OoTP 3

Out of The Plan

               

                Kyuhyun tidak keberatan memakan kue yang disuapi Jinri ajumma. Rasa kuenya juga enak. Kyuhyun bahkan balas menyuapi bibi Siwon itu. Hanya saja saat suapan kedua, Kyuhyun merasa perutnya mendadak mual. Kyuhyun menutup mulutnya dengan kedua tekapak tangannya.

                “Ada apa Kyuhyunnie? Kau baik-baik saja?” Tanya Jinri kawatir.

                Jinri menarik tangan Kyuhyun agar tidak menutupi mulutnya, tapi begitu tangan itu lepas, Kyuhyun memuntahkan isi perutnya ke gaun hijau muda Jinri.

                “Hooeekk” Kyuhyun merasakan dadanya mulai sesak setelah perutnya kosong.

                “Kyuhyunnie” Jinri makin panik karena kini Kyuhyun meremas dadanya.

                Kyuhyun merasakan pandangannya mulai buram dan tubuhnya lemas bukan main. Dia tahu apa yang terjadi padanya. Terakhir kali dia seperti ini adalah 5 tahun lalu, saat dia tanpa sengaja memakan keripik jamur.

                Bruk

                “OMMO!! KYUHYUNNIE!” jerit Jinri yang sekarang berjongkok sambil mengguncang tubuh Kyuhyun.

                Pesta resepsi itu jadi kacau. Tamu-tamu mengerumi tempat Kyuhyun terbaring. Bahkan kedua mempelai ikut turun kesana.

                “Ajumma ada apa? Kenapa Kyuhyun pingsan?” Siwon bertanya panik. Dia ikut berjongkok di sebelah tubuh Kyuhyun yang lemas “Kyuhyunnie?” Siwon menepuk pipi Kyuhyun yang sangat pucat.

                “Hentikan. Jangan mengguncangkan tubuhnya” seorang namja berwajah tampan berkata “Tolong berikan aku jalan. Aku dokter”

                Para tamu yang berkerumun itu memberi pemuda itu jalan. Dia kini mendorong Siwon menjauh. Tangannya yang besar mengecek denyut nadi Kyuhyun. Dia membuka kancing kemeja Kyuhyun membuat Siwon siap melayangkan protes, apalagi saat sang namja yang mengaku dokter itu membuka ikat pinggang Kyuhyun.

                “Apa yang kau lakukan?” Siwon menahan tangan namja itu yang ingin mengangkat tubuh Kyuhyun.

                “Dia terkena alergi. Dimana kamar terdekat? Kita perlu membaringkannya disana” Namja itu bertanya pada Jinri yang masih shock.

                “Aku akan mengantarkanmu kesana Donghae oppa” Sooyounglah yang menjawab.

                Donghae yang menggendong bridal Kyuhyun mengikuti Sooyoung, Siwon dan Jinri juga mengekor di belakangnya.

                Donghae membaringkan tubuh Kyuhyun. Lalu membuka jas yang dipakai Kyuhyun. Siwon membuka sepatu putih namja manis yang masih pingsan itu.

                “Apa ada yang tahu dia alergi apa?” Tanya Donghae.

                Jinri dan Sooyoung menatap Siwon. Siwon menggeleng.

                Donghae menghela nafas “Ajumma, bisakah Anda membawa semua obat alergi yang ada di rumah ini? Aku akan menanganinya semampuku”

                “Ja…mur….” Suara bernada lemah terdengar dari bibir pucat Kyuhyun.

                Siwon mendekat ke Kyuhyun. Digenggamnya tangan Kyuhyun yang dingin “Ada apa Kyuhyunnie?”

                “A…aler..gi ja…mur” mata Kyuhyun masih tertutup tapi bibirnya bergerak mengeja 2 kata itu.

                “Aku punya obatnya” Jinri berkata “Aku akan mengambilnya segera”

                Donghae memeriksa kembali denyut nadi Kyuhyun “Apa yang kau rasakan Kyuhyun-ssi?”

                Nafas Kyuhyun terengah-engah “Se…sak…”

                “Ini alergi akut” Donghae berkata “Kita harus membawanya ke rumah sakit. Alergi seperti ini bisa menyebabkan kematian”

                “Mwo?” Siwon berteriak kaget.

