My Roomate Is A Perfect/ ert Guy

Just a Simple Kiss
Please Subscribe to read the full chapter

Suho melihat sekeliling Kafetaria untuk mencari kalau-kalau ada meja kosong untuknya dan ia tersenyum begitu mendapati sebuah meja kosong di sudut Kafetaria.

 

Suho melangkahkan kakinya menuju meja itu, namun seseorang berhasil menjegal langkahnya hingga ia pun terhuyung tak stabil.

 

Hampir ia terjerembab ke lantai dengan makanan yang tumpah sampai akhirnya seseorang melingkarkan tangannya di pinggang Suho dan berhasil menahannya agar tidak terjatuh dengan wajah menempel lantai.

 

 

“hampir saja hidung mu itu patah, kau... baik-baik saja?”Tanya seseorang yang kini melepaskan tangannya dari pinggang Suho yang masih shock dengan apa yang terjadi.

 

 

Suho membalikkan tubuhnya dan dengan wajah yang masih terlihat terkejut ia melihat Luhan yang kini melambaikan tangannya tepat di depan matanya.

 

 

“Suho? Suho-ah?, Kim Suho?!” Ujar Luhan berusaha menyadarkan Suho yang masih mematung

 

“Eh? I-iya”Ujar Suho begitu ia tersadar

 

“Kemari”

 

 

Luhan menggandeng tangan Suho dan mendudukannya di meja yang ingin Suho duduki, sementara Luhan duduk di hadapannya dan merekapun saling memandang untuk beberapa saat sebelum akhirnya Suho menunduk dan mengambil sumpitnya dengan gugup dan  menyantap makanannya dengan lahap.

 

 

“Melelahkan bukan?”

 

 

Suho berhenti menyuapkan sosis panggang ke mulutnya, dan dengan mulut penuh ia menatap Luhan yang entah sejak kapan terus memandangnya, karena yang Suho lihat Luhan sama sekali tak menyentuh makanannya.

 

 

“ya?”

 

“Ini baru awal, melihat siapa Roomatemu nanti kurasa selanjutnya akan lebih berat”

 

“Eh?, apakah dia orang yang menyeramkan?”Tanya Suho sebelum akhirnya menelan sisa makanan yang tertahan di tenggorokannya.

 

“Menyeramkan bukanlah kata yang tepat untuk mendeskripsikannya, hanya saja... setelah kau bersamanya akan banyak gadis yang akan membencimu dan para siswa di sini akan mencari tahu tentang dirimu”Jelas luhan

 

 

Suho menyandarkan tubuhnya ke kursi sementara sebatang sumpit menggantung di bibirnya. Terlihat jelas wajahnya yang kini dipenuhi kekhawatiran setelah mendengar penjelasan Luhan.

 

 

“Apa kau takut?, aku bisa meminta kau untuk dipindah jika kau tak suka”Ujar Luhan menwarkan.

 

 

Junmyeon memajukan tubuhnya kembali, matanya melirik ke atas seolah tengah berfikir sementara ia terus menekuk bibir bawahnya masuk, nampak lucu hingga Luhan tertawa kecil melihatnya.

 

 

“Aniyo!”Jawab Suho penuh keyakinan

 

“Benarkah?”

 

“Ehm!, jika aku meminta pindah hanya karena itu maka aku akan disebut pengecut, dan aku bukanlah pengecut hehe”

 

 

Suho tersenyum begitu lebar hingga matanya tak lagi terlihat selain sebuah bentuk bulan sabit, ia bahkan menggoyangkan pundaknya dengan lucu.

 

Mata Suho baru terbuka dan ia cukup terkejut ketika ia merasakan usapan lembut tangan Luhan yang mengacak rambutnya sembari tertawa dengan begitu renyah dan entah bagaimana waktu seolah berhenti ketika itu hingga ia lupa sedang ada di mana ia saat itu, dan sedang apa di di sana.

 

Dunia seolah berputar terbalik dan waktu berjalan mundur ketika Suho merasakan tangan luhan terus mengacak rambutnya dengan Lembut, dan seketika tangannya menyentuh jemari Luhan yang masih ada di atas kepalanya membuat pemuda bermata rusa itu kini memandangnya yang terdiam.

 

 

“Hyung....”Gumam Suho tanpa sadar

 

“Eh?”

 

“Ah, maafkan aku... lagi-lagi aku bicara ngawur hehe”

 

 

Suho kembali menundukkan kepalanya dan kembali memakan sisa makanan yang tersisa di nampannya dengan tangan yang entah mengapa tiba-tiba gemetar dan entah Luhan melihatnya atau tidak, tapi setitik air jatuh dari pelupuk mata Suho waktu ia menundukan kepalanya.

 

 

##

 

 

Suho menyeret Kopernya di sepanjang lorong asrama sembari melihat-lihat nomor yang tertulis di setiap pintu kamar dan mencocokkannya dengan catatan di kertas yang ia pegang.

