Terpesona

Akhirnya Ku Menemukanmu

“Itu dia… Princess kecil kami” tunjuk Mrs. Kim. Hyoyeon yang masih belum menyadari Kris di sana terus berjalan ke meja tempat kedua orang tua nya berada. “Annyeong..” sapa Hyoyeon membungkukkan badannya kepada teman appa nya.

“Ini Kim Hyoyeon, putri kami” Mr. Kim memperkenalkan anak tunggalnya tersebut, “Ia memang cantik, seperti princess” puji Mrs. Wu, Hyoyeon hanya membalas dengan senyumnya, sambil menggeser bangku yang akan dia duduki.

Hyoyeon tersentak saat ia melihat orang yang dia kenal duduk di sebelahnya, “Krisss” ucap Hyo kaget membuat kedua orang tua mereka pun menoleh kaget ke arah Hyoyeon dan juga Kris.

“Oh… Hey… Hyo…” Sapa Kris pura-pura kaget.

“Kris?” Tanya Mr. dan Mrs. Kim bingung. “Kalian sudah saling kenal?” kali ini giliran orang tua Kris yang bingung.

“Nde…” jawab Kris memandang Hyo yang masih shock melihat keberadaan Kris.

Salah apa gue harus ketemu bahkan dinner bareng Kris dan kedua orang tuanya gini sih gerutu Hyoyeon dalam hati.

Umma Hyo mengisyaratkan dia agar segera duduk untuk menenangkan suasana makan malam saat itu yang sedikit tegang. “Mereka teman SD waktu di Kanada dulu” jelas umma Hyo menggenggam tangan putrinya agar bersikap tenang dan tidak kelihatan shock kaya lihat setan.

“Oh iya? Aku tidak tahu kalau mereka berteman sejak SD” ucap Mrs. Wu “Berarti kau kenal juga dengan Sehun ya?” lanjutnya.

“Nde…?” ada sedikit rasa sakit didalam hatinya saat Ia mendengar mom nya Kris mengucapkan nama Sehun barusan.

“Uhum… Mereka tinggal berapa blok dari rumah kita mom,” balas Kris mengalihkan pertanyaan Momnya.

“Maaf, aku juga tidak tau soal itu, karena aku hanya bertemu Wufan saat akan berangkat kerja dan setelah pulang kerja, kami jarang di rumah, jadi tidak begitu hapal dengan teman-teman sekolahnya” bela Mr. Wu memberikan senyum dengan sedikit penyesalan.

“Tidak apa-apa, kami juga tidak pernah bertemu dengan teman-teman Hyo, hanya mendengar ceritanya dan melihat foto-foto mereka saja” cerita Mrs. Kim

“Kalau begitu semua akan berjalan lancar nantinya, semoga kita bisa bekerja sama”

“Hahahaha… tentu saja” balas Mr. Kim melirik putrid semata wayangnya dengan wajah bersalahnya.

“Ayo silahkan dinikmati makan malamnya” ajak Mr. Wu

Jamuan makan malam itu benar-benar membuat Kris dan Hyoyeon menjadi semakin canggung. Kris terus berusaha untuk mengajaknya ngobrol, tapi Hyo hanya membalas seadanya dengan senyuman agar tidak terlalu canggung walaupun Kris tahu Hyoyeon tidak ingin mengobrol dengannya, Kris hanya tidak ingin kedua orang tua nya melihat kecanggungan yang terjadi pada mereka.

Hyoyeon terdiam dalam perjalanan pulang ke rumah, Mr. Kim yang menyadari perubahan pada anaknya itu pun berkata dengan penuh rasa bersalah, “Maaf sayang, Appa dan Umma tidak tahu kalau Kris adalah anak dari Mr. Wu, teman appa”

“Tidak apa-apa, appa, umma, aku sendiri juga tidak tahu kalau Kris bermarga Wu” balas Hyo meyakinkan kedua orang tuanya.

“Kamu tidak apa-apa kan sayang? Karena setelah ini kalian akan sering bertemu nantinya” Tanya sang umma

“Aku tidak apa umma… bukankah aku memang sering bertemu dengannya di kelas”

“Oh iya, kalian kan sekelas ya…” balas Mr. Kim terkekeh

“Tapi Kris memang ganteng ya, kasian daritadi ngajak kamu ngobrol terus tapi dijawab seadanya sama kamu” ledek Mrs. Kim

“Umma… please…” pinta Hyo yang tidak ingin membahas kecanggungan di antara mereka tadi

.

.

.