                “Ini obatnya” Jinri datang dengan membawa botol obat.

                “Kau bisa meminum obat Kyuhyun-ssi?” Donghae bertanya.

                Kyuhyun perlahan membuka matanya “Ne…”

                Siwon membantu Kyuhyun bangun ke posisi setengah duduk, Donghae membantu Kyuhyun menelan obat itu.

                “Baringkan lagi pelan-pelan” perintah Donghae pada Siwon.

                Siwon membaringkan kembali tubuh Kyuhyun yang masih lemas. Nafas namja manis itu masih memburu, tapi wajahnya sedikit lebih berwarna.

                “Kita harus membawanya ke rumah sakit” kata Siwon panik.

                Kyuhyun membalas genggaman tangan Siwon “Aniya”

                “Kyu, alergimu parah. Kau harus ke rumah sakit” kata Siwon tegas. Jelas terlihat dari pancaran matanya jika namja tampan itu sangat cemas.

                Kyuhyun membuka matanya sayu “Aku hanya perlu istirahat”

                Donghae kembali memeriksa Kyuhyun “Obatnya sudah bekerja. Sebaiknya kita biarkan Kyuhyun beristirahat disini”

                Kyuhyun menatap Donghae “Terimakasih-“

                “Dongahe” Donghae berkata “Lee Donghae, kakak dari Lee Seunggi”

                Kyuhyun tersenyum “Terimakasih Donghae hyung sudah menyelamatkanku”

                Donghae membalas senyuman Kyuhyun “Dengan senang hati”

                “Mianhae, aku merusak pestanya Sooyoung-ssi” Kyuhyun menatap Sooyoung bersalah. Lalu matanya yang masih sayu itu melirik sedih gaun Jinri “Mianhae aku mengotori gaun indahmu Jinri ajumma”

                “Jangan pikirkan itu Kyuhyunnie” Jinri mengusap rambut Kyuhyun yang basah karena keringat dinginnya “Kau harus istirahat sampai sembuh, oke?”

                Kyuhyun mengangguk.

                “Aku akan berjaga di luar. Panggil saja aku jika kau membutuhkan apapun Kyuhyun” Donghae berkata. Siwon merasa ada perasaan tidak nyaman melihat interaksi Donghae dan Kyuhyun. Tapi sayangnya dia tidak mengerti apa itu.

                Kyuhyun kembali mengangguk sambil tersenyum manis pada Donghae.

                Semua orang meninggalkan Kyuhyun di kamar itu untuk istirahat setelah yakin Kyuhyun akan baik-baik saja disana. Siwon yang enggan keluar terpaksa diseret bibinya.

                Sebelum menutup pintu Siwon menatap Kyuhyun dengan pandangan bersalah “Mianhae Kyuhyunnie”

                Kyuhyun tersenyum pada Siwon “Bukan salahmu hyung. Kau tidak tahu kalau aku alergi jamur. Aku juga tidak tahu jika kue itu mengandung jamur”

                Siwon tersenyum sedih ‘Tapi kakak tirimu tahu dan dia sengaja merencanakan ini’

=CSH=

                Kyuhyun menginap di rumah Choi Jinri karena kondisinya yang masih lemah. Donghae juga menginap karena dia ingin merawat Kyuhyun. Siwon sebenarnya juga akan menginap, tapi dia harus ke rumah Kyuhyun dulu untuk memberitahu keluarga Kyuhyun tentang peristiwa yang dialami Kyuhyun. Berhubung Kyuhyun tidak membawa HP dan dia sedang tertidur lelap akibat obat yang diberikan Donghae, Siwon tidak tahu nomor telepon orang tua Kyuhyun. Lagipula kabar serius seperti ini lebih baik dibicarakan secara langsung.

                Ibu Kyuhyun menangis histeris mendengar alergi anak bungsunya kambuh. Tuan dan Nyonya Cho memaksa ikut ke rumah bibi Siwon untuk melihat keadaan sang anak. Siwon tentu saja mengizinkan. Siwon mengantar mereka sampai rumah bibinya kemudian pamit lagi. Dia perlu pergi ke tempat lain.

