Worries_

London

 

Sebenarnya bingung mau pake foto yang mana buat chapter ke-4 :|

jadi iseng iseng nyari foto, malah ketemu ini;;

GANTENG huhu;;

 

Enjoy the story!

.

.

.

.

.

.

 

 

Rambut seperti tersengat listrik, muka yang kusut, kulit lebih pucat, mata sembab. Kyungsoo hanya menghela nafas panjang menatap penampilannya yang kacau didepan cermin. Ini semua ia dapatkan setelah kedinginan hampir satu jam dibawah telepon umum sambil berhimpitan dengan dia. Yookyung.

 

Baekhyun memanggilnya dari arah dapur ditambah dengan suara piring yang bersentuhan dengan permukaan meja kayu. Oh, hari ini dia membawa roti sisa kemarin.

 

 

 

“Kyungsoo?” Kyungsoo mendongak “Penampilanmu kacau,” ia hanya mengangguk

 

 

 

“Kyungsoo?” hening

 

 

 

Gwenchana?” Kyungsoo tak menatap Baekhyun “Hm,”

 

 

 

“Kyung..” ia membanting garpu “Bisakah kita makan dengan tenang?!” Baekhyun hanya menunduk dan melanjutkan makan dalam diam.

 

Kyungsoo melupakan piring yang masih tergeletak tanpa menaruhnya diatas cucian piring. Baekhyun mencoba membersihkannya dan tiba-tiba saja Kyungsoo berlari keluar kamar dengan terburu-buru “Aku lupa menaruh piring kotor tadi!!” teriaknya.

 

 

“Sudah kubersihkan, bodoh” ucap Baekhyun sambil membersihkan tangan bekas sabun cuci dibagian luar celemek yang ia pakai.

 

 

Ia mengangguk dan membalikkan badannya menuju kamar yang berada didekat dapur. Baekhyun hanya melongok saja melihat tingkah aneh Kyungsoo.

 

 

 

 

“Sudah?” tanya Kyungsoo sebelum mereka berangkat.

 

 

 

 

 

“Tunggu, dimana kaus kakiku?”

 

 

Mereka berangkat menuju kampus sedikit siang karena Baekhyun selalu melupakan dimana ia meletakkan kaus kakinya saat pulang kemarin. Baekhyun menggobrak-abrik ruang tengah yang beberapa waktu lalu masih terlihat rapi sebelum berburu kaus kakinya dimulai.

 

Kyungsoo mencoba membantu tapi tak kunjung ketemu. Dengan terpaksa Kyungsoo meminjamkan miliknya yang berwarna putih tulang yang masih terlihat baru, sepertinya kepada Baekhyun.

 

Baekhyun hanya meringis, “Thanks!

 

(^^)

 

 

Kai terus menatap wajah Kyungsoo tanpa henti yang pucat itu dengan itens. “Kau kenapa sih?!” ucap Kyungsoo kasar.

 

 

“Kulitmu lebih pucat dari biasanya,” Jawab Kai. “Atau hanya perasaanku?”

 

 

Kyungsoo menghela nafas kasar “I'm fine,

 

 

Tak perlu menunggu terlalu lama karena Baekhyun sudah mengambil senampan penuh berisi menu makan siang yang disediakan pihak kampus. Chanyeol berjalan disampingnya dengan hati-hati membawa makanan titipan dari Kai.

 

“Belum mengambil milikmu?” Tanya Baekhyun. Kyungsoo menggeleng “Perutku masih penuh,”

 

Kai yang sedang asyik mengunyah asyik menyantap makan siang langsung menggeser nampan miliknya ke hadapan Kyungsoo. Ia hanya bengong menatap mata Kai “Makan,”

 

Kyungsoo menggeleng. Kai mengambil sendok dan menaruh beberapa lauk yang siap dimasukkan kedalam mulut Kyungsoo. Dia tetap menggeleng. Menolak daging asap yang masih mengepul itu “Tidak mau,”

 

“Tak ada penolakan,” Kai bersikeras memaksa Kyungsoo agar mau membuka mulutnya “sesuap saja,”

 

 

“Tidak mau,” Kyungsoo tetap pada pendiriannya. Kai merasa jengkel dan memasukkan daging itu kedalam mulutnya yang seharusnya berada dimulut Kyungsoo.

 

Baekhyun menaikkan alisnya melihat tingkah aneh Kyungsoo dimulai dari bangun tidur sampai sekarang. Kyungsoo tidak pernah untuk tidak menolak tawaran berbagai jenis daging karena itu adalah makanan favoritnya. Bahkan jika masih ada sisa satu potong daging diatas meja, mereka akan berebut mengambil dengan garpu lalu mengunyahnya dengan senyum kemenangan.

 

Makanan kesukaannya adalah daging. Setiap awal bulan jika mereka sudah menerima gaji dari hasil kerja keras, Kyungsoo menyisahkan sedikit uangnya untuk membeli daging di supermarket terdekat. Berbagai jenis daging selalu muat diperut Kyungsoo yang kecil itu.

