A Sudden Kiss
Just a Simple KissSuasana pagi hari di XOXO High School selalu sama, penuh dengan semangat dan energi dari para siswa yang ke seluruhannya adalah pemuda, mengingat sekolah ini merupakan Sekolah khusus laki-laki.
Dan karenanya, seorang gadis di sekolah ini adalah terlarang, terkecuali bagi para guru dan staff atau ketika sekolah tersebut tengah mengadakan even, maka keberadaan wanita diijinkan.
Dan di tengah suasana pagi itu, seorang pemuda bertubuh mungil dengan wajah pucat dan mata hazel yang nampak teduh tengah membaca papan pengumuman di depan ruang guru yang berisikan artikel tentang seorang siswa unggulan sekolah tersebut yang juga seorang kapten tim basket sekolah yang sangat populer.
Dahinya berkerut sesaat begitu mendapati kalimat-kalimat pujian yang menurutnya terlalu berlebihan, namun kembali pupil matanya bergerak mengikuti alur kalimat itu membawanya hingga benar-benar habis.
“Kris Wu?, Kevin Wu?, Wu Yifan? Nama macam apa itu?, apa dia orang asing?”Gumam pemuda itu pada dirinya sendiri.
“Dia orang China”Ujar seseorang di belakang punggunya
Pemuda berwajah pucat itu pun menoleh untuk melihat seorang siswa yang berwajah mungil dengan mata berbinar menatapnya sembari tersenyum.
“Kim Suho?”Tanya siswa itu
“ye”
“Ini adalah nomor kamarmu, dan kelasmu adalah 2-5, kau bisa meletakkan kopermu di ruang guru untuk sementara waktu, karena kelas akan segera dimulai dalam 5 menit maka sebaiknya kau bergegas ke kelasmu”Ujar siswa tersebut menjelaskan
Suho menerima secarik kertas itu di tangannya, dan ia pun tersenyum sembari menundukkan kepalanya untuk berterimkasih.
Siswa itu hendak melangkah pergi ketika tangan Suho meraih lengannya dan mencegahnya untuk pergi, dan dengan wajah bingung ia pun melihat Suho yang kini tersenyum padanya.
“Namamu, siapa namamu?”Tanya Suho pada siswa itu
“Aaaah, aku Xi Luhan dan aku adalah presiden kelas 2-5, dan... itu artinya kita akan bertemu di kelas nanti”Ujar Luhan menjelaskan.
Suho pun melepaskan genggamannya dan tersenyum memandang kepergian Luhan yang kini berjalan meninggalkannya di lorong itu.
“Xi Luhan?, apa dia orang china juga?, bagaimana orang china begitu fasih berbahasa korea?, aaah entahlah, sebaiknya aku segera pergi ke kelas” Gumam Suho kembali berbicara seorang diri.
##
Suasana kelas 2-5 nampak kacau ketika seorang siswa berkulit tan dan seorang siswa berambut pirang berlari terburu masuk ke dalam kelas itu, membuat para siswa lain yang tengah asik bermain dan bercengkarama seketika terdiam.
“Wae.. wae?, apa Jung Songsaenim masuk hari ini?”Tanya seorang siswa pada dua siswa yang baru masuk itu
“Yah!, bukankah kalian telah menaruh obat pencahar pada makanannya semalam, mana mungkin dia bisa bertahan dengan itu?”Tanya yang lain pada dua orang yang masih berusaha menstabilkan nafas mereka.
“Kalian tenang saja, hari ini Mrs. Jung tidak akan masuk tapi.... tadi aku dan kai baru saja mendapatkan kabar kalau...”
Siswa bernama Sehun itu tak melanjutkan kalimatnya ketika di rasa nafasnya masih belum seutuhnya stabil, dan dengan itu Kai yang berdiri di sampingya pun mengambil alih bicara
“Akan ada seorang siswa baru di kelas kita, aku baru saja melihat Luhan bicara dengannya, dan sepertinya dia akan di letakkan di kelas kita”Ujar Kai menjelaskan
“Lalu?, berita besar macam apa itu huh?”Tukas seorang siswa yang nampak tak tertarik
Dan dengan itu lemparan kertas pun tak dapat dielakkan oleh Kai dan Sehun yang kini berusaha keras menutupi wajah mereka dari bombardir peluru kertas yang dilemparkan teman sekelasnya itu.
“Yah!, apa kalian masih tak mengerti juga? Huh?! Siswa baru kita ini..... dia.... memiliki wajah yang nampak bodoh, bukankah itu artinya....”
“Kita mendapatkan mainan baru! Hohoho!”Imbuh Kai yang kini tersenyum penuh arti, sementara Sehun menatapnya dengan kesal karena sekali lagi kalimatnya di potong oleh Kai
##
Suho berjalan di lorong lantai tiga, matanya memeriksa satu persatu papan penunjuk ruangan yang tertera di atas pintu, dan sesekali ia kembali mengecek kertasnya.
Langkahnya terhenti pada sebuah ruangan yang masih tertutup, dan ia pun tersenyum mendapati papan bertuliskan angka 2-5 di atas pintu itu.
Ia mengambil nafas panjang dan mengeluarkannya perlahan dari mulutnya yang mungil, dan dengan langkah pasti ia pun membuka pintu kelas itu dan melangkah ke dalam untuk mendapati segulung kertas yang mendarat tepat di wajahnya.
Ya, itu adalah sapaan pertamanya hari itu diawal ia mulai masuk sekolah. Ia menggigit bibir bawahnya dan tangannya mengepal sekuat tenaga, namun kembali ia menarik nafas panjang dan mengeluarkannya secara perlahan sebelum akhirnya kembali menata senyum di wajahnya.
“Chingudeul Anyeong, namaku.. Kim Suho, aku...”
Belum sempat Suho melanjutkan kalimatnya, sebuah gulungan kertas kembali melayang dan jatuh tepat di wajahnya, di iringi gelak tawa dari seluruh siswa di kelas.
“Yah... Nama macam apa itu?, Suho?, Guardian?, yah! Menjaga dirimu saja dari lemparan kertas kau tak becus bagaiman kau mau di panggil Suho huh?”Ujar Kai sembari bersender santai di kursinya dan tangan kanannya pun mendapatkan Toss dari Sehun yang kini meandang Suho sinis.
“Yah... sebelum kau memperkenalkan dirimu, sebaiknya kau harus tahu peraturan di kelas ini untuk siswa baru”Ujar Sehun yang kini berjalan ke depan kelas dan mendekati Suho yang nampak was-was melihatnya
Comments