“My Prince-Khun”

(Hug me)

Caracter; nichkhun wooyoung

Sorry For Mr. and Mrs. Typo

Happy and Enjoy

Nich—khun.

Nichkhun Buck Horvejkul

Nama itu.nama yang benar benar membuatku sadar—bukan hanya hidup dengan kesempurnaan kita bisa mencakup kata ‘bahagia’,bukan  hanya dengan ‘gemerlapan’ kita bisa tersenyum,bukan hanya dengan ‘warna-warni’ kau bisa mengedipkan kedua mata mu.

Bahkan..

Hanya dengan..

—ketidak mampuan—

Kau bisa memetik kebahagiaanmu....

.............................................

 2004,agustus 25

Disinilah aku,bersama dengannya dan memandanginya setiap hari,wajah tampannya benar benar membuatku terpesona.bukan hanya sekedar tampan,ia juga mampu berinteraksi dengan orang sepertiku,dan wajahnya yang selalu tersenyum benar benar membuatku termenung,aku tahu ia pasti lelah seperti itu. Tapi aku bangga karena ia sangat baik kepadaku.

“kamu mau?”tanyanya kepadaku.ia memberikan sepotong apel kecil untukku,masih terus tersenyum ia menyodorkan apel itu ke tanganku.

“tidak..aku sudah kenyang?”jawabku,sambil menunjukkan aegyeoku.oh ayolah ia sangat senang saat aku mengeluarkan aegyeoku.aku pernah bertanya mengapa ia menyukainya?spontan ia langsung mencubit pipiku dan hanya tersenyum.dan yah aku anggap itu sebagai jawaban.

“no..kamu harus makan ini?aaaa~”kali ini ia tidak menyodorkan potongan apel itu kepadaku,melainkan langsung menyuapkan kea rah mulutku.tak mungkin menolak,aku langsung memakannya,sambil tersenyum kepadaku ia mengambil potongan apel lain kepadaku.mungkin bermaksud mengambilkannya untukku.

“bagaimana?kau suka?”ia bertanya kepadaku,dan hanya kutanggapi dengan anggukan kecil.setelah menelan apel tadi,ku ambil air minum disampingnya dan meneguknya.sungguh aku tidak terbiasa dengan makanan yang belum dialiri dengan air.cepat atau lambat aku akan tersedak.

“Yachk..”ia menatapku,menatapku ngambek,seakan akan aku melakukan kesalahan.yah aku melakukan kesalahan,itu air minumnya.sekarang air minum itu tinggal setengah,menyisahkan jejak bibirku yang membekas.

Aku tersenyum cute,mengalihkan ke-ngambekannya,dan bimbbo~ aku berhasil.dia kembali tersenyum kepadaku,tangannya terulur mengacak-acak rambutku dengan lembut,dan aku hanya bisa memejamkan mata,meresapi setiap sentuhan nya yang menjalar di rambutku.

“kau sudah minum obat?”

...........................................

“kemana kamu?”langkahku terhenti,kerja kerasku sia sia,seperti biasa aku selalu pulang terlambat dan pulang malam.dan aku akan berusaha masuk kedalam kamar dengan langkah yang amat terangat pelan.namun untuk kali ini aku ketangkap basah.

“umma?”aku menunduk,bingung harus menjawab apa.

“kerumah junho”jawabku takut.aku sedikit ragu menjawabnya.

“sekolah dimana?”umma ku berbalik ke arahku,menatapku begitu nyalang.apa dia marah?ayolah aku sudah biasa pulang lama..dari clubbing bersama teman-teman,melakukan kegiatan sekolah dan lain lain.ibuku sangat mengerti itu.

“eungh..”tanganku terulur,menggaruk tengkuk ku yang tak gatal. “dia sekelas denganku”jawabku pelan,aku sungguh tak pandai berbohong.

“benarkah?”ibuku meyakinkan.sepertinya ia sudah lebih tau dariku.

“ne umma?”

“baiklah..masuk kekamarmu..”ummaku kembali berbalik,sungguh bersyukur akhirnya aku bisa melarikan diri juga.

.......................

Aku ingat.tepat di hari itu,peretemuanku dengannya  yang akhirnya berakhir seperti ini.menjadi teman,yang sedekat ini...

“ruangan 110” wooyoung terus saja membaca kertas ditangannya berulang-ulang,sambil berjalan mencari ruangan yang ia cari.

“ruangan 101”wooyoung melangkahkan kakinya dengan pelan,menatap sebentar arsitektur ukiran pintu ruangan pasien itu.kembali ia melangkahkan kaki jenjangnya.