Suasana hati Hyoyeon belum membaik sampai ia berangkat sekolah di hari senin. Jujur sebenarnya ia masih belum mau untuk bertemu dengan Kris apalagi sejak makan malam hari sabtu itu. Tapi pagi ini, ia harus mempresentasikan paper yang ia kerjakan bersama kelompoknya di depan kelas. Mau gak mau ia harus berinteraksi lebih banyak lagi dengan Kris.

Sampai jam istirahat pun Hyoyeon harus siap mendengar berbagai pertanyaan yang akan dilontarkan oleh kedua sahabatnya itu, Kai dan Eunhyuk.

“Jadi sebenarnya kau kemana malam minggu kemarin, sampai kau panic karena sudah telat ditunggu orang tua mu” Tanya Kai penasaran

“Makan malam dengan teman appa” jawab Hyo singkat

“Teman appa kamu bawa anaknya gak? Anak nya cewek atau cowok?” imbuh Eunhyuk

“bawa, cowok”

“Jangan-jangan kalian akan dijodohkan Hyo” tebak Kai dan Hyuk serempak, membuat Hyo dan Kris tesedak bersama.

Memang, Kris dan Hyo tidak tau apa arti makan malam mereka kemarin, yang mereka tau adalah makan malam biasa, tapi kalau sampai Kai bisa menebak sejauh itu, dan Hyo mengingat appa nya yang sangat menyesal malam itu membuat Hyo juga penasaran untuk mencari tahu. Ia menengok ke arah kris mengisyaratkan untuk tidak menceritakan apapun.

“Apan sih Kai, mending mikirin buat persiapan acara kompetisi dance aja deh, kostum mu udah berapa persen jadi?” Tanya Hyo mengalihkan pembicaraan.

“Beres tuan putri, yang kamu gimana?” Tanya Kai

“tinggal pake aja… ” jawab Hyoyeon yakin.

Suasana hening seketika dan tidak ada yang memulai melanjutkan percakapan sampai bel istirahat berbunyi.

.

.

.

Beberapa hari berlalu sejak kejadian di kantin waktu itu, tidak ada yang berubah, kecuali kedekatan antara Hyoyeon dengan EUnhyuk yang mungkin di mata Kris semakin mesra dan ini membuat hati nya kepanasan tapi ia tidak berani protes ke Hyoyeon walaupun Hyoyeon mulai bersahabatan dengannya.

Kamis siang, seusai jam sekolah Hyoyeon mengajak Kris untuk belajar bersama mengerjakan PR di perpustakaan bersama Kai dan kesempatan ini digunakan dengan sebaik-baiknya oleh Kris. Walaupun ia tau Hyoyeon masih canggung untuk memulai berbicara dengannya tapi dia berusaha setenang mungkin agar tidak terlihat canggung di depan Kai.

“Aku dan Kai mau ngerjain PR di perpus, mau ikut?” ajak Hyo saat Jinki Seonsaengim meninggalkan kelas mereka.

Awalnya Kris kaget saat mendengar tawaran itu langsung dari Hyoyeon, dia hanya bisa menganga mendengar suara itu sebelum menjawab dengan menganggukan kepalanya lalu tersenyum ke Hyo untuk memastikan ia ikut.

Suasana perpustakaan sepi seperti perpustakaan pada umumnya, walaupun banyak pengunjung tapi ini bukan tempat konser yang penuh suara keributan. Mereka bertiga mulai mengerjakan tugas mereka sampai Hyoyeon menyadari kalau keanehan datang di diri Kai yang sedang melihat ke satu arah. Hyoyeon menolehkan kepalanya menuju arah yang dimaksud Kai lalu tersenyum, “Samperin dong, jangan dilihat doang, entar diambil orang” bisik Hyoyeon.

Kris yang mendengarnya pun melihat ke arah yang dimaksud juga dan tersenyum tanpa berkata apa-apa.

“Cantik!” ucap Kai yang akhirnya sadar dari lamunannya lalu memfokuskan diri untuk mengerjakan PR.

Selesai mengerjakan PR mereka bersiap-siap untuk pulang, tapi yeoja yang dilihat Kai tadi sedang berjalan ke arah mereka, sejenak Kai ge-er karena mengira yeoja itu akan menghampirinya, lalu kemudian dia berlalu melewati Kai di depannya.

Kai menyumpah dan bisa dipastikan yeoja itu mendengar apa yang dikatakan Kai, “SHIIITTT!!!!!!! Lewat doang!!!” celoteh Kai yang diikuti oleh kikikan Hyoyeon dan Kris.

Kai buru-buru mengejar yeoja itu sebelum dia pergi jauh, “Tunggu” teriak Kai saat ia sudah di depan pintu perpustakaan. Yeoja itu tidak menghentikan langkah kakinya sampai Kai menarik tangannya dan membuat yeoja itu berhenti saat Kai tiba-tiba ada di depannya, “Hey tunggu” lanjutnya.

