OoTP 1

Out of The Plan

Author POV

                Suasana romantis terasa kental di sebuah restoran bintang 5 yang terletak di pusat Kota Seoul. Lantai teratas restoran mewah berlantai 5 itu hanya terisi beberapa orang yang berpakaian mahal dan tentunya dari keluarga kaya nan terhormat di Korea. Salah duanya adalah sepasang namja yang sedang menikmati makan malam mereka.

                Well, sebenarnya hanya namja berwajah cantik dengan tubuh ramping saja yang menikmati makan malam mewah itu dengan keanggunan di luar batas lelaki, sedangkan seorang lagi –namja tampan berlesung pipi- lebih terlihat gugup saat memasukkan menu seafood pesanannya ke dalam mulutnya.

                Si namja cantik mengusap mulutnya dengan serbet putih setelah selesai menelan steak ayam terakhir. Mata abu-abunya yang hampir terlihat hitam menatap namja yang duduk di hadapannya “Ada apa kau membawaku ke restoran semahal ini Siwon-ah?”

                Namja tampan bernama Siwon itu meminum wine merah yang disuguhkan untuk membuang perasaan gugupnya “Ada hal serius yang ingin kubicarakan denganmu Chullie”

                Chullie atau Heechul melipat kedua tangannya di meja restoran yang khusus di pesan Choi Siwon untuk makan malam mereka berdua “Apa itu?”

                Siwon menarik nafas “Aku tahu ini terdengar aneh. Tapi aku tak akan bisa tenang sebelum mengungkapkannya. Aku tak mau menjadi pengecut dan kalah sebelum berperang…”

                Heechul memutar bola matanya jengah “Siwon, jika kau mau membicarakan perang, sebaiknya jangan bicara denganku. Aku suka kedamaian”

                “Mwo? Bukan itu” jawab Siwon segera “Maksudnya aku merasa seperti sedang berperang. Tidakkah kau melihatku sedang gugup Chullie?”

                Heechul lebih tua 3 tahun dari Siwon tapi namja berkulit seputih susu itu tidak keberatan hanya di panggil ‘Chullie’ oleh Siwon. Sejenis perlakuan istimewa untuk anak dari rekan bisnis perusahaan Cho “Kau tidak terlihat gugup Siwon-ah. Kau selalu terlihat tampan”

                Siwon yang biasanya akan terenyum konyol jika dipuji Heechul kini malah menggenggam tangan namja cantik itu. Mata sehitam arang itu menatap Heechul serius “Aku mencintaimu Chullie”

                Sejenak Heechul terdiam. Satu kalimat dari Siwon itu mampu membuat kaget. Tapi itu hanya sejenak. Selanjutnya sebuah senyuman misterius terpantri di bibir tipisnya “Aku akan menerimamu Siwon-ah jika kau bisa menghancurkan adik tiriku, Cho Kyuhyun”

                Kini giliran Siwon yang terdiam. Apa tadi kata Heechul? Dia harus apa? Siwon bahkan tidak mengerti satu kata pun dari kalimat Heechul.

                “Ayahku meninggal bunuh diri saat umurku 14 tahun. Setahun kemudian ibuku menikah dengan Cho Yeunghwan. Marga asliku Kim bukan Cho. Tapi ibuku memasangkan marga ayah tiriku” Heechul tidak menggubris wajah bingung Siwon. Dia meminum wine di gelasnya dan menceritakan sebuah kisah remajanya “Awalnya semua berjalan baik. Ayah tiriku baik. Aku bahkan punya adik tiri yang sangat manis. Tapi setelah aku tahu apa alasan ayah kandungku bunuh diri, aku tahu semua itu hanya sandiwara”

                Siwon sedikit demi sedikit mulai mengerti. Sejak dia mengenal Heechul setengah tahun lalu, dia tidak pernah bertemu satu pun anggota keluarga Cho Heechul. Dia hanya tahu Heechul berasal dari keluarga baik-baik dan cukup berada. Begitu lulus kuliah Heechul langsung bekerja di Perusahaan Cho dan beberapa kali ikut andil dalam proyek Perusahaan Cho-i. Dia tidak tahu bahwa Keluarga Cho adalah keluarga tiri namja yang dicintainya itu.