                Siwon sudah hapal nomor kode apartemen Heechul. Empat angka yang mewakili hari meninggalnya sang ayah. Siwon membuka pintu itu dan melihat Heechul tengah menonton aacara music di TV besarnya.

                “Apa kau gila?” Siwon bertanya dengan nada tajam pada namjachingunya.

                Heechul mengecilkan volume TVnya “Kapan kau datang Siwonnie? Pestanya sudah selesai?”

                Siwon mendekat pada Heechul. Matanya memancarkan kemarahan “Kau gila Heechul! Kau hampir membunuh adikmu!”

                “Adik tiri” ralat Heechul “Dan aku yakin dia tidak mati. Bukankah kakak kandung dari mempelai laki-laki adalah dokter yang hebat. Dia pasti bisa menyelamatkan Kyuhyun”

                “Tapi itu terlalu berbahaya. Kyuhyun alergi parah terhadap jamur. Donghae bilang Kyuhyun hampir mati! Apa itu pernah terpikirkan di kepalamu?” Siwon berusaha menahan amarahnya.

                “Dia tidak mati Siwon. Jadi tenanglah” Heechul berkata santai seolah yang hampir mati bukanlah adik tirirnya tapi seekor nyamuk.

                “Kau bilang kita tidak akan membunuhnya” ucap Siwon tidak terima.

                “Kita memang tidak akan membunuh Kyuhyun. Ini masih awal Siwonnie. Kita akan menghancurkannya, bukan membunuhnya. Setidaknya dia belum boleh mati sebelum saatnya” jelas Heechul “Lagipula ada apa denganmu? Kenapa kau mendadak sangat menghawatirkan adik tiriku?”

                Siwon terdiam. Dia baru sadar. Dia datang ke apartemen namjachingunya dan marah-marah. Bukankah dia sudah setuju untuk menghancurkan Kyuhyun sebagai tanda bahwa dia mencintai Heechul di atas segala-galanya? Tapi kenapa sekarang dia cemas setengah mati saat melihat Kyuhyun kesakitan. Dan kata Heechul ini baru permulaan. Permulaan saja Siwon sudah lemah, apalagi saat bagian inti.

                “Kurasa aku tak sanggup Chullie” Siwon duduk di sofa ruang tamu apartemen Heechul.

                Heechul duduk di pangkuan Siwon dengan wajahnya berhadapan dengan wajah berantakan Siwon. Heechul sadar, Kyuhyun memiliki semacam kekuatan membuat semua orang menyayanginya dan sepertinya Siwon hampir dipengaruhi kekuatan itu.

                “Denganrkan aku Siwonnie” Heechul mengelus wajah Siwon “Aku akan membuat ini cepat. Rencana kita sudah berjalan sejauh ini. Kita tidak bisa mundur lagi. Aku sampai membayar pihak cathering untuk membuat kue bola salju yang mengandung jamur. Aku sudah menyiapkan langkah selanjutnya. Bukankah kau sudah berjanji akan selalu di pihakku Siwonnie? Apa kau juga akan meninggalkanku?”

                Siwon menghela nafas. Suara bergetar Heechul membuatnya sedih. Tapi wajah kesakitan Kyuhyun membuatnya sakit. Heechul adalah namjachingunya. Kyuhyun adalah orang yang harus dia hancurkan “Aku tidak akan meninggalkanmu Chullie”

                Heechul tersenyum puas “Kalau begitu cium aku Siwonnie dan kita rayakan berhasilnya tahap pertama kita”

                Siwon mencium Heechul. Dan merasakan ada yang beda. Bukan karena kemampuan mereka berciuman menurun. Tapi karena hati Siwon tanpa bisa dicegah memikirkan seseorang yang kini terlelap di rumah bibinya.

=CSH=

                Kyuhyun merasakan dadanya seperti terhimpit. Matanya langsung terbuka lebar. Deru nafasnya mulai terhambat. Kyuhyun mencoba bangun. Tapi kepalaya berdenyut sakit. Dia meremas dadanya dengan tangan kiri dan tangan kanannya memijit pelipisnya.

                “Jangan bangun dulu, kau masih lemah Kyuhyun” Donghae masuk ke kamar itu dan membantu Kyuhyun kembali berbaring.