“Kim Jong In” sapa Kai mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan yeoja itu, “tapi kau bisa memanggilku Kai” lanjutnya.

Yeoja itu terlihat malu-malu sebelum menjawab, “Hyorin”

“Ku rasa kita seangkatan, aku kelas X-2, peminatan nya dance, kalau kamu?”

“Kelas X-5, peminatannya di vocal”

“Oh.. aku juga suka nyanyi kapan2 mungkin kita bisa duet, sekalian nanti aku ajarin kamu ngedance juga”

Yeoja bernama Hyorin itu hanya tersenyum mendengar semua perkataan Kai, “Kapan-kapan?” tanyanya ragu, “Maaf Aku harus pulang, sudah dijemput” lanjutnya menunjuk seseorang yang berdiri di samping mobil audi hitam.

WWWHHAATTTT???!!!!!!! Protes Kai dalam hati melihat namja yang dimaksud Kai, itu siapaaaaaaaaaaaaaa??? Ingin rasanya ia mendengar jawaban itu tapi ia berkata, “Okee… see you tomorrow” ucap Kai sebelum Hyorin pergi meninggalkan dia dan berlalu menghampiri namja yang menjemputnya.

Hyoyeon dan Kris yang berjalan menghampiri mereka ingin sekali menertawakan Kai, tapi melihat raut wajah Kai yang sedikit ingin marah, mereka hanya bilang, “Kalah cepat…” dua kata yang dijawab dengan “yess” oleh Kai.

“Oh boy,,,, jangan sedih… masih banyak cewek yang mau sama lo kok” kris bersuara

Kai setengah ragu untuk memastikan jawaban Kris sebelum dia menjawab, “gue Cuma mau dia” Hyoyeon hanya melongo mendengar Kai menjawab seperti itu, yang Hyoyeon tau, D.O sangat mendambakannya, tapi Kai tidak, ya Hyo tau kalau kai normal, tapi gak segini nya juga, “well Kai… kalau kamu mau dia, kamu harus pastiin dulu dia single apa taken”

Kai ingin mencekik Hyo saat itu juga tapi ia menahannya, “Hyo, percaya deh sama gue, itu cewek masih single, S I N G L E,” jawab Kai pasti.

“Udah ah, itu urusan lo buat cari tau, gue mau pulang, lo mau bareng gue sama Hyo atau enggak?” Tanya Kris

Hyoyeon yang bingung atas tawaran kris barusan berpikir sejenak sejak kapan gue bilang mau pulang bareng dia???? Tapi sebelum Hyo mengatakannya Eunhyuk tiba-tiba sudah ada di belakangnya, “Hyo, belum pulang?” Tanya Hyuk

“Oppaaa… aku baru selesai ngerjain PR sama Kai dan Kris, Oppa sendiri?” Tanya Hyo balik, beruntung Eunhyuk datang, yang berarti ia diselamatkan olehnya, hyo berharap Hyuk mengajaknya pulang bareng supaya ia tidak pulang bareng sama Kris.

“Aku abis latihan bareng donghae buat acara dance minggu depan di Gangnam, mau aku anter?”

“Kebetulan, Kris, kamu pulang bareng Kai ya, aku sama Eunhyuk Oppa, kalian kan searah tuh pulangnya” ucap Hyo lalu merangkul lengan Eunhyuk mengajaknya pergi ke parkiran tempat mobil eunhyuk berada. Eunhyuk yang terlalu senang, tidak menyadari reaksi jealousnya Kris begitu juga Kai.

Yaelah Hyo, aku kira kamu udah maafin aku waktu kita di perpus tadi, ternyata semua itu Cuma sandiwara omel Kris saat Eunhyuk dan Hyo sudah meninggalkan tempat parkir.

.

.

.

Hyoyeon, Kris, Kai tiba di Gangnam, kehadiran mereka di sini untuk menemani Hyoyeon yang mensupport Eunhyuk dan Donghae. Mereka ada di backstage sebelum EunHae perform, “Semangat Oppa, Fighting” seru Hyoyeon memberikan dukungan sepenuh hatinya pada Eunhyuk lalu memeluknya selama beberapa menit bukan untuk menenangkan EUnhyuk, karena Hyoyeon tau, jam perform Eunhyuk lebih lama dari yang ia miliki, jadi ia hanya mengartikan ini untuk menyemangatinya saja tidak lebih. Lain halnya Kris dan Kai yang jealous melihat kejadian ini tapi tidak disadari keduanya.