Daging juga pernah merusakkan persahabatan mereka dalam waktu seminggu saat Baekhyun mencoba memasaknya untuk pertama kali. Baekhyun bukanlah ahli dalam bidang memasak, hasilnya pun menjadi hampir hangus dan membuat Kyungsoo marah karena ia telah membelanjakan uangnya untuk daging yang Baekhyun masak.

 

“Kau bodoh!” Murka Kyungsoo. “Ahh Mian―he

 

“Kita tak akan punya makanan lagi untuk satu minggu kedepan!” dan satu minggu diisi dengan kebisuan Kyungsoo yang enggan berbicara pada Baekhyun. Setiap Baekhyun mencoba untuk menyapanya, Kyungsoo hanya berpura-pura tidak mendengar dan hanya mendelikkan bahu.

 

 

 

 

 

 

 

“Sepertinya kau sakit, Soo,”

 

 

Kyungsoo mendongak karena sedari tadi ia terus menunduk meredam rasa pusing yang dilandanya “Benarkah? Tapi aku masih merasa seperti biasa.”

 

 

“Hey, wajahmu pucat, akan kuantar kau ke apartemen Suho-Hyung dan kita cari masalahnya.”

 

“Dia spesialis hewan bodoh, kau menyamakannya dengan hewan?” Sahut Kai sambil menjitak Chanyeol dengan sendok. Dia hanya merengkuh kecil dan mengusap kepalanya pelan “Paling tidak dia seorang dokter bukan?” Sahut Chanyeol tak kalah seru

 

Kyungsoo berdiri “Aku akan ruang kesehatan, membolos lagian mataku sengat berat,” Chanyeol berinisiatif menemani Kyungsoo tetapi Kai melarangnya “Aku saja yang menemaninya!”

 

 

Mereka kembali beradu mulut. Kai dan Chanyeol. Merebutkan posisi yang akan menemani Kyungsoo nanti diruang kesehatan. Suara mereka semakin meninggi satu sama lain. Baekhyun yang merasa bising akhirnya memukuli mereka satu persatu dengan tangan kosongnya supaya keadaan kembali tenang.

 

“Lebih baik aku bersama Baekhyun,”

 

 

(^^)

 

Keadaan ruangan sangatlah sunyi. Baekhyun sudah terlelap semenjak satu jam yang lalu. Kyungsoo tak bisa, ia terus membolak-balikkan badannya ke samping kanan atau kiri. Padahal matanya sudah terasa pedih karena tak bisa tidur sejak semalam.

 

Kasur yang ditempati Kyungsoo terus berdenyit ketika ia menggeser salah satu bagian tubuhnya. Baekhyun sepertinya tidak mendengar suara itu karena ia terlalu tenggelam dalam mimpinya. Karena kyungsoo merasa kesal ia berteriak kencang dan berhasil membangunkan Baekhyun yang sedang bermimpi diatas sofa empuk samping kasur.

 

“Mimpi burukkah?” Tanya Baekhyun sambil mengucek matanya.

 

 

“Aku tak bisa tidur, hyung.” Baekhyun yang belum sepenuhnya sadar hanya menganggukkan kepalanya dan kembali melanjutkan tidur. Kyungsoo menggeram kesal dan kembali merasa bosan.

 

Pintu ruangan terbuka menimbulkan bunyi yang membuat Kyungsoo mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Ada Chanyeol dan Kai disana. Membawa tas miliknya dan Baekhyun. Chanyeol tersenyum lebar dan mendekat kearahnya “Bagaimana tidur siangmu?” tanya Chanyeol.

 

 

“Aku tak bisa tidur,” Kai melongok kearahnya “Sakitmu parah,” sahutnya

 

 

 

Chanyeol berkacak pinggang melihat keadaan Baekhyun yang tidur dengan posisi tertekuk dan mulut yang sedikit terbuka dengan kaki yang sedikit keluar batas karena ukuran sofa yang kecil. Ia menendang-nendang bagian bawah kasur membuat Baekhyun menggeliat pelan kemudian mengucek matanya menatap wajah Chanyeol yang menunduk sambil terus menendang sofa.

 

 

“Berhenti! Kau menganggu tidurku,” Ucap Baekhyun kesal. “Ayo segera periksa keadaan Kyungsoo, sangat khawatir dengan keadaannya,” sahut Chanyeol.

 

 

--

 

 

Sudah beberapa kali Kai memencet bel apartemen Suho tapi sang pemilik belum juga membukakan pintunya. Kai menekannya semakin kasar dan akhirnya disambut dengan pria yang tingginya mirip dengan Kyungsoo. Berkulit putih dan hanya memakai kaos lengan pendek. Dia suho. Dengan kacamata yang bertengger dimatanya.

 

Hyung, Kyungsoo sakit,” ucap Baekhyun to the point saat mereka sudah dipersiapkan duduk. Suho menatap Baekhyun heran “Tapi aku spesialis hewan, Baek.”

 

“Tuhkan! Sudah kukatakan sejak awal tapi kau tetap tak percaya.” Sahut Kai.

