Chingu ya~ miane.. updatenya lama… kekeke ^_^

Dikarenakan file kelanjutan ff nya pada ngilang semua jadi alamat deh author berpikir keras kelanjutan dari ff ini TT_TT sedih amat deh nasib gue TT_TT #curcol :v

Ini dia kelanjutan chapter sebelumnya…

“brukk…” aku tergelincir dan jatuh menimpa tubuh baekhyun. Saat itu, kami hanya saling menatap dalam diam. Tidak satu patah katapun keluar dari mulutnya ataupun dari ku hingga tiba-tiba terdengar suara seseorang yang membuka pintu.

“oh..maaf mengganggu tuan muda…” ucap seorang pelayan yang  baru saja membuka pintu ketika melihat posisiku dan baekhyun.

“hmm.. tidak apa-apa. Ada apa?” Tanya baekhyun tenang sembari memeluk erat tubuhku yang sedari tadi berusaha bangkit.

“saya hanya ingin mengingatkan kalau nanti malam akan ada rapat mengenai kontrak kerja dengan perusahaan yang ada di inggris.”

“batalkan.”ucap baekhyun seketika.

“baik tuan, kalau bergitu Saya akan menjadwalkan ulang rapatnya.”

“dan juga.. tolong katakan pada yang lainnya untuk tidak ada yang masuk ke dalam ruangan ini. Aku tidak ingin di ganggu.”

“baik tuan.. saya permisi dulu.” Ucap pelayan itu sembari menutup rapat pintu.

“kau….!! Apa kau sudah gila?!” ucapku kesal.

“wae?

“mereka akan salah sangka jika kau berkata seperti itu!”

“tapi, aku memang tidak ingin di ganggu selama masih denganmu.”

“neo micheoseo!!” pekik ku sembari berusaha untuk keluar dari dekapannya. Namun, sekeras apapun aku mencoba, hal itu tetap tidak berhasil dan aku masih terjebak di dalam dekapannya. Layaknya seekor serangga yang terjebak di sebuah jaring laba-laba. Semakin kau berusaha untuk lepas maka semakin kuat jaring tersebut mengikatmu, benar-benar serangga yang menyedihkan.

“kenapa kau berhenti? Apa kau sudah lelah?” ucap baekhyun sembari tersenyum licik.

“diam lah!! Kau benar-benar berisik!”

“tenanglah... aku ingin mengatakan sesuatu padamu.”ucap baekhyun sembari melepaskan dekapannya.

Saat itu, seketika aku langsung beranjak dari dekapannya seraya mundur beberapa langkah darinya. Sementara baekhyun hanya tersenyum kecil saat melihat reaksiku sembari kembali duduk.

“apa kau takut aku akan melakukan sesuatu padamu?” tanyanya sembari tersenyum.

“wah~kau benar-benar sesuatu..” ucapku tak percaya.

“dudu