“CHUUKKAAEEEE OPPPAAA” seru Hyoyeon saat Eunhyuk turun dari stage dan menghampirinya, ia terlalu bahagia karena Hyoyeon ada di sini, walaupun Hyoyeon tidak menerima ataupun menolaknya, tapi ia bersyukur karena Hyo selalu menemaninya saat ia butuh yeoja tersayangnya itu.

Kris dan Kai pamit pulang duluan karena Hyo mengatakan kalau ia dan Hyuk akan dinner di sekitar Gangnam, dan mereka berdua gak mau mati cemburu di antara dua HyoHyuk.

.

.

Satu minggu berlalu dan kini mereka (Hyo, Hyuk, Kai) harus focus untuk acara kompetisi dance yang akan di gelar beberapa hari lagi. Kris yang akhir-akhir ini sibuk dengan kegiatan basketnya pun tidak mau ketinggalan untuk melihat Hyoyeon, Eunhyuk dan Kai perform.

Kris bertemu dengan kedua orang tua Hyoyeon saat ia ada di depan ruang ganti Hyoyeon bersama Hyuk dan Kai. “Annyeong” sapa mereka bertiga saat Mr. & Mrs. Kim keluar dari ruangan tersebut bersama Hyoyeon. Selama beberapa detik mereka bertiga bahkan tidak bisa mengedipkan mata saat melihat Hyoyeon, jelas-jelas hampir tiap hari bersama mereka, tapi hari ini Hyoyeon memang terlihat lain dari biasanya, WOOOWWWW satu kata yang bisa mengungkapkan perasaan mereka saat ini.

Hyoyeon, Eunhyuk dan Kai diberi waktu 15 menit untuk perform di tengah dan akhir acara grand final ini dengan membawakan sekitar 3 lagu di setiap segmennya, mereka berhasil memeriahkan acara terbesar tingkat sekolah sekota Seoul ini. Suatu kebanggaan bagi Hyoyeon dan Kai yang pertama kali nya menjadi guestar karena sebelumnya selalu jadi finalis dan pemenang, kini mereka tampil sebagai bintang tamu.

Di sisi panggung, Kris melihat keseluruhan penampilan tiga orang yang kini berstatus sebagai ‘sahabat’nya itu dengan penuh kekesalan di atas kebanggaan karena keahlian yang ditampilkan. Bagaimana bisa Hyoyeon tampil seseksi itu di depan dua orang cowok yang menyukai mereka, arrgghhh gue bisa gila kalau tiap hari liat perform mereka yang kaya gini gerutu Kris yang sangat ingin mengubur hidup-hidup Eunhyuk dan Kai saat itu juga. Kris tau mereka hanya teman duet tapi kan mereka cowok normal yang bisa aja high kalau beradegan kaya gitu, kris aja yang liat jadi turn on masa mereka enggak.

“Kalian keren” hanya itu yang berani diucapkan Kris saat mereka turun dari panggung dan mememeluk Eunhyuk dan Kai dan menyalami Hyoyeon. “Thanks” jawab ketiganya lalu kembali ke ruang ganti dan bersiap untuk pulang. Bukannya pulang orang tua Hyoyeon mengajak mereka untuk makan malam bersama untuk merayakan acara malam ini.

.

.

.

Setelah makan malam beberapa hari yang lalu, Kris merasa hidup kembali berwarna, walaupun Hyoyeon masih belum sepenuhnya akrab dengan dirinya, setidaknya Hyoyeon kini sudah mau mengobrol dengan Kris. Hyoyeon kini jadi sering menghabiskan sebagian waktu disekolahnya bersama Kris, karena Kai sibuk dengan urusannya sendiri. Oh Kai, dimana dia? Dia sedang menjalankan aksinya untuk mendekati yeoja yang dia taksir setelah Hyoyeon.

Beberapa waktu yang lalu, saat ia pergi bersama Kris dan Hyoyeon melihat perform EunHae, ia tidak sengaja bertemu dengan Hyorin dan Bora (teman sekelasnya) yang juga datang untuk menonton Sunbaenya itu. Di sanalah Kai memberanikan diri untuk berkenalan lebih lanjut sebelum akhirnya Hyorin memberikan no Tlp yang bisa dihubungi oleh Kai kapanpun ia inginkan.

Puncaknya, saat Kai tampil bersama Hyoyeon dan Hyuk, Hyorin juga datang, melalui pesan yang ia kirim untuk memberi semangat kepada Kai, ia juga mengatakan ia akan ada di tengah-tengah penonton untuk melihat aksi panggung Kai berserta Hyoyeon dan Eunhyuk.