                “Ayahku mati karena ibuku selingkuh dengan Cho Yeunghwan. Bahkan Perusahaan Cho berhasil membuat perusahaan ayahku bangkrut. Ayahku yang merasa kehilangan segalanya memilih bunuh diri” Heechul mengepalkan tangannya yang masih digenggam Siwon “Aku hidup selama 10 tahun bersama pembunuh ayahku. Tak akan kubiarkan dia hidup bahagia di atas penderitaan ayahku”

                Siwon berdehem “Jika seperti itu kau bisa menghancurkan perusahaan Keluarga Cho. Tidak perlu sampai menghancurkan adik tirimu”

                Heechul tertawa. Suara tawanya merdu seperti suara lonceng di gereja “Hidup miskin bukan bayaran untuk kematian ayahku. Aku ingin Tuan Besar Cho merasakan perasaan lebih gelap dari kemiskinan. Aku ingin dia gila karena kehancuran anak kesayangannya. Kehancuran Cho Kyuhyun”

                Jujur saja, Siwon sama sekali tidak menyangka ‘Pernyataan Cinta’-nya akan merembes ke masalah ini.

                Heecul menggenggam tangan Siwon “Jika kau sungguh-sungguh mencintaiku, kau akan melewati tantangan ini”

                “Maksudmu tantangan untuk menghancurkan adik tirimu?” Tanya Siwon tidak percaya. Dia bukan namja jahat yang tega melakukan hal jahat pada orang yang bahkan tidak dikenalnya.

                “Aku tak akan bisa tenang sebelum dendamku terbalaskan” Heechul menatap sendu Siwon. Sebuah tatapan tidak berdaya yang mampu menyayat hati Siwon “Aku memang mencintaimu Siwon-ah, tapi aku tak bisa bersamamu sebelum bocah itu hancur dan ayahnya mendapat balasan atas kematian ayahku”

                Siwon lemah pada air mata. Isakan Heechul yang memilukan dan air mata bening milik namja cantik yang menetes ke punggung tangannya mampu membuat akal sehatnya kalah “Uljima Chullie” Siwon menghapus air mata yang mengalir ke pipi putih susu Heechul “Akan kulakukan. Aku akan melakukannya untukmu”

                Heechul bangun dari duduknya berjalan menuju Siwon. Dipeluknya tubuh kekar Siwon. Dia tidak peduli pada orang-orang di restoran yang mungkin memperhatikan mereka “Gomawo Siwonnie. Jeongmal gomawo”

                Siwon mengusap punggung Heechul “Tapi apa yang harus kulakukan?”

                “Aku sudah punya rencana” jawab Heechul.

                Andai saja Siwon melihat wajah Heechul yang tidak terlihat seperti orang yang baru menangis. Sebuah seringai malah terukir di bibir merah sintal itu.

=CSH=

                SJ High School adalah salah satu SMA populer di Korea. Sekolah ini selalu menghasilkan lulusan berkualitas dunia. Disini terkenal sebuah ungkapan, sangat susah untuk memasukki sekolah ini, tapi lebih susah lagi untuk keluar dari sekolah ini.

                Well, ungkapan itu juga sepertinya berlaku untuk seorang namja berambut cokelat gelap yang meringis menatap dinding beton di depannya. Mata cokelat karamelnya mengirimkan tatapan setajam mungkin ke arah dinding beton itu. Seolah semakin tajam tatapannya semakin cepat dinding kokoh itu akan berlubang.

                “Kyuhyun-ssi!!” terdengar teriakan memanggil sebuah nama tak jauh dari tempat namja berwajah manis itu berdiri.

                “Oh Tuhan! Mati aku” lirihnya. Tenaganya sudah habis digunakan berlari keliling sekolah guna menghindari kumpulan orang-orang yang mengejarnya.

                “Kau tak akan mati jika mengikutiku” Sebuah kalimat diakhiri dengan tarikkan membuatnya menunduk di antara semak-semak halaman belakang SJ High School.

                Namja manis bernama Kyuhyun itu menatap orang yang menariknya. Seorang namja tampan bemata musang dengan rambut sewarna tembaga berjongkok di dekatnya “Yunho songsaengnim”

                “Panggil aku hyung jika di luar kelas Kyuhyunnie” Yunho mendelik pada Kyuhyun “Kau diam disini. Aku akan membereskan masalah ini untukmu”

                Kyuhyun hanya mengangguk. Yunho mengacak surai cokelat kayu Kyuhyun dan berdiri. Dia berjalan seolah dia hanya sendiri di taman belakang itu.

