saat itu.

Kukira itu akan memperbaiki segalanya.

Tapi sepertinya rasanya itu tidak memperbaiki apa pun...
 

 

--------------------

 

Aku mendongakkan kepalaku, mendengar ada seseorang yang membuka pintu ruang tunggu ini.

Itu Taeyeon.

 

 

TAEYEON POV

 

Aku membuka pintu ruang tunggu yang berlabelkan namaku dan nama orang itu.

 

Ah... ia sudah datang rupanya.

 

Ingin rasanya aku berbalik lagi, menghindarinya.

 

Bahkan saat ini membayangkan wajahnya saja aku tak mau, dan sekarang aku harus berada satu ruangan dengannnya? Ini sungguh menyebalkan!

 

Tanpa berkata apa pun atau menyapanya aku berjalan memasuki ruang tunggu lalu duduk di kursi yang ada di depan meja rias. Mengacuhkannya. Mengabaikannya.

 

“noona? kau sudah datang”

Aku mendengar Jonghyun menyapaku, mencoba membuka percakapan. Tapi aku bertingkah seakan aku tidak mendengarnya.

 

Aku mengeluarkan IPod-ku, memasang headset seakan aku sedang mendengarkan musik. Tapi nyatanya aku tidak mendengarkan apapun. Aku tidak dalam kondisi baik untuk mendengarkan musik apa pun. 

Aku hanya ingin menghindarinya.

Aku masih dapat mendengar jelas. Bahkan aku dapat mendengar Jonghyun mengela napas. Mendengar Jonghyun berkata pelan.

 

“noona... ada apa denganmu?”

 

Hah! Dasar kau bodoh! Aku yang menyebabkan aku seperti ini dan kau tidak menyadarinya? sungguh mengesankan!­­ – aku mencibir dalam hati.

 

Memang, memang aku benci padanya, sangat.

Benci karena ia bisa-bisanya menjadi bodoh seperti ini.

Benci karena ia telah menumbuhkan perasaan ini dalam hatiku.

Benci karena ia adalah satu-satunya laki-laki yang kucintai...

 

Kenyataannya selama 2 hari setelah percakapan kami di mobil malam itu, perasaanku tidak berubah.

Bahkan saat aku dalam kondisi sangat membencinya, aku masih merindukannya.

Aku bahkan harus menjauhkan ponselku puluhan meter dariku agar tidak tergoda membalas pesannnya atau menjawab panggilannya.

Tapi karena hal itu aku jadi semakin merindukannya.

 

ah... ini rasanya bukan seperti diriku! Semua ini sangat menyebalkan!

 

-------------------

 

MUSIC BANK BACKSTAGE

 

“3... 2... 1... CUE!”

 

“Anyeonghaseyoo. Saya Taeyeon–“

“dan saya Jonghyun”

“kali ini kami akan comeback sebagai SM The Ballad” Aku dan Jonghyun mengucapkan sapaan bersamaan.

“Anyeonghaseyoo. Saya Park Ji Yoon”

“from what I know, this is the first time Taeyeon and Jonghyun have a collaboration, so is there anyone that you’ve in your mind for the colaboration?” MC dari Bangtan Boys itu bertanya padaku dan Jonghyun.

 

Jonghyun mengangkat mic yang ada di tangannya.

 

“I’ve though of Park Ji Yoon sunbaenim” ia berkata pada kedua MC, lalu tersenyum dan membungkuk pada Park Ji Yoon sunbaenim yang ada di sampingnya.

 

YA KIM JONGHYUN!!! Jadi kau memilihnya untuk berkolaborasi dari padaku?!

 

Entah mengapa aku merasa kesal karena dia memilih wanita lain. Aku bahkan tidak bisa mengontrol ekspresi wajahku.

Pasti di layar televisi sekarang wajahku terlihat memancarkan ekspresi I–want–to–kill–you.

 

Baiklah.. jika laki-laki bodoh ini memilih wanita itu, aku juga bisa.

 

“for me, it was Bangtan Boys” aku berkata pada kedua MC pria itu, sengaja mengejek Jonghyun.

 

Setelah mendengarku mengatakan hal itu Jonghyun melihat ke arahku.

 

“noona, we still have a duet later on, the atmosphere here has become a bit wired” Jonghyun berkata padaku dengan nada gurauannya, dengan senyum jahilnya.. dengan tawanya..  

Melihatnya aku tidak bisa menahan diriku dan ikut tertawa bersamanya.

 

Gurauan kami berhenti saat MC dengan tidak langusng menghentikannya dengan berkata.

“later on, there’ll be two groups with performances that are filled with anticipation. Please wait for a while!”

 

Ah.. sebodoh dan semenjengkelakn apa pun lelaki yang kini ada di sebelahku ini ia tetap Jonghyun yang selalu bisa membuatku tertawa.

Jonghyun yang sama dengan Jonghyun yang membuatku jatuh cinta...

Eeii... tapi dia tetap laki-laki bodoh! Huh!

 

The stupid man who I fall in love with

 

 


 

chapter 7! sorry for the late update. hope you enjoy this chapter~~

leave some comment if you want. thank you^^

안녕~~ *bow*

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
flaming260297
happy reading! cheer me up with leaving some comment kkk^^

Comments

You must be logged in to comment
erika_key #1
Chapter 6: Ohhh sweeeet
Thor cepet update dong
Aku suka ficmu ini :)
Semoga jongtae bisa cepet" bersatu hehehe :D
choiminsul1234 #2
Chapter 1: uuuuuuu ..... next chapter
lilucaga #3
It's jongtaeng not jongtae