                “Na…fasku se…sak” Kyuhyun berkata.

                Donghae mengerti. Dia menyuntikkan cairan ke lengan Kyuhyun “Kau pernah operasi transplantasi paru-paru dulu?”

                Kyuhyun mengangguk. Perlahan tapi pasti nafasnya kembali normal.

                “Berapa tahun usiamu saat itu?” Tanya Dokter muda itu.

                “Entahlah, aku lupa. Yang jelas aku masih sangat kecil” Kyuhyun menjawab.

                “Paru-paru barumu sangat sehat. Sepertinya dia suka berada di tubuhmu” canda Donghae.

                Kyuhyun mengangguk “Aku sangat berterima kasih diberikan kesempatan kedua untuk hidup. Kata appa, saat itu dia bahkan sudah merelakanku kepada Tuhan karena dokter bilang tak ada harapanku untuk hidup”

                “Tuhan masih ingin malaikatnya memperindah dunia, karena itu Tuhan belum membawamu ke tempatnya” Donghae mengusap rambut Kyuhyun. Ada perasaan sayang ketika dia melihat mata cokelat namja yang terbaring ini. Padahal mereka baru bertemu semalam.

                “Apa tidak merepotkan aku menginap disini?” Tanya Kyuhyun “Aku sudah merusak pesta resepsi Sooyoung, tapi keluarganya malah merawatku”

                “Jangan pikirkan itu. Pikirkan saja kesembuhanmu. Tadi malam orang tuamu datang. Tidak lama lagi mereka pasti datang lagi. Mereka berdua sangat mencemaskanmu Kyu” jelas Donghae.

                “Astaga! Aku lupa! Appa dan eomma pasti panik seperti cacing kepanasan” Kyuhyun berkata.

                Donghae tertawa “Mereka memang sangat panik. Mereka sampai hampir memukulku karena mereka mengira aku mau memperkosamu padahal aku kan sedang memeriksamu”

                “Mianhae. Ornag tuaku memang seperti itu” Kyuhyun meminta maaf.

                “Tapi syukurlah mereka tidak menghajar Siwon. Bagaimana pun Siwonlah yang membawamu kesini” ucap Donghae.

                Kyuhyun terdiam. Dia sudah bertanya sejak bangun tadi, kemana Siwon? Kenapa bukan Siwon ornag pertama yang dilihatnya? Apa Siwon tidak menginap untuk menjaganya? Kyuhyun merasa bodoh karena mengharapkan itu.

                “Apa masih sesak?” Tanya Donghae.

                Kyuhyun menggeleng.

                “Kau butuh banyak istirahat. Aku akan membawa sarapan untukmu. Dan kali ini bebas jamur” kata Donghae tertawa.

                Kyuhyun ikut tertawa. Sebuah tumbuhan kecil berbentuk payung ternyata mampu membunuhnya. Hidup ini mengerikan.

                Yeah, cukup mengerikan sampai Siwon yang sedari tadi berdiri di depan pintu kamar tempat Kyuhyun dan Donghae bercengkrama mengepalkan tangannya kesal. Dia benci pemandangan di depannya. Dia tidak suka.

=CSH=

                Kyuhyun pulang sore hari setelah keadaannya cukup kuat. Dia menolak mentah-mentah keinginan ibunya yang mau memabawanya ke rumah sakit. Maaf saja ya, Kyuhyun dan rumah sakit bukan teman akur.

                Siwon mengantar kepulangan Kyuhyun ke rumahnya. Sejak padi, Siwon tidak pernah menemui Kyuhyun. Donghae dan Jinrilah yang dari tadi keluar masuk kamar Kyuhyun. Kyuhyun ingin bertanya apa dia membuat kesalahan pada Siwon sehingga namja tampan itu mengabaikannya? Atau wajahnya saat muntah sungguh jelek sampai Siwon berhenti menyukainya?

                Kyuhyun tidak mau memikirkannya. Atau tepatnya tidak sanggup memikirkannya. Jamur yang masuk ke tubuhnya masih belum sepenuhnya musnah. Tubuhnya masih lemas. Bahkan ketika sampai rumah, Kyuhyun hampir saja ambruk ke lantai kalau bukan sesorang menahan tubuhnya.

