Maafkan aku.... Tuhan

Tuhan maafkan aku,,,

“Luhan…. Kamu udah tidur ya? Kok teleponnya gak aktif sih? Aku khawatir nih” Sehun mulai resah karena mengetuk pintu berkali-kali tapi tidak terdengar suaranya

“Tumben kamu tidur tapi lampu mati….”

“Udah sih…. Kalau orang nya tidur ngapain harus diganggu, kalau dia gak mau bukain pintu ya udah tidur sama aku aja sini” rayu Tao dari kamarnya

“SSSSSTTTTTTTTTTT…. Kau mau aku kasih sepatu ku ini ke mulutmu agar kamu diam… lihat,,,, 35 panggilan tak terjawab dari Luhan…. Dia  pasti mencariku dari siang…”

“Memangnya aku pikirin…. Dia juga menghubungiku, tapi ya bodo amat deh!”

“Kamu tau, Luhan pasti marah karena aku gak angkat telepon dan  bales sms dia, kamu ngasih apa di minumanku sampai kita seharian main berkali-kali, hah!?” bentak Sehun

“Yaelah, Cuma ngasih obat perangsang doang kali… tapi doyan kan? :p”

“DIAAAAAMMMM!!!!!!!!!!!! Atau ku….”

“Apa??? Mau cium… sini di dalam aja biar gak ketauan luhan”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sudah satu bulan ayah tidur… kata dokter ayah koma…. Tiap pagi aku bangunin tapi gak denger, ayah marah ya karena aku gak pulang minggu kemarin….? Ayah bangun dong…. Luhan di sini, pengen cerita sama ayah…

“Tao… Luhan kemana? Udah sebulan dia gak masuk” Tanya Xiumin

“Mana gue tau, emang gue emaknya!!!!?” jawabnya malas

“Yeee… kan kamu sahabatnya dan satu asrama juga, atau gara-gara kamu udah ngerebut pacar sahabat kamu jadi kamu lupa kalau Luhan itu sahabat kamu?” sindir Xiumin

“Heh… jaga omongan elo ya…. Gue gak tau dan gak mau tau urusan orang…”

“Iya lah gak mau tau, kan udah ngerebut pacar sahabatnya, eh mantan sahabat!” ledek Xiumin sambil pergi meninggalkannya

“YYYYYYAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!! GUE BOM JUGA TUH MULUT!!!!!!” Tao bersumpah!

.

.

.

“Masih gak masuk juga ya Luhan?” Tanya Sehun

“Kenapa sih semua orang nanya in anak itu mulu, panas kupingnya ntar” gerutu Tao

“Udah sebulan dia gak ada kabar gini, siapa yang gak khawatir coba”

“GUEEEEEEEEE!!!!!!!! Lagian lo ngapain ngurusin dia sehun, kalau dia udah gak ada kabar ya udah itu artinya dia udah gak mau lagi sama lo”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Minggu ke enam menemani ayahku di rumah sakit, malam ini gantian bi’ minah yang menemani ayah, aku ingin pulang dan tidur di rumah hari ini… bukan… bukan karena aku lelah menemani ayah di rumah sakit, tapi aku rindu suasana rumah yg sudah 2 bulan tidak ku hampiri….

“Ah~~~ Ayah…. Aku pulang dulu ya, hanya sebentar, aku ingin menengok kamar ku dan rumah… ayah baik-baik di sini besok aku datang lagi ke sini, dan semoga besok ayah udah bangun.” Batinku

Jam 7 aku keluar dari rumah sakit itu, mengitari sepanjang jalan kota, suasana malam ini terasa kelam… lebih tepatnya SEPI…. SEPI DI JALAN, SEPI DI HATI…………………………

LAKI-LAKI ITU BERJALAN KE ARAH KU…. SEPERTINYA DIA MABUK… BAGAIMANA INI… DIA SEMAKIN DEKAT…. MANA GAK ADA ORANG DI SEKITAR SINI…. TERIAK JUGA PERCUMA!!!!!!!!!!!