“102.....103....,104...105....awww”wooyoung terjatuh.begitupun dengan seseorang yang berada di depannya.

“aa—“

“aww..” wooyoung terkejut,seharusnya ia yang meringis.tapi disaat melihat orang itu juga jatuh,akhirnya ia hanya mengelus bokongnya tanpa bersuara.orang itu melihatnya.masih dengan kesakitan,orang itu mencoba bangkit dan menolong wooyoung.

“ayo tangan kamu ?” orang itu tersenyum sambil mengulurkan tangannya,wooyoung yang tahu apa maksud nya langsung mengulurkan tangannya,tiga detik kemudia ia sudah bangkit tepat di hadapan orang itu.

“Terim—“

“Maafkan aku yah?” orang itu tersenyum,kembali memotong ucapan wooyoung.wooyoung hanya mengangguk..setelah itu ia akan pergi.

“Oh tidak apa-apa?permisi..”wooyoung membungkuk sebentar dan berbalik,tapi sentuhan jari di lengannya cukup membuat wooyoung menghentikan langkahnya,ia pun berbalik.

Orang itu tersenyum “kamu mau kemana?”

............................................

 Ia memelukku,

Inilah salah satu cara nya untuk memperlambat kepergianku,pelukannya makin erat dan semakin membuatku sedikit risih..tapi ku akui aku sangat suka ini..aku suka berpelukan dengannya..dan aku sangat suka membuatnya seperti ini,—tidak membiarkan ku pergi—.

“besok aku akan kembali,janji?”ku ulurkan jari kelingkingku kearahnya.namun kali ini ia menolak,mungkin ia tak yakin dengan perkataanku.aku mencoba meyakinkannya,kali ini megajaknya duduk di tempat tidurnya.”aku yakin akan kembali?dan membawa buah kesukaan kamu?strawberry merah?eottheoke?”tanyaku.— belum melepaskan pelukannya.ia menolak dan semakin mengeratkan pelukanku.aku sedikit terbatuk.dan akhirnya ia sedikit meregangkannya “Youngie?kau tak apa?”ia menatapku kawatir.sungguh perlakuannya benar benar membuatku tersipu,tidak ada yang pernah mengawatirkanku selama ini,sedikitpun dengan umma ku ataupun appa dan saudara saudaraku,mereka hanya menganggapku anak anak nakal.

“aku tak apa,khunnie—“ku tutup mulutku,seakan lupa atas sesuatu,kembali aku tersenyum “Ups..maksud youngie Pangeran khunnie?”ia tertawa,mungkin kelupaanku ia anggap sebagai lelucon.sungguh tertawanya yang renyah itu benar benar membuatku tenang.senyum lebarnya benar benar membuatku melupakan sedikit masalah dirumahku,ia benar benar tampan..bahkan manusia yang paling tampan kalah ia buat.namun ia berhenti tertawa.seakan mengingat sesuatu iya kembali menatapku.

“Youngie?pangeran mohon?temani pangeran khunnie disini?khunnie bosan??”matanya mengerjap sesekali,bibirnya yang memohon benar benar membuatku tergelitik.tergelitik untuk tak segera tertawa,atau tak tega ‘menidakkan’ permohonannya.

“hmm...”aku sedikit berfikir,menunjukkan wajah berfikirku yang benar benar membuatnya tegang,mungkin ekspresinya yang sekarang lebih cocok untuk seseorang yang mengikuti ajang kompetisi.

.

.

.

Aku masih diam. Begitupun dengan wajahnya yang semakin tegang,ia tetap mengeratkan pelukannya terhadapku.

.

.

.

.

“Princess!!”

.

.

.

Aku tertawa dengan sebutannya itu.oh ayolah ia selalu menggap dirinya prince dan akulah sebagai putrinya.

“baiklah..aku mau..”aku pikir tak apa,lagian besok kan hari minggu..jadi tak apa berlibur disini. Yeay..ia berseru senang,sambil memejamkan matanya ia mengarahkan wajahnya kearahku.

.

.

.

Dan yah...ia mencium ku..

.

.

Hanya sekedar pipi.

Kembali aku menatapnya”oh uri~prince senang tidak kalau princess youngie disini?” aku bersenandung,sekali-kali menatap dokter di depannya,ia adalah dokter Minjun,yang keseharian merawat dan memantau nichkhun.dokter minjun hanya mengangguk..dan menyisakan kami berdua diruangan ini.ruangan nichkhun..

.

.

Aku menelpon umma,beralasan menginap dirumah temanku,dan yah ibuku hanya mengangguk mengizinkan.

