Chapter 3

I'LL WAIT...

***

Mata coklat Lay menatap deretan angka 1 sampai 31 yang tertera di layar ponselnya. Salah satu angka terlihat berbeda dibandingkan dengan deretan angka lainnya. Lay terus menatap angka itu dengan tatapan kosong.

Sudah tiga hari berlalu semenjak kejadian itu, dan sejak saat itu juga Lay tidak pernah bertemu dengan Kris. Dia tidak bermaksud untuk menghindari Kris, tetapi dia memang tidak melihat sosok namja tinggi itu. berkali-kali dia mengunjungi kelas Kris, tapi dia sama sekali tidak mendapatkan tanda-tanda keberadaan Kris, bahkan Chanyeol juga tidak memberi informasi apapun pada Lay.

Lay tidak memikirkan lagi siapa yang salah, ataupun siapa yang harus meminta maaf. Kalau perlu dia yang akan menjadi orang pertama yang melakukan itu. Memang terdengar bodoh. Secara logika, Lay tidak berada di posisi yang bersalah dan membuatnya harus meminta maaf. Tapi, siapa yang peduli dengan logika saat hati yang memegang kendali atas semuanya. Lay hanya ingin semua masalah ini berakhir. Walaupun dia sendiri tidak tahu akan kemana ujung masalah ini membawanya. Baik? Atau buruk ? kemana pun itu, yang jelas tidak akan ada ‘penyesalan’ diantara keduanya.

Helaan napas berat keluar dari sela-sela bibir namja manis itu. jari telunjuknya menyentuh salah satu deretan angka.

7 Oktober 2013.

Hari dimana Lay merasakan udara mengisi paru-parunya untuk yang pertama kalinya, juga hari dimana Lay untuk pertama kalinya merasakan udara menguap dari paru-parunya. Ya, hari itu adalah hari ulang tahun Lay, dan hari dimana dia bertemu dengan Kris.

Hari ‘keramat’ itu semakin dekat. Namun, hubungan mereka tidak juga membaik, yang terjadi malah sebaliknya. Awalnya, Lay menduga ini hanyalah bagian dari sandiwara Kris untuk membuat kejutan di hari ulang tahunnya, tapi tetap saja Lay tidak bisa berpegang pada dugaan yang menyakitkan itu. Ini bukanlah masalah kecil yang bisa dijadikan sebagai bahan lelucon.

Air mata Lay selalu saja mengalir dengan sendirinya, tiap kali mengingat kejadian itu. Bukan karena bentakan Kris. Namun, terlebih karena Kris menganggapnya seperti orang lain yang tidak berhak apapun atas dirinya. Lay berpikir dirinya hanyalah salah satu dari sekian banyak orang yang berada di sekitar Kris, yang tidak memiliki arti apa-apa.

Mudah saja bagi orang seperti Kris untuk mendapatkan yeoja atau namja manapun yang dia inginkan.  Ketakutan akan hal itu membuat dada Lay terasa sesak. Karena Lay sadar kebahagiaannya ada bersama Kris. Dan Lay akan melakukan apa saja untuk membuat kebahagiaan itu terus berada disisinya.

 “Kau pun juga harus berjuang, untuk dirimu dan…orang yang mencintaimu”

Kalimat sederhana dari namja asing bernama Luhan itu, membuat keputusan Lay semakin menguat. Dia akan berusaha.

Demi seseorang yang telah membuatnya tersenyum, tertawa, menangis .

Demi seseorang yang membuatnya merasakan manis dan pahitnya perasaan yang bernama cinta.

Demi seseorang yang telah menghancurkan hatinya, tapi tetap mencintainya disetiap serpihan-serpihan hatinya.

Demi seseorang yang akan selalu berada di dalam ingatan, hati dan…hidupnya.

Wu Yifan

“Lay…”

Lay tersadar dari lamunannya. Dia lalu menolehkan kepalanya ke arah namja yang duduk di sampingnya.

“ne, Baekhyun-ah…” ujar Lay sambil tersenyum. Senyuman yang akan membuat siapa saja yang melihatnya tahu, kalau dia tidak ingin membagi kesedihan yang dia rasakan dan lebih memilih untuk menyembunyikannya.

Tapi, tidak bagi namja yang tengah menatapnya saat ini.

“kau menangis…” Baekhyun menggerakan jarinya untuk memutus aliran sungai kecil yang bersumber dari kedua mata teduh milik Lay.