                “Ommo Kyu!” Heechul menahan tubuh kurus adiknya.

                “Sudah kubilang Kyu, biarkan appa membantumu berjalan” Mr Cho geleng-geleng kepala melihat anak bungsunya keras kepala.

                “Hyung…” lirih Kyuhyun memanggil Heechul.

                Heechul tersenyum lembut pada adiknya “Hyung akan membantumu ke kamar ya”

                Kyuhyun mengangguk.

                Heechul membungkuk pada tamu-tamu yang mengantar Kyuhyun pulang, yakni Donghae, Jinri dan –ehem- Siwon, lalu dia membawa tubuh lemas adiknya ke kamar Kyuhyun yang syukurnya berada di lantai 1.

                Heechul sempat mendengar ibunya mengucapkan kalimat “Terima kasih sudah merawat anakku” sebelum dia menutup pintu kamar adiknya.

                Kyuhyun dibaringkan di kasur besarnya. Heechul menyelimuti tubuh adiknya “Hati-hatilah dengan makanan Kyu. Tidak semua makanan enak aman untuk kau makan”

                “Aku baik-baik saja hyung” jawab Kyuhyun.

                Heechul menyentil pelan dahi Kyuhyun “Lemas begini kau masih berlagak”

                Kyuhyun terkekeh “Hyung akan menemaniku sampai aku tidur kan?”

                Heechul mengangguk “Tentu saja, karena itu tidurlah Kyunnie” dielusnya rambut cokelat Kyuhyun.

                Kyuhyun memejamkan matanya. Sudah lama Heechul hyung-nya tidak memanjakannya seperti ini. Tak lama kemudian Kyuhyun jatuh tertidur.

                Heechul menghentikan elusan rambutnya. Dielusnya wajah Kyuhyun yang masih pucat “Aku tahu kau bukan orang lemah Kyu. Aku ingin kau tumbuh lebih kuat lagi, karena mulai sekarang hidupmu akan susah. Dan kau beserta ayahmu akan hancur menjadi serpihan tidak berguna”

=CSH=

                Lantunan lagu Ulang Tahun terdengar di ruang makan Keluarga Cho. Heechul meniup lilin pada kue besar di depannya begitu lagu ceria itu selesai. Kyuhyun dan Suami-Isteri Cho bertepuk tangan senang. Heechul memotong kue dan memberikan kue pertama pada ibunya. Kemudian kue kedua dan ketiga kepada Kyuhyun dan Tuan Cho.

                “Mianhae hyung, harusnya kita merayakan ulang tahunmu di restoran. Tapi karena aku kita hanya bisa merayakannya di rumah” sesal Kyuhyun.

                Heechul mengusap rambut Kyuhyun yang berada di sampingnya “Jangan pikirkan. Aku sudah senang bisa merayakan disini bersama kalian”

                Kyuhyun tersenyum. Dia  memberikan kotak yang sedari tadi dipangkunya “Ini hadiah untuk hyung. Aku membelinya dengan uang sakuku lho”

                Heechul membuka hadiah dari Kyuhyun dan cukup kaget melihat isinya. Sebuah jam tangan ‘Patek Phillipe Nautilus 5980’. Heechul sudah lama ingin membeli jam tangan ini, tapi dia punya hal lebih penting yang harus dilakukan “Kau yakin membelinya dengan uang sendiri? Jam tangan ini sangat mahal”

                “Kyunnie menabung selama berbulan-bulan. Dia bahkan memecahkan celengannya untuk membeli jam tangan itu” jelas Nyonya Cho smabil tertawa kecil.

                “Aku ingin memberi benda yang bisa berkesan untukmu hyung. Sejak kecil kau selalu menjagaku, aku ingin sedikit membalas jasamu” jawab Kyuhyun.