“SERAHKAN BARANG BERHARGAMU KEPADAKU….” Perintahnya

“Akuuu… aaaa……kkkuuu…. ttiidddakkkk bbbaawwaaa aappaa-aapppaaa… apa yang harus ku serrraahhkkaannn pppaadddaammmmmmuuuuu”

“Kau imut sekali…. Tapi sayang… hatimu busuk….” Dia mencoba mendekatiku dan…

“tidaaakkkk……….. lepaskan akuuu…… leeeppppppaaaaaasssss!!!!!!!!!” aku mencoba untuk menjauhkan dia dariku, tapi badannya terlalu kuat menahanku…. Dia mencoba untuk memperkosakuuuuu dengan sekuat tenaganya

BRRRRRUUUUUUUUGGGGGGGGGGHHHHHHHH

Pukulan keras di punggung ku terasa sakit dan membuatku tak sadarkan diri. Aku bangun 2 hari setelah itu, dan ketika membuka mata, aku masih belum sadar sepenuhnya ketika mataku terbuka

“Tuan… akhirnya sudah bangun ya….”

“Luhaaannn…. Kau sudah sadarkah?” Tanya seorang yang berbadan tinggi itu

“Luhan kami sudah bangun….” Ucap laki-laki bermata besar yang menggenggam tangan kanan ku.

Dua sahabat kecilku, Kris dan Chanyeol, ada di depanku sekarang, mereka baru datang dari luar kota, bi’ minah yang menelepon dan menyuruh mereka datang ke sini.

“Kalian… sedang apa di sini… bagaimana kalian tau aku di sini?” tanyaku yang masih kaget

“Hahaha… bi’ minah meneleponku 2 hari yang lalu dan bilang kalau kamu masuk rumah sakit… aduh,,, kasian ya kamu… bagaimana bisa terjadi?” Tanya kris

“ah… aku??? Uuhhmmm…. Eh…. Sudah dua hari aku di sini? Memangnya apa yang terjadi?”

“Hey… itu yang mau kami tanyakan Luhan”

“Tuan, kemarin pulang ke rumah, tapi selang 2 jam, bibi melihat tuan dibawa sama perawat ke ruang UGD, bibi panik, dan langsung menelepon tuan Kris dan tuan Chanyeol, karena bibi gak tau harus menghubungi siapa, maafin bibi ya tuan…” sesalnya

“apa kamu tidak ingat apa yang terjadi padamu Luhan?”

“Aku….” Luhan diam dan berpikir serta mengingat kejadiannya.

Tidak mungkin aku menceritakan hal ini pada mereka, apalagi Kris, dia orangnya keras dan kasar. Dia akan melakukan apa saja untuk membalas dendam, sekalipun nyawa taruhannya! Bagaimana bisa aku menceritakan semua ini ke mereka

“Dimana Sehun? Aku tidak melihatnya, (menengok ke arah bi minah) apa bibi tidak menghubungi sehun?”

Kris yang menyadari ke-pikun-an Pacarnya pun segera menyikut dan membisikkan,”Apa kamu mau ku hukum sayang?”

“Apa salahku hyung~” rengeknya.

Kris hanya mengacak-ngacak rambutnya sambil ngasih kode kalau dia harusnya gak nanyain sehun, tapi dasar chanyeol yang susah nerima kode dari kris Cuma bisa senyum aja… Luhan hanya memandang kosong kea rah jendela, memikirkan lelaki malang yang mabuk malam itu.

“Bagaimana keadaan ayah bi’?” Tanya luhan

“Bapak belum sadar juga tuan…” jawab bi minah sambil menundukkan kepalanya.

Tanpa mereka sadari, di luar kamar, ada seorang pria yang mendengar obrolan di kamar itu, dia sudah berdiri di sana selama 3 jam memastikan bahwa orang yang pernah dilukai nya beberapa hari yang lalu tidak mati karena ulahnya.