                Segerombolan orang, eng… lebih sopannya 5 guru dan 1 kepala sekolah berlari menghampiri Yunho. 4 dari mereka terengah-engah karena berada di usia antara 40 sampai 50an tahun.

                “Apa kau melihat Cho Kyuhyun Yunho songsaengnim?” Lee Sooman Sang Kepala Sekolah bertanya pada Yunho.

                Yunho menggeleng dengan wajah tampannya “Aku tidak melihatnya sedari tadi songsaengnim”

                “Aduh kemana anak itu. Ketua Dewan ingin bertemu dengan anak kebanggaan SJ High School ini” Lee Sunkyu atau yang biasa disapa Miss Sunny, guru Bahasa Inggris berkata. Dan kebetulan dia adalah keponakkan kesayangan Sang Kepala Sekolah.

                Yunho tersenyum menenangkan. Senyuman maut yang bahkan membuat Guru Sejarah –Hong Taeri- yang sudah berusia 46 tahun tersipu malu “Sebaiknya Anda memanggil Henry Lau saja. Dia juga termasuk siswa berprestasi yang patut dibanggakan. Tidak baik membiarkan Ketua Dewan menunggu terlalu lama”

                Sooman terpaksa mengangguk “Anda benar”

                Keenam 6 orang berstatus pegawai SJ High School itu pergi. Walau Sunny sempat memberikan kedipan menggoda pada Yunho dan Hong Taeri melambai pada Yunho sebelum kedua wanita berbeda usia itu pergi.

                “Kau memang yang terbaik Yunho hyung” Kyuhyun keluar dari tempat persembunyiannya dan menatap kagum Yunho.

                “Yunho is The Best. Kau meragukan itu?” Yunho menepuk pundak Kyuhyun.

                Kyuhyun memutar matanya malas “Mulai lagi si sombong Jung Yunho yang sudah menjadi Guru Olahraga tetap di SJ High School sejak berusia 24 tahun”

                Yunho tertawa “Dari nada bicaramu terkesan seakan aku sudah tua. Umurku baru 25 tahun Kyu. Seusia dengan kakakmu”

                Kyuhyun mengangguk “Walau wajahmu agak meragukan. Tapi kau dan kakakku satu angkatan saat SMA”

                Yunho mengacak kembali rambut murid rangkap tetangganya itu “Si bocah sombong yang bahkan berlari keliling sekolah hanya karena tidak mau berhadapan dengan Ketua Dewan padahal dia belum sembuh dari demam”

                Kyuhyun cemberut “Seolah hyung menyukai Ketua Dewan mata duitan yang menyebalkan itu. Seharian dia akan menahanku hanya untuk menceritakan pengalaman hidupnya yang eksotis. Dan aku sudah sehat hyung phabo”

                Yunho tertawa kecil “Aku sampai menjadikan Henry Lau tumbal. Kau harus mengucapkan maaf pada adik kelasmu itu”

                “Hyung yang menjadikannya tumbal, bukan aku” bantah Kyuhyun.

                Yunho mencubit pipi temben Kyuhyun “Ini perintah dari gurumu Cho Kyuhyun”

                Kyuhyun mengelus pipinya yang memerah karena cubitan Yunho “Hyung melalukan kejahatan fisik. Hal itu dilarang dalam dunia pendidikkan. Aku akan melaporkanmu pada appa”

                “Laporkan saja sana anak manja” Yunho mengejek Kyuhyun “Aku juga akan melaporkanmu yang hobby membuat yeoja-yeoja di sekolah menangis hanya karena bosan”

                “Yak!” Kyuhyun menatap kesal Yunho.

                “Kembali ke kelasmu Cho Kyuhyun. Sebentar lagi bel berbunyi” perintah Yunho. Kali ini dengan suara tegas yang mencerminkan wibawa seorang guru.

                Melihat perubahan wajah tetangga dan guru olahraganya, Kyuhyun menurut sambil mengomel “Dasar sok. Awas saja dia. Aku akan membuat Jung ajumma memarahinya”

                Andai saja Kyuhyun berbalik. Dia akan melihat mata Yunho yang menatapnya tanpa berkedip dan bibir Yunho yang menyunggingkan sebuah senyuman yang sulit diartikan.