 

 

“Yang penting kan sama-sama dokter!” Sahut Chanyeol. “Hey, sudahlah. Aku juga bisa menyumbuhkan jika penyakitnya ringan seperti ini, kawan,”

 

 

Suho hanya memberikan obat penurun panas miliknya karena gejala-gejala yang Kyungsoo berikan bertanda seperti sakit demam.

 

 

“Demam? Kupikir kau terkena hepatitis,” ungkap Baekhyun setelah Suho memberikan obat.

 

 

“Gejala demam memang seperti itu, Baek.” sahut Chanyeol “Kau tak pernah sakit demam ya?” lanjutnya.

 

 

 

Baekhyun menggeleng karena ia melupakan kapan ia terakhir demam. Seingatnya saat ia masih kecil dulu waktu bermain sepak bola saat hujan turun tiba disekitar daerah Hongdae. Waktu itu hujan terlalu deras. Baekhyun yang memang sangat suka bermain, membiarkan bajunya basah dan kotor terkena lumpur dan melupakan waktu.

 

Hingga saat ia pulang., ibunya marah besar karena ia terlalu lama bermain dengan hujan. Esoknya Baekhyun harus absen dari sekolah karena demam tinggi dan beristirahat dirumah selama 3 hari.

 

 

Kyungsoo menengak beberapa pil berbentuk aneh pemberian Suho dibantu segelas air. Ia kesal karena tak berhasil menelannya dan terpaksa menggunyahnya didalam mulut. Ada sensasi pahit didalamnya. Ada sisa-sisa rasa pahit dileher membuat Kyungsoo mual.

 

 

 

“Minta izinlah ke dosenmu untuk beberapa hari,” Kata Suho tepat sebelum telepon genggamnya bergetar bertanda seseorang menelponnya. “Yeoboseyo?

 

Suara seberang sana tidak benar-benar terdengar jelas karena Suho menggunakannya didekat telinga. Yang hanya terdengar malah suara Suho “Kapan saja yang kau mau,” Jawabnya.

 

“Ah, ya. Sampai bertemu kembali,” Suho mengakhiri percakapannya

 

 

Nugu?” Tanya Kai. “Pelanggan setia,”

 

 

Kai hanya berdecak kagum “Kau sangat keren!”

 

 

Kyungsoo tak banyak berbicara ketika yang lainnya sedang berbincang. Ia lebih asyik memperhatikan anjing pomeranian berwarna cokelat dengan benda aneh berbentuk seperti corong melilit lehernya. “Dia kenapa hyung?”

 

 

“Oh, biarkan saja dia sedang sakit,” Kyungsoo hanya mengangguk saja tanda mencoba memejamkan mata karena belum berhasil tidur nyenyak.

 

 

--

 

 

 

 

“Obatnya berhasil!” Teriak Chanyeol saat melihat Kyungsoo yang sudah terlelap. “Woah, kau minumkan apa hyung?”

 

 

“Obat tidur dan penurun demam, biarkan dia tidur dikamarku dulu.” Ucap Suho.

 

 

“Baiklah, kalo begitu kami pulang dulu hyung!” sahut mereka bertiga dan segera pulang karena hari beranjak gelap.

 

 

Ting Tong! Bunyi bel berbunyi mengalihkan pandangan suho yang sedang asik membaca sebuah artikel dilaptopnya. Segera saja ia berdiri dan melepaskan kacamata yang barusan dipakainya dan berjalan menuju pintu depan.

 

 

 

 

 

 

 

“Oh, kau sudah datang, Yonggukah,

 

 

 

 

 

A/N : Bagaimana? kayaknya bagus deh /plak

sebenarnya hampir nga ada ide sama sekali, tapi pas saudara sakit malah jadi begini, hehehe.

Thanks buat yang mau nungguin ff bergenre absurd ini;;

 

Jeongmal gamsahamnida!

beritahu jika ada typo ya!

 

Comment, subscribe and vote this absurd fanfiction, please

Thanks! xoxo,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Elfandari #1
Chapter 5: bagus..bahasa yg digunakan jg baik

#maaf, aq termasuk selekstif kalo soal penggunaan bahasa...hehehe
katokiChan #2
Chapter 5: bagus min!!!!!!!!!!!!
intann_jkl #3
Chapter 1: kyungsoo please, lupakan tugasmu sebentar hahaha.. good thor :)
KyeoJung #4
Chapter 4: Aaaaa nice story !!! >.<
Lanjut thor lanjut !! >.<
itu ada si yongguk? Kenapa kaga daehyun aje coba :3 #plokk
katokiChan #5
Chapter 4: lanjutkan min!! xD
lyasvel #6
Chapter 4: omoooo ada apa ini ada why yongguk appear in the end hahahahah XD well kyungsoo must be something eummmm shock maybe lol. ok then update pleassse
safira372 #7
Chapter 4: Lanjut yaa!! :D
katokiChan #8
Chapter 3: lanjutttt comback soon ^_^
aku gak tau cara subscriptionsnya
safira372 #9
Chapter 3: Lanjuutt!! >_< akhirnya ketemu 2kyung..!! Setelah sekian lama..~ kkk~ :3
milkyung94 #10
Chapter 3: so sweet masaaaa xD
ku tunggu next nya :3