Setibanya di rumah, Kai menelepon Hyorin dan menceritakan segala macam sampai Hyorin bilang padanya kalau kai terlihat y hari ini. Andai Hyorin tidak tertawa saat itu, mungkin Kai akan terbang lebih tinggi untuk menculik Hyorin yang kini dianggapnya sebagai bidadari yang ada di kahyangan. Terdengar konyol sih, tapi Kai benar-benar merasa kalau ia jatuh hati pada Hyorin, bukan karena memiliki nama yang hampir mirip dengan sahabatnya, Hyoyeon, tapi Hyorin itu y, kulitnya yang kecoklatan menambah nilai plus dimatanya.

Sejak saat itu, Kai selalu menghabiskan waktunya untuk mendekati Hyorin, dan ketika ia mendengar jawaban tentang pertanyaan beberapa waktu yang lalu tentang namja yang menjemputnya, Kai lebih bertekad untuk mendapatkan Hyorin.

“Jadi… Kai sekarang udah punya pacar? Ku piker dia gay” ucap Hyuk yang melihat Kai datang bersama Hyorin menghampiri Hyoyeon, Eunhyuk dan Kris.

“Oppa… gak boleh gitu dong, Kai kan sahabat aku” protes Hyoyeon

“Uppss maaf… Kalau benar Kai dan Hyorin udah pacaran, kita kapan?” Tanya Hyuk, Kris hanya menatap Hyoyeon tajam untuk mendengar jawaban darinya.

“Memangnya kita kenapa?” Tanya Hyo polos, Kris yang mendengar nya cekikikan

“Aiisshh… sudahlah, anggap aku gak pernah nanya” balas Hyuk ngambek

Hyoyeon yang gemas kalau lihat Eunhyuk ngambek hanya bisa mengelus pipi Eunhyuk lalu mencubitnya untuk meredakan ambekannya, dan saat ini benar-benar membuat Kris sekali lagi JEALOUS!

“Haaiii…” sapa Kai saat ia tiba di meja yang ditempati Hyo, Hyuk, Kris. “Hai Kai” jawab Hyuk

Hyoyeon yang sudah siap mendengar apapun yang dikatakan Kai sangat bersemangat sekali, “Kenalin ini hyorin…” ucap kai memperkenalkan yeoja disampingnya saat mereka sudah duduk di sebelah Kris, “pacar gue” lanjut Kai, Hyorin hanya tersipu malu di sebelahnya, “Annyeong” sapa Hyorin.

“Chukaaaeeee” teriak Hyoyeon bersemangat “Selamat item…” lanjut Eunhyuk “Selamat Kai, finally…” jawab Kris memeluk Kai.

“Thank you guys” jawab Kai.

Tidak ada yang tau kapan persisnya Kai dan Hyorin resmi jadian, hanya mereka berdua yang tau, dan tidak ada satu pun yang berani menanyakan soal itu. “Trus Kyungsoo gimana?” bisik Hyuk di telinga Hyoyeon, Kai dan Kris yang mendengarnya hanya bisa melotot tidak percaya, Kris khawatir kalau Hyorin dengar apa yang dikatakan Hyuk ia akan marah dan Kai rasanya ingin mencekik leher Eunhyuk saat itu juga kalau sampai Hyorin dengar dan bertanya padanya, beruntung Hyorin ridak mendengarnya jadi Kai aman untuk saat ini.

Siangnya sepulang sekolah, kai dipertemukan kembali dengan Eunhyuk di ruang latihan dan ini kesempatan Kai untuk ‘menghabisi’ Eunhyuk, “YAAAAAA HHHYUUUUNNNGGG!!!” bentak Kai saat mereka selesai latihan, saat itu tinggal Kai, Eunhyuk dan Hyoyeon yang sedang duduk di depan loker setelah mengambil botol minumnya dan menghabiskan air mineral dalam botol tersebut. “Kenapa Kai? Gak usah teriak-teriak deh, musiknya udah dikecilin kali” protes Hyuk

“Bisa gak kalau di depan Hyorin gak usah nyebut-nyebut Kyungsoo? Aku gak mau Hyorin mikir macem-macem” jelas Kai

“Lho emang aku ngmg apaan?” Tanya Hyuk pura-pura gak tau

“Ohh please Hyung, aku gak tau Hyung sebodoh ini padahal hyung jelas-jelas 2 tahun lebih tua dari aku, gak usah pura-pura deh” gerutu Kai

“Hahahahaha…. Aku emang gak tau apa maksud kamu kai” balas Hyuk. Hyoyeon yang terhibur melihat tingkah laku mereka hanya bisa ketawa tanpa berbicara dan berniat memisahkan untuk meleraikan mereka, toh Hyoyeon tau walaupun mereka berdua berantem tidak aka nada aksi saling bunuh-bunuhan.