Lay segera menundukkan kepalanya, sambil menyeka pipinya. Dia merasa malu, terus memperlihatkan sisi rapuhnya pada orang-orang terdekatnya.

“Ah…Mianhae…aku hanya—”

Grebb…

Kalimat Lay terputus saat Baekhyun memberinya sebuah pelukan. Memang tidak sehangat pelukan Kris, tapi setidaknya pelukan itu membuat Lay sadar kalau dia tidak sendiri. Masih ada yang orang-orang yang senantiasa menguatkannya. Chanyeol, Baekhyun, dan…Luhan.

“Kau tidak perlu menahannya, Lay. Biarkan rasa sesak yang bersarang di dadamu mengalir bersama air mata. Aku akan membantumu untuk menghapusnya… ”

Baekhyun semakin mempererat pelukannya saat suara isakan keluar dari mulut sahabatnya. Detik berikutnya tangisan Lay pecah. Butiran-butiran bening itu berlomba-lomba keluar membasahi kemeja Baekhyun. Kekasih Chanyeol itu, tahu seberapa keras usaha yang dilakukan oleh Lay. Di dalam ruang kelas yang sepi itu, Baekhyun membiarkan Lay untuk beristirahat sejenak dibahunya.

“gomawo, Baekhyun-ah…” lirih Lay.

***

Lay menutup pintu kelas yang sudah kosong. Dia berjalan sendiri menyusuri koridor sekolah yang tampak lengang. Hari itu Lay kembali pulang sendirian. Sebenarnya Baekhyun mengajaknya untuk pulang bersama. Tapi, dia tidak menerima tawaran itu. Dia tidak bisa terus-menerus merepotkan sahabatnya itu. Apalagi, Lay tahu kalau belakangan ini Baekhyun terus menolak ajakan Chanyeol untuk pulang bersama, karena ingin menemaninya.

Lay mengambil ponselnya saat merasakan benda itu bergetar pelan di dalam sakunya. Namja itu mengulas senyum saat membaca pesan yang dikirim oleh Baekhyun. Jarinya bergerak membalas pesan itu.

Brukk…

Sibuk berbalas pesan dengan Baekhyun, membuat Lay tidak memperhatikan langkahnya. Membuat tubuhnya menabrak seseorang.

“Lay…”

Deg…

Suara itu membuat tubuh Lay membeku seketika. Suara yang sangat dirindukannya. Dalam hati, dia berharap ini bukanlah tipuan ataupun ilusi yang dibuat oleh pikirannya.

Perlahan dia mengangkat kepalanya. Mata Lay menelusuri tiap detail yang dimiliki oleh sosok dihadapannya. Kaki yang panjang, dada bidang, bahu yang lebar, rahang yang kokoh, bibir dan hidung dengan lekuk yang sempurna, serta mata yang tajam. Itu semua terlihat sangat nyata untuk menjadi sebuah ilusi.

“…Kris”  

Mulut Lay bergerak menyebut nama itu. Mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat.

Hingga Kris membalikkan tubuhnya, membuat tatapan itu terputus. Lay kembali merasakan perih di hatinya. Tapi, ini bukanlah saatnya untuk menjadi lemah dan putus asa. Segera Lay menahan lengan Kris, membuat langkah namja tinggi itu terhenti.

“Tunggu…aku ingin mengatakan sesuatu padamu”

Lay terdiam sejenak. Dia sedang mempersiapkan dirinya untuk menerima resiko yang akan terjadi. Dia tidak bisa mundur lagi, dan menjadi seorang pengecut. walaupun nantinya dia harus kembali merasakan luka, tidak masalah. Setidaknya itu lebih baik, dari pada penyesalan yang tidak berujung.

Lay menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan kalimatnya “besok lusa, jam 7 malam datanglah di taman…”

Namja tinggi itu tidak bersuara sama sekali. Dia hanya berdiri di tempatnya tanpa menoleh sedikitpun ke arah Lay.

“Aku akan menunggumu…” ujar Lay mencoba untuk meyakinkan Kris.

Beberapa detik kemudian, Kris mengangguk pelan. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, namja tinggi itu melangkah pergi.

Lay tersenyum, setidaknya dia masih memiliki harapan untuk menyelesaikan masalah ini.