“Kami akan pergi ke asrama dan mengambil barang-barangmu yang tersisa….” Kris menjelaskan

“Maaf merepotkan kalian…. Aku ingin tinggal dengan ayahku sekarang…”

“Sudahlah,,,, kami mengerti kok… lebih baik kamu istirahat saja, ayahmu membutuhkanmu” pesan Chanyeol, lalu pergi meninggalkan kamar tempat Luhan dirawat dan pergi ke asramanya…

“Kamu jangan pernah ngebahas Sehun di depan Luhan ya sayang… inget kan cerita bi’ minah waktu itu”

“oh iya… aduh aku lupa hyung….(tepok jidat jenongnya)”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di kamar tempat Luhan dirawat, kamar 106

“Ayah… Maafin Luhan ya,,,, Luhan belum bisa nemenin Ayah sekarang, kemarin Luhan sakit,,,, Ini juga Luhan baru bangun yah…. Ayah lagi ngapain di sana…. Pasti ayah marah ya sama Luhan” tiba-tiba luhan menitikan air matanya

“Permisi…” sapa seseorang yang baru saja masuk ke kamar itu.

“Iya… ada apa…” Luhan kaget melihat siapa yang masuk ke kamarnya, “kkkkaaammuuuuu… mau ngapain kkk aaaa mmm uuuuuu ke siniiii…”

“Aku mau minta maaf” jawabnya dingin

“Kamu gak lihat aku sedang berbicara dengan ayahku, lebih baik kamu keluar saja….”

“Dia gak akan denger kamu ngomong apa….. Lu Han?”

Luhan geram dan membawanya pergi keluar kamar, dia takut ayahnya dihinda terus oleh lelaki itu…

“Sebenarnya apa yang kamu inginkan? Dan dari mana kamu tau aku ada di sini?”

Laki-laki itu mengeluarkan tas kecil yang (tanpa Luhan sadari) hilang beberapa waktu lalu ketika bertemu dengannya.

“Aku ke sini mau minta maaf, dan ngembaliin ini” Laki-laki itu menjelaskan sambil mengembalikan barang-barang miliknya. “Maaf untuk kejadian malam itu, aku mabuk berat, dan paginya ketika aku bangun, aku merasa bersalah mengingat kejadian itu. Aku melihat tas ini di kamarku, ketika aku membukanya aku melihat HP dan dompet, aku mencari tau siapa pemilik tas ini, agar aku bisa mengembalikannya. Setelah mendapatkan alamat rumahmu, orang-orang di rumah mu mengatakan kalau kamu dirawat di rumah sakit setelah dirampok beberapa hari lalu. Waktu aku ke sini, kamu belum bangun. Jadi aku menunggu sampai akhirnya kamu bangun hari ini. Aku Kai, kamu Luhan kan” Jelasnnya

Luhan melirik ke arah nya sebentaar lalu buru-buru mengambil barang-barangnya yang ada di tangan Kai, “ya… terima kasih… dan….. aku gak tau harus maafin kamu atau enggak setelah apa yang kamu lakuin sama aku kemarin, padahal kita baru saja ketemu, kenal juga enggak kan?” gerutunya

“Jadi… permintaan maafku gak diterima nih?” tawar Kai

“Sayangnya enggak,,,,” Luhan pergi meninggalkan Kai dan masuk ke kamar tempat ia dan ayahnya dirawat. Sebenarnya Luhan ingin bertanya tentang kejadian malam itu kenapa dia mabuk, karena Kai terus-terusan menyalahkannya, seolah-olah Luhan penyebab mabuknya Kai hari itu. Tapi dia takut untuk bertanya, jika mengingat kejadian yang menimpanya malam itu.

Aku akan tetap menunggu sampai kamu mau maafkan aku sms yang baru masuk di HP Luhan. Kai…? Orang ini…. Aneh sekali….