                Heechul mengepalkan tangan kirinya yang berada di bawah meja. Jujur saja dia merasakan ketulusan dari perkataan adik tirinya itu tapi kegelapan sudah terlanjur memenuhi hatinya. Bibir tipisnya menyunggingkan sebuah senyum “Gomawo Kyuhyunnie”

                Kyuhyun tersenyum senang “Syukurlah hyung suka”

                “Aku memang sangat menyukainya” ucap Heechul ‘Saking sukanya aku sampai ingin menghancurkannya seperti aku akan menghancurkanmu little Cho’

=CSH=

                “Apa nafasmu masih sesak?” Heechul bertanya pada Kyuhyun yang sudah terbaring di kasur kamarnya.

                Kyuhyun menggeleng “Aku sudah sembuh total. Appa sudah memperbolehkanku sekolah besok pagi”

                “Baguslah” Heechul tidur di sisi kasur sebelah Kyuhyun. Sejak kemarin dia memang tidur di tempat itu.

                “Aku senang sekali hyung mau menemaniku tidur. Sudah lama sekali kita tidak tidur berdua lagi” kata Kyuhyun membalik tubuhnya berhadapan dengan Heechul.

                “Jangan manja Kyu. Umurmu sudah 18 tahun bukan 8 tahun” nasihat Heecul.

                Kyuhyun malah memeluk tubuh Heechul “Biarkan saja. Aku hanya manja padamu dan Yunho hyung saja. Oh pada appa dan eomma juga”

                “Intinya kau manja pada semua orang” ejek Heechul mengacak rambut Kyuhyun “Kalau kau manja terus tak akan ada yang mau padamu”

                “Enak saja. Begini-gini banyak orang yang naksir padaku. Tidak hanya yeoja, namja-namja saja pada berebutan menadapatkanku” kata Kyuhyun percaya diri.

                “Tapi kenapa sampai sekarang kau belum punya pacar?” ejek Heechul.

                “Itu karena aku belum menemukan orang yang tepat” jawab Kyuhyun tegas.

                “Oh ya? Aku meragukan itu” ucap Heechul.

                Kyuhyun menongak menatap wajah cantik hyungnya “Apa maksud hyung?”

                “Aku merasa kau menyukai seseorang” jawab Heechul yakin.

                “Mwo? Siapa bilang?” wajah Kyuhyun memerah dan tanpa sadar namja manis itu membayangkan wajah Siwon.

                “Dan dilihat dari tatapanmu, dia pasti namja tampan berlesung pipi yang kemarin mengantarmu pulang” tebak Heechul “Mengaku saja. Kau tak akan bisa menipuku little Cho”

                “Apa sangat terlihat?” wajah Kyuhyun sekarang persis sama dengan tomat segar di dalam kulkas.

                Heechul tertawa “Aku orang yang peka jadi tentu saja aku tahu. Seleramu tinggi juga Kyu. Kau pasti punya banyak saingan”

                Kyuhyun menunduk sedih “Tapi namja itu tidak menyukaiku”

                “Dia bilang begitu?” tanya Heechul.

                Kyuhyun menggeleng “Tapi aku merasakannya. Sejak kemarin dia tidak menghubungiku lagi. Dia sudah tidak mau bertemu denganku lagi”

                “Aku tidak yakin dengan pemikiranmu. Kita lihat saja besok. Kau tak akan tahu rencana apa yang disediakan untukmu Kyu” Heechul tersenyum misterius.

                “Semoga saja” Kyuhyun yang tidak peka sama sekali tidak mempermasalahkan senyuman aneh hyung-nya “Aku berharap bisa bertemu dengan Siwon hyung lagi”

                “Sekarang berdoa dan segera tidur. Aku juga akan ikut mendoakanmu” Heechul berkata sambil memperbaiki selimutnya dan Kyuhyun.

                Kyuhyun mengangguk. Dia memejamkan mata dan berdoa pada Tuhan agar besok dia bisa bertemu Siwon. Setelah itu namja manis itu tertidur pulas.

                Heechul sudah akan tidur saat ponsel yang dia letakkan di nakas kamar Kyuhyun bergetar. Dengan malas Heechul mengangkat telepon dari kekasihnya.

                “Saengilchukae Chullie” suara Siwon terdengar jelas dari ponsel itu.

