The Glimpses

Till We Meet Again - Additional Story : The Lost Memory
Please Subscribe to read the full chapter

Anita's note: setelah ini tinggal 2 chapter lagi. HORE!

 

=============================================================================

 

Kedua laki-laki itu sengaja naik ke jembatan layang untuk mencari tahu di mana mereka sekarang.

Setelah mencapai puncak jembatan keduanya berhenti sejenak dan memandang sekeliling. Siwon lupa-lupa ingat tempat ini, sementara Kyuhyun merasa aneh. Sebuah kota asing yang terasa familiar. Dia merasa kenal kota ini, tapi rasanya dia belum pernah datang ke tempat ini.

Namun benarkah itu? Kenapa jembatan ini serasa memicu sesuatu di dalam dirinya? Dan gedung universitas di depan itu...Tunggu dulu. Bagaimana mungkin dia tahu bangunan yang berada sekitar empat ratus meter di depannya itu adalah sebuah universitas? Yang dia lihat dari kejauhan hanyalah akronim empat huruf di gedung itu.

“Ah, aku ingat.” Siwon bicara tiba-tiba, sementara matanya berkelana melihat sekeliling.

“Kau tahu kota ini?” tanya Kyuhyun.

“Apa maksudmu? Kau juga kenal—” Siwon berhenti bicara ketika dia berbalik dan mendapati Kyuhyun sedang merengut dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Alis kedua anak itu menyatu. Dan saat itulah Siwon sadar kalau dia sudah mengatakan sesuatu yang selama ini dirahasiakan olehnya.

Tak sadar tangannya bergerak menutup mulut. Dan itu membuat Kyuhyun semakin merengut.

“Kita tidak pernah ke sini sebelumnya, tapi kenapa kau bisa tahu? Ini bukan di China, kan? Tulisannya menggunakan huruf Romawi.”

Siwon ragu apakah dia harus mengatakannya ataukah tidak. “Kita memang pernah ke kota ini...tapi...sebenarnya juga belum pernah.”

Magnae Super Junior itu menatapnya bingung.

“Kyu, sebenarnya bukan cuma aku yang tahu tempat ini. Kau juga.” kata Siwon kemudian. “Dan juga para hyung yang lain.”

“Mwo? Kenapa kelihatannya tidak ada yang ingat? Bahkan aku juga tidak...”

Siwon merenung. “Itu karena pada waktu itu terjadi sesuatu dan kurasa itulah penyebab kenapa kalian semua bisa lupa.”

“Kejadian apa? Lalu bagaimana denganmu? Kenapa kau bisa ingat?” tanya Kyuhyun lagi. Dan ekspresi Siwon berubah redup.

“Aku tidak tahu, Kyu. Aku sungguh tidak tahu kenapa hanya aku yang ingat.” kata Siwon. Sungguh jarang Kyuhyun melihatnya sedih seperti ini. “Yang jelas, kita melupakan ‘mereka semua’, Kyuhyun-ah. Setelah semua yang telah ‘mereka’ lakukan untuk kita...dan juga untukmu.”

Alis Kyuhyun menyatu dalam kebingungannya. “Apa yang mereka lakukan untukku? Siapa mereka?”

“Apakah bekas lukamu waktu kecelakaan dulu masih sakit?” tanya Siwon, seakan mengalihkan pembicaraan.

“Sudah lama tidak.” kata Kyuhyun. “Tapi entah kenapa beberapa tahun belakangan ini rasanya...” Dia berhenti dan memandang Siwon.

“Bekas luka operasimu menghilang dan kondisimu semakin baik, kan?”

“Kadang-kadang penyakitku masih kambuh, meski tidak separah dulu.” Kyuhyun mencoba membela diri namun dia sama sekali tidak memungkiri kalau apa yang dikatakan Siwon itu benar.

“Itu karena dia tidak bisa menyembuhkan pneumothorax...Dia tidak bisa menyembuhkan penyakit.” Siwon bergumam pelan pada dirinya sendiri, tapi kata-katanya tidak lolos dari telinga Kyuhyun, membuat Anak itu semakin bingung.

“Siapa dia?”