 

Entah ia sadari atau tidak, tapi setiap orang di sepanjang lorong yang ia lewati memandangnya dengan tatapan menyelidik bahkan beberapa diantara mereka yang memandangnya dengan begitu sinis.

 

 

“201, 202,......204!, ohoooo ini dia kamarku!”Ujar Suho riang

 

 

Dengan semangat ia pun membuka pintu kamar itu dengan kunci yang dimilikinya. Ia terkekeh kecil begitu terdengar bunyi ‘Klik’ begitu ia memutar kenop pintu dan membuka pintu itu perlahan.

 

Senyumnya terkembang lebar begitu ia memasuki ruangan itu dan melihat sekeliling kamar.

 

Siapapun orang yang hidup di sana pastilah dia orang yang sangat rapi, karena begitu memasuki kamar itu, aroma camomile menyapa penciuman Suho dan melihat betapa tertatanya kamar itu, maka sudah pasti orang itu sangat menjaga kebersihan.

 

 

“Uwaaaah!”

 

 

Suho merebahkan tubuhnya pada kasur empuk yang nampak kosong di samping sebuah ranjang berselimut biru muda. Matanya menatap langit-langit kamar bercat putih itu sembari tersenyum penuh kesenangan.

 

 

“Hyung~, kau lihat aku sekarang? Aku..., sudah berada di sini, tempat impianmu, XOXO High School, apa kau senang sekarang?” Gumam Suho seorang diri

 

 

Suho mengangkat tubuhnya dan ia pun terduduk di sisi Ranjangnya. Kembali ia melihat sekeliling ruangan sebelum akhirnya berdiri dan melihat sekeliling Ruangan.

 

Dimulai dari rak buku di sisi ranjang nya yang masih kosong hingga ia pun melangkahkan kakinya ke sisi ranjang satunya, dan dilihatnya sebuah meja belajar dipenuhi novel berderet di samping buku pelajaran, beberapa medali, piala dan.....

 

 

“Bola Basket?”

 

 

Matanya tertuju pada sebuah bola basket di meja itu, dan diambilnya bola itu hingga akhirnya matanya menemukan sebuah potret di belakang Bola basket itu.

 

 

“I-ini?”

 

 

 

 

 

 

##

 

 

 

 

 

“Tao-ah, apa sudah kau pastikan mereka melakukan semuanya?”Tanya Kris dengan tubuh berkeringat pada seorang pemuda dengan lingkar mata gelap yang terduduk di kursi cadangan.

 

“tentu saja, kurasa setelah ini mereka akan menyesali perbuatan mereka”Jawab Tao sembari mengulurkan sebotol air mineral pada Kris yang kini terduduk di sampingnya

 

 

Kris meminum air mineralnya sembari menoleh ke arah bangku penonton untuk melihat Chanyeol, Kai dan Sehun yang masih berkutat dengan Laptop mereka.

Kris menyuruh ketiganya untuk mengerjakan segala macam tugas sekolah yang belum dikerjakannya sejak ia mengikuti pertandingan musim ini, dan bisa dipastikan ketiga orang itu kalang kabut menyelesaikan semuanya seharian.

 

Mereka bahkan tidak mengikuti latihan basket hari ini hanya untuk menyelesaikan tugas itu, makan siang saja tidak apalagi untuk berlatih dan lebih parahnya mereka kehilangan kesempatan untuk menonton drama kesukaan mereka karena mereka berada di sana sampai hari gelap.

 

 

“Memangnya apa yang mereka lakukan hingga kau menghukum mereka seperti itu?”Tanya Tao yang penasaran

 

 

Ia memang tak ada di sana ketika Suho mencium bibir Kris, dan Kris cukup bersyukur untuk itu. Ia bersyukur karena Tao berada di kelas lain di lantai 4 sehingga ia tak melihat Kris dipermalukan di depan umum.

 

 

“Aku tak akan menceritakannya, mengingatnya saja membuatku ingin meninju wajah mereka bertiga”Ujar Kris sembari mengelap keringatnya dengan handuk

 

“Yah!, itu handukku!” Ujar Tao sebelum akhirnya tertawa

 

“benarkah?”Tanya Kris sebelum akhirnya mengendus-endus Handuk itu dan akhirnya melemparkannya tepat di wajah Tao

 

 

“semua tugasmu ada di flashdisk ini”Ujar Chanyeol dengan wajah lesu sembari menyerahkan sebuah Flashdisk pada Kris yang hendak bersiap pergi.

 

“Baiklah, Gomawo!”Ujar Kris sembari menepuk pundak Chanyeol

 

 

Setelah menerima flashdisk itu dari Chanyeol, Krispun berjalan keluar dari gedung olahraga untuk menuju asrama, dan mengingat peluh yang masih terasa lengket di tubuhnya maka sudah dipastikan hari ini dia harus bergegas untuk mandi.