“Hyung, please… aku tau Hyung gak seberuntung aku dalam mengikat hati wanita, tapi please jangan sampai merusak hubungan aku dengan Hyorin, aku mencintai Hyorin, aku gak mau Hyorin mikir macem-macem ke aku kalau dia dengar sesuatu yang diluar logika”

Eunhyuk yang sedikit tersinggung mendengar ocehan Kai melirik ke Hyoyeon dengan putus asa, tapi saat ia melihat Hyoyeon terhibur dengan kelakuan Hyuk dan Kai ia hanya bisa tersenyum lalu berkata, “jadi… gue harus gimana? Gue kan Cuma nanya ke Hyo tentang Kyungsoo, apa dia tau Lo sama Hyorin udah pacaran? Trus dy gmn kalau udah tau?” Tanya Hyuk

Kai mengakhiri omelannya ke Hyuk dengan mencari perlindungan ke Hyoyeon, berharap Hyoyeon bisa membantunya, tapi dia melihat Hyoyeon sepertinya menunggu jawaban atas pertanyaan Hyuk, “FINEEEE,,,,,,” teriak Kai putus asa, “Gue udah ngomong ke dia tentang jadiannya gue sama Hyorin, awalnya dia kecewa, gue bisa liat dia mau nangis, tapi menit selanjutnya dia mengucapkan SELAMAT, puas kalian?????” seru Kai yang dijawab dengan tawa dari Hyoyeon dan Eunhyuk.

“Trus Hyorin tau gak soal Kyungsoo?” Tanya Hyuk lagi

“Hyung… please…” jawab Kai putus asa

“Saran aku mending kamu ngomong ke Hyorin, Kai, daripada ntar kalian ribut gara-gara masalah ini” ucap Hyoyeon

“Noh neneng Hyorinnya udah nunggu di depan tuh” ledek Hyuk yang sedang berdiri di dekat jendela melihat ke luar

“Yaudah, ntar gue ngomong ke dia, tapi plis banget Hyung,,, jangan bahas-bahas soal kyungsoo lagi, dan aku gak GAY!” omel kai dengan tatapan tajamnya ke Hyuk sebagai ancaman lalu pergi meninggalkan Hyuk dan Hyo yang tertawa melihat tingkah Kai yang kesal

“Yuk akh kita juga pulang Hyo, aku gak mau gossip aneh-aneh tentang kita” ajak Hyuk

Hyo mencium pipi Hyuk saat Hyuk akan membuka pintunya, “Jangan dengar perkataan Kai, dia Cuma lagi kesel aja Oppa” sumpah mati Hyuk rasanya ingin melakukan segala yang ada dipikiran kotornya, tapi mengingat ia sangat mencintai Hyo, ia harus berpikir dua kali untuk melakukannya, ia hanya menjawab dengan memeluk Hyo dan berbisik, “Aku tau itu” sebelum akhirnya mereka benar-benar pergi dari ruang dance.

Eunhyuk mengajak Hyoyeon ke taman sekolah untuk bersantai sebentar setelah mereka makan di kantin, suasana hening seketik selama beberapa menit tidak ada yang memulai percakapan, lalu Hyoyeon berlari menuju bunga mawar yang ditanam secara rapi di sisi kanan nya, dan ia mendengar apa yang dikatakan Hyuk walau pelan tapi jelas di telinganya karena jarak mereka kurang dari 50 meter, “Mungkin benar apa yang dibilang Kai tadi, hahaha” jelas Hyoyeon mendengar tawa Hyuk itu garing, “Aku emang gak seberuntung Kai, dia bisa mendapatkan cewek yang dia sayang sedangkan aku enggak bisa” lanjutnya putus asa.

Hyoyeon menunggu sampai Eunhyuk melanjutkan ucapannya, tapi tidak ada suara sampai beberapa menit, “Aku gak tau harus percaya sama istilah ‘Cinta tidak harus memiliki’ atau enggak, liat Kai bisa mendapatkan cintanya membuat aku bener-bener putus asa, apa emang aku gak ada harapan lagi, apa cinta untuk laki-laki di masa lalunya tidak akan bisa tergantikan oleh siapapun, termasuk aku?” ucap Hyuk, menyadari air di matanya akan tumpah, ia berusaha tersenyum lalu bangkit dan menghampiri Hyoyeon mengajaknya ingin pulang.

Langkah Hyuk terhenti saat ia melihat Hyoyeon berdiri terpaku, kaku melihat ke arahnya, tatapannya seolah-olah ingin membunuhnya, andai saja itu bukan Hyoyeon mungkin ia akan menarik ke dalam pelukannya dan tidak ingin melepaskannya. Tapi itu Hyoyeon gadis yang paling ia cintai sejak mereka bertemu di SM School ini dan ia tidak bisa melakukan apa yang ada dipikirannya tadi, ia tidak ingin Hyoyeon akan berpikir macem-macem tentang dia yang terlalu agresif.