“A very dear friend...and brother.” kata Siwon setelah menimbang-nimbang. Dia berhenti sejenak lalu melanjutkan, “Kujelaskan pun kau tidak akan percaya. Lebih baik kita lihat saja. Kalau ini adalah tempat di dalam ingatan, kurasa kita akan segera melihat orang yang kumaksud itu.” Dia menarik tangan Kyuhyun sejenak untuk turun dari sisi lain jembatan sepanjang satu kilometer itu, menuju gedung universitas yang dilihat Kyuhyun tadi.

* * *

Keduanya berjalan dengan diam. Entah kenapa sepanjang perjalanan itu Kyuhyun merasa tidak melepas pandangannya dari Siwon. Lebih tepatnya, dia menatap laki-laki itu dengan sejuta pertanyaan di dalam benaknya. Pikirannya berkelana ke mana-mana.

Siwon sadar ini, tentu saja, tapi dia pura-pura tidak tahu. Hingga pada akhirnya dia memutuskan untuk menggoda Kyuhyun.

“Aku tahu aku tampan, tapi kurasa kau tidak perlu menatapku seperti itu.”

Dan Kyuhyun pun menampar lengannya berkali-kali hingga terasa perih.

Siwon tertawa sambil mengaduh kesakitan namun Kyuhyun terus melanjutkan aksi aniaya yang dilakukannya. Dan mungkin tidak akan berhenti seandainya saja Siwon tidak menunjuk sesuatu di depan mereka.

“Lihat itu.” kata Siwon sambil menggosok-gosok lengannya. Sesuatu melintas dalam benaknya  dan itu membuatnya diam.

Di saat yang sama Kyuhyun melihat sosok dirinya sendiri sedang mengguncang-guncang Siwon yang lain, yang saat itu sedang tergeletak di trotoar. Sementara Siwon yang asli justru tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Kenapa di dalam mimpi pun pukulan tangan Kyuhyun bisa terasa? pikirnya. Dia punya dugaan namun untuk saat ini sebaiknya dia menunda untuk memberi tahu Kyuhyun dulu.

 

“Siwon-ah, ireona.” Mereka mendengar Kyuhyun yang dalam ingatan mengguncang tubuh itu dengan keras.

Rasa tidak nyaman dan guncangan yang kuat membuat Siwon terbangun dari tidurnya. Dia melompat kaget ketika sadar kalau dia sedang tertidur di atas trotoar.

Dia tampak semakin bingung melihat keadaan sekitar. “Kyuhyun-ah, uri ga eodieyo?”

“Molla.” jawab Kyuhyun. “Aku bahkan tidak terbangun di sini.” Dia menunjuk ke papan reklame yang ada di seberang jalan, kira-kira sepuluh meter dari tempat mereka berada sekarang. “Aku ada di sana tadi. Aku kaget juga, tapi karena melihatmu ada di sini…”

Siwon tampaknya tidak mendengarkan nyaris separo pernyataan anak itu. “Kita harus bertanya pada orang-orang. Mungkin ada yang bisa membantu kita.”

Dan kedua anak itu mulai berjalan menyusuri jalan yang gelap sambil melihat-lihat, siapa tahu mereka mendapat petunjuk di mana mereka sekarang. Tak jauh di belakang mereka, Siwon dan Kyuhyun yang asli mengikuti keduanya dengan kecepatan yang sama.

 

“Hyung, tadi kau bilang kalau kau tahu tempat ini?” tanya Kyuhyun yang asli. Dia kini sadar betul apa yang sedang mereka saksikan saat ini pernah terjadi dulu tapi daya ingatnya serasa begitu menipunya. “Kenapa aku sama sekali tidak bisa mengingatnya?”

“Tempat ini dinamakan Corona.” kata Siwon singkat.

“Corona?” Kyuhyun menggaruk kepalanya. “Bukannya itu nama tipe plasma di atmosfir matahari? Apa ada tempat dengan nama itu di bumi?”

“Tentu saja tidak ada. Karena ini bukan di bumi.”

Mata Kyuhyun membulat sebulat-bulatnya.

“Mwo? Jadi kita ada di planet lain?”

Siwon terkekeh. “Tidak seperti itu, Kyuhyun-ah.” katanya. “Tempat ini adalah replika dari bumi, yah setidaknya hanya sebagian kecil darinya.”

“Replika? Buat apa? Siapa yang membuatnya?” Kyuhyun semakin tidak mengerti.

“Tempat ini awalnya adalah sebuah penjara. Tujuannya adalah untuk membuat ’dia’ terperangkap di sini untuk selamanya.”