 

 

“Aaaaah, akhirnya aku bisa beristrahat juga”Ujar Chanyeol begitu Kris menhilang dari balik pintu, dan ia pun merentangkan tangannya untuk melemaskan oto-otot tangannya yang terasa kaku

 

“Benar!, aku hampir tak dapat bernafas selama mengerjakan tugas-tugasnya”Imbuh Kai yang kini berjalan menuruni tangga diikuti Sehun di belakangnya yang melangkah sembari memijat pundaknya sendiri.

 

“Yah!, apa yang kalian lakukan? Aku belum pernah melihatnya semarah itu sebelumnya”Tanya Tao sembari membereskan tas olahraganya.

 

“akibat perbuatan kami... Kris baru saja kehilangan ciuman pertamanya”Ujar Sehun dengan suara yang terdengar lemas

 

“Benarkah? Dengan siapa?”Tanya Tao yang mulai tertarik

 

“seorang siswa baru dikelas kami”Jawab Chanyeol yang kini menyandarkan tubuhnya di lengan Kai yang juga bertumpu pada lengan Sehun

 

 

Tao memandang Sehun, Kai dan Chanyeol satu per satu, hingga akhirnya pupil matanya membesar begitu memahami kalimat yang diucapkan Chanyeol.

 

 

“KALIAN MEMBUATNYA MENCIUM SEORANG ANAK LAKI-LAKI!!??” Teriak Tao yang shock

 

 

Begitu kerasnya teriakan Tao hingga Ketiga temannya yang begitu lemas pun terjatuh kebelakang dan terjerembab di lantai lapangan.

 

“Aaarrrggghhh”

 

Kai dan Sehun pun berusaha berdiri sembari mengelus pantat mereka yang sakit sementara Chanyeol yang tak kuat lagi hanya berbaring di lantai begitu saja dengan wajah datar yang nampak lelah mendang langit-langit.

 

 

“lebih tepatnya di cium”Ujar Chanyeol masih dengan posisi tergeletak di lantai.

 

“Apa kalian sudah gila?”Ujar Tao dengan ekspressi tak percaya

 

“benar... kami sudah gila!”Ujar Sehun malas sembari menepuk pundak Kai untuk mengajaknya pergi meninggalkan gedung.

 

“Dari sekian banyak orang yang diciumnya, kenapa harus Kris?!”Ujar Kai yang kini berjalan meninggalkan Tao dan Chanyeol di gedung olahraga.

 

“Dan dari sekian banyak orang yang dapat mencium Kris, kenapa harus bocah itu?!” Ujar Chanyeol yang kini berusaha berdiri.

 

“Bahkan dia menolak untuk mencium bibir kekasihnya sendiri, dan ciuman pertamanya berakhir pada seorang anak laki-laki, waaah bukankah ini takdir?”

 

 

Tao menepuk pundak Chanyeol dan mengajak temannya itu untuk ikut dengan Kai dan Sehun pergi ke asrama, dan sepanjang perjalanan ia pun tertawa membayangkan Kris yang harus menerima kenyataan bahwa ciumannya bukanlah untuk seorang gadis cantik nan seksi melainkan pada s

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
JinPlumplips
akhirnya aku udah edit ulang dan udah aku benerin typony walau gak semua hehe

Comments

You must be logged in to comment
Nadira12
#1
Chapter 7: demi apa ini ff nya bagus.. sayangnya aku baru nemu sekarang.. dan sepertinya ff nya belum dilanjut lagi yah..

nggak tega juga liat kris yang galau gara-gara suho.. hehe

keep writing! fighting!
Anasiaichaa #2
Chapter 7: Kerennn ceritanya......lanjut dong!!
Kasihan kris yg lagi galauin suho....
Ga sabarr nunggu next chapter..
arainy #3
Chapter 7: Wah ayo lanjut serunih ceritanya
arainy #4
Chapter 2: Ahh suhonya lucu jga yah
arainy #5
Ahh aku suka ceritanya
Raemyoon #6
Chapter 7: Oh yaa ampun
aku ga nyangka Kris udah terlalu mencintai Kim Suho
kira kira hyungnya Suho ingin bersekolah di tempat suho sekolah sekarang
kris segera putuskan Alice dan bersamalah dengan suho
alexandravictoria225 #7
Chapter 7: Kenapa gak dilanjutin?
Aku tunggu ya....
Gomawo^^
krisho_galaxy #8
Chapter 2: Chapter 2: annyeong thor!!! saya baru di sini xD keren bngt sihh :'v jahat tuh kkamjong masukin video yadong ke laptop kris xD gk sabar baca next chapternya ^-^
Raemyoon #9
Chapter 1: keren trailernya
Jadi ga sabar pen tahu kelanjutannya
Raemyoon #10
Chapter 1: keren trailernya
Jadi ga sabar pen tahu kelanjutannya