=CSH=

                Kyuhyun lebih suka pulang naik bus daripada dijemput. Bukan karena dia ingin berlagak sok merakyat. Tapi baginya naik bus merupakan perjalanan menyenangkan yang penuh petualangan. Buktinya hari ini. Tepat ketika Kyuhyun turun dari bus, dia merasakan ada sesuatu yang hilang. Dompetnya!

                Kyuhyun menoleh kesana-kemari. Dan jauh di depan sana, dia melihat seorang namja berlari. Mata cokelatnya yang sangat jeli jika berkaitan dengan dompet berisi kartu game-nya melihat tangan kanan orang itu memegang dompet hitam mengkilatnya. Tanpa mempedulikan bahwa hari ini jatah berlarinya sudah habis, Kyuhyun berlari mengejar orang itu sambil berteriak “Yak! Pencuri! Kembalikan dompetku!”

                Jalanan yang tidak terlalu ramai memudahkan pencuri itu berkelit dari kejaran Kyuhyun. Nafas Kyuhyun sudah terengah-engah ketika sang pencuri memasuki jalanan Seoul yang bergang. Sudah 2 tahun Kyuhyun mengumpulkan poin dalam Kartu Game Center berwarna biru safir yang terselip manis di dompetnya. Kyuhyun jelas tidak mau menyia-nyiakan perjuangan penuh pengorbanannya selama 2 tahun. Hal itulah yang membuatnya terus berlari memasukki gang sempit yang dia sendiri tidak tahu kemana tembusnya. Dan sayangnya gang yang dimasuki pencopet itu tidak tembus kemana-mana.

                Kyuhyun tersenyum puas walau nafasnya masih belum stabil “Kena kau!”

                Pencopet yang sepertinya berusia 20 tahunan itu mencari celah kabur dari gang buntu itu. Tapi dia tahu bocah berseragam SMA di depannya tidak akan memberinya sesenti pun celah. Bermodal nekat, dia mengeluarkan pisau lipat di saku celana jins bututnya.

                “Biarkan aku pergi atau kau mati” ancam pencopet itu pada Kyuhyun.

                Kyuhyun berkacak pinggang “Selama 2 tahun aku sudah mengalahkan banyak pemberontak, teroris bahkan bajak laut untuk mendapatkan poin. Hidupku sudah sering kali terancam. Berikan dompetku dan aku akan melepaskanmu”

                Sebenarnya Kyuhyun hanya berlagak. Dia memang pernah melawan pemberontak, teroris dan bajak laut. Tapi itu jelas hanya dalam layar kotak alias game. Jangankan melawan pemberontak, melawan berkelahi sepupu Chinna-nya bernama Tao yang masih sekolah dasar, Kyuhyun kalah telak.

                Malang bagi Kyuhyun, pencopet itu tahu korbannya hanya besar omong. Pencopet itu menabrak keras Kyuhyun membuat tubuh kurus Kyuhyun terpental ke dinding. Tentu saja setelah si pencopet memastikan pisaunya tidak melukai sang korban. Dia hanya ingin mencari uang untuk makan, bukan membunuh.

                Kyuhyun meringis terduduk di tanah yang kotor. Ingin meneriaki s pencopet tapi sesak di dadanya lebih membuat perhatiannya terkuras. Seperti yang akhirnya Kyuhyun sadari, hari ini dia sudah terlalu banyak memforsir tenaganya. Kyuhyun memilih menyandarkan punggungnya ke tembok di belakangnya. Mencoba menetralkan nafasnya yang makin memburu dengan mata terpejam. Ibunya yang cantik pasti akan mengomel jika tahu Kyuhyun kembali drop padahal belum 3 hari sembuh dari demamnya.

                “Hey, kau tidak apa-apa?” sebuah suara disertai tepukkan di bahunya membuat Kyuhyun membuka matanya.

                Hal pertama yang Kyuhyun lihat aadalah wajah seorang namja yang sangat tampan. Mata hitamnya yang tajam menatap kawatir Kyuhyun. Seketika jantung Kyuhyun berdetak kencang. Apa dia menderita serangan jantung? Kyuhyun yakin dokter Shim sudah memeriksanya secara keseluruhan seminggu lalu saat dia demam. Dan dokter Keluarga Cho itu tidak mengatakan Kyuhyun menderita penyakit apapun kecuali tubuhnya yang memang mudah lelah.