.

.

.

“hari ini  pangeran nichkhun senang seka..lii”ia ikut bersenandung,memandangku dengan senyum manisnya,dan akupun begitu..kembali ia mengeratkan pelukannya kepadaku.dan aku hanya bisa diam menikmatinya.

“bagaimana kita jalan-jalan keluar?”

~~~

Sungguh sempurna,pakaian tidur lumba lumbanya dengan jaket pemberianku benar benar menambah kesan cutenya untukku. Rambutnya sedikit berantakan menyisakan kesan badboy bagiku,namun tetap saja..senyum manisnya melunturkan kesan itu. Ku pegang ujung jaketnya,mengancing satu persatu jaketnya..,dan ia hanya diam..sesekali ia tersenyum dan memegang tanganku..mungkin mencoba membantuku.kembali ku peluk ia.lebih erat dan sangat erat.tidak tahu..jantungku selalu berdetak kuat setiap bersentuhan langsung dengan jantungnya,tangannya kembali menyentuh pundakku menyentuhnya begitu perlahan,tak tersisahkan.yang aku lakukan hanya bisa diam dan mengeratkan pelukannya.

.............................

“kamu mau kemana?” orang itu melepaskan pegangannya terhadap wooyoung.wooyoung hanya bisa mengerjapkan matanya berkali-kali,ada apa ia menanyaiku?mungkin itu pemikiran wooyoung.

“ehem...aku ingin keruangan  Noona ku?”

“dimana itu?

“hmm..ruangan 110?”

Orang itu sedikit terkejut,namun seketika keterkejutan itu hilang,tergantikan dengan senyum lembutnya.

“kamarku berada di ruangan 111?”

Wooyoung bingung,apa maksud orang ini?mengajaknya berkunjung?

“oh yah...”

“yah..ayo berkunjung ke kamarku..”

“ta-tap—“ belum sempat wooyoung melanjutkan perkataannya,orang itu langsung menarik pergelangan wooyoung dan membawanya keruangannya.

~~~

“welcome in my kingdom!!”seru orang itu senang.wooyoung bingung harus menanggapi apa,kamar itu penuh dengan gambaran gambaran yang —seperti anak TK.

“ouh..kamu melihat gambaranku?bagaimana?bagus bukan?”orang itu bertanya..,raut wajah seriusnya benar benar membuat namja berumur 18 tahun itu bingung ingin menjawab apa,namun ia hanya mengangguk saja.

“benarkah?”orang itu sekali lagi tersenyum,matanya berbinar seakan gambarannya memang benar benar cantik dan masuk di kategori bagus.

“hmm..”wooyoung mengangguk..,pikirannya sedikit berjalan..ia tahu orang ini..’tidak mungkin’ seketika pikiran  tidak tidak wooyoung buyar.

“oh iyah...”orang itu menarik wooyoung,mengajaknya duduk di tempat tidurnya,dan wooyoung hanya mengangguk saja.

“nama kamu siapa?”sedikit memiringkan wajahnya kearah wooyoung,orang itu mencoba mengintimidasi nya dengan tatapan.

“nggh..Wooyoung”ucap wooyoung ragu. Orang itu kembali tersenyum “ha! Aku nichkhun tepatnya Pangeran nichkhun!!”.....

................................

 “kita akan kemana?” ia bertanya padaku. Namun tatapannya tetap saja kearah kota kota yang menjulang itu.kami pergi dengan mobil.

“tempat kesukaan kamu?”jawabku tanpa mengalihkan pandangaku ke depan.

“semua tempat aku suka...”jawabnya pelan, kembali ia melihat-lihat kota itu.sedetik kemudian ia palingkan wajahnya dari kota kota itu,menatapku.ia sedikit menghela napas.

“ada apa?”tanyaku,kali ini kusempatkan untuk melihatnya,tampak kepalanya yang tertunduk lemas tak bersemangat.seketika langsung ku berhentikan mobil ini.

“ada satu tempat yang ingin ku datangi..”kepalanya mendongak,menatapku.

“dimana itu?”tanyaku kembali,kali ini kuarahkan dudukku kearahnya—tepatnya setelah aku memberhentikan mobil ini dipinggir jalan—.tanganku terulur menyentuh rambutnya,mengelus nya dengan sayang,dan ia hanya terdiam.

“aku ingin...ke tempat dimana.. kamu dan aku selalu bersama seperti ini?”.

Deg.

Tanpa menjawab aku hanya bisa memeluknya,begitupun ia membalas pelukanku begitu erat.tangannya yang mengerat di tub