                Heechul keluar dari kamar Kyuhyun. Walau Kyuhyun sudah tidur, tidak ada yang bisa menjamin sang adik tiri tidak mendengarkan percakapan rahasianya dengan Siwon “Gomawo Siwonnie”

                “Aku menunggu seharian di apartemenmu. Tapi sepertinya kau menginap lagi di rumah Keluarga Cho” jelas Siwon “Aku jadi tidak bisa memberikan hadiah yang sudah kusiapkan”

                “Kau bisa memberikanku besok di kantor” jawab Heechul.

                Siwon terdiam sebentar sebelum dia kembali mengeluarkan suara “Ba..bagaimana keadaan K…Kyuhyun?”

                Heechul mendengar nada ragu dan bersalah dari suara Siwon. Siwonnie-polosnya yang mudah ditipu “Sudah membaik. Dia bahkan sudah boleh sekolah besok pagi”

                “Syukurlah” Siwon tidak bisa menahan perasaan leganya.

                “Karena dia sudah baik, kita langsung ke rencana selanjutnya” kata Heechul.

                Siwon mendesah di seberang sana “Apa tidak terlalu cepat?”

                “Tentu tidak” jawab Heechul tegas “Kita ingin rencana ini cepat berhasil kan? Jadi semakin cepat dijalankan semakin baik”

                “Lalu apa yang harus kulakukan?” Siwon bertanya pelan.

                Heechul menyeringai “Jadikan Kyuhyun kekasihmu besok. Jika kau bisa melakukannya, itu adalah hadiah ualang tahun terindah untukku Siwonnie” 

=CSH=

                Kyuhyun tidak suka pelajaran olahraga jika bukan Yunho yang menjadi gurunya. Karena Kyuhyun sangat tidak ahli dalam hal apapun yang berhubungan dengan jasmani. Berenang saja tidak bisa apalagi berlarian kesana-kemari untuk memperebutkan sebuah bola orange besar dan berat. Jelas saja Kyuhyun malas melakukannya.

                “Chansung songsaengnim” seorang namja berkulit seputih salju mengangkat tangan saat guru olahraga sementra pengganti Yunho mengumungkan kelas Kyuhyun harus bermain basket sampai jam pelajaran habis.

                “Ada apa Kim Kibum?” Chansung yang sebenarnya malas setengah mati mendapat pekerjaan doble bertanya kesal.

                “Kyuhyun baru sembuh dari alergi parahnya. Bermain basket bisa menyebabkan kondisinya down lagi. Aku merekomendasikannya istirahat di UKS jam pelajaran ini” jawab Kibum.

                Kyuhyun menatap penuh terima kasih kepada teman sekelasnya hampir selama 3 tahun belakangan ini. Bisa dibilang hanya Kim Kibum teman dekat Kyuhyun di sekolah ini –kecuali Yunho-.

                Chansung mengangguk “Cho Kyuhyun boleh absen”

                Kibum keluar dari barisan dengan menarik tangan Kyuhyun “Ayo kita ke UKS Kyu”

                “Hanya Cho Kyuhyun saja. Kim Kibum kembali ke barisan” perintah Chansung.

                Kibum menatap serius guru olahraganya “Aku harus menemaninya songsaengnim. Aku tak mau ada hal buruk yang terjadi padanya di UKS. Anda tahu sendiri betapa genitnya Victoria yang menjaga UKS”

                Dan sebelum Chansung membantah, Kibum sudah menarik Kyuhyun menjauh dari Aula Olahraga.

                “Kita ke kantin Kyu. Kau yang teraktir. Aku sudah menyelamatkanmu” Kibum berkata pada Kyuhyun seraya merangkul pundak sahabatnya.

                “Kau senang sekali mencari masalah Kibummie”  Kyuhyun tertawa kecil bersama Kibum.

=CSH=

                “Kau tidak dijemput Kyu?” tanya Kibum saat tidak melihat mobil jemputan Kyuhyun.

                “Aku akan pulang dengan bus” jawab Kyuhyun.

                “Kau baru sembuh. Bagaimana kalau kau kambuh di tengah jalan?” Kibum tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya yang terkenal cerdas ini.

                “Aku bukan orang penyakitan Kibummie” Kyuhyun menatap kesal Kibum “Lagipula sebaiknya dirimulah yang kau cemaskan. Sampai kapan kau bekerja di café Yesung hyung padahal keluargamu jauh dari kata mampu membiayai hidupmu?”