                “Hey? Apa kau bisa mendengarku?” namja tampan itu bertanya dengan suara makin cemas.

                Kyuhyun menggeleng mencoba mengembalikan akal sehatnya yang ikut terpesona pada kesempurnaan sosok di depannya “Aku baik-baik saja”

                Namja itu tersenyum lega “Apa yang kau lakukan di gang sepi ini? Apa kau terluka?”

                Kyuhyun teringat pada dompetnya “Ah! Dompetku! Ada orang mengambil dompetku!”

                “Maksudmu benda ini?” si tampan memberikan Kyuhyun benda kotak hitam mengkilap yang selalu ada di saku celana atau tas Kyuhyun.

                “Dompetku! Bagaimana kau bisa menemukannya?” Kyuhyun menerima benda itu dengan wajah bahagia. Dia memeriksa isinya dan bersyukur kartu game-nya masih utuh. Sifatnya yang maniak game membuatnya tidak peduli pada jumlah lembaran uangnya yang bisa dibilang sangat banyak di dompetnya.

                “Aku melihatnya terjatuh di dekat sini. Kurasa pencopetnya menjatuhkan dompetmu” jawab si tampan “Oh, namaku Siwon. Dan namamu Cho Kyuhyun kan?”

                Kyuhyun berhenti mengamati dompetnya, dia menatap Siwon sambil berkedip polos “Dariamana kau tahu namaku?”

                 Siwon menunjuk papan nama yang tersemat di seragam SJ High School Kyuhyun “Dan panggil aku hyung, aku jelas lebih tua darimu”

                “Siwon hyung” Kyuhyun mengucapkan nama itu beberapa kali seolah itu adalah mantra yang bisa membuat kupu-kupu berterbangan di perutnya. Sesak yang tadi dirasakannya langsung hilang. Diganti perasaan hangat yang aneh.

                “Sepertinya kau tidak dalam keadaan baik. Aku akan mengantarmu pulang” Siwon mengamati wajah Kyuhyun yang sedikit pucat “Dimana rumahmu Kyuhyunnie?”

                Wajah pucat Kyuhyun memerah mendengar nama panggilan Siwon yang teramat manis untuk orang yang baru dikenalnya. Tapi Kyuhyun terlalu senang untuk mempermasalahkannya. Bahkan Kyuhyun sama sekali tidak bertanya atau pun curiga kenapa Siwon yang berjas rapi itu bisa ada di gang sempit ini?

=CSH=

                Makam itu dipenuhi rumput yang terpotong rapi. Cho –ah- Kim Heechul berjongkok di depannya sambil meletakkan bunga anggrek putih di makam itu. Walau sudah 11 tahun usia makam itu, Heechul tetap merasakan emosi setiap berada disini. Dulu emosi itu lebih ke arah marah karena ditinggalkan. Tapi sekarng emosinya lebih ke arah dendam kepada orang yang menyebabkan munculnya makam itu disini. Kepada orang yang membuat ayahnya terbaring di peti mati kayu di dalam tanah ini.

                “Maafkan aku karena selama 10 tahun sudah meganggapmu pengecut appa” Heechul mengelus nisan bertulisan nama Kim Dongchul “Kini aku sudah tahu apa yang terjadi padamu 11 tahun lalu. Kenapa kau lebih memilih meninggalkan dunia yang kotor ini”

                Pemakaman memang sering didominasi oleh suasana sunyi. Bahkan pemakaman mewah seperti tempat ayah kandung Heechul beristirahat untuk selamanya.

                “Tak perlu cemas appa. Aku sudah menyusun rencana yang bagus untuk membalas semua deritamu. Rencana kehancuran yang akan membuat Cho Yeunghwan lebih memilih menyerahkan nyawanya pada dewa kematian” Heechul menyeringai “Bahkan Choi Siwon sudah masuk dalam rencanaku. Seorang penerus Keluarga Choi yang siap mendukungku kapan saja. Dia akan jadi pion untuk menghancurkan ‘permata’ berharga Keluarga Cho”

                Hembusan angin di pemakaman menjawab ucapan Heechul. Ucapan yang penuh perhitungan dan tekad. Ucapan sungguh-sungguh yang akan diwujudkan bagaimana pun caranya.