Ekspresi datar Siwon yang menatap lurus ke depan membuat Kyuhyun bingung harus bagaimana. Biasanya Siwon cenderung suka bermain-main, walaupun di saat yang sama, tampak serius.

Namun kali ini dia tampak...agak menyeramkan, jika Kyuhyun bisa mengatakannya begitu Karena dia bisa mendeteksi aura kemarahan dari hyung-nya itu. Setidaknya di depan sana dia bisa melihat ingatan dirinya dan Siwon telah bertemu dengan seorang laki-laki berpakaian serba hitam yang segera mengajak mereka pergi dengan terburu-buru.

“Aaa~”

“Gilland. Gilland Chen.” Kyuhyun bahkan belum sempat bertanya. Laki-laki yang lebih tua dua tahun dari dirinya itu menoleh padanya. “Kau mau menanyakan siapa laki-laki berbaju hitam itu, kan?”

Dia terhenyak, tidak menyangka Siwon bisa menebak apa isi pikirannya.

“Kita lebih mengenalnya dengan nama Li Guang-ge karena dia keturunan China,” jelas Siwon. “Dia yang mengumpulkan kita semua di stadium.”

Kyuhyun tersentak. “Kita semua? Jadi bukan cuma kita berdua?”

Banyak pertanyaan yang kembali bermunculan di benak Kyuhyun. Dan semuanya tidak ada yang bisa dia jawab.

“Kalau kita telusuri ingatan ini, kurasa kau akan tahu juga.” kata Siwon, lagi-lagi bisa menebak isi kepalanya.

Sebuah pintu berwarna putih muncul di tengah jalan. Mereka tahu itu adalah jalan menuju bagian ingatan berikutnya.

Siwon menggapai pintu itu dan memutar kenopnya perlahan. Dan ketika dia membukanya, mereka bisa melihat kalau dugaan mereka benar.

“Siwon-ah, apa mungkin ini ingatanmu?”

“Aku tidak tahu, Kyu. Tapi aku tahu satu hal: kita nyaris tidak pernah jauh semenjak semua kejadian ini.” jawab Siwon lalu melangkah masuk melewati pintu itu. “Jadi bisa saja ini ingatanku, bisa juga ingatanmu.”

* * *

Sekarang mereka berada di sebuah tempat yang cukup luas. D

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ningekaputri #1
Chapter 6: aihhh jd ini yg d mksd? Jujur, ff ini gak prnh ada akhr na ya hahaha. N klo ini kjdian stlh the pretension,,n bkn d dunia asal. Brarti sblm epilog ini mereka hdp d dimensi lain???
ningekaputri #2
Chapter 1: Akhir na, trnyata ini lnjtn na ya? Baru sadar kkk. Oke, apa ada petualangn baru stlh ini? Knp pnjga bisa gtw klo siwon gak amnesia, hummm. N siwon gak lupa krn dy udh jd penjaga krn udh pnya kristal kn? Cm msh d kunci aj kristal na.
Yulie1012 #3
Chapter 3: ini masih ada lanjutannya kan?
Lalu Kyu & Siwon bagaimana selanjutnya?
FiWonKyu #4
Chapter 2: Ooh...aq baru nyambung. Aq yakin ini mimpi kyuhyun! Lanjut ah
FiWonKyu #5
Chapter 1: Aq masih bingung ma critanya
gyu1315 #6
Chapter 6: oke.. jd ini di dimensi lain? beda sama dimensi yg chapter kemarin mimpi2 itu? bukan yg asli? ._.
dan.... ada bacaan tiap hari xD wkwk rajin rajin update yaaa /ditampar saya/
terus harusnya cerita habis epilig ini udah ada?? /bingung/ yang dibilang 6 chapter kemarin??? ._.;;
gyu1315 #7
Chapter 4: dan pada akhirnya beneran baca sampe akhir.. -_-
entah kenapa sebenernya udh nebak itu kyu dr pas chapter sebelumnya? lupa itu scene apa =_= yg jelas emang udh berasa bgt pelakunya kyu yaah kkk dan klo itu siwon knp datangnya ke tempat2 yg siwon inget kan? haha
terakhir! itu apaan maksudnya 2 chapter lagiiiii
amalianancy #8
Chapter 1: ada potongan lirik lgu someday nyempil d chapter ini, kkkk..