“Kaja, kita pulang, nanti kesorean” ajak Hyuk menggenggam tangan Hyo. Hyo tetap diam, tidak bergerak menahan tangan Hyuk untuk tidak beranjak, Eunhyuk yang bingun dengan sikap Hyo pun menghentikan langkahnya lalu berbalik melihat Hyoyeon, seketika itu mereka terdiam sebelum akhirnya Hyoyeon memeluknya dan nangis dipelukan Hyuk.

Eunhyuk yang semakin bingung atas perilaku Hyoyeon ini benar-benar tidak tau harus berbuat apa, di satu sisi dia senang Hyoyeon memeluknya, tapi di sisi lain ia khawatir, karena Hyoyeon menangis di dalam pelukannya. Eunhyuk meletakkan tangan kirinya di pinggan Hyo sementara yang kanannya mengusap punggung menenangkannya.

Begitu ia merasa Hyoyeon sudah tidak menangis ia lalu melepaskan pelukannya, meraih wajah Hyo untuk menatapnya, “Kenapa kau menangis?” tnya Hyuk.

“Oppa… mianhe… jeongmal mianhe oppaaa.. hiks… hiks..” jawab Hyo kembali menangis, Eunhyuk yang semakin khawatir hanya bisa memeluknya kembali, mendengarkan apa yang ingin dikatakan Hyoyeon selanjutnya, “Mianhe oppa… aku tau aku udah nyakitin oppa… hiks.. hiks.. selama ini aku ngerasa oppa yang paling mengerti perasaan aku, semua tentang aku, bahkan yang Kai tidak tau Oppa tau semuanya… aku merasa nyaman saat oppa ada di sisi aku, tapi mian aku masih takut dengan status ‘pacaran’ oppa tau kan… hiks… hiks… aku tau aku egois… tapi.. hiks… hiks… aku mau oppa percaya sama aku kalau aku sayang sama Oppa, lebih daripada yang Oppa tau… hiks… hiks… aku gak mau hubungan kita nanti jadi bermusuhan kaya yang dulu… hiks… hiks…” lanjut Hyo di tengah-tengah tangisannya.

OH GOD!!!! Apa yang harus aku lakukan, aku membuat wanita yang paling ku cintai menangis seperti ini teriak Hyuk di dalam hati nya. “Hyo..” panggil Hyuk tapi tidak juga mendengar jawaban dari yeoja yang ada dipelukannya tersebut, justru ia semakin mempererat pelukannya seolah besok mereka akan terpisah berpuluh-puluh kilometer jauhnya. Dengan ragu, Hyuk pun mengangkat wajah Hyo agar menatapnya, ia bisa melihat wajah imut yeoja di depannya yang basah karena air matanya yang masih belum juga berhenti mengalir. Hyuk menghapus air mata yang membasahi hampir sebagian wajah cantik yeoja tersebut sebelum akhirnya mengecup bibir lembutnya, pelan tapi pasti, ia bisa merasakannya, Hyo pun membalas ciuman itu.

Hyuk yang mulai melepaskan ciuman itu sebelum berkata, “maaf aku sudah menyakitimu, aku janji kejadian ini tidak akan terulang lagi” Hyoyeon menggeleng mendengar perkataan Hyuk, “Ani, Oppa, aku yang seharusnya minta maaf, karena aku sudah menyakiti oppa… kalau Oppa mau cari pacar Oppa bisa cari cewe lain, toh di sekolah ini banyak yang naksir Oppa,,,” ledek Hyo.

WWHHAATTTT barusan dia bilang apa???? Protes Hyuk. “Gimana aku bisa cari cewek lain untuk dijadiin pacar, kalau yang aku cintai Cuma kamu, lagian kamu nih kenapa sih ngomong kaya gitu, kalau hati kamu nolak buat ngomong kaya gitu?” gantian Eunhyuk meledek Hyoyeon, karena ia melihat saat Hyo mengatakan kalimat terakhirnya ia hampir menumpahkan airmatanya lagi, yang berarti ia tidak rela kalau Hyuk ninggalin dia.

“Kalau emang Oppa pengen punya pacar dan Oppa bahagia dengan cewek itu, aku rela kok” jawab Hyo berbohong, sejujurnya ia memang tidak ingin Eunhyuk pergi meninggalkannya, tapi ia malu untuk mengatakannya. “Hyo, lihat mata aku, jawab aku, apa kamu pernah menyukai aku?” Tanya Hyuk penasaran.