                Kibum mendelik pada Kyuhyun “Jangan dibahas lagi. Aku tak sudi menggunakan uang orang tuaku yang sok sibuk di LA sana”

                Kyuhyun menghela nafas. Sudah 4 bulan Kibum bekerja di café Yesung –teman sekampus Yunho dulu- karena kesal pada orang tuanya yang lebih memilih mengurus perusahaa film mereka di Amerika sana daripada anak bungsu mereka di Korea. Kibum bahkan sampai menghancurkan nilai raportnya, tapi lagi-lagi orang tuanya seolah tutup mata.

                “Dengar Kyu, kau tak perlu mencemau oke? Aku malah suka bekerja di café Yesung hyung” Kibum melihat jam tangan digital di pergelangan tangan kirinya “Astaga! Aku telat. Aku duluan ya. Pulanglah langsung jangan mampir kesana-kemari oke?”

                Kyuhyun mengangguk sambil cemberut “Kibum dan Yunho hyung sama saja. Hobby memperlakukannya seperti bayi besar” Kyuhyun menatap punggung sahabatnya yang berbelok ke salah satu gang “Padahal aku kan sudah dewasa. Sama sekali bukan bayi besar”

                “Aku meragukan itu Kyuhyunnie” sebuah suara bass terdengar tepat di belakang Kyuhyun.

                Kyuhyun berbalik dan melihat Siwon tersenyum manis padanya “Siwon hyung?”

                “Hai Kyunnie” sapa Siwon.

                Kyuhyun terdiam. Tuhan mengabulkan do’anya. Dia bisa bertemu dengan Siwon lagi. Bahkan Siwon memanggilnya dengan panggilan manis ‘Kyunnie’. Betapa bahagianya Kyuhyun sekarang.

                Tapi apakah dia tetap bahagia seandainya tahu bahwa bukan Tuhan yang mengabulkan do’anya, melainkan sosok kakak dengan rencana mengerikannya?

*TBC*

 

Laptop saya kemasukkan virus, terpaksa di-instal ulang.

Mianhae buat yang sudah menunggu OoTP. Semoga tidak mengecewakan.

Kotak di bawah bersedia menerima curahan pikiran Lovely Reader tentang FF ini,

So, saya harap kalian semua mengisinya.

 

Big Hug buat yang sudah coment,

Anin :3

 

Ps: Mohon maaf untuk typo(s) yang merajalela m(_ _)m

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
aninsj13
chapter 3 agak mendatar ya?? tapi saya aka bales di chapter 4! mohon dukungannya aja,, kalau banya yang coment lagi, saya akan berusaha kilat! Wussshhhh....

Comments

You must be logged in to comment
Rismaaa #1
Chapter 5: Lanjuuttt donggg :'(
Ryheriichoi
#2
Chapter 5: seru bngt ceritanya.. drama bngt.. aduh knp kyu yg hrs disakiti sih uh.. kyumom kasian bngt pasti hncur hatinya.. uh heechul jht siwon jg. aduh kibum jg nih huhu... sbr kyu smga setelahnya mereka semua menyesal
chookyuu
#3
Chapter 5: Errr knapa bisa tepat begitu ya?
chookyuu
#4
Chapter 4: Eyy makin seru nih ceritanya
chookyuu
#5
Chapter 3: Sebenarnya heechul ssayangkan sama kyu
chookyuu
#6
Chapter 2: Huwaaa siwon sama heechul jahat sekali
chookyuu
#7
Chapter 1: Huwaaa yakin siwon bisa nyakitin kyu?
mikukako #8
Chapter 5: Aish... heechul sialan... tapi kok bisa bertepatan sekali ya sama kyuhyun yg telpon donghae...


Seunghyun jahat sekali....


Maaf langsung review disini...
Aku baru baca...


Lanjuuut neeee... ^^
4bestluck #9
Chapter 5: sayang tbc,,, kapan lanjut ceritanya makin hari makin angst
tapi suka.. moga endingnya kyu happy
nanihyunie #10
Chapter 3: kyaaaaaaa lnjut donk pleasee semoga aj kyu bsa gelawan heechul