***

Sepulang sekolah, Lay bergegas menuju supermarket untuk berbelanja. Beruntung, Kai dan Kyungsoo mau membantunya. Kalau tidak, mungkin dia akan kewalahan mengerjakan semuanya. Lay tidak bisa meminta bantuan Baekhyun, karena namja itu sedang merawat Chanyeol yang sedang sakit.

Setelah membeli semua bahan yang di perlukan, mereka bertiga segera ke rumah Lay dan menyiapkan makanan di dapur. Lebih tepatnya, hanya Lay dan Kyungsoo. Karena Kai tidak melakukan apapun, selain mengganggu Kyungsoo.

“Ya! Aku menyuruhmu menaruh coklat itu di atas kuenya. Bukannya di dalam perutmu, Kim Jongin…!!” omel Kyungsoo. Dan Kai membalasnya dengan tersenyum polos, memamerkan deretan giginya yang rapi.

Suasana hangat menyeruak di tengah-tengah mereka. Hingga tidak terasa waktu bergulir begitu cepat.

“gomawo, kalian sudah mau membantu ku…”ujar Lay tulus sambil menatap dua namja di hadapannya.

“tidak masalah, hyung…”ujar Kai sambil tersenyum.

“saengil chukkae, Lay hyung…” ujar Kyungsoo sambil merangkul Lay.

“Mianhae, kami tidak sempat menyiapkan hadiah untukmu…” sambungnya merasa bersalah. Kalau saja Kai tidak lupa kalau hari ini adalah ulang tahun Lay, mungkin dia bisa menyiapkan hadiah untuk Lay.

“tidak apa-apa, Kyungsoo-ah. Dengan membantuku menyiapkan ini semua, itu sudah lebih dari cukup. Aku tidak perlu hadiah apapun lagi…” ucap Lay sambil tersenyum.

Setelah berpamitan, Kai dan Kyungsoo beranjak pergi.

Lay berjalan menuju dapur. Dia tersenyum puas menatap deretan makanan di atas meja makan. Semuanya adalah makanan kesukaan Kris. Lay tidak memikirkan apapun saat memasak tadi, selain namja tampan itu. seolah-olah dia sedang menyiapkan pesta ulang tahun untuk Kris.

Lay tidak peduli dengan rasa lelah yang dirasakan oleh tubuhnya, yang seharian sibuk bekerja, memasak makanan hingga mendekor taman. Lay hanya ingin melakukan yang terbaik, untuk Kris.

***TBC***

A/N: sorry for this long update...T_T...Anyone there like the LayBaek moment???...give me your comment, plz...

And, the last chapter will be update soon...^_^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
---A_V---
gomawo, guyz...for reading this story...^_^

Comments

You must be logged in to comment
sorahsorah
#1
Chapter 4: Kris kamu kok aneh?! Ngapain kamu bersikap gitu ke yixing?! *tendang kris lol
Agak bingung juga pas bagian kris kok hilang gitu kenapa ya?
Aku suka alurnya. Makasih
kkamJUN #2
Chapter 2: wufan jahat ih bkin yixing nangis.. :(
#jitakinNaga
*peluk yixing*
acieeeee..luhan dtg2 bijak bgt.. XD
sukaaa~
kkamJUN #3
Chapter 1: wufan aneh deeh sikapnya.. :o
mesti ada apa2 nih !
Oke lanjut .. XD
jongkray
#4
Chapter 4: sumpah... awalnya waktu kris marah jd inget film dealova.... udah mau nangis bacanya eh ending nya ngakak gara2 kris gwiyomi >__<
seideer #5
Chapter 3: Kris knp ya..
Baik bgt sih km lay..
Clovexo
#6
Chapter 4: akhirnya kris datang juga..
sempat sedih ih pas kris datangnya telat..
tapi btw, pas kris yg lagi marah sama lay itu kok gk dijelasin?
kraying01 #7
Chapter 4: O_O gue salah tebakan?wkwkwk.yey! Happy ending ..
chamii704 #8
Chapter 4: alesan kris sikap'a bd ma lay koq g dijelasin ya..?
Apa Qyg klwt bc'a..

Yg pnting happy end lah..akhr'a kray balik lagi
Julianeka
#9
Chapter 4: hapily ever after uoooouooo*nyanyi bareng luhan*.
btw lulu nya cuma cameo doank nh thor? yah kirain bakal jd org ketiga.

flufeh nya berasa bgt. dan kado kwiyomi nya kris gk bgt.
guylian #10
Chapter 4: Ahaha, kalo kris begitu depan gua langsung. Ngakak dahh.