Awalnya Hyoyeon hanya bisa melongo mendengar pertanyaan yang diajukan eunhyuk tadi, tapi kemudian ia memalingkan wajahnya karena ia yakin pipinya memerah mendengar pertanyaan Hyuk. Eunhyuk yang tidak sabar pun akhirnya melepas pelukan mereka dan menggenggam tangan Hyo, ia tahu jawaban atas pertanyaannya itu, ia tidak mau kekecewaan menghampirinya untuk yang kedua kalinya, tapi lagi-lagi saat ia akan pergi, Hyoyeon menarik tangannya dan berkata, “Aku gak pernah menyukai Oppa” DEEGGGHH!!! Hatinya berasa ditembak oleh beribu-ribu peluru saat mendengar Hyo mengatakan itu, “tapi aku menyayangi Oppa, oppa segalanya buat aku, gomawo udah mau memberikan seluruh hati Oppa buat aku” detik selanjutnya ia hanya bisa mengangkat Hyo dan berputar karena bahagia yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Eunhyuk tidak tau maksud dari jawaban Hyoyeon tadi bisa diartikan sebagai penerimaan atau penolakan, jujur ia sendiri bingung, tapi ia tidak ingin menanyakannya pada Hyoyeon ia terlalu bahagia untuk menikmati waktu saat ini.

“Ini gelang kesayangan aku, eomma membeli nya waktu aku berlibur ke cina, dan aku hanya memberikan ini kepada orang yang paling ku sayangi, tolong dijaga, kalau kau sudah bisa menerimaku, kau bisa memakai gelang ini, karena kau sangat berarti sama seperti gelang ini” ucap Hyuk saat ia telah menurunkan Hyoyeon dari aksi putar-putaran di tempatnya.

“Gomawo  Oppaaaa…” seru Hyoyeon “Sama-sama… apa itu berarti kita…?” Tanya Hyuk ragu “Kita kenapa Oppa?” “Ah… sudah lupakan saja…” balas Hyuk kesal. Aiissshhh namja ini babo sekali walaupun dia sunbae aku tetep aja gak ngerti-ngerti udah gitu gampang banget ngambeknya lagi, emang ya orang yang udah tua itu terkena syndrome “sensitive/gampang marah gerutu Hyo dalam hati “Asalkan Oppa berjanji tidak akan pergi ninggalin aku, maka aku akan tetap ada di sini kapanpun Oppa butuhkan” jawab Hyo menunjuk dada Hyuk sebelum mereka akhirnya pulang ke rumah.

Entah sekarang hari apa dan tanggal berapa Eunhyuk tidak ingat, yang dia ingat adalah ia dan Hyo terikat dalam sebuah hubungan yang hanya mereka yang bisa mengartikannya. Mengingat kejadian selama perjalanan pulang dari sekolah ke rumah Hyoyeon lalu ke rumahnya membuat Hyuk tidak henti-hentinya tersenyum.

“Apa Oppa bahagia sekarang?” Tanya Hyo saat mereka sudah duduk di dalam mobil

“Lebih dari yang kau lihat” jawab Hyuk memastikan

“Sebahagia apa?”

“Lebih bahagia dari apapun yang pernah aku rasakan selama ini”

“Kalau gitu aku juga”

“Kamu juga?”

‘Ne Oppa… aku tau ini tidak adil buat Oppa, tapi aku akan berusaha buat Oppa bahagia, makasih Oppa sudah mau mencintai akuadalah kalimat yang ingin dikatakan oleh Hyoyeon untuk menjawab pertanyaan Eunhyuk, tapi ia menarik kata-kata itu dan berkata dengan kalimat yang lain, “Kalau Oppa bahagia, aku juga bahagia”

Dan ucapan Hyo itu mampu menyegarkan ribuan hektar tanaman yang ada di hati Eunhyuk saat ini.

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
HyobabeHyo
#1
Chapter 4: ah.. Kris-Eunhyuk-Hyoyeon-Kai !! cinta segi empat? ._. aku nggak sabar lihat kelanjutannya ^^
gogohyora
#2
Chapter 3: Aduh Kris datang lagi ke kehidupan Hyo!
gogohyora
#3
Chapter 2: HAHAHAHAGA NGAKAK!/? Lanjut thor!
Ditunggu HyoKris momentnya :D
pristy99 #4
Chapter 2: Yup...gak sabar nunggu hyokris moment...update soon yak...
Dyllon_Dylan_Cici #5
Chapter 2: Kembalikan Hyoyeon untuk Kris.... Tapi seperti fate gitu...

Please, update secepatnya ya! Keren!
luhaaans
#6
keren bangeteu jadi penasaran deh, baca dulu ah, apalagi ada kris oppa