“Ayah… taukah kamu siapa yang datang tadi? Tapi ayah janji jangan marah padanya ya…” Luhan menggenggam tangan ayahnya,,, “Dia yang mennyebabkanku masuk rumah sakit kemarin yah… aku tidak tau apa salahku sampai akhirnya aku pingsan” Luhan mulai menangis. Tangan ayahnya bergerak memberikan isyarat kalau dia mendengar Luhan…

“Ayah… ayah… ayah sudah bangun… ayah…. Tunggu… aku akan memanggil dokter untuk ayah…” Luhan menekan tombol yang terhubung ke ruang dokter jaga. Tidak berapa lama, para suster dan dokter jaga masuk dan mengecek keadaan ayah Luhan…

“Ayah… tenang saja… ayah jangan takut… ada dokter dan suster di sini yang akan memeriksa ayah… kalau sakit ayah teriak aja ya… biar Luhan dengar….” Jerit Luhan yang dipapah suster untuk menunggu di luar kamar selagi dokter memeriksa keadaan ayahnya.

Luhan duduk di kursi depan kamarnya, di sana ada Kai yang duduk menunggunya daritadi. “Tenanglah… ayahmu pasti akan sembuh, dan kamu bisa hidup bersamanya” Kai menenangkan Luhan

“Kamu…. Ngapain masih di sini… dan bagaimana bisa kamu tau ayahku akan sembuh, memangnya kamu tadi ketemu ayah dimana?” Tanya luhan mencurigai

“Setidaknya kamu masih bisa ada di samping ayahmu, 2 minggu yang lalu ayahku pergi sampai sekarang gak pulang-pulang, padahal dia bilang pergi nya gak akan lama… padahal waktu itu aku lagi di sekolah, dan seminggu sebelumnya kami sempat berantem hebat, karena aku tidak pernah mau mengikuti keinginannya yang besar itu” cerita Kai. “Sekarang aku hidup sendiri di rumah yang besar dan kosong itu, teman-temanku pergi meninggalkanku setelah ayahku meninggal, malam itu aku mabuk karena aku benci hidupku sekarang, benar-benar sepi… semua pacar&mantan2ku cuma pengen harta ayahku saja…. Kamu beruntung masih punya teman-teman di sekitarmu yang tinggi nya kaya tiang listrik tadi itu”

Luhan tidak percaya dengan apa yang didengarnya, Ayah Kai meninggal 2 minggu lalu… Ya Tuhan… maafin aku… aku mengira aku lah orang yang paling malang di dunia ini, karena Sehun berselingkuh dengan sahabatku, sekarang kau mau mengambil ayahku… Tuhan… maaf kalau aku jahat, aku marah padamu…. Aku tidak tahu kalau di luar sana masih ada yang lebih malang dariku,,, Kai…. Yang sekarang hidup sendiri.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
clairenoona_887 #1
Chapter 6: knp sad end thorr!!
:(
udah seneng mereka nikah .. huaaahhh
tp mlah si Kai kecelakaan.. hiikkss
nice fict.. keep writing ^^
guylian #2
Chapter 6: Sedih banget yaolohhhh ;-; sumpah.... Nyesek gua bacanya.... Jadi inget lagu 'Missing you'nya 2NE1... Selamat thor... Ffnya TOP!!
guylian #3
Chapter 5: Kaihannya jadi hambar gitu/?
guylian #4
Chapter 5: Rated m tapi gada unsur maturenya... Lanjut deh lanjut... Kok kaihan jadi gimana gitu ya..
guylian #5
Chapter 4: Wahhh... Nikahin aja thorrr~ tapi sebelum mereka menikah bikin konflik apakek gitu yg ada sangkut pautnya sama Taohun yaa~ saran aja-_-
galaxyfanfan_wifue
#6
Chapter 4: Anjir... ngakak gw..
Emang sih luhan orgnya cute banget... tpi disini kelihatannya kayak anak papa ya??
yah sudah deh.. bagus dong kalo begitu..

Kailu kaihan semngat!!!!
ayo dong min, ranting M nya mana???
guylian #7
Chapter 3: Ini rated M mana yg mature thor-_- ?? Lanjut deh lanjut bakal ada Kailu kaihan inimah
JiaHannie #8
Chapter 2: Complex xDDD
galaxyfanfan_wifue
#9
Chapter 2: Lucu sih karna pake bahasa...
Update lagi ya...
yupsyupi
#10
Chapter 2: itu bik minah nya = minah girls day? cakep amat ,, hahaha mulai ngelantur deh