=CSH=

                Siwon meminum coffelate yang ada di cangkirnya. Suasana tenang di café dekat kampusnya membuatnya kembali rileks. Tapi perasaan rileks itu menguap ketika dia teringat pertemuannya dengan Cho Kyuhyun lebih dari 24 jam yang lalu. Namja manis bersurai cokelat ikal dengan bola mata senada. Wajah cerdas namun polos. Begitu mudah ditipu.

                Tapi bukankah itu akan mempermudah jalanmu Siwon? Iya. Kepolosan Kyuhyun yang mudah ditipu akan membuat rencana Siwon mendekatinya akan lebih mudah. Jadi Siwon bisa lebih cepat mendapatkan cinta utuh Heechul khusus untuknya.

                Yang jadi masalah. Tegakah dia? Kyuhun bahkan tidak menyadari pencopet yang mengambil dompetnya adalah orang yang sengaja Siwon bayar untuk membuatnya terlihat ‘baik’ di depan Kyuhyun. Mampukah Siwon menghancurkan bocah manis yang masih putih itu?

                Harus. Siwon harus mampu. Siwon harus tega. Demi Chullie-nya. Dia harus mampu dan tega. Lagipula Cho Yeunghwan pantas mendapatkannya. Dia sudah menghancurkan Keluarga Kim. Ya, Kepala Keluarga Cho memang pantas mendapatkannya. Tapi bagaimana dengan anaknya? Pantaskah anak yang tidak tahu apa-apa hancur karena dendam pada ayahnya?

                Siwon mengacak rambutnya kesal. Perasaan ragunya sudah berhasil dilelehkan Heechul dengan sebuah ciuman panas yang memabukkan. Tapi rasa ragu itu kembali lagi. Bahkan jauh lebih besar ketika mata arang Siwon memandang keceriaan mata karamel Kyuhyun. Saat melihat kepolosan yang harusnya dia lindungi bukan dihancurkan.

                “Kau terlihat buruk Choi” sebuah suara terdengar bersamaan dengan kursi kayu di depan Siwon ditarik. Sosok tampan berwajah datar duduk di kursi itu.

                “Setidaknya panggil aku hyung. Aku lebih tua darimu naga es” Siwon menatap tajam sosok itu.

                “Umurku memang baru 17 tahun, tapi aku jauh lebih cerdas darimu” namja tampan berambut pirang itu mendengus sombong “Lagipula kau membayarku untuk mencari informasi tentang Cho Kyuhyun, bukan untuk memanggilmu dengan panggilan menjijikkan itu”

                “Lalu kau pikir panggilan ‘Wu Fan ge’ dari korban pedofilmu itu tidak menjijikkann Krissie?” sindir Siwon pada sosok itu.

                Krissie alias Wu Fan atau lengkapnya Wu Yi Fan menegakkan tubuhnya saat mendengar kata ‘pedofil’. Telinga runcingnya sangat sensitif mengenai hal itu “Jangan bawa-bawa hubunganku dengan Tao dalam bisnis ini hyung. Aku bisa membatalkan perjanjian kita”

                Siwon tertawa. Menggoda Kris, sepupu jauhnya yang keturunan Chinna-Kanada cukup menyenangkan “Aw, si over protektif Wu Fan ge”

                Kris memberikan tatapan super duper tajam nan runcing pada Siwon. Tapi bukanya takut Siwon malah tertawa. Kapan lagi dia bisa menertawai sepupu yang lebih muda 5 tahun darinya tapi berlagak seolah usianya 25 tahun.

                “Kau mau file ini atau tidak. Aku harus menjemput namjachinguku sebentar lagi” Kris menatap kesal Siwon.

                Siwon menghentikan tawanya. Dia mengambil map yang diletakkan Kris di meja mereka. Dia membuka map itu dan membacanya sedikit. Kerja Kris memang selalu memuaskan. Dia bisa menemukan banyak informasi baik itu bersifat umum maupun sangat pribadi. Tergantung bayaran yang didapatkannya.

                “Dia sepupu Tao korban pedofilmu?” Tanya Siwon tidak percaya. Wah, dunia begitu sempit.

                “Pertama hyung, Tao bukan korban pedofilku. Kami saling mencintai. Kedua, umur Tao hanya berbeda 6 tahun dariku. Kenapa kau bersikap seolah perbedaan kami sagat jauh” Kris sangat ingin membakar Siwon dengan api naganya jika tidak ingat namja di depannya itu masih memiliki pertalian darah dengannya “Dan iya, Tao adalah sepupu Kyuhyun. Aku bahkan pernah beberapa kali bertemu dengan si bungsu Cho”

                “Apa kau tahu tentang si sulung Cho?” Siwon bertanya setelah membaca sekilas profil Kyuhyun.

                “Maksudmu saudara tiri Kyuhyun yang bernama Kim ah maksudku Cho Heechul?” Tanya Kris yang dijawab anggukan Siwon “Iya, aku menulis beberapa informasi tentang Heechul yang berhubungan dengan Kyuhyun disana”

                Siwon mengangguk.

                Kris menatap Siwon. Dia tidak pernah bertanya pada semua kliennya akan digunakan untuk apa informasi yang telah diberikannya. Tapi kali ini dia harus bertanya. Karena Kyuhyun adalah sepupu kesayangan Tao. Dan Kris juga menyukai pada Kyuhyun yang setahun lebih tua darinya itu “Untuk apa kau mencari tahu tentang Kyuhyun?”

                Siwon terdiam. Heechul jelas menyuruhnya menutup mulut tentang rencana ‘Menghancurkan Cho Kyuhyun’, tapi Siwon tahu sangat susah menipu penipu seperti Kris Wu “Aku membutuhkannya untuk informasi pribadi”

                “Kau menyukai Kyuhyun?” tebak Kris.

                Siwon mengangguk. Pertemuan pertamanya dengan Kyuhyun cukup berkesan dan dia memang harus ‘menyukai’ Kyuhyun untuk menjalankan rencananya “Kurasa iya”

                Kris menatap Siwon penuh selidik “Kyuhyun sejenis dengan Tao. Terlihat kuat tetapi rapuh di dalam. Terlihat cerdas tapi mudah dikelabui. Sekali terluka mereka akan hancur. Kuharap kau mengerti nasihatku”

                Siwon mengangguk ‘Iya, aku hanya perlu sekali melukainya dan dia akan hancur berkeping-keping. Lalu semua akan berakhir’

=T.B.C=

Senangnya melihat banyak LR yang berminat.

Kuharap chapter ini tidak mengecewakan.

Dan maaf untuk typos serta ceritanya yang aneh.

 

Coment again oke?

Anin :3  

 

Ps: bagi yang nunggu LTD, LG and MLB, sabar ya,, ^^V

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
aninsj13
chapter 3 agak mendatar ya?? tapi saya aka bales di chapter 4! mohon dukungannya aja,, kalau banya yang coment lagi, saya akan berusaha kilat! Wussshhhh....

Comments

You must be logged in to comment
Rismaaa #1
Chapter 5: Lanjuuttt donggg :'(
Ryheriichoi
#2
Chapter 5: seru bngt ceritanya.. drama bngt.. aduh knp kyu yg hrs disakiti sih uh.. kyumom kasian bngt pasti hncur hatinya.. uh heechul jht siwon jg. aduh kibum jg nih huhu... sbr kyu smga setelahnya mereka semua menyesal
chookyuu
#3
Chapter 5: Errr knapa bisa tepat begitu ya?
chookyuu
#4
Chapter 4: Eyy makin seru nih ceritanya
chookyuu
#5
Chapter 3: Sebenarnya heechul ssayangkan sama kyu
chookyuu
#6
Chapter 2: Huwaaa siwon sama heechul jahat sekali
chookyuu
#7
Chapter 1: Huwaaa yakin siwon bisa nyakitin kyu?
mikukako #8
Chapter 5: Aish... heechul sialan... tapi kok bisa bertepatan sekali ya sama kyuhyun yg telpon donghae...


Seunghyun jahat sekali....


Maaf langsung review disini...
Aku baru baca...


Lanjuuut neeee... ^^
4bestluck #9
Chapter 5: sayang tbc,,, kapan lanjut ceritanya makin hari makin angst
tapi suka.. moga endingnya kyu happy
nanihyunie #10
Chapter 3: kyaaaaaaa lnjut donk pleasee semoga aj kyu bsa gelawan heechul